Anda di halaman 1dari 14

Norma Hukum dan

Tata Urutan Perundang-


Sem Ganjil – 2022/2023

undangan
Perancangan
Perundang-undangan
Norma Kaedah
Suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam
Patokan atau ukuran ataupun pedoman untuk
hubungannya dengan sesamanya ataupun dengan
berperilaku atau bersikap tindak dalam hidup.
lingkungannya.

Suatu ukuran atau patokan bagi seseorang dalam bertindak atau


bertingkah laku dalam masyarakat
 segala aturan yang harus dipatuhi.
Suruhan-suruhan
“Das sollen” Norma hukum

Ought to be/ ought to do/ “hendaknya”

”nomos” (Latin) yang berarti nilai dan kemudian


dipersempit maknanya menjadi norma hukum
“Norma atau kaidah merupakan pelembagaan nilai-
nilai baik dan buruk dalam bentuk tata aturan yang
berisi kebolehan, anjuran atau perintah. Baik anjuran
Norma
maupun perintah dapat berisi kaidah yang bersifat
positif atau negatif mencakup norma anjuran untuk Kaedah
mengerjakan atau anjuran untuk tidak mengerjakan Jimmly
sesuatu, dan norma perintah untuk melakukan atau Asshiddiqie,
perintah untuk tidak melakukan sesuatu.” norma susila: untuk kesucian hidup pribadi

norma etika norma agama: bertujuan agar terbentuk kebaikan akhlak pribadi

norma kesopanan: bertujuan agar terbentuk kebaikan akhlak


pribadi, sedangkan norma kesopanan bertujuan untuk mencapai
kesedapan hidup bersama antar pribadi

norma hukum cita kedamaian hidup antar pribadi, keadaan damai terkait
dimensi lahiriah dan batiniah yang menghasilkan keseimbangan
anatara ketertiban dan ketentraman. Tujuan kedamaian hidup
bersama dimaksud dikaitkan pula dalam perwujudan kepastian,
keadilan dan kebergunaan.
norma hukum

isi sifat
perintah yang mau tidak mau harus Imperatif (dwingenrecht), yaitu
dijalankan atau ditaati perintah yang secara apriori harus umum dan abstrak
ditaati baik berupa suruhan maupun
larangan larangan -- memaksa ditujukan kepada semua subjek yang
perkenaan yang hanya mengikat terkait tanpa menunjuk atau
Fakultatif, yaitu tidak secara apriori mengaitkan dengan subjek konkret,
sepanjang para pihak yang mengikat atau wajib dipatuhi
bersangkutan tidak menentukan lain pihak dan individu tertentu
dalam perjanjian • norma hukum mengatur
(regelendrecht)
• norma hukum yang
menambah
(aanvullendrecht).
• norma hukum yang bersifat konkret dan individual
campuran atau yang
sekaligus memaksa dan ditujukan kepada orang tertenu,
mengatur pihak atau subjek-subjek hukum
tertentu atau peristiwa dan keadaan-
keadaan tertentu
Norma hukum yang terus- Norma hukum yang sekali-
menerus (dauerhaftig) selesai (einmalig)
yang berlakunya tidak dibatasi yang berlakunya hanya satu kali
oleh waktu, jadi dapat berlaku saja dan setelah itu selesai, jadi
Norma hukum umum Norma hukum individual. kapan saja secara terus menerus, sifatnya hanya menetapkan saja
ditujukan untuk orang ditujukan pada seseorang, sampai peraturan itu dicabut atau sehingga dengan adanya
banyak (addressatnya) beberapa orang atau banyak diganti dengan peraturan yang penetapan itu norma hukum
umum dan tidak orang yang telah tertentu. baru tersebut selesai.
tertentu norma hukum
bentuk dan sifat

Norma hukum tunggal


yang berdiri sendiri dan tidak diikuti oleh suatu norma hukum
Norma hukum abstrak Norma hukum konkret lainnya jadi isinya hanya merupakan suatu suruhan tentang
melihat pada perbuatan melihat perbuatan bagaimana seseorang hendaknya bertindak atau bertingkah laku.
seseorang yang tidak ada seseorang itu secara lebih
batasnya dalam arti tidak nyata (konkret).
konkret
Norma hukum berpasangan.
norma hukum primer yang norma hukum sekunder yang
berisi aturan/patokan berisi tata cara
bagaimana cara seseorang penanggulangannya apabila
harus berperilaku di dalam norma hukum primer tidak
masyarakat dipenuhi atau tidak dipatuhi.

Maria Farida
Teori Legislasi
teori yang mengkaji dan
menganalisis tentang cara atau
teknik pembentukan perundang-
undangan yang mencakup
tahapan perencanaan,
penyusunan, pembahasan,
pengesahan, atau penetapan dan
pengundangannya.

undang-undang merupakan merupakan


produk yang lahir dari lembaga yang
mempunyai wewenang membentuk Undang-
Undang

proses legislasi yang merupakan rangkaian


beberapa tahapan, antara lain perencanaan,
penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
penetapan dan pengundangan
Burkhardt Krems
pembentukan peraturan perundang-undangan
(Staatliche Rechtssetzung) meliputi
Pasal 1 angka 1 UU No. 12 Pasal 1 angka 2 UU No. 12 Tahun 2011
Tahun 2011 pembentukan peraturan perundang-undangan adalah
kegiatan menentukan isi peraturan peraturan perundang- peraturan tertulis yang memuat norma
interdisipline
(inhalt der regeling) di satu pihak undangan adalah pembuatan hukum yang mengikat secara umum dan
r peraturan perundang- dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
kegiatan yang menyangkut undangan yang mencakup negara atau pejabat yang berwenang melalui
tahapan perencanaan, prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
pemenuhan bentuk peraturan (form penyusunan, pembahasan, Perundang-undangan
der regeling). pengesahan atau penetapan,
dan pengundangan.

a. merupakan keputusan
tertulis,
T. Koopman tujuan utama pembentukan undang-undang
bukan lagi menciptakan kodifikasi bagi nilai-
b.
c.
memuat norma hukum;
mengikat umum;
nilai dan norma-norma kehidupan yang sudah
negara yang berdasarkan atas hukum d. dibentuk oleh pejabat
mengendap dalam masyarakat melainkan
modern (verzorgingsstaat) yang berwenang; dan
menciptakan modifikasi atau perubahan
e. dengan prosedur yang
dalam kehidupan masyarakat
ditetapkan dalam
peraturan perundang-
undangan.
sistem hukum
• lembaga pembentuk (Law Making
Institutions),
• lembaga-lembaga pelaksana
(Implementing Institutions),
• pihak yang akan terkena atau yang
dituju oleh peraturan tersebut (Rule
Occupants).
Mochtar Kusumaatmaja Materi hukum (tatanan
hukum)
(perencanaan hukum;
Hukum tidak hanya dipandang sebagai suatu pembentukan hukum; penelitian
perangkat kaidah dan asas-asas yang hukum; pengembangan hukum)
mengatur kehidupan manusia dalam Aparatur hukum,
masyarakat tetapi juga harus mencakup yaitu mereka yang memiliki tugas
lembaga (institution) dan proses (process) dan fungsi penyuluhan hukum,
yang diperlukan untuk mewujudkan hukum penerapan hukum, penegakan
itu dalam kenyataan hukum dan pelayanan hukum;
Sarana dan prasarana hukum
asas-asas dan kaedah; yang meliputi hal-hal yang
bersifat fisik
kelembagaan hukum; Budaya hukum
yang dianut oleh warga
proses-proses perwujudan masyarakat termasuk para
kaidah hukum. pejabatnya
Pendidikan hukum
Hirearki Peraturan
Perundang-undangan di
Indonesia
Teori
Penjenjangan
Norma Hukum
Hans Kelsen
Pembentukan norma yang satu- yakni norma yang
suatu norma hukum itu valid karena dibuat
dengan cara yang ditentukan oleh suatu lebih rendah – ditentukan oleh norma yang lebih
norma hukum yang lain, dan norma hukum tinggi lagi, yang pembentukannya ditentukan oleh
yang lain itu menjadi landasan validitas norma yang lebih tinggi lagi.
dari norma hukum yang disebut pertama,
dan menurutnya suatu tatanan hukum,
terutama tatanan hukum yang
dipersonifikasikan dalam bentuk Negara
bukanlah sistem norma yang satu dan lain
hanya dikoordinasikan, yang berdiri sejajar
dan sederajat, melainkan suatu tatanan
Regressus (rangkaian proses pembentukan hukum)
urutan norma-norma dari tingkatan-
tingkatan yang berbeda. ini diakhiri oleh suatu norma dasar tertinggi, yang
menjadi dasar tertinggi dari validitas keseluruhan
tatanan hukum, membentuk suatu kesatuan tatanan
hukum.
Teori
Penjenjangan Die Stufenordnung der Rechtsnormen
Norma Hukum
dikembangkan oleh Hans suatu norma hukum dalam negara
Nawiasky senantiasa berjenjang dan
berlapis-lapis

norma hukum
Setiap norma yang lebih tinggi menjadi dasar dan sumber bagi
norma hukum yang lebih rendah atau yang lebih rendah
berjenjang berkelompok-kelompok berlaku, bersumber, dan berdasarkan norma yang lebih tinggi,
demikian seterusnya sampai pada norma yang tertinggi yaitu
Norma Dasar.
1. Staatsfundamentalnorm; Norma Fundamental Negara
2. Staatsgrundgesetz; norma tertinggi dalam sebuah negara
3. Formel Gesetz; dan yang tidak dibentuk oleh dan dari
norma yang lebih tinggi.
4. Verordnung & Autonome
Satzung.
pre-supposed  grundnorm
ditetapkan terlebih dahulu oleh masyarakat suatu merupakan suatu tatanan norma
negara sekaligus menjadi tempat bergantungnya yang ajeg (tidak berubah-ubah)
norma-norma hukum yang ada di bawahnya.
Pancasila staatspundamentalnorm
sumber hukum tertinggi
Pasal 7 ayat (1) Staatsgrundgesetz (aturan dasar negara):
Undang-Undang Nomor menjiwai dan mendasari peraturan di bawahnya yaitu undang-undang
(formell gezetz) dan peraturan pemerintah hingga peraturan di tingkat
12 Tahun 2011 paling bawah (verordnung en autonome satzung).

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


Hamid Attamimi
• UUD dan TAP MPR tidak
termasuk jenis aturan hukum, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
melainkan sebagai aturan dasar
negara atau aturan pokok Staatsgrundgesetz
negara (Staatsgrundgesetz),
• untuk aturan hukum: UU,
Perppu, PP, Keppres, Perda,
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
didasarkan pada pertimbangan
bahwa UUD yang berisi Pancasila Peraturan Pemerintah;
adalah tidak sama dengan
undangundang formil
Peraturan Presiden;

Peraturan Daerah Provinsi; dan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.


formell gezetz
prinsip

Peraturan Peraturan perundang- Isi atau muatan Sebuah peraturan Jika ada peraturan
perundang- undangan yang lebih peraturan perundang- perundang-undangan perundang-undangan sejenis
undangan yang lebih rendah harus undangan yang lebih hanya bisa yang mengatur materi yang
tinggi menjadi bersumber kepada rendah tidak boleh dicabut/diganti/diubah sama, maka yang berlaku
landasan untuk peraturan perundang- bertentangan atau dengan peraturan adalah peraturan terbaru,
peraturan undangan tingkat lebih harus sejalan dengan perundang-undangan walaupun peraturan yang
perundang- tinggi. peraturan perundang- yang lebih tinggi atau lama tidak secara tegas
undangan yang lebih undangan yang lebih minimal sederajat/sama dinyatakan tidak berlaku lagi.
rendah atau berada tinggi. tingkatannya. Kemudian, peraturan yang
dibawahnya. lebih khusus harus
didahulukan dari peraturan
yang mengatur materi yang
lebih umum.

Selain peraturan perundang- Peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR, DPD, Diakui dan mempunyai kekuatan hukum yang
undangan dalam Pasal 7 ayat MA, MK, BPK, KY, BI, Menteri, badan, lembaga, atau mengikat sepanjang:
komisi yang setingkat yang dibentuk dengan UU • dasar keberlakuannya diperintahkan oleh
(1) tersebut, Pasal 8 ayat (1)
atau Pemerintah atas perintah UU, DPRD Provinsi, peraturan perundang-undangan yang lebih
menyebutkan jenis peraturan Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, tinggi atau
perundang-undangan lain yang Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang • dibentuk atas dasar kewenangan
mencakup: setingkat.
Diakui dan mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat sepanjang:
• dasar keberlakuannya diperintahkan
oleh peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi atau
• dibentuk atas dasar kewenangan

atribusi kewenangan pembentukan peraturan delegasi dalam bidang perundang-undangan ialah


perundang-undangan berarti dilahirkannya pemindahan/penyerahan kewenangan untuk membentuk peraturan
wewenang yang baru oleh konstitusi/ grondwet dari pemegang kewenangan asal yang mendelegasi (delegans)
atau oleh pembentuk peraturan yang kemudian kepada yang menerima delegasi (delegataris) dengan tanggung
diberikan kepada suatu organ negara, baik yang jawab pelaksanaan kewenangan tersebut pada delegataris sendiri,
sudah ada maupun yang baru dibentuk untuk itu sedangkan tanggung jawab delegans terbatas sekali

1. produk perundang-undangan yang imperior


2. harus dibentuk hanya apabila ada perintah (delegasi) peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai