0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1 tayangan12 halaman
Panitia sembilan membentuk rumusan dasar negara yang disebut Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Panitia ini terdiri dari 9 anggota di bawah pimpinan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Hasil sidangnya tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam Jakarta yang merupakan kompromi antara pihak Islam dan kebangsaan dalam BPUPKI.
Panitia sembilan membentuk rumusan dasar negara yang disebut Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Panitia ini terdiri dari 9 anggota di bawah pimpinan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Hasil sidangnya tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam Jakarta yang merupakan kompromi antara pihak Islam dan kebangsaan dalam BPUPKI.
Panitia sembilan membentuk rumusan dasar negara yang disebut Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945. Panitia ini terdiri dari 9 anggota di bawah pimpinan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Hasil sidangnya tanggal 22 Juni 1945 menghasilkan Piagam Jakarta yang merupakan kompromi antara pihak Islam dan kebangsaan dalam BPUPKI.
dibentuk oleh BPUPKI. Tugas panitia sembilan adalah menampung suara, usul dari anggota BPUPKI, dan usul mengenai rumusan dasar negara. Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato tentang dasar negara yang disebut Pancasila.28 Des 2021 Anggota Panitia Sembilan
• Berapa Jumlah Anggota Panitia Sembilan?
• 1.Ir Soekarno (sebagai Ketua). • 2. Drs Mohammad Hatta (sebagai Wakil Ketua). • 3. K.H.A Wahid Hasyim (sebagai Anggota). • 4. Kahar Muzakir (sebagai Anggota). • 5. Abikusno Tjokrosujoso (sebagai Anggota). • 6. H Agus Salim (sebagai Anggota). • 7. A. A. Marimis (sebagai Anggota). • 8. Achmad Soebardjo (sebagai Anggota). Hasil sidang panitia sembilan
Panitia Sembilan dalam sidangnya tanggal 22
Juni 1945 menghasilkan rumusan dasar negara atau pembukaan hukum dasar (Undang-Undang Dasar). Dokumen sidang tersebut kemudian dikenal dengan nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta Piagam Jakarta Piagam Jakarta adalah dokumen historis berupa kompromi antara pihak Islam dan pihak kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk menjembatani perbedaan dalam agama dan negara. Disebut juga "Jakarta Charter". Isi piagam Jakarta 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5.(serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Perubahan Sila Pertama Alasan perubahan sila pertama Piagam Jakarta sebagaimana disebutkan di atas adalah demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa serta agama. Kalimat perubahan ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi toleransi. Sehingga, perubahan itu turut memperlihatkan komitmen para pendiri bangsa dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan. Teks Pancasila dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 (dibentuk oleh PPKI): 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Fungsi dan peran Pancasila 1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia: Pancasila memiliki fungsi dan peran memberi gerak dan membimbing ke arah tujuan untuk mewujudkan masyarakat Pancasila. 2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa: Pancasila menunjukkan kepribadian bangsa, sehingga bisa dibedakan dari bangsa lain. Maksudnya, hal ini dari segi tingkah laku, amal perbuatan, dan juga mental bangsa Indonesia. 3. Pancasila sebagai dasar negara: Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara atau para penyelenggara negara.
4. Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum:
Berdasarkan pasal 2 UUD nomor 12 tahun 11 tentang pembentukan Perundang-undangan, dikatakan, "Pancasila merupakan sumber segala sumber hukum negara."
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur:
Pada tanggal 18 Agustus 1945, perwakilan seluruh rakyat Indonesia menetapkan dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam pembukaan UUD 1945. 6. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memuat cita-cita dan tujuan nasional. Hal ini terdapat dalam alinea II dan IV.
7.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa:
Pancasila disebut way of life, weltanschauung, pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia, serta petunjuk hidup. Artinya, Pancasila adalah petunjuk sehari-hari.
8.Pancasila sebagai moral pembangunan:
Nilai luhur Pancasila adalah standar pembangunan nasional. 9. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila: Pancasila selain merupakan dasar negara, juga adalah tujuan nasional. Tujuan ini kemudian dituangkan menjadi pembangunan nasional. Terimakasih