Anda di halaman 1dari 36

Kesuburan Tanah

(1) Landasan, Sejarah

PHILIPUS .N.SUPARDI SP., M.Agb


Sektor PERTANIAN di Indonesia
• memegang peranan penting karena beberapa
alasan antara lain,
– memberikan sumbangan 23% produksi domestik
bruto (PDB),
– menyediakan sekitar 54% dari angkatan kerja,
– menyediakan keragaman menu pangan,
– mendukung sektor industri,
– menyumbang devisa melalui ekspor hasil pertanian.
• Diperlukan ketersediaan lahan yang layak
ditinjau dari kesuburan tanahnya
Arah Sistem Pertanian
• Mempertahan &
meningkatkan
kesuburan &
produktivitas tanah TUJUAN UTAMA
PRODUKSI
• Menciptakan
TANAMAN
konservasi tanah
• Mengurangi degradasi
tanah
Site Spesific &
Crop Spesific
KENDALA Global ?
• Konversi lahan pertanian (terutama lahan
basah) untuk non pertanian semakin meningkat
 lahan kering menjadi tumpuan usaha
pertanian beragam kendala & masalah
(tingkat kesuburan rendah) lahan kering juga
dikonversi menjadi lahan tambang dll
• Prediksi FAO, tanah yang tersedia pada th 2020
mungkin tidak akan dapat lagi menyediakan
kebutuhan pangan penduduk dunia yang pada
th 2020 akan melebih 7,5 milyar!!!
Awal intervensi pertanian
Pertanian teknologi
Pertanian menengah
dataran
banjir

Pengetahuan Tradisional
Mekanisasi

Dominasi Manusia
Pupuk

Revolusi Hijau
Integrasi sumberdaya

Pertanian
tebas-bakar Pestisida Bioteknologi
Perbaikan
sistem
bero
Pertanian Olah Tanah
lereng bukit Perbaikan Minimum
sistem bero

Pertanian Komersial
Irigasi Salin Konvensional

Terbuka TRADISIONAL KONVENSIONAL BERKELANJUTAN ?

Natural
PERKEMBANGAN PERTANIAN
TANAH SEHAT

Tanaman Sehat Ekonomi Sehat

Makanan Manusia
Sehat Sehat
Tanah sehat adalah kunci sistem pertanian sehat; Tanah yang sehat
akan menghasilkan pangan yang sehat yang pada gilirannya akan
menghasilkan manusia yang sehat. Jika manusia sehat rohani dan
jasmani, maka ekonomi juga sehat yang pada gilirannya akan dapat
mempertahkan tanah yang sehat. Tanah yang sehat adalah tanah yang
produktif, yaitu tanah yang mampu menyangga pertumbuhan tanaman
dan aktifitas organisme tanah, sesuai dengan jenis tanah dan iklim
tertentu.
Arah Sistem Pertanian

•Mempertahankan dan meningkatkan Tujuan Utama


Kesuburan dan produktivitas tanah Produksi Tanaman
•Menciptakan konservasi tanah
•Mengurangi degradasi tanah

Site Specific & Crop Specific


Pola Lama Produksi Tanaman
(satu siklus, tujuan tunggal)
Pola Sekarang Produksi Tanaman
(beberapa siklus, tujuan ganda)
Sistem Sosial

Hama & Penyakit

Masukan TANAMAN Produksi Biodiversitas

Tanah Boita Tanah

Kehilangan

Jumlah &
Kualitas Air Sistem Ekonomi
Hortikulura di lereng curam Penambangan Pasir di Hutan

Kopi monokultur di lereng Areal dampak di Kab.)


curam
Skema penggunaan lahan pertanian di Asia
Tenggara
Budidaya Lahan kering Bukit semula penuh pohon
yang mendaki bukit diganti tanaman pangan

Budidaya Lahan kering Akibatnya? erosi, banjir


yang mendaki bukit
Definisi Tanah
• definisi “bahan lepas yang tersusun dari batuan
yang telah melapuk, mineral lainnya, dan bahan
organik yang sebagian telah melapuk, yang
menyelimuti sebagian besar permukaan bumi”.
• Definisi tersebut tidak berlaku untuk bahan lepas
yang tidak menunjukkan bukti adanya aktivitas
organisme tanah pada saat ini atau pada masa
lampau.
• Jika organisme tanah tersebut dihilangkan, maka
lapisan permukaan kerak bumi ini tidak bisa lagi
disebut sebagai tanah
KOMPONEN TANAH
Konsep Kesuburan Tanah
• Status tanah yang berkaitan dengan
kemampuan tanah untuk menyediakan unsur
hara esensial untuk pertumbuhan tanaman
tanpa adanya hara pada konsentrasi beracun
• Kajian kesuburan tanah meliputi
– pengamatan bentuk unsur hara tanaman di dalam
tanah,
– bagamana unsur-unsur tersebut menjadi tersedia
untuk tanaman,
– faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan unsur
hara oleh tanaman.
• Produktivitas tanah
– Kemampuan tanah untuk menghasilkan
produksi tanaman yang memadai dengan
pengelolaan optimum
• Termasuk kesuburan tanah plus faktor-faktor
yang yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman (mis; pengelolaan tanah, drainase,
faktor-faktor lingkungan)
• Kesuburan tanah/Produktivitas Tanah
– Semua tanah yang produktik adalah tanah
subur, tetapi tidak semua tanah subur itu
produktif !
Pembangunan vs Kesuburan Tanah
• Perbaikan status sosial masyarakat,
serta sarana-prasarana transportasi
memacu kemesotan kesuburan tanah?
• Pengembangan industri pencemaran
tanah & air  degradasi
• Intensifikasi pertanian  pencemaran
tanah & air –> degradasi
Permasalahan Kesuburan Tanah
Indonesia (29% Ultisol dan Oxisol dengan
kesuburan rendah)

1. Kekurangan hara, degradasi fisik


2. Gulma
3. Kemasaman, efisiensi penggunaan hara
4. sinkronisasi
5. Kerusakan tanah, erosi
6. Pengaruh sistem tebas-bakar
Ciri tanah subur

1. Tebal / dalam, berakar, lapisan atas


lembab
2. Kaya bahan organik aktif
3. Cukup mengandung cadangan hara
tersedia bagi tanaman
4. Menyediakan lingkungan sehat untuk flora
dan fauna
Sejarah Kesuburan Tanah
• Mesopotamia diantara Sungai Tigris dan
Euphrates (sekarang di Irak)
• menunjukkan bukti peradapan awal. Prasasti th
2500 SM. menyebutkan Kesuburan disebabkan
oleh banjir tahunan dan sistem kanal dibangun
untuk irigasi tanaman
• Jaman keemasan Yunani th 800-200 SM
• Pupuk kandang meningkatkan produktivitas lahan
• Pupuk hijau, terutama legum, memperkaya tanah
• Kapur meningkatkan produktivitas tanah
• Abu kayu bermanfaat
• Tanah salin dapat dideteksi dengan uji rasa
Sejarah Kesuburan Tanah
• Sampai dengan awal abad 18 M
– Francis Bacon (1561-1626): Air
merupakan “Prinsip Vegetasi.” Tanah
hanya menyangga tanaman dan
melindungi dari panas dan dingin.

– Van Helmont (1577-1644)


“membuktikan" air sebagai hara
tunggal untuk tanaman
• Pertengahan 1600‘an - J.R.
Glauber (1604-1668): kotoran
hewan meningkatkan pertumbuhan
tanaman karena adanya KNO3 dalam
kotoran hewan
• Pertengahan 1700‘an - Jethro Tull:
partikel tanah kecil “terlumat" melalui
bagian terbuka akar tanaman dan
kemudian masuk ke dalam sistem
sirkulatori
Sejarah Kesuburan Tanah
• Justus Von Liebig (1803-
1873)
– Melandasi industri pupuk
– Peran penting unsur mineral dari
tanah
– C di tanaman berasal dari CO2 atm,
bukan dari humus dalam tanah
(seblmnya orang mengira dari
humus)
– H & O berasal dari air
– Ca, Mg dan K diperlukan untuk
netralisasi asam dari tanaman
– P diperlukan untuk pembentukan biji
– Membuat pupuk tetapi salah karena
mencampur P dan K dengan kapur
(tidak tersedia bagi tanaman)
Justus Von Liebig
• Filosofi Liebig
– Pertanian yang sempurna merupakan
pondasi semua industri dan perdagangan –
Pondasi kemakmuran bangsa dan negara.
Tetapi sistem pertanian tidak dapat
terbentuk tanpa pemahaman nutrisi
tanaman.
Paradigma Manajemen Kesuburan Tanah

 Paradigma I  penggunaan pupuk buatan


(industri)
 Paradigma II  penggunaan teknologi secara
biologi utk mengelola kesuburan tanah“ lebih
mempercayakan pada proses biologi dengan
mengadopsi :
 germplasms ke kondisi-kondisi tanah yg kurang baik,
 meningkatkan aktivitas biologi tanah,
 mempromosikan cycling nutrient untuk memperkecil
masukan eksternal dan memaksimalkan efisiensi
penggunaan
INPUT OUTPUT

Pupuk Mineral Bag tan dipanen

Pupuk Organik Sisa Tanaman

TANAMAN Pelindihan
Endapan Atmospfer
(leaching)
Fiksasi Nitrogen Hilang - gas

Sedimentasi Erosi air

Sistem Kesimbangan Nutrisi Tanaman


Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman

• Pertumbuhan adalah
perkembangan progresif
suatu organisme

pertumbuhan
– Biasanya dinyatakan
sebagai berat kering,
tinggi, panjang, diameter
– Pertumbuhan tanaman
semusim dalam hub
dengan waktu adalah
kurva berbentuk ‘S’ waktu
Faktor mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
• Faktor Genetik
– Tanaman
– Varietas & kebutuhan hara tanaman
• Faktor Lingkungan
– Suhu
– Air
– Sinar matahari
– Komposisi atmosfer
– Faktor biotik
– Substansi penghambat pertumbuhan
– Sifat Tanah
Faktor Genetik
1. Tanaman
– Potensi hasil ditentukan oleh gen dan kromosom
tanaman
– Kebanyakan peningkatan produksi tanaman
disebabkan oleh hibrida dan perbaikan varietas
– Karakteristik lainnya, seperti kualitas, ketahanan
penyakit, ditentukan oleh susunan genetik
– Rekayasa genetika saat ini menjadi sarana
penting untuk merubah potensi tanaman
2. Varietas dan Kebutuhan Hara Tanaman
– Jika hasil tanaman potensial meningkat, maka
kebutuhan hara tanaman juga meningkat.
Faktor Lingkungan
1. Suhu
– langsung mempengaruhi, fotosintesis, respirasi,
transpirasi-kehilangan air,
– mempengaruhi organisme tanah; aktivitas bakteri
nitrifikasi terhenti pada suhu rendah
2. Ketersediaan air
– dihambat oleh kandungan air tanah yang sangat
tinggi atau sangat rendah
– Dapat diatur dengan drainase dan irigasi
– Kandungan air tanah yang baik dapat memperbaiki
serapan unsur hara
– Jika air menjadi faktor pembatas, pupuk menjadi
tidak efisien
3. Energi Radiasi Matahari
– Kualitas tidak adapat dikendalikan di lapangan -
Feasible untuk tanaman tertentu
– Intensitas cahaya (kecerahan) merupakan faktor
penting
– Lama penyinaran - fotoperiodik – perliaku
tanaman dalam hubungannya dengan panjang
hari
• Tanaman hari panjang – berbunga jika panjang hari
melebihi periode kritis - 12 jam tanaman berbiji
• Tanaman hari pendek – berbunga jika panjang hari
lebih pendek dibanding periode kritis-kedelai.
• Sedang – berbunga pada berbagai kisaran panjang hari
– tomat, kapas
4. Komposisi Atmosfer
– CO2 menyusun 0.03 % volume udara. Fotosintesis
mengkonversi CO2 menjadi bahan organik dalam
tanaman. CO2 dikembalikan ke atm melalui respirasi dan
dekomposisi
– Peningkatan CO2 dapat meningkatkan hasil tanaman,
respirasi tanaman dan hewan- dekomposisi pupuk
kandang atau sisa tanaman dapat melepaskan CO2
5. Faktor Biotik
– Penyakit- pemupukan berat dapat meningkatkan
pertumbuhan vegetatif tapi tan peka thd penyakit
– Insekta
– Gulma – bersaing untuk memperoleh air, hara dan cahaya
– Allelopathy – substansi berbahaya yang dilepaskan oleh
akar
6. Subtansi penghambat pertumbuhan
– Hara tanaman dalam konnsentrasi tinggi
(terutama unsur mikro; racun)
– aluminum, nikel, timbal – terkait dengan
pembuangan limbah industri, tambang dll
– Senyawa organik - fenol, minyak
7. Sifat Tanah
– Kimia (pH, KTK, KB, BOT)
– Fisik (warna, struktur, teksur, porositas, kapasitas
menahan air, kedalaman tanah)
– Biologi (mikroflora, fauna proses biologi tanah,
menguntungkan & merugikan)
Bahan Organik Tanah (BOT)
• Faktor yang mempengaruhi kandungan BOT
– Temperatur – temperatur tinggi memacu dekomposisi sisa
tanaman. Sedikit BOT di daerah beriklim panas
– Curah hujan - BO sedikit jika kandungan air yang rendah
menghambat pertumbuhan tanaman
– Tanah berdrainase jelek – BO terakumulasi jika pasokan
oksigen terlalu sedikit untuk aktivitas mikroba. Sisa tanaman
tidak / lambat terdekomposisi; terakumulasi.
– Tekstur – Tekstur lebih halus mengakumulasi BO lebih banyak.
– Tanaman
• Sisa panen sedikit yang kembali ke tanah, dibanding pada
sistem alami
• Pengolahan tanah meningkatkan laju dekomposisi
• Rotasi tanaman membantu mempertahankan kand BO.
Organisme Tanah
1. Pengaruh Menguntungkan
– Dekomposisi BO; mencegah akumulasi sisa tanaman,
mineralisasi sisa tanaman menyediakan hara untuk
tanaman
– Transformasi unsur anorganik
– Fiksasi N, ganggang hijau-biru, legum
– Perbaikan sifat fisik tanah
2. Pengaruh Merugikan
– Siput, penyakit tanaman, nematoda, kompetisi hara
dengan tanaman. C/N rasio sisa tanaman yang tinggi
mengurangi ketersediaan N tanah karena penggunaan N
oleh organisme perombak.
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai