Anda di halaman 1dari 5

sejarah perumusan muqoddimah anggaran dasar muhammadiyah

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Alloh Swt. Karena berkat taufik dan hidayah-
Nya.Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw.
Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang
mulia.

Alhamdulillah sekali kami dapat menyelesaikan makalah tentang Muqoddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah ini dengan lancar, penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dengan mata kuliah Kemuhammadiyahan 2 oleh Ahmad Lahmi S.Pd.I. Makalah ini ditulis dari hasil yang
diperoleh dari buku dan media masa yang berhubungan dengan judul makalah ini. Dan tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk
belajar menulis dalam bentuk Karya Ilmiyah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah memberi
dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat menyadari bahwa
makalah kami masih terdapat kekurangan, maka kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kedepannya. Dan mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Alloh Swt. Amin
Yaa Rabbal Alamin.

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Ditinjau dari ilmu hukum, Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menempati kedudukan yang
lebih tinggi derajatnya secara terpisah dari Batang Tubuh Anggaran Dasar. Karena Muqoddimah
Anggaran Dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat fundamental. Oleh karena itu perlu
pembahasan lebih lanjut mengenai Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

b. Rumusan Masalah

Dengan berbekal keingin tahuan kita tentang “Bagaimana Muqoddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah itu?”, maka dari itu kami akan mencoba menyajikan karya tulis ini dan semoga dapat
sama-sama kita pahami dengan baik.

c. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

• Untuk memenuhi tugas kuliah Kemuhammadiyahan 2.


• Dan untuk menambah pengetahuan kita semua tentang Muqoddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan oleh Ki Bagus Hadikusumo
sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap pokok-pokok pikiran yang dijadikan dasar
amal usaha dan perjuangan Kyai Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah persyarikatan
Muhammadiyah. Dengan adanya perubahan zaman serta penggantian figur pimpinan di satu pihak,
serta pengaruh-pengaruh luar yang semakin kuat dan bersinggungan dengan gerak dan perkembangan
masyarakat, termasuk juga di dalamnya mengakibatkan adanya ketidakpastian dan kekaburan terhadap
cita-cita perjuangan Muhammadiyah. Kenyataan ini yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk
menyoroti dan mengungkap kembali terhadap pokok-pokok pikiran KH. Ahmad Dahlan. Ki Bagus
Hadikusumo yang masa mudanya bernama Raden Hidayat menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah dari tahun 1942 hingga tahun 1953. Rumusan "Muqaddimah" diterima dan
disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah ke 31 yang dilangsungkan di kota Yogyakarta pada tahun
1950, setelah melewati penyempurnaan segi redaksional yang dilaksanakan oleh sebuah team yang
dibentuk oleh sidang Tanwir. Sidang Tanwir kemudian menunjuk sebuah tim penyempurnaan yang
terdiri dari Buya HAMKA, K.H. Farid Ma'ruf, Mr. Kasman Singodimedjo serta Zain Jambek.
Susunan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di latar belakangi oleh beberapa faktor, antara
lain sebagai berikut[1] :

1. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah. Yaitu
Serentak Muhammadiyah semakin berkembang luas serta bertambah banyak anggota dan simpatisnya
mengakibatkan semakin jauh mereka dari sumber gagasan. Karena itu wajar apabila terjadi kekaburan
penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi daya pendorong Kyai Ahmad Dahlan dalam
menggerakkan persyarikatan Muhammadiyah.

2. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun, akibat terlalu berat
mengejar kehidupan duniawi. Yaitu perkembangan masyarakat terus maju, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak henti-hentinya menyajikan hal-hal yang membuat manusia kaget dan mencengangkan,
membuat dunia semakin ciut dan sempit, pengaruh budaya secara timbal-balik terjadi dengan lancarnya
antara satu negara dengan negara lainnya baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat negatif.
Keadaan yang serupa itu terjadi juga di Indonesia karena adanya perkembangan zaman serupa itu yang
seluruhnya hampir dapat dinyatakan mengarah kepada kehidupan duniawi dan sedikit sekali yang
mengarah kepada peningkatan kebahagiaan rohani, dan menyebabkan masyarakat Indonesia termasuk
di dalamnya keluarga Muhammadiyah itu sendiri terhimbau oleh gemerlap kemewahan duniawi.
3. Makin kuatnya berbagai pengaruh dari luar yang langsung atau tidak langsung berhadapan dengan
faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah. Yaitu Bersama dengan perkembangan zaman yang
membawa berbagai perubahan dalam masyarakat, maka tidak ketinggalan pengaruh cara-cara berfikir,
sikap hidup atau pandangan hidup masuk ke tengah-tengah masyarakat Indonesia, disamping memiliki
nilai positif, tetapi juga terdapat nilai negatif yang menyertainya. Disinilah arti penting rumusan resmi
yang dapat dijadikan pegangan bagi keluarga besar Muhammadiyah dalam rangka mengantisipasi
berbagai pengaruh negatif dari sekian banyak alam pikiran yang masuk ke Indonesia.

4. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945. Yaitu Sesaat menjelang
proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, tokoh-tokoh pergerakan
bangsa Indonesia dihimpun oleh pemerintah Jepang dalam wadah Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang tugasnya antara lain mempelajari Negara Indonesia Merdeka.
Dan di antara hal yang penting adalah terumuskannya "Piagam Jakarta" yang kelak dijadikan
"Pembukaan UUD 1945" setelah diadakan beberapa perubahan dan penyempurnaan di dalamnya.

Pada saat merumuskan materi tersebut, para pimpinan pergerakan bangsa Indonesia benar-benar
memusyawarahkan secara matang dengan disertai debat yang seru antara satu dengan yang lain, yang
ditempuh demi mencari kebenaran. Pengalaman ini dialami sendiri oleh Ki Bagus Hadikusumo yang
kebetulan terlibat di dalamnya karena termasuk sebagai anggota BPUPKI. Beliau merasakan betapa
pentingnya rumusan Piagam Jakarta, sebab piagam ini akan memberikan gambaran kepada dunia luar
atau kepada siapapun tentang cita-cita dasar, pandangan hidup serta tujuan luhur bangsa Indonesia
bernegara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat periode Ki Bagus Hadikusumo, adanya
"Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah" benar-benar sudah sangat diperlukan karena adanya
beberapa alasan dan kenyataan tersebut.

B. Fungsi Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan semangat pengabdian dan
perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang baru di jadikan asas dan pusat tujuan
perjuangan Muhammadiyah. Dan sebagai Jiwa serta semangat pengabdian serta perjuangan
persyarikatan Muhammadiyah.

Pokok Pikiran dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah[2] :

1. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, yaitu bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat hanya
kepada Allah semata.

2. Hidup manusia adalah bermasyarakat.

3. Hanya agama islamlah satu-satunya ajaran hidup yang dapat dijadikan sendi pembentuk pribadi
utama dan untuk mengatur ketertiban hidup bersama menuju hidup bahagia sejahtera yang hakiki dunia
dan akhirat

4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam untuk mewujudkan masyarakat utama,
adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah, dan berbuat islah
dan ihsan kepada sesama manusia.
5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam demi terwujudnya tujuan
Muhammadiyah hanya akan berhasil bila mengikuti jejak perjuangan nabi Muhammad SAW.

6. Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran seperti diatas hanya dapat dilaksanakan denga baik
dan berhasil bila dengan cara berorganisasi.

7. Seluruh perjuangan diarahkan untuk tercapainya tujuan hidup, yakni terwujudnya masyarakat
utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Susunan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh beberapa faktor,


antara lain sebagai berikut :

1. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.

2. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun, akibat terlalu berat
mengajar khidupan duniawi.

3. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiraaan dari luar, yang langsung atau tidak langsung
berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah.

4. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945

Fungsi Muqoddimah Anggaran dasar Muhammadiyah yaitu Muqaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan semangat pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan
segala gerak organisasinya, yang baru di jadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah. Dan
sebagai Jiwa serta semangat pengabdian serta perjuangan persyarikatan Muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai