* Data Kanker di Indonesia Tahun 2010, menurut data Histopatologik; Badan Registrasi Kanker
Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI) & Yayasan Kanker Indonesia (YKI).
SEBAB:
- PENDERITA : - TIDAK MENGERTI 47%
- TAKUT OPERASI 14,5%
- TUMOR TAK NYERI 12,5%
- KURANG BIAYA 9,4%
- LAIN – LAIN 10,2%
- SEGERA DATANG 6,4%
- DOKTER
- RUMAH SAKIT
---------PKM-----------SARARI
---------PKP
FAKTOR RISIKO
TUMOR PAYUDARA
• Usia lebih dari 40 tahun
• Haid pertama kurang dari usia 12 tahun
• Berhenti haid (menopause) pada usia lebih dari 50
tahun
• Tidak menyusui
• Tidak mempunyai anak
• Kehamilan pertama pada usia lebih dari 35 tahun
• Riwayat tumor jinak sebelumnya
• Riwayat keluarga
PEMERIKSAAN KLINIS
SADARI PAYUDARA
ULTRASONOGRAFI MAMOGRAFI
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
2. PALPASI (PERABAAN)
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA
OLEH PETUGAS KESEHATAN TERLATIH
1. Pemeriksaan klinis oleh tenaga kesehatan
dimulai dengan inspeksi atau pengamatan.
• Pengamatan dilakukan untuk melihat apakah ada ada
perbedaan antara payudara kiri dan kanan, adanya
benjolan, perubahan kulit dan lain-lain.
2. Dilanjutkan Palpasi atau perabaan payudara
dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya
benjolan yang belum tampak.
• Apabila ditemukan benjolan, harus diperiksa apakah
ada kemungkinan keganasan dll
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH
TENAGA KESEHATAN
ULTRASONOGRAFI MAMOGRAFI
HASIL PEMERIKSAAN
• Normal
• Benigna (jinak)
• Dicurigai benigna
periksa ulang 6 bln
kemudian
• Dicurigai kanker
biopsi di RS
HASIL PEMERIKSAAN
• Gambar lingkaran-lingkaran:
– Lingkaran terbesar adalah perkiraan besar benjolan hasil pemeriksaan
perempuan yang tidak terlatih melakukan SADARI (ukuran + 3,75
cm)
– Lingkaran diatasnya adalah perkiraan hasil pemeriksaan oleh
perempuan yang melakukan SADARI teratur (ukuran 1,2 cm)
– Lingkaran diatasnya adalah perkiraan benjolan yang ditemukan bagi
perempuan yang melakukan mamografi pertama kali (ukuran 0,6 cm)
– Sedangkan perempuan yang melakukan mamografi setiap tahun,
benjolan dapat ditemukan pada ukuran 0,2 cm
• Hasil pemeriksaan deteksi dini kanker payudara:
– Normal atau tidak ada kelainan
– Terdapat tumor benigna (jinak)
– Dicurigai benigna (jinak) harus dilakukan follow – up (periksa ulang)
6 bulan kemudian
– Dicurigai maligna (ganas)
TERIMA KASIH