Anda di halaman 1dari 7

HUKUM BISNIS [13]

HUKUM JAMINAN & HAK


TANGGUNGAN

Zulkarnain, SH. MH.


Pendahuluan
Perusahaan dalam menjalankan Bisnis
membutuhkan DANA
Semakin besar skala bisnis, semakin besar dana
yang dibutuhkan
Dana yang besar tidak memungkinkan selalu
bersumber dari diri perusahaan sendiri
Shg, Perusahaan membutuhkan pinjaman dari
pihak luar.  muncul Lembaga Keuangan
Pendahuluan
Lembaga Keuangan (Bank/Non-Bank) adalah
badan usaha,  juga cari untung
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain harus
ada JAMINAN yang mencukupi
Ada Perjanjian para pihak yg memunculkan Hak
dan Kewajiban dari masing-masing.
Hak dan kewajiban tersebut harus dijamin
perlindungan hukumnya,
 Perlu HUKUM
JAMINAN DAN HAK
TANGGUNGAN
Pengertian
 Pasal1 UU No. 4 / 1996 ttg Hak Tanggungan atas Tanah dan
Benda-benda yang Berkaitan dengan Hak tanah:
“Hak tanggungan adalah hak jaminan yan dibebankan
pada hak atas tanah sebagaimana diatur dalam UU
pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda
lain yang merupakan satu-kesatuan dengan tanah
tersebut, untuk pelunasan hutang tertentu, yang
memberikan kedudukan yang diutamakan, pada
kreditur tertentu dari kreditur lainnya.”
CIRI-CIRI HAK TANGGUNGAN
1. Merupakan bagian dari hak jaminan yang khusus tertuju
pada hak atas tanah (baik asas vertikal atau asas
horizontal)
2. Hak tanggungan mengikuti obyek yang dijaminkan dalam
tangan siapapun obyek itu berada.
3. Terpenuhinya asas Spesialitas dan Publisitas sehingga
dapat mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian
hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mudah dan Pasti pelaksanaan eksekusinya.
OBYEK HAK TANGGUNGAN

Hak atas tanah yg dpt dibebani hak tanggungan adalah:


(UUHT No.4/1996 + PP 40/1996
1. Hak Milik
2. Hak Guna Usaha (HGU) [maks 35 th + 25 th]
3. Hak Guna Bangunan (HGB) [ 30 th + 20 th]
4. Hak Pakai (HP) atas tanah negara yang
menurut ketentuan yang berlaku harus didaftarkan
dan menurut sifatnya dapat dipindahkan. [maks 25
th + 25 th]
PROSES PEMBEBABAN HT

1. Melalui Pembuatan Perjanjian Pokok


2. Perjanjian tambahan (asesoir) tentang jaminan tsb.
3. Pembuatan Akta Pemberian HT oleh PPAT
4. Pendaftaran Hak Tanggungan pada Kantor
Pertanahan.
Hak tanggungan lahir, setelah semua proses
dilalui dan didaftarkan pada Badan
Pertanahan

Anda mungkin juga menyukai