Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PELATIHAN KEGAWATDARURATAN BHD TERHADAP PENGETAHUAN DAN

EFIKACY DIRI DALAM PENANGANAN KEGAWATDARURATAN DI SMKN 1 PAKIS JAYA


KARAWANG TAHUN 2022

Disusun Oleh:

YUSRIL ALFANI

NIM : 433131420118042

Program Studi S1 Keperawatan


STIKes Horizon Karawang
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Dalam beberapa tahun kebelakang banyak yang tidak mengetahui cara menghadapi kondisi gawat darurat saat
terjadinya kecelakaan, tersedak, tenggelam, dan sebagainya, menuntut individu atau kelompok yang menemukan
korban, untuk memberikan pertolongan segera. Akan tetapi banyak dari masyarakat awam yang tidak mengetahui
cara memberikan pertolongan pada korban gawat darurat yang membutuhkan pertolongan segera.

Angka kematian di rumah sakit yang paling tinggi di RSUD karawang yaitu : 77,28/1000 penduduk
Hal ini dikarenakan RSUD merupakan rumah sakit rujukan dengan pasien dalam keadaan kritis yang
membutuhkan penanganan segera. Angka GDR 19,63/1000
Jika di bandingkan dengan standar angak GDR ini masih dibawah standar yaitu 45 per 1000 pendderita keluar
dalam kondidisi meninggal (Dinkes Kab.Karawang, 2018)

Pemberian pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) merupakan salah satu strategi untuk mendidik dan melatih
masyarakat atau orang awam untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan
pertama pada korban kecelakaan. pelatihan BHD terdiri dari beberapa kegiatan yaitu mengamankan korban, menilai
kesadaran, menilai nadi, dan kompresi jantung, menilai jalan nafas dan resutasi nafas, serta recovery position
Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang banyak yang tidak mengetahui cara menghadapi kondisi
kegawatdaruratan seperti saat terjadinya kecelakaan, tersedak, tenggelam dan
sebagainya, menuntut individu atau kelompok yang menemukan korban untuk
memberikan pertolongan segera. Kematian terjadi biasanya karena ketidakmampuan
orang disekitar untuk menangani penderita pada fase gawat darurat (golden period).
Oleh karena itu pentingnya pengetahuan terhadap Pelatihan kegawatdaruratan
BHD Dalam Penanganan Kegawatdaruratan, dengan demikian rumusan masalah
dalam peneliti ini adalah “Pengaruh Pelatihan Kegawatdaruratan BHD Terahadap
Pengetahuan dan Efikacy Diri Dalam Penanganan Kegawatdaruratan di SMKN 1
Pakis Jaya Karawang tahun 2022”.
Tujuan
Umum

Mengetahui Pengaruh Pelatihan Kegawatdaruratan


BHD Terhadap Pengetahuan dan Eficaky Diri
Dalam Penanganan Kegawatdaruratan pada Siswa/i
Kelas X SMKN 1 Pakis Jaya Karawang Tahun
2022.
Tujuan Khusus

Mengidentifkasi distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


1 dan edukasi sebelumnya.

Mengidentifikasi distribusi frekuensi pengetahuan tentang penanganan


2
kegawatdaruratan BHD di SMKN 1 Pakis Jaya sebelum dan sesudah pelatihan.
Mengidentifikasi distribusi frekuensi efikacy diri dalam penanganan
3 kegawatdaruratan BHD di SMKN 1 Pakis Jaya sebelum dan sesudah
pelatihan.
Mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan simulasi pemberian
4 pelatihan kegawatdaruratan BHD terhadap tingkat pengetahuan siswa/i dalam
menolong korban kegawatdaruratan di SMKN 1 Pakis Jaya.
Mengetahui pengaruh sebelum dan sesudah simulasi pemberian pelatihan
5 kegawatdaruratan BHD terhadap tingkat efikacy diri siswa/i dalam
menolong korban kegawatdaruratan di SMKN 1 Pakis Jaya.
Mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan pemeberian simulasi
6
pelatihan BHD terhadap tingkat pengetahuan dan tingkat efikasi diri
—Manfaat Penelitian
Bagi Siswa/i
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan
Kegawatdaruratan bagi Siswa/i kelas X di SMKN 1 Pakis Jaya Karawang
tahun 2022 dan dapat menerapkan pada saat kondisi gawatdarurat yang
mengancam nyawa di lingkupan sekolah maupun di luar sekolah

Bagi Institusi Pendidikan


Manfaat yang bisa diperoleh bagi instansi SMKN 1 Pakis Jaya adalah
sebagai tambahan referensi dan pengembangan penegetahuan dan
keterampilan dalam penanganan kegawatdaruratan.

Bagi Pelayanan Kesehatan


Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan wawasan untuk
pertimbangan program promosi kesehatan tentang kegawatdaruratan
khususnya pada Siswa/i SMKN 1 Pakis Jaya dan Masyarakat.

Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan sebagai masukan atau acuan untuk penelitian lebih lanjut
Khususnya dalam Pengaruh Pelatihan Kegawatdaruratan Terahadap
Pengetahuan dan Efikacy Diri Dalam Penanganan Kegawatdaruratan Pada
Siswa/i dan Masyarakat dengan menambahkan variabel lainnya
BAB II
Tinjauan Pustaka
Basic life support

Masyarakat Awam Pengetahuan

Pelatihan BHD Efikasi Diri

Melakuakan pertolongan Keterampilan


pada pasien gawat darurat

Tenaga Pra RS

Sumber : (Marimin & Ismail, 2018), (Darsini, 2019) (Rahman, 2020)


BAB III
KERANGKA KONSEP
DAN HIPOTESIS Variabel Independen

Pelatihan Simulasi
Basic life support
Variabel Dependen Variabel Dependen

- Pengetahuan Sebelum - Pengetahuan Sesudah


- Efilacy Diri Sebelum - Efilacy Diri Sesudah
Variabel Coufonding

- Jenis Kelamin
- Sumber Sebelumnya
Hipotesis

Ada pengaruh antara Ada pengaruh antara


pelatihan Basic Life
Support (BHD) terhadap
1 2 pelatihan Basic Life
Support (BHD) terhadap
pengetahuan. eficaky diri
(Ha)
Hipotesis Alternatif

Ada pengaruh antara Ada pengaruh antara


sebelum dan sesudah sebelum dan sesudah
diberikan
pelatihan Basic
simulasi
Life
4 3 diberikan
pelatihan Basic
simulasi
Life
Support (BHD) terhadap Support (BHD) terhadap
efikasi diri pengetahuan
Definisi
Operasional
Variabel Definisi Oprasional Cara Ukur Alat Ukur Sekala Ukur Scor

Variabel Indevenden :
Pelatihan Basic Tindakan siswa/i dalam Lembar
Life Support memperaktekan Basic Life SOP/lembar
Support observasi BHD
Variabel Definisi Oprasiona Cara Ukur Alat Ukur Sekala Skor
Ukur
Variabel Dependen
Pengetahuan Tingkatan siswa/i dari sesuatu yang Kuesioner Lembar Ordinal 0= Pengetahuan
diketahui dan mensimulasikan tentang Kuesioner kurang jika ≤
Basic Life Support mean/median
1. Pengerian Basic Life Support 1= Pengetahuan
2. Indikasi Basic Life Support baik jika >
3. Tujuan Basic Life Support mean/median
4. Tindakan Basic Life Support
5. Pelaksanaan Basic Life Support
Efikacy Diri Peningkatan keberanian siswa/i dalam Kuesioner Lembar Ordinal 0= Pengetahuan
memperaktekan atau mensimulasikan Kuesioner kurang jika ≤
tindakan pemeberian Basic Life Support mean/median
terhadap tingkat Efikasi diri diukur dari 1= Pengetahuan
bedasarkan keyakinan atau keberanian baik jika >
resonden dalam : mean/median
1. Berani menolong korban
2. Memberikan bantuan tanpa
menunggu orang lain
BAB IV
Metodologi Penelitian

Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasi


Ekperiment. Rancangan one grup pre-post test.
Populasi seluruh siswa/i Kelas X Teknik Komputer
Jaringan (TKJ) di SMKN 1 Pakis Jaya sebanyak 105
orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara total
sampel 35 siswa/i yang berada di kelas X TKJ 1.
Kriteria Inklusi

1 3
Siswa laki-laki dan Siswa/i kelas X Teknik
perempuan Komputer Jaringan (TKJ 1)

2 4
Usia 16 keatas dengan Tidak dalam kondisi sakit
rata-rata

SMKN 1 Pakis Jayaya Karawang Juni 2022


1 2 3
Editing Coding Scoring

Teknik Pengelolahan Data

4 5 6
Tabulating Data Entry Cleaning
Analisa Data
Analisis Univariat
1. Distribusi frekuensi dalam penelitian ini untuk data kategorik sebagai berikut: Jenis kelamin, dan sumber
informasi Basic Life Support
2. Uji kenormalan data untuk mengetahui normalitas data perlu dilakukan uji normalits dengan menggunakan
nilai Kolmogorov-smirnov dan standar erornya, bila nilai Kolmogorov-smirnov dibagi standar erornya
menghasilkan angka ≤2, maka distribusinya normal

Analisis Bivariat
Uji bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Wilxocon Test untuk menguji pengaruh suatu perlakuan
terhadap suatu besaran variabel yang ingin diteliti. Rancangan ini paling umum di kenal dengan rancangan
rata-rata nilai post test dari suatu sampel. Syarat menggunakan uji wilcoron test yaitu data berpasangan,
skala ordinal interval, ratio dan sampel berpasangan.Level yang sering digunakan untuk standar eror adalah
0,05 Uji wilcoron test dapat dilakukan dengan program spss 2016 yaitu nilai a= 0,05. Dengan kesimpulan.
• Apabila sig >0,05 Hi diterima jika bantuan hidup dasar berpengaruh terhadap peningkatan
pengetahuan dan efikacy diri.
• Apabila sig <0,05 Hi ditolak jika bantuan hidup dasar tidak berpengaruh terhadap peningkatan
pengetahuan dan efikacy diri.
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai