Anda di halaman 1dari 10

Tugas Farmakologi Molekuler

Dosen Pengampu : Yance Anas, M.Sc., Apt.

Reseptor G-protein
Kelompok 17
1. Nur Azizah (175010019)
2. Siti Sumaliyah (175010028)
3. Ahmad Mu’alim Johari (175010072)
Reseptor G-Protein
• Pada tahun 1969, Martin Rodbell dkk menyampaikan
hasil penelitiannya bahwa seri hormon, yang semuanya
mengaktifkan adenilat siklase, ternyata beraksi dengan
cara berikatan dengan suatu reseptor spesifik yang
tergandeng dengan adenilat siklase intraseluler dalam
suatu sistem transduksi. Interaksi antara reseptor spesifik
tersebut dan protein target diperantarai oleh suatu
protein ketiga yang kemudian dikaraterisasi sebagai
heterotrimeric guanine nukleotide binding protein atau
disebut g-protein. Reseptor spesifik tadi kemudian
disebut g-protein coupled reseptor (GPCR) atau reseptor
terbanding protein G. (Ikawati,2018)
Berdasarkan aksinya G-protein dibagi menjadi 3 jenis:
• 1. Gs (Stimulatori G-protein) yang bekerja mengaktifkan
enzim adenilat siklase.
• 2. Gi ( Inhibitory G-protein) yang bekerja mengaktifkan
enzim adenilat siklase.
• 3. Gq yang bekerja mengaktifkan enzim fosfolipase pada
jalur fosfolipase.
Reseptor Angiotensin
Reseptor Angiotensin
Reseptor Angiotensin
Tujuan : untuk mengembangkan formulasi nanokristal
untuk meningkatkan penyerapan transdermal dari
meloxicam. Meloxicam nanokristal disusun berdasarkan
tehnik nanopraecipitation berdasarkan netralisasi asam
basa. Proses nanopraepicitation mengurangi kristalinitas
dari meloxicam. Nanokristal dapat meningkat secara in
vivo dan in vitro dalam penyerapan meloxicam melalui
transdermal.
1. Penyerapan Trandermal Secara In-Vitro
• Dievaluasi menggunakan sel difusi franz vertikal, dengan
area difusi 3,21cm² dan volume reseptor 8,45ml
• Menggunakan kulit perut tikus sprague dawley
• Formulasi MLX 500µl setara dengan 2,25mg MLX
• Kelompok kontrol MLX solusi dan suspensi
• Setiap kelompok diukur paralel dalam enam sampel kulit
1. Penyerapan Trandermal Secara In-Vitro
Preparasi sampel
a. Tikus dikorbankan
b. Rambut kulit tikus dicukur
c. Kulit dipotong dimana jaringan lemak dan otot subkutan dihilangkan
secara hati-hati kulit dicuci dengan PBS (pH 7,4) dipotong dan dipasang
antara ruang donor dan ruang reseptor sel difusi franz (dermis kontak
dengan media reseptor dan stratum korneum menghadap ke atas ruang
donor)
d. Ruang reseptor diisi dengan PBS (pH7,4) mengandung 20% (v/v) PEG
400, diaduk pada kecepatan 160rpm, suhu dipertahankan pada 32±0,5°C
e. Sampling diambil 2ml pada interval waktu 1,2,4,6,8,10,12,24 (jam), dan
dilakukan penggantian sampel yang diambil dengan media reseptor pada
suhu yang sama
f. Sampel disentrifug pada kecepatan 800rpm selama 10 menit
g. Supernatan di deteksi dengan HPLC

Anda mungkin juga menyukai