Dr. Ir. Susilawati, M.Si DEFINISI ■ Zat Pengatur Tumbuh Tanaman (ZPT)/plant growth substances merupakan senyawa organik bukan nutrisi tanaman yang aktif dalam konsentrasi rendah (dapat < 1 mM) merangsang, menghambat atau merubah pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara kuantitatif maupun kualitatif. Bisa dihasilkan oleh tanaman (alami/endogen) atau sintetik (eksogen). ■ Hormon adalah senyawa-senyawa organik yang efektif dalam konsentrasi rendah, dibuat di dalam sel pada bagian tertentu dari organisme, diangkut ke bagian lain dari organisme tersebut, lalu menghasilkan proses fisiologi yang khusus. ■ Fitohormon adalah senyawa organik bukan nutrisi tanaman yang aktif dalam jumlah yang sangat kecil, diproduksi pada bagian tertentu dalam tumbuhan atau tanaman dan umumnya ditranslokasikan ke bagian lain. Zat tersebut menimbulkan tanggapan khusus secara biokimia, fisiologis atau morfologis. Zat Pengatur tumbuh ■ Zat Pengatur Tumbuh yang biasa disebut ■ Plant Growth Regulators conventionally hormon tumbuhan, zat ini berperan penting dalam called plant hormones, these pertumbuhan dan perkembangan tanaman. substances play vital role in plant growth and development. ■ Ini adalah molekul sinyal, hadir dalam jumlah ■ These are signal molecules, present in kecil di jaringan tanaman dan membuat perubahan trace quantities in plant tissues and konsentrasi dan sensitivitas jaringan dapat make changes in their concentration memediasi berbagai proses perkembangan pada and tissue sensitivity can mediate a tanaman, banyak di antaranya melibatkan interaksi whole range of developmental dengan faktor lingkungan processes in plants, many of which involve interactions with environmental ■ Zat Pengatur Tumbuh berfunsi membawa pesan factors. kimia untuk komunikasi antar sel ■ Plant growth regulators function as chemical messengers for intercellular communication Kriteria yang dapat dipakai untuk membedakan antara ZPT, Fitohormon: ■ (1) dihasilkan oleh tanaman sendiri, ■ (2) ditranslokasikan, dan ■ (3) aktif dalam jumlah yang sangat kecil. Syarat-syarat fitohormon meliputi : (1) senyawa organik yang dihasilkan oleh tanaman, (2) aktif dalam konsentrasi yang rendah (10-5 s/d 10-6 mm), (3) dapat ditranslokasikan, dan (4) tempat sintesis dan aktivitas pada umumnya berbeda. There are five major plant growth regulators namely: • 1. Auxin • 2. Cytokinins • 3. Gibberellins • 4. Abscisic acid (ABA) • 5. Ethylene Berdasarkan aktifitas fisiologi fitohormon, dibedakan : ■ 1) memacu pertumbuhan (promoter) seperti auxin, giberelin, dan sitokinin, ■ 2) menghambat pertumbuhan (inhibitor) seperti etilen dan ABA. ■ Namun demikian menurut perkembangan riset terbaru ditemukan molekul aktif yang termasuk zat pengatur tumbuh dari golongan zat penghambat tumbuh (growth retardant) dan polyamin seperti putrescine dan spermidine Struktur Kimia Zat Pengatur Tumbuh Fungsi Zat Pengatur Tumbuh 1. AUKSIN ■ Hormon auksin ini berfungsi sebagai pemicu pemanjangan sel serta pengatur pembesaran sel di daerah belakang meristem. Auksin, secara alami ditemukan pada bagian akar, bunga dan ujung batang. 2. SITOKININ ■ Sitokinin berfungsi sebagai pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa yang dapat berfungsi sebagai sitokinin adalah zeatin dan kinetin. Zeatin alami dapat diperoleh pada biji jagung muda dan pada air kelapa. Sedangkan kinetin pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma burung bangkai. 3. GIBERELIN ■ Giberelin sifatnya hampir sama dengan sitokinin. Giberelin bisa kita temukan pada hampir semua siklus hidup tumbuhan atau tanaman. Giberelin alami ini dapat kita peroleh pada tumbuhan jamur, lumut, paku- pakuan/pakis, gymnospermae dan angiospermae (terdapat pada biji muda, pucuk batang, ujung akar dan daun muda) Fungsi Zat Pengatur Tumbuh 4. ETILENA/ETENA/GAS ETILEN ■ Berfungsi untuk membantu proses perangsangan pemekaran bunga, memacu pembungaan, pematangan buah, merangsang pertumbuhan akar dan batang, merangsang pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan biji, menghambat pemanjangan batang kecambah, memperkokoh batang tanaman dan mengakhiri masa dormansi. 5. ABA ■ Asam absisat dapat berperan dalam merangsang penutupan stomata di epidermis daun. Ini dapat mencegah tanaman kehilangan cairan karena transpirasi melalui stomata dengan pembentukan lapisan lilin. Selain itu asam absisat dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar tanaman.