Anda di halaman 1dari 25

PEMULIAAN TANAMAN

Minggu IV/6 Oktober 2022

A N T O N I O M A R R O S I PAY U N G
KEMAMPUAN AKHIR YANG
DIHARAPKAN

Mahasiswa dapat menjelaskan peranan


keragaman genetik dan pengelolaannya
dalam pemuliaan tanaman
1. Bentuk dan sumber
keragaman genetik
2. Pengelolaan keragaman
Materi Pokok Pertemuan IV genetik
3. Pewarisan keragaman
sifat kualitatif.
4. Pewarisan keragaman
sifat kuantitatif
Credit:
Material tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang
mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai
pembawa sifat keturunan baik yang bernilai aktual
maupun potensial untuk menciptakan galur, rumpun,
atau spesies baru. (Pasal 1 Angka 7 UU Nomor 18
Pengertian: Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan
Hewan).

Plant genetic resources (PGRs) have meaning at a


number of levels, which vary depending on whether
one is interested in the practical economic application
in agriculture or more interested in their symbolic or
cultural value to society (Phillips, 2003)
The reproductive or vegetative propagating material
of: cultivated varieties (cultivars) in current use and
newly developed varieties; obsolete cultivars;
primitive cultivars (landraces); wild and weed species;
Pengertian: near relatives of cultivated varieties; and special
genetic stocks (including elite and current breeder’s
lines and mutants) (FAO, 2003).
1. Keragaman Antar Jenis
Tanaman
Bentuk Keragaman Genetik 2. Keragaman antar populasi
3. Keragaman antar Individu
dalam populasi
- Tanaman yang telah
didomestikasi
Sumber Keragaman Genetik
- Tanaman yang belum
didomestikasi
- Spesies atau genera lain
- Tanaman yang telah didomestikasi: bahan tanaman yang telah
diseleksi untuk kegunaan manusia baik sebagai pangan ataupun
fungsi lainnya.

- Tanaman yang belum didomestikasi: Saat gen yang dibutuhkan


tidak didapat pada tanaman yang telah terdomestikasi, maka
seorang pemulia akan mulai mencari dari populasi liar di alam.
Beberapa karakter yang sering didapat dari populasi liar adalah
kulit biji tebal, kerontokan, dan ketidakpastian. Sifat ini tentu
kurang disukai dalam budidaya maju. Plasma nutfah liar telah
banyak digunakan sebagai sumber donor pada sifat resisntensi
terhadap penyakit dan hama, dan tekananan lingkungan.
- Spesies dan Genera lain: Transfer gen melalui persilangan
mengharuskan tetua kompatibel atau fertil. Sehingga persilangan
dapat berjalan dengan baik. Namun, perbedaan genetik yang
tinggi terkadang sering berakibat kurang berhasilnya persilangan
yang melibatkan tetua dari spesies atau genera liar.
- Kultivar komersial
Sumber daya genetik
- Bahan Pemuliaan
(sumber tanaman yang telah
didomestikasi) - Kultivar lokal (landrace)
- Tanaman Introduksi
- Stok genetik
• Kultivar komersial. Dua bentuk bahan tanaman ini adalah kultivar
yang ada saat ini dan kultivar yang telah mengalami kemunduran
atau usang. Kultivar jenis ini diharapkan akan memiliki
kombinasi gen unggul, daya adaptasi yang baik, dan penampilan
yang baik
• Bahan pemuliaan. Suatu program pemuliaan baik yang sedang
berjalan atau telah selesai biasanya menyimpan beragam
tanaman dari kegiatan sebelumnya.
• Landraces/kultivar petani. Kultivar yang digunakan dan
dikembangkan oleh petani merupakan kultivar landraces.
• Tanaman introduksi. Jenis tanaman yang diperkenalkan ke suatu
wilayah, umumnya belum beradaptasi baik di daerah luar daerah
produksinya disebut sebagai tanaman introduksi.
• Stok genetik. Terdiri dari tanaman hasil manipulasi genetik
(misalnya menggunakan mutagen untuk menghasilkan
kromosom berbeda atau mutan).
Proses kegiatan pemuliaan diawali dengan
beberapa tahap, yaitu:
1. Usaha koleksi plasma nutfah sebagai sumber
keragaman
2. Identifikasi dan karakterisasi
3. Induksi keragaman, misalnya melalui persilangan
ataupun dengan transfer gen, yang diikuti dengan:
a. Proses seleksi
b. Pengujian dan evaluasi
c. Pelepasan, distribusi dan komersialisasi varietas
Keragaman sifat juga dibedakan atas: sifat kualitatif
dan sifat kuantitatif.
Sifat kualitatif yaitu variasi yang langsung dapat
diamati, misalnya: perbedaan warna bunga (merah,
hijau, kuning, putih, oranye, ungu), dan perbedaan
bentuk bunga, buah, biji (bulat, oval, lonjong, bergerigi
dan lain-lain).
Sifat kuantitatif yaitu variasi yang memerlukan
pengamatan dengan pengukuran, misalnya tinggi
tanaman (cm), produksi (kg), jumlah anakan (batang),
luas daun dan lain-lain.
Pengelompokan berdasarkan sifat kualitatif lebih
mudah karena sebarannya discrete dan dapat dilakukan
dengan melihat apa yang tampak. Sebaliknya untuk
sifat kuantitatif dengan sebaran continue,
pengelompokannya relatif lebih sulit karena dengan
kisaran-kisaran tertentu (Sudarka, 2009). Pewarisan
karakter 16 kuantitatif juga sudah dipahami sebelum
periode Mendel berdasarkan korelasi keragaman
fenotipe antar kerabat atau antar tetua keturunannya
( Sobir, 2015).
Kriteria Kualitatif Kuantitatif

Penilaian Pengamatan visual Pengukuran

Bentuk sebaran Tegas (discrete) Berlanjut (continue)

Gen pengendali Satu atau dua gen Banyak gen (polygenic)

Pengaruh lingkungan Sedikit Mudah terpengaruh lingkungan

Cara pemilihan Secara visual Berdasarkan analisa data


Credit:
Credit:
Credit:
TERIMA KASIH

ANTONIO MARRO SIPAYUNG, SP., M.Agr


P: +62812 6346 4307
E: sipayungantoniomarro@usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai