BPP Kalibunder Azospirillum • Azospirillum sp. merupakan bakteri tanah penampat nitrogen nonsimbiotik. • Bakteri ini hidup bebas di dalam tanah, yang berada disekitar atau dekat dengan perakaran. • Bakteri ini berkembang biak terutama pada daerah perpanjangan akar dan pangkal bulu akar. Gambar Bakteri Azospirillum sp. Manfaat Azospirillum sp. Dalam Tanah Dan Tanaman
• Menurut Akbar et. Al (2007), Azospirillum sp.
sering digunakan sebagai biofertilizer.
• Bakteri ini digunakan sebagai biofertilizer
karena mampu menambat nitrogen 40-80% dari total nitrogen dalam rotan dan 30% nitrogen dalam tanaman jagung. • Selain itu Azospirillum sp. dapat menghasilkan beberapa hormon pertumbuhan hingga 285,51 mg/liter dari total medium kultur, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan.
• Azospirillum sp. mempunyai kemampuan
merombak bahan oganik di dalam tanah. Bahan organik yang dimaksud adalah bahan organik yang berasal dari kelompok karbohidrat seperti selulosa, amilosa, dan bahan organik yang mengandung sejumlah lemak dan protein. Genus Azospirillum
• Menurut Reis et al. (2011), Azospirillum adalah bakteri gram
negatif, termasuk dalam phylum alphaproteobacteria.
• Bakteri ini hidup pada lingkungan dan tanaman yang
beraneka ragam, tidak hanya tanaman agronomi yang penting, seperti sereal, tebu, rumput, tetapi juga pada tanaman lain seperti kopi, buah-buahan dan bunga-bungaan.
• Genus bakteri Azospirillum ini mampu menambat nitrogen
atmosfer dan memacu pertumbuhan tanaman Mekanisme Azospirillum dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman
• Mekanisme pertama yang diusulkan terhadap pemacuan
pertumbuhan tanaman oleh Azospirillum hampir sepenuhnya terkait dengan status nitrogen dalam tanaman, yaitu : – melalui fiksasi biologi atau aktivitas enzim reduktase nitrat, – produksi siderophore, – pelarutan fosfat, – biokontrol fitopatogen, – dan proteksi tanaman terhadap cekaman, seperti salinitas tanah, atau senyawa beracun • Menurut Reis et al. (2011) Azospirillum spp mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui banyak mekanisme. Ini termasuk fiksasi N 2, produksi fitohormon (seperti auksin, sitokinin, dan giberelin), peningkatan penyerapan hara, peningkatan ketahanan cekaman, produksi vitamin, siderophore dan biokontrol, serta pelarutan P. • Salah satu mekanisme yang paling penting adalah kemampuan Azospirillum menghasilkan fitohormon dan ZPT lainnya. • Dengan adanya fitohormon tanaman yang terinfeksi Azospirillum akan tumbuh dengan cepat. Fitohormon • Fitohormon adalah hormon tumbuhan yang berupa senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian tanaman dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Peran suatu hormon adalah merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan sel, dan ada yang menghambat pertumbuhan (Istamar Syamsuri, 2007).
• Fitohormon yang dihasilkan bakteri ini adalah auksin, sitokinin,
giberelin dan etilen. Hormon-hormon ini berperan penting dalam pertumbuhan tanaman dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda pada pertumbuhan suatu tanaman. • Selain fitohormon auksin, sitokinin, giberelin, dan etilen, bakteri ini juga mampu menghasilkan ZPT lainnya seperti ABA, poliamin (spermidin, spermin, dan cadaverin) dan nitrat oksida