A N T O N I O M A R R O S I PAY U N G KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa dapat menjelaskan peranan
keragaman genetik dan pengelolaannya dalam pemuliaan tanaman 1. Bentuk dan sumber keragaman genetik 2. Pengelolaan keragaman Materi Pokok Pertemuan IV genetik 3. Pewarisan keragaman sifat kualitatif. 4. Pewarisan keragaman sifat kuantitatif Credit: Material tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan baik yang bernilai aktual maupun potensial untuk menciptakan galur, rumpun, atau spesies baru. (Pasal 1 Angka 7 UU Nomor 18 Pengertian: Tahun 2009 Tentang Peternakan Dan Kesehatan Hewan).
Plant genetic resources (PGRs) have meaning at a
number of levels, which vary depending on whether one is interested in the practical economic application in agriculture or more interested in their symbolic or cultural value to society (Phillips, 2003) The reproductive or vegetative propagating material of: cultivated varieties (cultivars) in current use and newly developed varieties; obsolete cultivars; primitive cultivars (landraces); wild and weed species; Pengertian: near relatives of cultivated varieties; and special genetic stocks (including elite and current breeder’s lines and mutants) (FAO, 2003). 1. Keragaman Antar Jenis Tanaman Bentuk Keragaman Genetik 2. Keragaman antar populasi 3. Keragaman antar Individu dalam populasi - Tanaman yang telah didomestikasi Sumber Keragaman Genetik - Tanaman yang belum didomestikasi - Spesies atau genera lain - Tanaman yang telah didomestikasi: bahan tanaman yang telah diseleksi untuk kegunaan manusia baik sebagai pangan ataupun fungsi lainnya.
- Tanaman yang belum didomestikasi: Saat gen yang dibutuhkan
tidak didapat pada tanaman yang telah terdomestikasi, maka seorang pemulia akan mulai mencari dari populasi liar di alam. Beberapa karakter yang sering didapat dari populasi liar adalah kulit biji tebal, kerontokan, dan ketidakpastian. Sifat ini tentu kurang disukai dalam budidaya maju. Plasma nutfah liar telah banyak digunakan sebagai sumber donor pada sifat resisntensi terhadap penyakit dan hama, dan tekananan lingkungan. - Spesies dan Genera lain: Transfer gen melalui persilangan mengharuskan tetua kompatibel atau fertil. Sehingga persilangan dapat berjalan dengan baik. Namun, perbedaan genetik yang tinggi terkadang sering berakibat kurang berhasilnya persilangan yang melibatkan tetua dari spesies atau genera liar. - Kultivar komersial Sumber daya genetik - Bahan Pemuliaan (sumber tanaman yang telah didomestikasi) - Kultivar lokal (landrace) - Tanaman Introduksi - Stok genetik • Kultivar komersial. Dua bentuk bahan tanaman ini adalah kultivar yang ada saat ini dan kultivar yang telah mengalami kemunduran atau usang. Kultivar jenis ini diharapkan akan memiliki kombinasi gen unggul, daya adaptasi yang baik, dan penampilan yang baik • Bahan pemuliaan. Suatu program pemuliaan baik yang sedang berjalan atau telah selesai biasanya menyimpan beragam tanaman dari kegiatan sebelumnya. • Landraces/kultivar petani. Kultivar yang digunakan dan dikembangkan oleh petani merupakan kultivar landraces. • Tanaman introduksi. Jenis tanaman yang diperkenalkan ke suatu wilayah, umumnya belum beradaptasi baik di daerah luar daerah produksinya disebut sebagai tanaman introduksi. • Stok genetik. Terdiri dari tanaman hasil manipulasi genetik (misalnya menggunakan mutagen untuk menghasilkan kromosom berbeda atau mutan). Proses kegiatan pemuliaan diawali dengan beberapa tahap, yaitu: 1. Usaha koleksi plasma nutfah sebagai sumber keragaman 2. Identifikasi dan karakterisasi 3. Induksi keragaman, misalnya melalui persilangan ataupun dengan transfer gen, yang diikuti dengan: a. Proses seleksi b. Pengujian dan evaluasi c. Pelepasan, distribusi dan komersialisasi varietas Keragaman sifat juga dibedakan atas: sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Sifat kualitatif yaitu variasi yang langsung dapat diamati, misalnya: perbedaan warna bunga (merah, hijau, kuning, putih, oranye, ungu), dan perbedaan bentuk bunga, buah, biji (bulat, oval, lonjong, bergerigi dan lain-lain). Sifat kuantitatif yaitu variasi yang memerlukan pengamatan dengan pengukuran, misalnya tinggi tanaman (cm), produksi (kg), jumlah anakan (batang), luas daun dan lain-lain. Pengelompokan berdasarkan sifat kualitatif lebih mudah karena sebarannya discrete dan dapat dilakukan dengan melihat apa yang tampak. Sebaliknya untuk sifat kuantitatif dengan sebaran continue, pengelompokannya relatif lebih sulit karena dengan kisaran-kisaran tertentu (Sudarka, 2009). Pewarisan karakter 16 kuantitatif juga sudah dipahami sebelum periode Mendel berdasarkan korelasi keragaman fenotipe antar kerabat atau antar tetua keturunannya ( Sobir, 2015). Kriteria Kualitatif Kuantitatif
Penilaian Pengamatan visual Pengukuran
Bentuk sebaran Tegas (discrete) Berlanjut (continue)
Gen pengendali Satu atau dua gen Banyak gen (polygenic)
Pengaruh lingkungan Sedikit Mudah terpengaruh lingkungan
Cara pemilihan Secara visual Berdasarkan analisa data