Anda di halaman 1dari 9

ZAT PENGATUR TUMBUH

MK.ZAT PENGATUR TUMBUH PAG2213


Dr. Ir. Susilawati, M.Si
DEFINISI
■ Zat Pengatur Tumbuh Tanaman (ZPT)/plant growth substances merupakan senyawa
organik bukan nutrisi tanaman yang aktif dalam konsentrasi rendah (dapat < 1 mM)
merangsang, menghambat atau merubah pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
secara kuantitatif maupun kualitatif. Bisa dihasilkan oleh tanaman (alami/endogen)
atau sintetik (eksogen).
■ Hormon adalah senyawa-senyawa organik yang efektif dalam konsentrasi rendah,
dibuat di dalam sel pada bagian tertentu dari organisme, diangkut ke bagian lain dari
organisme tersebut, lalu menghasilkan proses fisiologi yang khusus.
■ Fitohormon adalah senyawa organik bukan nutrisi tanaman yang aktif dalam jumlah
yang sangat kecil, diproduksi pada bagian tertentu dalam tumbuhan atau tanaman dan
umumnya ditranslokasikan ke bagian lain. Zat tersebut menimbulkan tanggapan
khusus secara biokimia, fisiologis atau morfologis.
Zat Pengatur tumbuh
■ Zat Pengatur Tumbuh yang biasa disebut ■ Plant Growth Regulators conventionally
hormon tumbuhan, zat ini berperan penting dalam called plant hormones, these
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. substances play vital role in plant
growth and development.
■ Ini adalah molekul sinyal, hadir dalam jumlah ■ These are signal molecules, present in
kecil di jaringan tanaman dan membuat perubahan trace quantities in plant tissues and
konsentrasi dan sensitivitas jaringan dapat make changes in their concentration
memediasi berbagai proses perkembangan pada and tissue sensitivity can mediate a
tanaman, banyak di antaranya melibatkan interaksi whole range of developmental
dengan faktor lingkungan processes in plants, many of which
involve interactions with environmental
■ Zat Pengatur Tumbuh berfunsi membawa pesan factors.
kimia untuk komunikasi antar sel
■ Plant growth regulators function as
chemical messengers for intercellular
communication
Kriteria yang dapat dipakai untuk membedakan antara ZPT,
Fitohormon:
■ (1) dihasilkan oleh tanaman sendiri,
■ (2) ditranslokasikan, dan
■ (3) aktif dalam jumlah yang sangat kecil.
Syarat-syarat fitohormon meliputi :
(1) senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman,
(2) aktif dalam konsentrasi yang rendah (10-5 s/d 10-6 mm),
(3) dapat ditranslokasikan, dan
(4) tempat sintesis dan aktivitas pada umumnya berbeda.
There are five major plant growth
regulators namely:
• 1. Auxin
• 2. Cytokinins
• 3. Gibberellins
• 4. Abscisic acid (ABA)
• 5. Ethylene
Berdasarkan aktifitas fisiologi
fitohormon, dibedakan :
■ 1) memacu pertumbuhan (promoter) seperti auxin, giberelin, dan sitokinin,
■ 2) menghambat pertumbuhan (inhibitor) seperti etilen dan ABA.
■ Namun demikian menurut perkembangan riset terbaru ditemukan molekul aktif
yang termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan zat penghambat tumbuh (growth
retardant) dan polyamin seperti putrescine dan spermidine
Struktur Kimia Zat Pengatur Tumbuh
Fungsi Zat Pengatur Tumbuh
1. AUKSIN
■ Hormon auksin ini berfungsi sebagai pemicu pemanjangan sel serta pengatur
pembesaran sel di daerah belakang meristem. Auksin, secara alami ditemukan
pada bagian akar, bunga dan ujung batang.
2. SITOKININ
■ Sitokinin berfungsi sebagai pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa
yang dapat berfungsi sebagai sitokinin adalah zeatin dan kinetin. Zeatin alami
dapat diperoleh pada biji jagung muda dan pada air kelapa. Sedangkan kinetin
pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma burung bangkai.
3. GIBERELIN
■ Giberelin sifatnya hampir sama dengan sitokinin. Giberelin bisa kita temukan
pada hampir semua siklus hidup tumbuhan atau tanaman.
Giberelin alami ini dapat kita peroleh pada tumbuhan jamur, lumut, paku-
pakuan/pakis, gymnospermae dan angiospermae (terdapat pada biji muda,
pucuk batang, ujung akar dan daun muda)
Fungsi Zat Pengatur Tumbuh
4. ETILENA/ETENA/GAS ETILEN
■ Berfungsi untuk membantu proses perangsangan pemekaran bunga,
memacu pembungaan, pematangan buah, merangsang pertumbuhan akar
dan batang, merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang
perkecambahan biji, menghambat pemanjangan batang kecambah,
memperkokoh batang tanaman dan mengakhiri masa dormansi.
5. ABA
■ Asam absisat dapat berperan dalam merangsang penutupan stomata di epidermis
daun. Ini dapat mencegah tanaman kehilangan cairan karena transpirasi melalui
stomata dengan pembentukan lapisan lilin. Selain itu asam absisat dapat menstimulasi
pengambilan air melalui akar tanaman.

Anda mungkin juga menyukai