Anda di halaman 1dari 17

Pemodelan Pengendalian

Level Separator
Kelompok 4 : - Muhammad Raihan D.
- Rahmat Friandi R.
- Mira Aitiawisma
- Paulus Krisno Masombe
Separator

Pengertian separator adalah sebuah kolom yang digunakan untuk memisahkan fluida produksi
ke dalam fasa cairan dan fasa gas. Separator tersebut yaitu dengan gaya pemisahan fluida dengan
densitas, dimana fluida lebih berat akan berada dibagian bawah sedangkan fluida lebih ringan akan
berada pada bagian atas.
Elemen-elemen Pengendalian Level Pada Separator

 Controller
 Separator
 Transmitter
 Actuator ( Control Valve )
Data Operasi dan Spesifikasi Komponen

Data Operasi Separator Data Desain Separator


Variabel Notasi Nilai dan Satuan Variabel Notasi Nilai dan Satuan
Laju Aliran Input Liquid Qin Diameter atas Da
separator
Massa Jenis Liquid ρ liquid
Diameter bawah Db
separator
Level Maksimum H max
Tinggi tangki L
Level Minimum H min
Tekanan P
Temperature T 132ᵒC
Data Operasi dan Spesifikasi Komponen

Data Operasi Level Transmitter Data Operasi Control Valve


Variabel Notasi Nilai dan Satuan Variabel Notasi Nilai dan Satuan
Level maksimum H max Laju aliran maksimum Qmax
Level minimum H min Laju aliran minimum Qmin
Arus Maksimum I max
Arus Minimum I min Arus maksimum I max 20 mA
Arus minimum I min 4 mA
Tekanan maksimum P max 15 psi
Tekanan minimum P min 3 psi
Pemodelan Controller

Pengendali PID (Proporsional+Integral+Diferensial) adalah


merupakan gabungan dari tiga jenis kontroler, yaitu kontroler
tipe P (Proportional), tipe I (Integral) dan tipe D (Defferential).
Jika masing-masing dari ketiga kontroler tersebut berdiri
sendiri-sendiri akan memberikan aksi kontrol yang kurang
bagus. Karena selain sifat ketiga kontroler tersebut saling
bebas ketiganya juga saling mempunyai kelemahan dan
kelebihan.
Pemodelan Controller
Pemodelan Controller

Persamaan dinamik kontroler PID dapat


diberikan sebagai berikut :
Pemodelan Controller

Kontroler proporsional (Kp) memberikan efek


mengurangi waktu naik, tetapi
tidak menghapus kesalahan keadaan tunak, kontroler
integral (Ki) akan memberi
efek menghapus keadaan tunak, tetapi berakibat
memburuknya respons transient,
kontroler diferensial (Kd) akan memberikan efek
meningkatkan stabilitas sistem,
mengurangi overshoot, dan menaikkan respons
transient.
Pemodelan Separator

Permodealn Matematis Separator Menggunakan Hukum Kesetimbangan Massa. Hukum Ini Menyatakan
Bahwa jumlah massa yanh masuk kedalam system sebanding dengan jumlah massa yang keluar dari
system serta massa yang terkomulasi dalam system itu sendiri. Dengan menggunakan persamaan hukum
kesetimbangan masa, maka proses pada separator dapat di modelkan sebagai berikut :

[laju perubahan massa] = [ laju massa input]-[laju massa output]

Dengan menggunakan hukum kesetimbangan massa model matematis separator


dapat ditulis sebagai berikut :
Apabila V = A x h dan m = x Q maka :
𝑑h
𝜌 =∑ 𝑚𝑖𝑛 − ∑ 𝑚 𝑜𝑢𝑡 =
𝑑𝑡
Dimana :
: laju perubahan masa separator
: total laju massa masukan (input)
: total laju massa masukan (output)
Pemodelan Separator

Karena nilai memiliki nilai yang sama dapat dihilangkan sehingkan persamaan menjadi :

= ()
= ()
Dimana :
V : Volume Separator
A : luas penampang separator ()
:
:
: 0,19625
h : Ketinggian / level (m)
: Flowrate liquid input (/s)
: Flowrate liquid output (/s)
: massa jenis liquid ()
Pemodelan Transmitter

Pada plant separator, sensor level yang digunakan adalah Sehingga dengan persamaan tersebut dapat diperoleh
Differential Pressure Transmitter. Alat ini berfungsi untuk persamaan fungsi transfer transmitter sebagai berikut:
mengukur level air pada separator dengan memanfaatkan
perbedaan tekanan yang kemudian dikonversikan menjadi ==
arus.
Range input pada DP transmitter ini 1 – 0 meter dengan
waktu konstan 0,2 sekon. Transmitter yang digunakan
mentransmisikan sinyal ke kontroler dengan range 4-20 mA.
Melalui Persamaan tersebut dapat diperoleh nilai gain
transmitter
GT =

GT=

GT=
Pemodelan Control Valve

Untuk mendapatkan model matematis control valve, Gain control valve dapat dihitung menggunakan
dapat didekati dengan sistem orde satu (Berdasarkan persamaan berikut :
dari buku Process Systems and Control) dengan
persamaan :
Dengan nilai K dan dapat dihitung menggunakan
persamaan 3 dan 4 dibawah ini :
Dimana :

: laju aliran liquid (𝑚3⁄𝑠)


Berdasarkan data operasi control valve didapatkan :
: sinyal masukan ke control valve (Amp)

: Gain total control valve


.psi
: Time constant control valve
Pemodelan Control Valve

Nilai dengan persamaan : Konstanta waktu dari control valve dapat diketahui
dengan persamaan :

Dimana :
psi/mA
: time constant katup pengendali (detik)
Berdasarkan persamaan 3 dan 4 maka dapat diketahui
nikai adalah : : waktu stroke penuh (1,73 detik)

: Perbandingan konstanta waktu inverent terhadap


waktu stroke, untuk aktuator diagram 0,03.
.psi x psi/mA
Untuk menghitung perubahan laju aliran pada control
.mA valve dapat digunakan persamaan 5 sebagai berikut :
Pemodelan Control Valve

Sehingga dapat diketahui time constant control


valve adalah sebagai berikut :

Maka berdasarkan persamaan 1 fungsi transfer


control valve adalah sebagai berikut :
TUGAS PER-INDIVIDU
• Muhammad Raihan D
• Mencari materi, dan membuat ppt sekaligus presentasi
• Rahmat Friandi
• Membuat ppt sekaligus presentasi
• Paulus Krisno
• Membuat ppt sekaligus presentasi
• Mira Aitiawisima
• Membuat ppt sekaligus presentasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai