Anda di halaman 1dari 19

RANCANG CAMPUR

BETON
SNI 2847:2013
SNI 03-2834 2000

Disusun Oleh :
Muhammad Barid Eka B 19540144004
Affan Harits Ramadhan 19540144007
Suryatama Ageng P 19540144008
Ramadhan Desmawan P 19541044009
Kasus
Pembuatan beton untuk bangunan gedung dengan data sebagai
berikut :
1. Kuat tekan yang disyaratkan 18 MPa
2. Semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe 1
3. Agregat kasar alami berat jenis 2,63
4. Pasir dari alam (sungai Progo) dengan berat jenis 2,65 ;
modulus halus butir 2,55 dan masuk zona 2.
5. Agregat dalam kondisi jenuh kering muka (SSD)
Kelas Paparan
Prosedur Penentuan Komposisi
1. Kuat tekan berdasarkan kekuatan mekanik yang disyaratkan pada
umur 28 hari = 18 MPa
2. Kuat tekan berdasarkan keawetan yang disyaratkan pada umur 28
hari = 17 MPa
3. Margin = 7,0
Prosedur Penentuan Komposisi

4. Kekuatan rerata beton F'cr= 18+7,0=25 MPa

Nilai F’c yang digunakan adalah 18 MPa dikarenakan nilai f'c minimum
berdasarkan kelas peparan sebesar 17 MPa sedangkan berdasarkan
kekuatan mekanik beton 18 MPa.
Prosedur Penentuan Komposisi

5. Jenis semen yang digunakan adalah Semen Portland Tipe 1


6. Jenis agregat (kasar dan halus) sebagai berikut :
a. Agregat kasar = Kerikil alami berat jenis 2,63
b. Agregat halus = Pasir berasal dari alam (sungai Progo) berat jenis 2,65
dan masuk zona 2.
7. Nilai factor air semen (w/cm) berdasarkan kuat tekan rata-rata
silinder beton yang direncanakan pada umur tertentu (28 hari)
adalah 0,57
8. Nilai factor air semen maksimum yang dipersyaratkan tidak ada
Diagram Faktor Air-Semen
Prosedur Penentuan Komposisi
9. Nilai slump untuk produksi beton bangunan gedung ditetapkan
pada kisaran 100±20mm. Nilai slump ditetapkan dapat diasumsikan
berada pada 100mm atau 10 cm.
10. Nilai agregat maksimum adalah 38,4 mm. Nilai agregat maksimum
dalam SNI yang mendekati atau memenuhi hasil perhitungan
agregat maksimum adalah 40 mm.
Penentuan Agregat Maksimum
Presentase tertahan pada saringan
terbesar 0%, sehingga dapa ditinjau
saringan dibawahnya. Apabila presentase
tertahan <5% maka besar saringan sama
dengan nilai agregat maksimum. Tetapi
jika presentase tertahan >5% maka nilai
saringaniatasnya digunakan sebagai nilai
agregat maksimum. Pada kasus ini,
presentase berat tertahan pada 19,2 mm
adalah 58,6% sehingga besar agregat
maksimum menggunakan saringan
diatasnya yaitu 38,4 mm atau 40 mm
pada SNI.
Prosedur Penentuan Komposisi

11. Jumlah kebutuhan air untuk setiap meter kubik beton adalah 175
liter.
12. Berat semen yang diperlukan untuk setiap m³ beton sebagai
berikut: Berat semen = 175 liter : 0,57 = 307,02 kg
13. Daerah gradasi agregat halus adalah gradasi zona 2
Prosedur Penentuan Komposisi
14. Dari data-data yang diketahui
diatas, grafik menunjukkan
perbandingan antara agregat
halus dengan agregat
campuran berada pada nilai
33%-40%. Sebagai hasil
diambil nilai tengah sekitar
36,5%
Prosedur Penentuan Komposisi
15. Perhitungan berat jenis Data-data yang diketahui sebagai berikut :
agregat campuran sebagai a.Presentase agregat halus terhadap
berikut: agregat campuran = 36,5 %
b.Presentase agregat kasar terhadap
agregat campuran = 63,5 %
c.Berat jenis agregat halus = 2,65
d.Berat jenis agregat kasar = 2,63
Perhitungan Berat jenis agregat campuran :
BJ campuran = 36,5%(2,65)+63,5%(2,63) =
0,96725 + 1,67005 = 2,6373
dibulatkan 2,6
Prosedur Penentuan Komposisi
16. Menentukan berat jenis beton
berdasarkan hasil hitungan
berat jenis agregat campuran
dan kebutuhan air per m³
beton
a. Berat jenis agregat campuran =
2,6
b. Kebutuhan air = 175 liter/m³
Hasil grafik dari data-data diatas
menunjukkan angka 2380 kg/ m³
Prosedur Penentuan Komposisi
17.Menentukan kebutuhan agregat campuran dengan rumus sebagai berikut :
Berat agregat campuran = Berat per m³ beton - kebutuhan air - semen
Kebutuhan agregat beton = 2380 kg/ m³ - 175 liter/m³ - 307,02 kg/m³ = 1.897,98 kg/m³
18.Menghitung berat agregat halus yang dibutuhkan dengan rumus sebagai berikut:
Berat agregat halus = presentase agregat halus terhadap agregat campuran x berat
agregat campuran
Berat agregat halus = 36,5% x 1.897,98 kg/m³ = 692,7627 kg/m³
19.Menghitung berat agregat kasar yang dibutuhkan dengan rumus sebagai berikut:
Berat agregat kasar = Berat agregat campuran – berat agregat halus
Berat agregat kasar = 1.897,98 kg/m³ - 692,7627 kg/m³= 1.205,2173 kg/m³
Kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai