Anda di halaman 1dari 11

Nutrisi

Kelompok 2

1. Achi apriandi
2.Diah tri wiranti
3. dwi alfi
4. Leni Latifah
5. Miki mayoba
6.Raihan amar shifa
6.Rizwan nur
Ntrisi terhadap lansia
Mengapa kami mengangkat
Pendahuluan artikel ini tujuan nya :

 Pada tahun 2050 lansia yang berusia Karena lansia rentan akan penyakit maka
65th atau lebih akan dua kali lebih kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan baik.
besar dari jumlah anak di bawah usia Serta terpenuhi nya kebutuhan
remaja antara 15-24th
 Pada tahun 2050,peningkatan
jasmani,social, dan psikologis lanjut usia
kelangsungan hidup di perkirakan secara memadai,serta mengatasi masalah –
akan menambah sekitar 5th masalah akibat lanjut usia
kehidupan angka harapan hidup
saat lahir penduduk dunia yaitu
72,6th pada tahun 2019
Latar belakang


WHO telah menyatakan Penuaan Sehat sebagai prioritas pekerjaannya pada
penuaan antara 2016 dan 2030


mengembangkan kerangka kebijakan yang menekankan perlunya tindakan
di berbagai sektor dengan demikian merupakan salah satu prasyarat untuk
kesejahteraan di usia yang lebih tinggi dan modulator penuaan yang sehat
seperti yang didefinisikan oleh WHO.


Lansia rentan terhadap masalah gizi Seperti : perkembangan penyakit
kronis, penurunan berat badan terkait penyakit, hilangnya massa otot dan
kekuatan (yaitu, sarkopenia) dan akhirnya, sindrom kelemahan yang
semuanya secara mendasar dapat berdampak pada pemulihan dari
penyakit dan hasil klinis diumum.


Pengobatan malnutrisi membutuhkan identifikasi dini dan intervensi
multimodal, pada pasien rawat inap serta lansia yang tinggal di komunitas.
malnutrisi pada lansia, merupakan efek dari proses penuaan dan faktor
penyakit yang terjadi pada lansia
Dampak gizi buruk di masa tua

 Contoh nya yaitu sindrom geriatri


pada umumnya memiliki implikasi serius untuk hasil klinis,
dan berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan
mortalitas baik dalam penyakit akut maupun kronis
Tergantung pada jenis malnutrisi, katabolisme protein.
Faktor-faktor yang mempercepat proses penuaan :

Pada jenis malnutrisi yaitu kekurangan gizi terkait penyakit


1
menyebabkan pengecilan otot rangka yang cepat dan
malnutrisi terkait usia dikaitkan dengan penurunan massa
otot yang lebih lambat namun progresif.

2 Pada jenis katabolisme protein secara mencolok tercermin


dari massa otot yang lebih rendah, otot kekuatan dan fungsi
 yang dimana massa sel tubuh atau massa otot
dengan implikasi parah untuk kinerja fisik.
yang rendah serta penurunan berat badan serta
3 risiko osteoporosis dan patah tulang osteoporosis dan risiko gangguan tidur.
jatuh dan hilangnya kemandirian dan kecacatan.  Sindrom geriatri sangat membahayakan
kesehatan status, fungsi kognitif, kemampuan
fungsional, dan kapasitas kompensasi , dan hasil
kematian yang lebih tinggi, meskipun terutama
pada orang tua yang lebih muda
Dampak gizi buruk pada masa tua


Peran Malnutrisi pada Sindrom
Geriatri Frailty, Fatigue, Sarcopenia


Malnutrisi berperan penting dalam perkembangan
sindrom geriatri tertentu.Sindrom geriatric merupakan
suatu kondisi dimana tubuh dan jiwa lansia mengalami
penurunan fungsi yang membuat kemampuan internal
dan eksternalnya menjadi berkurang.


Penurunan berat badan merupakan ciri khas malnutrisi 
Dampak prognostik Malnutrisi pada lansia terhadap Kematian
terkait hilangnya massa otot. Hilangnya massa serta
kekuatan dan fungsi otot disebut “malnutrisi 
Individu dengan berbagai penyakit baik dalam kondidi kronis atau akut
sarcopenia syndrome”Antara malnutrisi dan bisa beresiko tinggi mengalami kematian akibat kekurangan gizi, terlepas
sarkopenia menunjukkan hubungan bahwa penurunan
dari penyebab kematian itu sendiri.
berat badan yang tidak disengaja merupakan faktor
risiko utama untuk mengembangkan kelemahan fisik .
Malnutrisi: Definisi dan Jenis dan Cara mencegah
• Malnutrisi klinis terjadi akibat ketidakseimbangan antara
asupan makronutrien dan Cara mencegah nya :
• persyaratan yang menyebabkan pengurangan terukur pada
jaringan dan berat badan. 1 status fisik, mental atau kognitif yang
• Karena asupan protein dan energi yang sering tidak
mencukupi, oleh karena itu juga sering terjadi
mungkin mencegah orang yang lebih tua
• disebut sebagai malnutrisi energi protein (PEM) atau untuk
kekurangan energi protein (PEU). merawat diri mereka sendiri .
• pada tahun 2016, empat Masyarakat Nutrisi Klinis terkemuka baik serta faktor sosial-ekonomi yang
di dunia
(ESPEN, ASPEN, FELANPE, dan PENSA) mewakili lebih dari 70 menghambat akses ke bervariasi diet
ilmiah nasional berkualitas tinggi
• Konsep yang dihasilkan dari Global
Leadership Initiative on Malnutrition (GLIM) [58,59] diterbitkan
pada tahun 2019 dan mempertimbangkan Tiga kriteria fenotipik 2 “alat skrining” untuk digunakan pada orang
untuk diagnosis malnutrisi:
1.)penurunan berat badan dewasa yang lebih tua perlu fokus pada faktor
2.) indeks massa tubuh (IMT) rendah risiko paling penting untuk kekurangan gizi di
3.) massa otot berkurang usia tinggi, agar tidak hanya untuk mendiagnosis
dua kriteria etiologi: tetapi dapat digunakan untuk mengindentifikasi
1.)mengurangi asupan makanan atau asimilasi pasien sejak dini agar dapat memulai perawatan
2..) dan peradangan (akut penyakit/cedera atau terkait nutrisi
penyakit kronis).
Faktor penyebab

1 Click on your 3D Model: Click and


hold on the 3D control to rotate or
tilt your 3D model up, down, left,
and right.

2 Alternatively, with your model selected, on the


Ribbon, in the 3D Model Tool Format tab, you can
click on 3D Model Views gallery to apply one of
the various position views.
Pan and Zoom
To resize or crop your 3D model within a frame, you can use the pan and zoom tool.

1 Select your 3D model > 3D Model > Pan 2 With the Pan & Zoom button enabled, now 3 When you are finished editing, click
& Zoom move, rotate, and resize your 3D model. the Pan & Zoom button again to
exit Pan and Zoom mode.
Note: the Pan & Zoom tool acts like an
on/off (toggle) switch. Once pressed,
you’ll see a gray box around the Pan &
Zoom button to indicate the feature is
activated. Press the button again to
deactivate the Pan & Zoom feature.
Now Animate Your 3D Model Using the Morph Transition
Try it yourself with the parrot on the right:

1 Duplicate this slide: Right-click


the slide thumbnail and select
Duplicate Slide.

2 In the second of these two


identical slides, change the 3D
Model on the right in some way
(rotate, move, or resize), then go
to Transitions > Morph.

3 Return to the first of the two slides and


press the Slide Show button and then
select Play to see your parrot morph!
Animate Your 3D Model Using the Animations Tab

Try it yourself with the parrot on the right:

1 Select the 3D Model on the right, then go to Animations > Turntable

Hint: Effect Options gives you even more options for Turntable.

2 Explore the other new animations designed specifically for 3D models:


Arrive, Swing, Jump & Turn, and Leave.

3 Click Add Animation to combine the new 3D animations with other


classic 2D animations, such as Fade, Grow/Shrink, or one of the many
Motion Paths animations to test and see what is possible.
More questions about PowerPoint?

Select the Tell Me button and type what you want to


know.
Visit the PowerPoint team blog

Go to free PowerPoint training


SELECT THE ARROW WHEN IN SLIDE SHOW MODE

Anda mungkin juga menyukai