Anda di halaman 1dari 15

MK. S2.

FILSAFAT ILMU (2 SKS)


THN 2020/2021

Oleh Kelompok 8:
Ratu Ajeng Sinta Dewi 20/466785/PPT/01127
Restu Ratih Kinasih 20/466787/PPT/01129
Richi Yuliavian Kusminanto 20/466788/PPT/01130
Rini Anggriani 20/466789/PPT/01131
Robi Agustiar 20/466790/PPT/01132
SEJARAH ANALISIS HISTORIS

CIRI DAN LETAK NILAI


TEORI NILAI
• Setiap ilmu pengetahuan akan menghasilkan teknologi yang kemudian
akan diterapkan pada masyarakat. Proses ilmu pengetahuan menjadi
sebuah teknologi yang benar-benar dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat tentu tidak terlepas dari si ilmuwan. Seorang ilmuwan akan
dihadapkan pada kepentingan pribadi ataukah kepentingan masyarakat
akan membawa pada persoalan etika keilmuan serta masalah bebas 
nilai. Untuk itulah tanggung jawab seorang ilmuwan haruslah “dipupuk”
dan berada pada tempat yang tepat, tanggung jawab akademis dan
tanggung jawab moral.
Nilai

Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.


Lorens Bagus (2002) dalam bukunya Kamus Filsafat menjelaskan tentang nilai yaitu sebagai
berikut:
Karakteristik dan Tingkatan Nilai

Nilai objektif atau subjektif


Nilai itu objektif jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai; sebaliknya nilai itu subjektif jika
eksistensinya, maknanya, dan validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan penilaian, tanpa
mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisik.

Nilai absolute atau berubah


Suatu nilai dikatakan absolute atau abadi, apabila nilai yang berlaku sekarang sudah berlaku sejak masa lampau dan
akan berlaku serta absah sepanjang masa, serta akan berlaku bagi siapapun tanpa memperhatikan ras, maupun
kelas sosial. Dipihak lain ada yang beranggapan bahwa semua nilai relatif sesuai dengan keinginan atau harapan
manusia.
Terdapat beberapa pandangan yang berkaitan dengan tingkatan atau hierarki nilai :

Kaum
Idealis

Kaum
Realis

Kaum
Pragmatis
Tipe Nilai Manusia
•Dari hasil penelitiannya di 44 negara, Schwartz (1992, 1994) mengemukakan adanya 10 tipe nilai (value types)
yang dianut oleh manusia :
Hakikat dan Makna Nilai
• Berupa norma, etika, peraturan, undang-undang, adat
kebiasaan, aturan agama dan rujukan lainnya yang memiliki
harga dan dirasakan berharga bagi seseorang. Nilai bersifat
abstrak, berada dibalik fakta, memunculkan tindakan, terdapat
dalam moral seseorang, muncul sebagai ujung proses
psikologis, dan berkembang kearah yang lebih kompleks.
LETAK NILAI
Estetika
Secara etimologi, estetika diambil dari bahasa
Yunani, ”aisthetike” yang berarti segala sesuatu yang diserap
oleh indera.
Filsafat estetika membahas tentang refleks kritis yang dirasakan
oleh indera dan memberi penilaian terhadap sesuatu, indah atau
tidak indah, beauty or ugly. Estetika dinamakan juga filsafat seni
(Philosophy of Art).
• Estetika terdiri dari tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis.
2.Studi mengenai fenomena persepsi.
3.Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
• Sebagai disiplin ilmu, estetika berkembang sehingga mempunyai perincian yang
semakin kaya, antara lain :
1. Theories of art,
2. Art Histories,
3. Aesthetic of Morfology,
4. Sociology of Art,
5. Anthropology of Art,
6. Psychology of Art,
7. Logic, Semantic, and Semiology of Art.
DAFTAR PUSTAKA

 
Biyanto. 2015. Filsafat Ilmu dan Ilmu Keislaman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gazalba, S. 2002. Sistematika Filsafat, Buku keempat, Pengantar Kepada Teori Nilai. Jakarta: Bulan
Bintang.
Jujun S.S. 2003. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Kattsoff, O.L. 2004. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Lorens, B. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai