Anda di halaman 1dari 7

PERILAKU

ORGANISASI
BISNIS

KELOMPOK II
 AMY AFDHITA ARDHI
 KASTURI HANDAYANI NASUTION
 REZEKI KASIRO SIREGAR
 MAYSAROH SIREGAR
 AJI PRABOWO
 M. BAYU JUANDA
 RICKY RAHADI
 DANU ANANDA
Study Hampir seperempat dari pekerja di Inggris merasa dirinya bisa

Kasus
menjadi manajer yang lebih baik dibanding bos mereka.Sementara
satu dari tiga pekerja merasa sangat ingin menggantikan bos
mereka, seandainya mereka bisa. Demikian hasil survei yang
dilakukan Investors in People, Agustus 2006.Menurut Survei yang
sama, pria (25%) lebih percaya diri akan kemampuan mereka untuk
melebihi bos mereka sat ini dibandingkan wanita (18%).

Kurangnya komunikasi oleh para manajer adalah hal yang paling


sering dikeluhkan staf. Akan tetai survei tersebut juga
mengungkapkan, dibanding staf yang sudah lama bekerja, para staf
yang baru lebih bahagia dengan bos mereka. Hampir tiga perempat
dari staf baru merasa puas dengan bos mereka, sedangkan 37
persen staf yang lama ingin mengganti manajer mereka.
Sedangkan dalam perusahaan dengan jumlah karyawan di bawah
50 orang, hanya 24 persen yang merasa tidak puas dengan
manajer mereka.
POINT
PERMASALAHAN

 HUBUNGAN ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN YANG KU-


RANG BAIK
 KURANGNYA KOMUNIKASI
 KEJUJURAN MANAJER YANG TIDAK CUKUP BAIK TER-
HADAP PARA STAF
 KEPUASAN DALAM BEKERJA
1. Hubungan atasan & keryawan
Atasan dan bawahan adalah garis vertikal. Di mana atasan memiliki wewenang yang lebih tinggi dan
memiliki kuasa untuk memerintah apapun kepada bawahannya. Namun jabatan bukanlah hal yang
membatasi hubungan baik seorang pimpinan dengan bawahan.

2. Komunikasi
Komunikasi yang baik antara atasan, manajer, dan karyawan yang baik akan
menghasilkan hasil yang baik juga begitu juga sebaliknya, karena
komunikasi adalah kunci dari jalannya sebuah perusahan

3. Kejujuran
Integritas muncul dari sebuah kejujuran ketika bekerja,
Integritas dalam bekerja menjadi tolak ukur untuk menilai
seseorang, seorang bos dan manajer juga harus memilii sikap
kejujurankarena kejujuran dan integritas adalah fondasi
kepemimpinan

4. Kepuasan kerja
indikator kepuasan kerja yang terdiri dari gaji, promosi,
supervise, tunjangan tambahan, penghargaan, prosedur dan
peraturan kerja, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri dan
komunikasi.
TEORI DAN PENGARUH

S.G Rogelberg dalam Journal of Applied Psyhology 77 (2009) mengatakan komunikasi mempunyai peranan penting
khususnya didalam organisasi yaitu: ”Dengan adanya komunikasi yang baik di suatu organisasi, maka organisasi tersebut
akan berjalan dengan lancar dan berhasil begitupun sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi
dapat macet atau berantakan. Namun semua itu dapat terjadi didasari oleh bagaimana proses komunikasi dan juga sistem
komunikasi yang ada didalam organisasi tersebut. Sudah berjalan baik atau belumkah proses komunikasi disana”. Pola
komunikasi antara atasan dan bawahan yang menjadi fokus dalam penelitian ini diistilahkan oleh (Pace & Faules, 2005)
dengan komunikasi downward, yaitu komunikasi vertikal yang terjadi antara atasan ke staf dibawahnya . (Pace dan
Faules, 2006)menambahkan bahwa kepuasan adalah suatu konsep yang lebih berkenaan dengan tingkat kenyamanan.
Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa kepuasan dalam komunikasi adalah kondisi ketika muncul keberadaan rasa
nyaman dengan pesan-pesan, media, dan hubungan-hubungan yang timbul dalam organisasi.

Kejujuran sebagai sebuah konsep juga masuk dalam pembahasan psikologi positif, sama halnya dengan kajian lainnya
seperti kebahagiaan (happiness), rasa syukur (gratitude), kemaafan (forgiveness) dan ketahanan (resilience). Konsep-
konsep tersebut menjadi potensi bagi manusia (human strength), karena pengoptimalannya dapat membuat manusia
menjadi lebih bahagia. Penerapan konsep kejujuran akan dapat membuat seseorang lebih tenang dan bahagia dalam
hidupnya. (Daumoser dkk., 2018). Abdel-Rahim dkk. (2018) menyatakan bahwa preferensi pribadi yang kuat atas
kejujuran akan menghasilkan tiga penyelarasan terhadap suatu norma, bahkan ketika dihadapkan dengan tingginya
asimetri informasi dan keuntungan secara finansial dari adanya pelaporan yang bias. Manajer yang menunjukkan
preferensi kejujuran yang lebih lemah dapat dimotivasi oleh sanksi sosial untuk melaporkan dengan jujur.

Menurut locke cited & brief, A.P, Weiss, H.M (2011) Kepuasan kerja didefenisikan sebagai gambaran emsional yang
mengenagkan atau hasil dari penilaian suatu pekerjaan, Howell dan Dipboye (1968) mengatakan, memandang keuasan
kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat dari rasa suka atau tidak suka atau tidaknya tenaga kerja terhadap berbagai
aspek dari pekerjaannya. Dan tingkat kepuasan kerja seseorang adalah menifestasi dari perasaan positif dan negative
tempat kerja dan pekerjaan itu sendiri
Analisis Rotasi Kasus
Pencapaian tujuan
Pemberian Reward, perusahaan yang
(gaj, promosi jabatan, sesuai Visi & Misi
fasilitas, dan
penghargaan)
Evektivitas kinerja yang
baik
akan mengahasilkan
kinerja yang baik dan
efesien
Komunkasi yang baik
Akan menghasilkan
kejujuran, keterbukaan
dan efektivitas kinera
yang baik

Hubungan atasan, manajer, dan karyaan


akan mengasilkan komunikasi yang baik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai