Anda di halaman 1dari 24

KEPEMIMPINAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH MEDAN

Yuni Andri Ekawati, S.E., M.M.


BAB III
Deskripsi Kepemimpinan

Topik Pembahasan
• Sumber Kepemimpinan
• Metode Kepemimpinan
• Perilaku Kepemimpinan
• Karakterisrik Kepemimpinan
Sumber Kepemimpinan
• Terdapat sejumlah sumber terkait dengan kepemimpinan. Sumber
kepemimpinan tersebut dapat berasal dari beberapa hal berikut:
1. Kekuatan berdasarkan paksaan (coersive power)
Pemimpin yang mempunyai kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan
untukmengenakan hukuman, dampratan, atau pemecatan. Pemimpin
memerintah orang-orang yang dipimpinnya didasarkan pada kekuatan dan
selalu mengunakan ancaman hukuman jika mereka tidak mengikuti perintah.
2. Kekuatan penghargaan (reward power)
Kekuasaan ini bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan
atau hadiah bagi orang lain, misalnya gaji, promosi, atau penghargaan jasa.
Pemimpin akan memberikan penghargaan kepada orang-orang yang
dipimpinnya disertai dengan prestasi dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
3. Kekuatan keahlian (expert power)
Kekuasaan ini bersumber dari keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang
dimiliki oleh seorang pemimpin yang diwujudkan lewat rasa hormat, dan
pengaruhnya terhadap orang lain. Seorang pemimpin dengan pola
pengaruh semacam ini biasanya dapat ditemukan dalam organisasi yang
menekankan pada profesionalisme.
4. Kekuatan resmi ( legitimate power)
Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin. Secara
normal, semakin tinggi posisi seorang pemimpin, maka semakin besar
kekuasaan legitimasinya. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan
legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain,
karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak atau we-
wenang yang diperoleh dari jabatan dalam organisasinya. Sehingga dengan
demikian diharapkan saran-saran akan banyak diikuti oleh orang lain tersebut.
5. Kekuatan referensi (reference power)
Kekuasaan ini bersumber pada sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin.
Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan referensinya ini pada umumnya
disenangi dan dikagumi oleh orang lain karena kepribadiannya. Kekuatan
pimpinan atau manajer dalam kekuasaan referensi ini sangat tergantung
pada kepribadiannya yang mampu menarik pada bawahan atau pengikutnya.
Kesenangan daya tarik, dan kekaguman para bawahan dapat memberikan
identifikasi tersendiri terhadap pengaruh pimpinannya. Pimpinan yang selalu
tampil dengan pribadiannya yang jujur, satu kata dengan perbuatan, taat
pada agama, loyal pada undang-undang negara, sederhana gaya hidup dan
tutur katanya, atau mementingkan kepentingan orang banyak daripada
kepentingan sendiri, maka pemimpin seperti ini mempunyai kekuasaan
referensi yang tinggi. Konsep kewibawaan hanya dapat dipahami dalam
konteks timbal balik antara pemimpin dan orang yang dipimpin.
6. Kekuatan Informasi (Information Power)
Kekuasaan ini bersumber karena adanya akses informasi yang dimiliki oleh
pemimpin yang dinilai sangat berharga oleh pengikutnya. Sebagai seorang
pimpinan, maka semua informasi mengenai organisasinya ada padanya,
demikian pula informasi yang datang dari luar organisasi. Dengan demikian
pimpinan merupakan sumber informasi.
7. Kekuatan Hubungan (Connection Power)
Kekuasaan ini bersumber pada hubungan yang dijalin oleh pimpinan dengan
orang-orang penting dan berpengaruh baik di luar atau di dalan organisasi.
Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan hubungannya ini cenderung meminta
saran-saran dari orang-orang lain karena mereka membantu mendapatkan hal-
hal yang menyenangkan dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyenangkan
dari kekuasaan hubungan ini.
Metode Kepemimpinan
• Untuk memperbaiki mutu kepemimpinan dan sekaligus membantu berhasilnya
kepemimpinan di dalam suatu organisasi maka diperlukan adanya metode
kepemimpinan.
• Ada beberapa metode kepemimpinan yang sering diadaptasi, antara lain :
1. Memberi perintah
Metode ini timbul dari keadaan dan hubungan kerja. Oleh karena itu, perintah adalah
merupakan fakta fungsional dari suatu organisasi. Dalam organisasi yang formal,
perintah itu biasanya sudah tercakup dalam tugas dan kewajiban. Hal yang perlu
diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam memberi perintah di antaranya adalah:
a) Perintah harus tegas dan jelas;
b) Pemberian perintah jangan diberikan secara sekaligus dan terlalu banyak;
c) Dalam pemberian perintah yang langsung, harus selalu memperhatikan sopan
santun.
2. Memberi Celaan
Untuk menjaga keseimbangan dan keadilan di kalangan anggota kelompok,
maka pemimpin harus mampu dan berani mengambil tindakan terhadap
anggota kelompok/organisasi yang tidak baik, yang berbuat salah dan
merugikan terhadap organisasinya. Hal yang perlu diperhatikan oleh
pemimpin saat memberi celaan, antara lain:
a) Pemberian teguran atau celaan hendaknya didasarkan kepastian bahwa
kesalahan itu benar-benar terletak pada individu yang dicela atau ditegur.
b) Pemberian teguran atau celaan dari pemimpin hendaknya disampaikan
secara rahasia atau tidak di depan umum.
c) Celaan diberikan dengan maksud orang yang melanggar atau berbuat
kesalahan menyadari kekeliruannya dan bersedia memperbaiki
perilakunya.
3. Memberi Pujian
Seorang pemimpin hendaknya bersikap penuh perhatian serta mampu pula
untuk membesarkan hati para anggota organisasi yang telah menunjukkan
prestasi yang banyak, kegiatan, serta sumbangsihnya terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Dalam praktiknya, pemberian pujian dapat berupa
pemberian penghargaan baik berupa piagam, ataupun barang. Dalam memberi
pujian, seorang pemimpin hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pemberian pujian oleh pemimpin harus tepat (waktunya jangan sampai
terlambat);
b) Pemberian pujian oleh pemimpin hendaknya diberikan secara terbuka atau
di hadapan anggota organisasi.
c) Pujian ini harus bisa memberikan semangat, kegairahan kerja, tenaga baru,
dan dorongan emosional yang segar.
4. Memelihara Tingkah Laku Pribadi yang Benar
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin pada setiap tingkatan
adalah merupakan cerminan dari kualitas pengikutnya, oleh karenanya tindakan
ataupun tingkah laku pemimpin harus tetap menjadi contoh atau teladan bagi
anggota organisasi atau masyarakat di sekitarnya. Seorang pemimpin harus bersifat
objektif dan jujur, karena pemimpin yang memiliki rasa pilih kasih atau favoritisme
bisa menurunkan moral anggota lainnya.
5. Memperoleh/Peka Terhadap Berbagai Saran
Menjadi suatu keharusan bagi seorang pemimpin untuk mau menerima pendapat
atau saran dari anggota organisasi, dan menjadi tugas pemimpin pula untuk selalu
membangkitkan inisiatif anggota organisasi agar mau menyumbangkan pendapat
atau saran untuk kepentingan kelompok. Karena sifat pemimpin itu harus luwes,
terbuka, dan peka pada saran-saran eksternal yang positif. Dia harus menghargai
pendapat-pendapat orang lain untuk dikombinasikan dengan ide-ide sendiri.
6. Memperkuat Rasa Kesatuan Kelompok
Seorang pemimpin tidak hanya memikirkan dan bertindak ke dalam organisasi
untuk mengajak, mengarahkan, atau mengatur saja, akan tetapi seorang pemimpin
harus pula mampu menjadikan seluruh unsur organisasi khususnya manusianya
untuk selalu berada dalam satu gerak dan arah. Tim kerja adalah kunci menuju
operasi yang sukses. Diawali dari unit terkecil hingga unit terbesar harus menjadi
satu kesatuan hingga memiliki visi dan misi yang pada akhirnya akan
mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan.
7. Memperhatikan Pengenalan Pada Kelompok
Seorang yang dianggap baik dan dipilih menjadi pemimpin sering kali orang yang
dekat dengan anggota organisasi. Oleh sebab itu hal penting bagi seorang
pemimpin adalah melakukan pendekatan pribadi kepada anggota organisasi atau
kelompok agar tetap tercipta suatu kemanunggalan di antara pemimpin dengan
seluruh orang di dalam organisasi itu.
8. Menciptakan Disiplin Pribadi Kelompok
Banyak pekerjaan yang ternyata lebih baik kalau dikerjakan di bawah
aturan disiplin tertentu daripada dikerjakan secara bebas. Disiplin
merupakan bentuk ketaatan serta pengendalian diri dari setiap orang
yang berguna untuk mengatasi segala hambatan dalam kelompok,
seperti perselisihan, kelambatan, kecerobohan, pemborosan. Untuk
menciptakan disiplin pribadi dalam kelompok, seorang pemimpin harus
tetap menjalankan seluruh prosedur secara konsekuen. Selain itu untuk
masyarakat, perlu diberi tahu mengenai peraturan atau ketentuan-
ketentuan yang mengatur organisasi.
9. Menenteramkan Kabar Angin Yang Tidak Benar
Kesatuan dan efektivitas kerja kelompok pada tiap organisasi terutama selalu terjalin
dari lingkungan dalam organisasi itu sendiri, maka menjadi kewajiban pemimpin
untuk dapat menciptakan ketenangan dan rasa aman di dalam organisasi. Untuk itu,
pemimpin perlu melakukan komunikasi dan penerangan yang dapat meyakinkan
atau menjelaskan permasalahan yang mengganggu organisasi yang dipimpinnya.
10. Mengembangkan Rasa Tanggung Jawab pada Kalangan Masyarakat
Penyampaian kekuasaan yang disertai dengan pertanggungjawaban akan
mengembangkan rasa kepercayaan bersama dan rasa hormat diantara pemimpin
dan orang yang dipimpin
11. Keputusan yang Bernilai dan Tepat Waktu
Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam ramalan yang cepat dari
suatu situasi sampai pada keputusan yang bernilai. Seorang pemimpin harus dapat
berpikir logis pada keadaan yang sangat gawat dan memutuskan dengan cepat
suatu tindakan yang diperlukan untuk mengambil kesempatan yang ada pada waktu
itu.
Perilaku Kepemimpinan
• Perilaku kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan yang fokusnya tidak
pada sifat-sifat atau karakteristik pemimpin tetapi pada tindakan
interaksi terhadap orang-orang yang ada disekitar kerjanya dan pada
sekelompok orang bawahan.
• Pendekatan perilaku mengaitkan kepemimpinan dengan apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, mulai dari cara mereka mendelegasikan
tugas dan kewenangannya, cara mereka berkomunikasi dengan
pegawai, cara memotivasi pegawai, dan menjalankan berbagai tugas
lainnya yang ada di dalam organisasi.
• Banyak pemimpin yang gagal karena tidak mengetahui dengan baik
karakter dan kebutuhan pegawainya dalam melaksanakan pekerjaannya.
• Secara umum, pendekatan perilaku memusatkan perhatiannya pada
dua aspek perilaku kepemimpinan sebagai berikut :
1. Fungsi Pemimpin
Agar kelompok berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan
dua fungsi utama antara lain :
• Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task related) atau
pemecahan masalah, yaitu menyangkut pemberian saran
penyelesaian, informasi dan pendapat.
• Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenance) atau
sosial, yaitu mencakup segala sesuatu yang dapat membantu
kelompok berjalan lancar.
2. Gaya Pemimpin dalam Hubungan dengan Pegawai
Para peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan utama terkait
dengan pandangan ini, yaitu :
• Gaya pemimpin yang berorientasi tugas (task oriented), yaitu pemimpin yang
akan mengarahkan dan mengawasi pegawai secara tertutup untuk menjamin
kalau tugas yang diberikan organisasi dilaksanakan sesuai dengan apa yang
diinginkannya. Pemimpin dengan gaya ini lebih memperhatikan pelaksanakan
pekerjaan daripada pengembangan dan pertumbuhan pegawai.
• Gaya pemimpin yang berorientasi pada pegawai (employee oriented), yaitu
pemimpin yang mencoba untuk lebih memotivasi pegawai di bandingkan dengan
mengawasi mereka. Pemimpin mendorong pegawainya untuk melaksanakan
tugas-tugas dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan suasana persahabatan
serta hubungan-hubungan yang saling mempercayai, dan menghormati para
anggota kelompok.
Karakterisrik Kepemimpinan

• Pemimpin yang efektif lahir karena memiliki sejumlah karakteristik


yang menjadi ciri khasnya.
• Delapan karakteristik kepemimpinan yang berprinsip dijelaskan
sebagai berikut :
1. Terus Belajar
Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses
belajar yang tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan
mereka. Mereka terus belajar dari pengalaman. mereka tidak segan
mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, berrtanya, ingin tahu,
serta meningkatkan keterampilan dan minat baru.
2. Berorientasi pada Pelayanan
Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan
karir. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka dapat
menolong dan melayani orang lain.
3. Memancarkan Energi Positif
Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang
menyenangkan dan bahagia, mereka optimis, positif, bergairah,
antusias, penuh harap, dan mempercayai orang lain. Mereka
memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di
sekitarnya. Mereka selalu tampil sebagi juru damai dan penengah
untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif.
4. Mempercayai Orang Lain
Pemimpin yang berprinsip harus bisa mempercayai orang lain. Mereka
yakin orang lain mempunyai potensi yang tak tampak. Pemimpin ini
tidak bereaksi secara berlebihan terhadap kelemahan-kelemahan
manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat menemukan kelemhan
orang lain sehingga membuat merreka tidak menjadi naif.
5. Hidup Seimbang
Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka sadar dan penuh
pertimbangan dalam tindakannya. Mereka tidak gila kerja, tidak fanatik,
tidak menjadi budak dari rencana-rencana. Dengan demikian, mereka
jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan, dan melihat
keberhassilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.
6. Hidup adalah Petualangan
Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini selalu
sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman
mereka datang dari dalam diri bukan dari luar. Mereka menjadi penuh
kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis dan cerdik.
7. Sinergistik
Dalam bekerja, mereka menawarkan pemecahan yang sinergi/seimbang,
pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekedar
kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima
sedikit.
8. Berlatih Memperbarui Diri
Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian
manusia antara lain : fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu
memperbarui diri secara bertahap sehingga diri dan karakter mereka kuat
dan sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.
• Sejumlah karakteristik penting berkenaan dengan kepemimpinan dalam
organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengenalan Diri
Secara pasti pemimpin mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
Bahkan mereka sering menggunakan jasa pihak lain untuk memberikan
masukan dan pemahaman atas kepribadian yang dimilikinya. Dengan bekal
pemahaman tersebut, pemimpin bergerak maju untuk memperbaiki
kekurangan dan melesat jauh bersama kelebihannya.
2. Terbuka terhadap Umpan Balik
Pemimpin yang efektif cenderung memiliki gaya komunikasi yang terbuka.
Pemimpin yang efektif mampu mengembangkan berbagai sumber umpan
balik yang bervariasi dan berharga mengenai perilaku dan kinerja mereka.
Hal ini membuat mereka menjadi terbuka dan rawan terhadap kritik dari
orang lain.
3. Pengambil Resiko yang Selalu Ingin Tahu
Pemimpin tampak mampu mengambil resiko yang sangat besar dan
membiasakan diri terlibat dalam situasi berbahaya dari apa yang
mereka sadari sebelumnya. Sehingga hampir selalu terjadi para
pemimpin besar mengalami kemunduran, krisis, atau kegagalan dalam
kehidupan mereka.
4. Konsentrasi pada Pekerjaan
Mereka adalah orang-orang yang berkemampuan kecil dalam hubungan
antarpribadi, tetapi memiliki tingkat konsentrasi yang luar biasa. Mata
tajam mereka terfokus pada pekerjaan , organisasi, berbagai sasaran,
dan misi-misi mereka.
5. Menyeimbangkan Tradisi dengan Perubahan
Untuk menjadi pemimpin yang efektif, pemimpin harus memiliki
keterikatan, baik dengan budaya maupun kebutuhan akan revisi dan
perubahan. Anda mesti waspada dengan tradisi, tetapi tidak terjerat
olehnya.
6. Bertindak sebagai Model dan Mentor
Pemimpin bangga menjadi seorang mentor dan merasakan
kemenangan ketika mereka pada akhirnya berhasil melahirkan
pemimpin-pemimpin baru. Pemimpin menghargai kemenangan
tersebut dengan menjadikan seluruh periode kehidupan sebagai proses
belajar dan memanfaatkan semua pengalaman sebagai pembelajaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai