Anda di halaman 1dari 4

MUQODDIMAH AD/ART

MUHAMMADIYAH

NAMA : RAJAH RAHMAN M. PADANG


NIM : 210302037
Sejarah Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Setelah melewati beberapa periode kepemimpinan, baru pada masa


kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo (1943-1953), dimulai upaya untuk
menyusun muqaddimah AD/ART Muhammadiyah.

Muqaddimah ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mengatasi problem


dalam Muhammadiyah berupa mulai dirasakannya pengaburan semangat
perjuangan dikalangan anggotanya.

Itu terlihat dari fenomena mulai terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan


jiwa/ruh Muhammadiyah oleh kepentingan-kepentingan duniawiyah.

Tentu yang bisa merasakan adalah jajaran pimpinan dan kader yang saat itu
aktif serta mampu melihat gejala tersebut di internal Persyarikatan.

Setelah melewati proses yang panjang akhirnya Muqaddimah Anggaran Dasar


ini disahkan pada tahun 1951 dan memuat 7 (tujuh) pokok pikiran.
Latar Belakang Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

• Belum ada kepastian rumusan tentang cita-cita dan dasar


perjuangan Muhammadiyah

• Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tidak berdasarkan teori-


teori tapi pemahaman dan praktek keagamaan secara langsung,
sehingga yang dilakukan adalah amal nyata berdasarkan Al Qur’an
dan Sunnah.

• Kehidupan ruhani warga Muhammadiyah menampakkan gejala


menurun
Tujuh Pokok Pikiran Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

• Hidup manusia harus berdasar tauhid, bertuhan, beribadah serta tunduk dan taat
kepada Allah SWT.
• Hidup manusia itu bermasyarakat
• Hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi utama
dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di
dunia dan akhirat.
• Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah
SWT dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.
• Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil dengan mengikuti
jejak (ittiba’) perjuangan para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW.
• Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanya dapat dilaksanakan dengan
berorganisasi.
• Pokok-pokok pikiran yang diterangkan dimuka bertujuan untuk terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT yaitu masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya

Anda mungkin juga menyukai