Anda di halaman 1dari 13

Obat High Alert

Mayapada Hospital Jakarta


Selatan
High Alert
Obat berisiko tinggi.
Dapat menyebabkan cidera
serius pada pasien jika
terjadi kesalahan dalam
penggunaan.
Macam-macam Obat High Alert

• Elektrolit pekat : • Amiodaron injeksi


- KCL 7,46% • Epinefrin
- MgSO4 20% • Norepinefrin
- MgSO4 40% • Lovenox
- Ca glukonas • Obat kanker
• Obat LASA / NORUM
- Nacl 3%
- Destrose 40%
Obat LASA
Look Alike Sound Alike

Alinamin F dan Dopamin Vitamin K dan Epinefrin


Hal- hal Penting yang Perlu
Diperhatikan
→ Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus
memiliki daftar obat High Alert.
→ Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui
penanganan khusus untuk obat High Alert.
→ Obat High Alert disimpan di tempat terpisah, akses
terbatas, diberi label.
→ Elektrolit pekat dan Obat kanker harus diencerkan
dahulu dengan pelarut yg sesuai sebelum diberikan.
→ Penyiapan injeksi Heparin dilakukan di Depo
Farmasi sesuai dosis yg diperlukan.
Contoh Label

Label Penanda Luar Label Penanda Obat Label LASA


(Box obat)
Penyimpanan Obat High Alert
“Elektrolit Pekat”
Di ruang perawatan
Kebijakan untuk penyimpanan
 Lokasi dengan akses
elektrolit
 Elektrolit pekat KCL tidak terbatas.
boleh disimpan di ruang  Dalam lemari atau box
perawatan. bertanda High Alert.
 Selain KCL, obat Hight Alert
 Obat diberi penandaan
lainnya diizinkan disimpan
diruang operasi, ICU, NICU, yang jelas berupa stiker
PICU, IGD, Stroke unit, High High alert.
Care dengan syarat ditandai
label High Alert dan wadah
berbingkai merah.
Peresepan Obat High Alert

 Dokter menulis resep yang berisi nama obat,


dosis obat,frekuensi, rute pemberian, jenis &
volume larutan infus yang sesuai.
 Instruksi lisan hanya diperbolehkan pada
keadaan emergensi.
Penyiapan & Penyerahan
Obat High Alert
→ Petugas Farmasi melakukan verifikasi resep obat High
Alert, sesuai buku formulariun dan sumber rujukan.
→ Petugas depo farmasi menggaris bawahi merah pada
setiap obat High Alert.
→ Pengecekan ulang oleh petugas farmasi yang berbeda
atau Double check.
→ Penyerahan obat kepada perawat disertai informasi
yang sesuai.
Pemberian Obat High Alert
Kepada Pasien
→ Sebelum perawat memberikan obat High Alert kepada pasien,
perawat lain harus melakukan kembali secara independen
(double check) :
 Identitas pasien
 Kesesuaian antara obat dengan rekam medik atau instruksi
dokter dan dengan kardeks.
 Ketetapan perhitungan dosis obat.
→ Obat High Alert infus harus dipastikan :
 Ketetapan kecepatan infus
 Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada syringe
pump dan di setiap ujung jalur slang.
→ Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien, bahwa pasien
mendapatkan obat High Alert.

Anda mungkin juga menyukai