Anda di halaman 1dari 7

Sel elektrollisis

LOREM IPSUM DOLOR


Sel elektrolisis adalah penggunaan energi listrik
untuk menjalankan reaksi kimia. Secara teoritis, sel
elektrolisis merupakan bagian dari sel elektrokimia,
di mana energi listrik digunakan untuk menjalankan
reaksi redoks tidak spontan. Secara umum, sel
elektrolisis tersusun dari:
- Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan
listrik.
1. Ion-ion di sekitar elektrode
- Ion-ion di sekitar anode yang memiliki E° lebih negatif yang akan mengalami oksidasi.
- Ion-ion di sekitar katode yang memiliki E° lebih positif yang akan mengalami reduksi
2. Bahan elektrode
- Jika bahan elektrode terbuat dari grafit (C) atau logam
inert (misalnya Pt atau Au), elektrode tidak mengalami
oksidasi atau reduksi. Jadi yang mengalami oksidasi dan
reduksi adalah spesi-spesi yang ada di sekitar elektrode.
- Jika elektrode (terutama anode) berasal dari logam
aktif, anode tersebut yang akan mengalami oksidasi.
3. Potensial tambahan (Overpotensial)
Overpotensial dibutuhkan untuk melampaui
interaksi pada permukaan elektrode yang
umumnya sering terjadi ketika elektrolisis
menghasilkan gas.
Secara ringkas, Sobat bisa menggunakan bagan
berikut ini agar lebih mudah untuk memprediksi
reaksi yang akan terjadi pada sel elektrolisis
Contoh Reaksi Elektrolisis
1. Elektrolisis larutan KI dengan elektrode grafit
KI(aq) → K+(aq) + I−(aq)
K termasuk logam golongan IA, sehingga air
akan tereduksi di katode. Oleh karena elektrode
grafit termasuk elektrode inert dan anion I− tidak
termasuk sisa asam oksi, maka anion I− akan
teroksidasi di anode.
Katode : 2H2O(l) + 2e− → H2(g) + 2OH−(aq)
Anode : 2I−(aq) → I2(g) + 2e−
Reaksi sel : 2H2O(l) + 2I−(aq) → H2(g) + 2OH−(aq)
+ I2(g)
THANKS

Anda mungkin juga menyukai