0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan12 halaman
Dokumen ini membahas tentang tanaman yang bermanfaat untuk mengobati diabetes. Beberapa tanaman populer antara lain alpukat, buncis, jagung yang dapat memperlambat penyerapan glukosa, sementara bawang putih dan daun sendok dapat mempercepat keluarnya glukosa. Lidah buaya dan sambiloto dipercaya dapat mempercepat metabolisme glukosa. Petunjuk umum pengolahan ramuan tanaman juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas tentang tanaman yang bermanfaat untuk mengobati diabetes. Beberapa tanaman populer antara lain alpukat, buncis, jagung yang dapat memperlambat penyerapan glukosa, sementara bawang putih dan daun sendok dapat mempercepat keluarnya glukosa. Lidah buaya dan sambiloto dipercaya dapat mempercepat metabolisme glukosa. Petunjuk umum pengolahan ramuan tanaman juga dijelaskan.
Dokumen ini membahas tentang tanaman yang bermanfaat untuk mengobati diabetes. Beberapa tanaman populer antara lain alpukat, buncis, jagung yang dapat memperlambat penyerapan glukosa, sementara bawang putih dan daun sendok dapat mempercepat keluarnya glukosa. Lidah buaya dan sambiloto dipercaya dapat mempercepat metabolisme glukosa. Petunjuk umum pengolahan ramuan tanaman juga dijelaskan.
Pengertian • Penyakit Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan kadar gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau fungsi insulin (resistensi insulin). • Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Tanaman Populer Untuk Meringankan Diabetes Mekanisme Kerja Tanaman Sebagai Antidiabetes
• Tanaman yang mempunyai kemampuan
sebagai Astringen, dapat mempresipitasikan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi. • Beberapa tanaman yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Alpukat (Persia Americana Mill.), Buncis (Pisum sativum L.), Jagung (Zea may L.), Jambu biji (Psidium guajava L.), Lamtoro atau Kemlandingan (Lecauna glauca sensu Bth.), Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq. ), dan Salam (Eugenia polyantha Wight.) • Mekanisme ke 2 yaitu dengan cara mempercepat keluarnya glukosa dari sirkulasi, dengan cara mempercepat peredaran darah yang erat kaitannya dengan kerja jantung dan dengan cara mempercepat filtrasi dan ekskresi ginjal sehingga produksi urin meningkat jadi sebagai diuretika. Karena laju ekskresi glukosa melalui ginjal meningkat, ini akan menyebabkan kadar glukosa dalam darah menurun. • Beberapa tanaman yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Bawang putih (Allium sativum L.), Daun sendok (Plantago mayor L. ), Duwet atau jamblang (Eugenia cumini L.), Keji beling (Strobilanthus crispus L), Kumis kucing (Orthosiphon aristatus L.), Labu parang (Cucurbita moschata L.). Bawang putih dengan nama latin Allium sativum L. • Mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau memasukan- nya ke dalam deposit lemak. Proses ini melibatkan pankreas untuk memproduksi insulin. • Beberapa tanaman yang banyak diteliti antara lain adalah : Lidah buaya (Aloe vera L.), Brotowali (Tinospora crispa L.), Pare (Momordica charantia L.), Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) Petunjuk Umum Pengolahan • Ramuan obat tradisional tidak boleh digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa. • Obat tradisional tidak boleh digunakan sebagai obat mata, intravaginal, dan parenteral serta tidak boleh mengandung alkohol lebih dari 1 % • Obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat (BKO). • Perebusan simplisia dilakukan selama 15 menit sampai mendidih (90-98o) dengan api kecil disebut infus/infusa, sedang perebusan simplisia selama 30 menit sampai mendidih (90-98o) dengan api kecil disebut dekokta. • Alat merebus simplisia tidak boleh menggunakan logam, kecuali stainless steel. Alat merebus simplisia sebaiknya terbuat dari kaca, keramik, atau porselen. • Seduhan menggunakan air mendidih yang dituangkan ke dalam simplisia, ditutup dan didiamkan 5-10 menit. • Simplisia yang digunakan harus dicuci bersih sebelum diproses lebih lanjut. • Satuan takar dalam penggunaan ramuan obat tradisional: 1. 1 genggam setara dengan 80 g bahan segar 2. bahan kering (simplisia) setara dengan 40-60 % dari bahan segar 3. ibu jari setara dengan 8 cm atau 10 g bahan segar 4. cangkir setara dengan 100 mL 5. gelas = 1 gelas belimbing setara dengan 200 mL 6. sendok makan (sdm) setara dengan 15 mL 7. sendok teh (sdt) setara dengan 5 mL • Penyimpanan simplisia pada tempat yang kering, sejuk (8-150 C) dan dalam wadah yang tertutup rapat • Saringan yang digunakan terbuat dari bahan plastik/nilon, stainless steel, atau kassa. • Penggunaan ramuan obat tradisional di dalam FROTI yang bersamaan dengan pengobatan konvensional harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh dokter.