Anda di halaman 1dari 12

ORGANISASI OTONOM

MUHAMADIYAH
BY: KELOMPOK 3
YESSI FATURROHMA
SEPTIKA WAHYUDIANANDA
DEWI PUSPITA
HULDUN NAFILAH
ORGANISASI OTONOM (ORTOM)
MUHAMMADIYAH 

Adalah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan


Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan
kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan
Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka
mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
SYARAT PEMBENTUKAN ORTOM DI LINGKUNGAN
PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH

1. Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah


2. Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional
3. Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah
 
TUJUAN PEMBENTUKAN ORTOM
MUHAMMADIYAH
Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah
(Lembaga Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan
dilaksanakan dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Adapun tujuan pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah
2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah
3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah
4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah 
HAK ORTOM MUHAMADIYAH

1. Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan organisasi
otonomnya
2. Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan Muhammadiyah
3. Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau atas
kemauan sendiri
4. Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri 
KEWAJIBAN ORTOM MUHAMADIYAH

1.       Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah


2.       Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
3.       Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah yang baik
4.       Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
5.       Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah
6.       Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya
ORGANISASI OTONOM DALAM PERSYARIKATAN
MUHAMMADIYAH

1.       Aisyiyah
2.       Pemuda Muhammadiyah
3.       Nasyiyatul Aisyiyah
4.       Ikatan Pelajar Muhammadiyah
5.       Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
6.       Tapak Suci Putra Muhammadiyah
7.       Hizbul Wathan
1. AISYIYAH (27 RAJAB 1335 H/19 MEI 1917)

Pendirian ‘Aisyiyah diawali dengan pertemuan yang digelar di rumah Kyai Dahlan pada 1917, yang dihadiri
K.H. Dahlan, K.H. Fachrodin, K.H. Mochtar, Ki Bagus Hadikusumo, bersama enam gadis kader Dahlan, yaitu
Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti Dalalah, Siti Busjro, Siti Wadingah, dan Siti Badilah. Pertemuan tersebut
memutuskan berdirinya organisasi perempuan Muhammadiyah, dan disepakati nama ‘Aisyiyah yang
diajukan K.H. Fachrodin. 
Meskipun didirikan pada 1917, namun embrio Embrio berdirinya ‘Aisyiyah telah dimulai sejak diadakannya
perkumpulan Sapa Tresna di tahun 1914, yaitu perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar Kauman. 
SANG PEMULA KEPEMIMPINAN PERDANA
‘AISYIYAH

9 perempuan terpilih sebagai sang pemula kepemimpinan perdana ‘Aisyiyah.


Ketua pertama ‘Aisyiyah: Siti Bariyah
Sekretaris: Siti Badilah
Bendahara: Siti Aminah
Pembantu: Ny. H. Abdullah, Ny. Fatimah Wasaal, Siti Dalalah, Siti Wadingah, Siti Dawimah, dan
Siti Busyro.
Pembimbing: Nyi Dahlan
DERAP LANGKAH ‘AISYIYAH
Paham Islam berkemajuan dan pentingnya pendidikan dan bagi gerakan
Muhammadiyah-‘Aisyiyah menghasilkan pembaruan-pembaruan jenis-jenis kegiatan yang
dilakukan Muhammadiyah-‘Aisyiyah. Seperti diantaranya dengan
• Menerbitkan majalah organisasi bernama Suara ‘Aisyiyah pada tahun 1926.
• ‘Aisyiyah berperan aktif dalam penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I
• Memprakarsai berdirinya Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).
• Merintis berdirinya pendidikan untuk anak usia dini di Indonesia dengan nama Frobel School
pada tahun 1919 yang saat ini bernama TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA)
• Pendidikan keaksaraan
• Pendirian mushola perempuan pada 1922
• Kongres bayi atau baby show, dan jenis-jenis kegiatan inovatif lain. 
SUSUNAN PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH
PERIODE 2022-2027
Berdasarkan SK No. 001/SK-PPA/A/XI/2022 Susunan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah periode
2022-2027 sebagai berikut:
• Ketua Umum : Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes
• Ketua : Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM, M.Si
Ketua : Dr. Siti Aisyah, M.Ag
Ketua : Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag
Ketua : Dra. Latifah Iskandar
Ketua : Dr. Rohimi Zam Zam, S.Psi, S.H, M.Pd
• Sekretaris Umum : Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si
Sekretaris : Dr. Atiyatul Ulya, M.Ag
Sekretaris : Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd
• Bendahara Umum : Dyah Suminar, SE
Bendahara : Rita Pranawati, MA
SUSUNAN KETUA MAJELIS DAN LEMBAGA

1. Ketua Majelis Tabligh : Evi Sofia Inayati, S.Psi


2. Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah : Dra. Fitniwilis, M.Pd
3. Ketua Majelis Kesehatan : Warsiti, S.Kp. M.Kep, Sp.Mat
4. Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan : Utik Budiyati, SE. M.Si
5. Ketua Majelis Pembinaan Kader : Prof. Dr. Mami Hajaroh
6. Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial : Abidah Muflihati, M.Si
7. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi : Prof. Dr. Ir. Siti Muslimah Widyastuti, M.Sc
8. Ketua Lembaga Seni, Budaya, dan Olah Raga : Widyastuti, M.Hum
9. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah : Siti Syamsiyatun, Ph.D
10. Ketua Majelis Hukum dan Ham : Henni Wijayanti, SH, MH
11. Ketua Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana : Rachmawati Husein,
Ph.D

Anda mungkin juga menyukai