Pembimbing:
PENDAHULUAN
TOKSIKOKINETIK
TOKSIKODINAMIK
ASESMEN RESIKO
BIOMONITORING
PERTOLONGAN INTOKSIKASI
2
PENUTUP
PENDAHULUAN
MERKURI
• Logam Merkuri adalah logam berat unsur murni yang berkilau, perak-putih
dan berbentuk cair pada suhu kamar. Logam merkuri adalah logam cair yang
digunakan dalam termometer dan beberapa sakelar listrik.
• Merkuri Inorganik mayoritas membentuk garam merkuri divalen (Hg21) yang
sangat beracun dan mudah larut dalam air. Sebaliknya, kelarutan HgS
(cinnabar) dalam air sangat rendah. Hg21 berafinitas sangat tinggi untuk
gugus sulfhidril asam amino seperti sistein dan metionin dalam enzim.
Merkuri monovalen hanya ditemukan dalam garam dimerik seperti Hg2Cl2
(kalomel).
• Organomerkuri terbentuk saat merkuri bereaksi dengan karbon. Metilmerkuri
atau monometil merkuri merupakan bentuk terbanyak, digunakan sebagai
pengawet vaksin karena mudah berikatan dengan anion atau protein.
6
Senyawa Sumber
Merkuri Elemental Barometer, baterai, tembaga, kalibrasi alat, produksi chlor alki, dental
amalgams, produk fingerprint, lampu fluoresen, detektor infrared,
MERKURI
Dermatologi Inflamasi mucosal (stomatitis) dan membran Gingivitis, acrodynia, munculnya garis biru
keabuan, sakit membrane buccal, kulit terbakar tipis di gusi, alopecia
dan mengalami pendarahan, dermatitis,
erythematous dan ruam kulit pruritik, alopecia
Reproduksi Abortus spontan Aborsi spontan, kerusakan otak permanen
(keterbelakangan, inkoordinasi, kebutaan,
gangguan berbicara, ketulian, seizures,
paralisis)
Nephrologi Oliguria, anuria, hematuria, proteinuria, gagal Poliuria, polydipsia, albuminuria
ginjal
Neurologi Tremor, gnagguan iritabilitas, kelesuan, Tremor, insomnia, hilang ingatan, depresi,
kebingungan, reflex berkurang, konduksi anoreksia, sakit kepala, ataksia, disarthria,
syaraf, dan gangguan pendengaran berjalan tidak stabil, gangguan visual dan
vasomotor, neuropati, paresthesia
Hepar Peningkatan enzim serum -
Lainnya Demam, menggigil, lidah merasa seperti Kehilangan berat badan, keringat
12
logam, nafas tidak teratur, gigi tanggal berlebihan, ruam, lendir berlebihan,
sensitif terhadap cahaya
13
MERKURI
ASESMEN RESIKO &
BIOMONITORING
MERKUR
I
ATSDR Agency for Toxic Substances and Disease Registry
MERKURI
I N H A LA SI ORAL
Inhalasi: Penghirupan MRL durasi kronis MRL durasi akut merkuri sebesar 7
0,2 μg/m3 dihitung berdasarkan paparan μg/kg/hari didasarkan pada tingkat efek
inhalasi industri durasi kronis (365 hari samping yang tidak diamati atau no-
atau lebih) terhadap uap merkuri logam observed-adverse effect level (NOAEL)
selama rata-rata 15,3 tahun. sebesar 0,93 mg merkuri/kg untuk efek
ginjal pada tikus yang terpapar merkuri
klorida selama 2 minggu. BMR durasi
menengah 2 μg/kg/hari didasarkan pada
NOAEL 0,23 mg merkuri/kg untuk efek
ginjal pada tikus MRL oral durasi kronis
0,3 μg / kg / hari didasarkan hasil
perkembangan saraf dalam studi oleh
15
Davidson et al. (1998) pada paparan metil
merkuri dalam rahim ibu yang
mengonsumsi ikan.
ACGIH
American Conference of Governmental Industrial Hygienists
MERKURI
16
IARC & GHS
MERKURI
17
TLV & BEI
MERKURI
18
MONITORING
MERKURI
Environmental Monitoring
Sampling Udara lingkungan
Nilai Ambang Batas TWA (OSHA): 0,05 mg/m3 selama 8 jam
IDLH: 10 mg/m3
Biomonitoring
Sediaan Urin, darah
Waktu sampling Sesuai waktu paruh
Nilai rujukan BEI: 35 mcg/g (urin) dan 15 mcg/g (darah)
19
20
MERKURI
PERTOLONGAN PADA
INTOKSIKASI
MERKUR
I
PERTOLONGAN PERTAMA
• Kontak mata: Segera basuh mata dengan air mengalir selama minimal 15
MERKURI
menit, sesekali angkat kelopak mata bawah dan atas. Segera rujuk ke fasilitas
medis terdekat.
• Kontak kulit: Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Basuh kulit
dengan air mengalir selama minimal 15 menit. Segera rujuk ke fasilitas medis
terdekat. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
Bersihkan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.
• Tertelan: JANGAN memuntahkan merkuri yang tertelah. Jangan pernah
memasukkan apapun, baik makanan padat maupun cairan melalui mulut
kepada orang yang tidak sadar untuk menghindari resiko aspirasi. Segera
rujuk ke fasilitas medis terdekat.
• Terhirup: Segera jauhkan korban. Pindahkan korban ke tempat terbuka dan
22
terpapar udara segar. Dapatkan bantuan medis segera dan bila sulit bernapas,
berikan terapi oksigen
PERTOLONGAN LANJUTAN
• Pre Hospital
MERKURI
24
REFERENSI
MERKURI
1. Kurniawidjaja, L. M., Lestari, F., Tejamaya, M. & Ramdhan, D. H. Konsep Dasar Toksikologi Industri. Edisi 1.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyrakat Universitas Indonesia, 2021.
2. NIOSH. The National Institute for Occupational Safety and Health. 3–5 https://www.cdc.gov/niosh/topics/mercury/
(2004).
3. pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Mercury [Internet]. Accessed: December2022. Available from :
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Mercury#section=AbsorptionDistribution-and-Excretion (2021).
4. Stephen FD. Mercury. In: Hamilton and Hardy’s Industrial Toxicology. Editor: Harbison RD, Bourgeois MM,
Johnson GT. Sixth Ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2015.
5. Horvat M, Tratnik JS, Miklavcic A. Mercury: Biomarkers of Exposure and Human Biomonitoring. Chapter 3H. In:
Biomarkers and Human Biomonitoring Volume 1: Ongoing Programs and Exposures. Editor: Knudsen LE, Merlo
DF. United Kingdom: The Royal Society of Chemistry, 2012.
6. Department of Health and Human Services Center Disease of Control and Prevention. NIOSH Pocket Guide to
Chemical Hazards. 2007.
7. Agency of Toxin Subtances and Disease Registry CDC. Toxicological Profile for Mercury. ATSDR’s Toxicological
Profiles. 2002. doi:10.1201/9781420061888_ch109
8. Badan Standarisasi Nasional. Nilai Ambang Batas (NAB) zat kimia di udara tempat kerja. Nilai ambang batas
(NAB) zat kimia di udara tempat kerja. 2005. 31 p. Available from: http://web.ipb.ac.id/~tml_atsp/test/SNI 19-0232-
25
2005.pdf
9. Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Permenaker no. 5 tahun 2018.
TERIMA KASIH