Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


KERUSAKAN KOMUNIKASI
VERBAL

Oleh: Tim IC CMHN


TUJUAN BELAJAR
1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan kerusakan
komunikasi verbal
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien
dengan kerusakan komunikasi verbal
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
kerusakan komunikasi verbal
4. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga pasien
dengan kerusakan komunikasi verbal
5. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien
dan keluarga pasien kerusakan komunikasi verbal
Pengertian Kerusakan
Komunikasi Verbal
Kerusakan komunikasi verbal adalah penurunan,
pelambatan atau ketiadaan kemampuan untuk
menerima, memproses, menukarkan,
menggunakan sistem simbol (sesuatu yang
memiliki dan menukarkan makna
Memperlihatkan cara komunikasi yang tidak sesuai
dengan stimulus dari luar, jawaban tidak sesuai
dengan realita
TANDA DAN GEJALA
Tidak ada hubungan satu ide dengan ide yang lain
(inkoheren)
Menggunakan kata-kata yang bermakna simbolik yang
tidak lazim digunakan (neologisme)
Menggunakan kata-kata yang tidak memiliki makna
dan tidak ada hubungan (gado-gado)
Menggunakan kata-kata bersajak (asosiasi gema)
Mengulang kata-kata yang baru didengar (ekolalia)
Menggunakan kata-kata yang tidak sesuai dengan apa
yang ditanya orang lain.
TANDA DAN GEJALA
Tidak mampu berpikir abstrak
Berbicara terbelit-belit
Tak ada kontak mata
Tiba-tiba berhenti bicara, diteruskan tetapi tidak
berkaitan (blocking)
Tidak mau berbicara sama sekali (mutism)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan komunikasi verbal
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN
Tujuan:
Pasien dapat membina hubungan saling percaya
Pasien dapat memahami ketidakmampuannya untuk
berkomunikasi
Pasien dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
Tindakan:
Bina hubungan saling percaya
Jelaskan kepada pasien bahwa komunikasinya sulit
dimengerti
Bantu pasien berkomunikasi dengan menerapkan teknik
komunikasi terapeutik
TEKNIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Mendengar Focusing
Broad openning Membagi persepsi
Restating Identifikasi Tema
Klarifikasi Silence
Refleksi Memberi sugesti
Humor
MENDENGAR
Proses aktif menerima informasi dan
mengkaji reaksi terhadap pesan yang
diterima.
Cara: mempertahankan kontak mata dan
respon non verbal “menerima.”
Tujuan: menunjukkan minat dan perhatian.
BROAD OPENING
Menganjurkan klien memilih topik
pembicaraan.
Contoh: “Apa yang sedang Anda pikirkan?”
Tujuan: menunjukkan penerimaan terhadap
inisiatif klien.
RESTATING
Mengulang pikiran utama klien.
Contoh: “Anda mengatakan bahwa ibu
Anda meninggalkan Anda sejak Anda
berumur lima tahun?”
Tujuan: menunjukkan perawat mendengar,
memvalidasi, menguatkan, dan
memperhatiakan ungkapan klien.
KLARIFIKASI
Upaya memperjelas pembicaraan klien atau
meminta klien untuk memperjelas maksud
ucapannya.
Contoh: “Saya tidak tahu maksud Anda. Tolong
jelaskan lagi!”
Tujuan: membantu mengklarifikasi perasaan, ide,
persepsi klien dan menemukan korelasi hal
tersebut dengan tindakan klien.
REFLEKSI
Memantulkan kembali ide, perasaan, pertanyaan
pada klien lagi.
Contoh: “Anda kelihatan tegang. Apakah ada
hubungannya dengan kedatangan suami Anda
kemarin?”
Tujuan: memvalidasi pemahaman perawat
terhadap apa yang diungkapkan klien.
Menunjukkan empati, penghargaan, dan perhatian
pada klien
HUMOR
Mengembalikan energi melalui hal yang
menyenangkan.
Tujuan: meningkatkan insight, klien
menyadari lagi hal-hal yang selama ini
direpresikan, menyelesaikan paradoks,
watak agresi dan sublimasi.
FOCUSING
Memberikan pertanyaan atau pernyataan
yang membantu mengembangkan topik
yang penting.
Tujuan: membantu isi percakapan pada
tujuan yang ditetapkan.
Contoh: “Saya rasa kita perlu bahas lebih
lanjut tentang hubungan Anda dengan ayah
Anda.”
MEMBAGI PERSEPSI
Meminta klien memverifikasi pemahaman
perawat tentang pikiran, ide, dan perasaan
klien.
Tujuan: perawat menyampaikan
pemahaman tentang klien untuk
menghindari kebingungan komunikasi.
Contoh: “Anda tersenyum tapi saya rasa
Anda marah dengan saya.”
IDENTIFIKASI TEMA
Menggarisbawahi isu atau masalah yang dialami
oleh klien yang timbul secara berulang selama
hubungan perawat-klien.
Perawat menyokong eksplorasi klien dan
memahami masalah yang penting.
Contoh: “Saya perhatikan Anda banyak
dikecewakan laki-laki. Apakah ini yang
sebenarnya ingin Anda bicarakan?”
SILENCE
Teknik diam dengan alasan terapeutik
Contoh: duduk dekat klien, menunjukkan secara
nonverbal perhatian dan ikut merasakan apa yang
dirasakan oleh klien.
Tujuan: memberi waktu klien untuk berpikir dan
meningkatkan insight, melambatkan interaksi dan
memberi kesempatan klien berinisiatif untuk
bercakap-cakap, sementara memberi dukungan,
pengertian dan penerimaan.
MEMBERI SUGESTI
Menghadirkan ide-ide alternatif dalam pemecahan
masalah.
Meningkatkan kemampuan klien untuk memilih
Contoh: “Apakah Anda sudah memikirkan cara
menanggapi Bos secara berbeda ketika ia
membicarakan masalah tentang Anda? Misalnya
dengan menanyakan masalah spesifik yang
sebenarnya terjadi!”
TINDAKAN KEPERAWATAN
UNTUK KELUARGA
Tujuan:
Keluarga memahami masalah kerusakan komunikasi verbal
pada pasien
Keluarga mampu berkomunikasi dengan pasien secara efektif
Keluarga mampu memanfaatkan sumber yang ada
Tindakan krperawatan:
Diskusikan masalah kerusakan komunikasi verbal yang
dialami oleh pasien
Diskusikan dan latih cara merawat pasien
Diskusikan sumber bantuan yang bisa dijangkau oleh
keluarga
EVALUASI
Pasien: mampu berkomunikasi secara
efektif
Keluarga: mampu merawat pasien di rumah
dengan menerapkan teknik komunikasi
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai