ANTEPARTUM, INTRAPARTUM
DAN POSTPARTUM
Oleh :
dr. Setyawan Nurtanio, M.Biomed, SpOG
Outlined
ANTEPARTUM INTRAPARTUM POST PARTUM
ANC PREMATURITAS ASI EKSKLUSIF
NUTRISI CEREBRAL PALSY PENCEGAHAN POST
PARTUM BLUES
INFEKSI BRACHIAL PLEXUS
PARALYSIS
ANTEPARTUM
Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Perlunya Asuhan Antenatal yang Berkualitas
Bukan dilihat dari Kuantitas nya (ANC Terfokus)
Bila saat Kunjungan didapat masalah atau potensi masalah Frekuensi pemberian
pelayanan ditingkatkan sesuai potensi masalahnya
Potensi Masalah Tindakan / Preventif
Defisiensi besi, Asam Folat dan Pemberian tablet besi dan Asam Folat
Vitamin B12 terutama trimester I
Cek HgB 2 kali (Awal kunjungan & 32-34 mg)
Diagnosis ANEMIA : Terapi Anemia Megaloblastik :
Trimester I dan III : HgB < 11 g/dL Asam Folat 1 x 2 mg
Trimester II : HgB < 10,5 g/dL Vitamin B12 1 x 250 – 1000 ug
Defisiensi : Yodium
- Yodium / Iodine Defisiensi Yodium , menyebabkan janin mengalami
hipotiroidisme KRETINISME
Hormon Tiroid :
Fungsi
- Perkembangan dan Maturasi otak
- Perkembangan kognitif dan behavioural (perilaku)
Dosis Vitamin A
INGAT : 3000 – 10.000 IU Teratogenic
Kebutuhan Vitamin A tidak perlu
(Contoh : Suplemen Minyak Ikan)
tambahan suplemen
Cukup dari makanan sehari-hari :
1. Ikan, Hewan laut
2. Telur, Susu
3. Produk susu (keju)
4. Wortel , Bayam, labu (Karoten) Aman
Makanan sumber vitamin A yang dihindari :
--- Hati ----
Vitamin E tidak perlu tambahan Kelebihan vitamin E menyebabkan penyakit
suplemen Jantung pada bayi
ANTEPARTUM
Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Potensi Masalah Tindakan / Preventif
INGAT :
Hindari Caffein Maksimal 200 mg/ hari
Menyebabkan IUGR (2 cangkir kopi ~
4 cangkir teh kecil
Efektif menembus
sawar plasenta
BAGAN ALUR TATALAKSANA SIFILIS PADA IBU HAMIL DAN BAYI
ALTERNATIF :
Injeksi Prokain Benzil Penisilin : 600.000 IU / hari selama 20 hari
ASI
Profilaksis untuk Bayi : ks k l usif
E
H
Benzatin Penisilin 50.000 IU/kg BB IM Dosis Tunggal sebelum pulang BOLE
Diagnosis Sifilis pada Anak :
Gejala sifilis anak muncul biasanya pada umur 2 tahun
Titer serologi VDRL 4x titer serologi ibu, persisten 4 bulan
Terapi Sifilis pada Anak :
- Aquaeous crystalline 100.000-150.000 U/kg/hari
Injeksi IV 50.000 U/kg/dosis 2 x sehari (selama 7 hari) + 3x sehari (selama 3 hari)
- Prokain Penisilin G 50.000 U/kg/dosis IM , 1x / hari ~ 10 hari
ANTEPARTUM
Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Potensi Masalah Tindakan / Preventif
Maternal Infeksius
HbeAg +, biasanya asimtomatis
ASI
k s kl usif
E
H,
BOLE
an
deng
t
syara
Bayi lahir dari Ibu Hepatitis B Diperiksa HBsAg dan Anti-HBs usia 9-18 bulan
(Saat imunisasi campak)
HB Lanjutan : 2, 3, 4 bulan
NOTE :
Bayi yang mendapat susu formula, profilaksis ARV yang diberikan adalah ASI
Zidovudin k s k l usif
E
Bayi yang diberikan ASI Eksklusif, profilaksis ARV yang diberikan adalah O L E H,
B
an
Zidovudin dan Nevirapin deng
t
Profilaksis Kotrimoksasol diberikan usia 6 minggu – uji HIV negatif [PCR / syara
virologi (6-8 minggu) atau Serologi (9 atau 18 bulan), dan CD4 (1-5 tahun)]
Dosis : 4-6 mg/kgBB 1 kali per hari
No
M ixed
Vaksinasi BCG diberikan pada bayi setelah dinyatakan HIV negatif ing
Feed
INFEKSI DAN PENYAKIT
KRONIS LAIN
ANTEPARTUM
Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Potensi Masalah Tindakan / Preventif
Endemisitas 2004
# 1. Mikroskop cahaya (Parasit), Hapusan
#
#
#
#
#
#
#
#
#
# #
#
#
#
#
#
# #
#
#
#
#
#
##
#
# # #
darah tebal & tipis (setiap 8-12 jam)
2. RDT (Rapid Diagnostic testing)
# ## # #
# #
# # # #
# # # # #
#
#
# # # # # #
# # # #
#
# #
# # # #
# # # # # #
# # ##
## # #
# # # #
# #
#
#
# #
#
#
#
# #
# # # # #
# #
## ## # ## ##
# ## ## #
#
# #
# # ##
# #
##
#
# #
1 Dot = 20
#
Endemisitas
sedang
tinggi
ANTEPARTUM
Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
Potensi Masalah Tindakan / Preventif
HAMIL
PEMERIKSAAN ANC, KONSELING &
SKRINING MALARIA
Dengan RDT atau MIKROSKOP
POSITIF NEGATIF
RUJUK SEGERA
Diagnosis SEROLOGI
Serokonversi IgG (-) IgG (+)
IgM IgM dan IgG (+)
IgG meningkat 4x
PCR (air ketuban) > 21 minggu
USG
- IUGR (Simetris)
- Kalsifikasi intracranial
- Ventrikulomegali
- Ekogenik fetal bowel
- Penebalan plasenta
Riwayat Preeklamsia 3
Didapatkan Notching Unilateral/Bilateral pada 3
Aarteri Uterina
Hipertensi Kronik 4
• Tidak direkomendasikan:
• Istirahat di rumah (untuk pencegahan primer Preeklampsia)
• Tirah baring (untuk memperbaiki luaran pada wanita hamil dengan
hipertensi dengan atau tanpa proteinuria).
• Pembatasan garam (mencegah preeklampsia dan komplikasinya selama
kehamilan).
• Pemberian vitamin C dan E (antioksidan bagi pencegahan Preeklampsia)
• Aspirin dosis ≤ 75 mg (80 mg), cukup aman diberikan pada
kelompok risiko tinggi risiko preeklampsia
• Pemberian kalsium 1,5-2 gram, berpengaruh baik pada
wanita risiko tinggi preeklampsia dan mencegah terjadinya
preeklampsia.
INTRAPARTUM
INTRAPARTUM
PREMATURITAS
Bayi prematur : Salah satu penyebab kematian neonatus
Intervensi Kita :
1. Maturasi Paru dengan Glukokortikosteroid (Betametasone atau Dexametasone)
Diinjeksi 24 jam sebelum lahir (uk 24-34 minggu)
Berguna mengurangi kejadian perdarahan intraventrikular
Berdasarkan ACOG 2012a : Injeksi Dexametasone single course
Bila setelah 7 hari tidak lahir, diulang lagi
Asalkan uk < 34 minggu
2. Cegah Persalinan Prematur
Tokolitik, hanya berfungsi mengundur kelahiran hingga 48 jam
Hanya untuk Pembukaan > 2 cm
Obat : Nifedipine, MgSO4
3. Antibiotik, terutama pada Ketuban Pecah Dini (Cochrane 2000, tidak signifikan
kejadian RDS atau sepsis)
4. Bed Rest (Cochrane maupun penelitian lain tidak menganjurkan bed rest)
Bed rest > 3 hari meningkatkan tromboemboli
INTRAPARTUM
CEREBRAL PALSY
Pengertian :
Kondisi yang dicirikan oleh abnormalitas postur atau pergerakan tubuh
yang kronis, dimana berasal dan dikendalikan oleh serebral, muncul saat
awal kehidupan dan tidak bersifat progresif.
Sering disertai oleh epilepsi dan retardasi mental
(Level Evidence A)
Cara Pemberian
Loading dose (Dosis awal) : 4g MgSO4 40% (iv) dalam NS ~ 20-30 menit
Dosis Rumatan : 6 g MgSO4 dalam Ringer Dextrose 5% ~ 28 tetes per
menit atau 1 gram per jam
INTRAPARTUM
BRACHIAL PLEXUS INJURY
Faktor Risiko :
- Distosia Bahu
Berat bayi (Makrosomia) / Hamil post term
Obesitas pada ibu / Diabetes
Panggul sempit
Durasi kala II lama
Persalinan pervaginam operatif (Vaccum atau Forcep)
Riwayat Distosia bahu sebelumnya
- Persalinan sungsang
Penanganan
Spontan recovery (regangan ringan pada saraf)
Rehabilitasi (mencegah kontraktur)
Rekonstruksi saraf (pada avulsi saraf) + Terapi fisik
Usia 3 bulan - < 9 bulan
Fungsi saraf kembali normal hingga 4-5 tahun pasca operasi
Splint (bidai) pada tangan atau siku (terutama pada subluksasi)
Diperlukan kebijakan dan fasilitas untuk Dukungan pada kedekatan (bonding) ibu
menyusui di ruang publik bayi, serta tanda bayi ingin menyusui
POSTPARTUM
ASI EKSKLUSIF
WHO (Dulu : Ten Step to Successful Breastfeeding)
Pada bayi prematur harus dilakukan stimulasi oral (sucking) sampai
menyusui dapat dilakukan
Bayi aterm dengan indikasi medis, metode feeding seperti penggunaan
cangkir, sendok, dan botol dapat digunakan
Sedangkan bayi preterm dengan indikasi medis, lebih baik menggunakan
cangkir dan sendok
Adanya kebijakan tentang fasilitas menyusui di RS
Tenaga kesehatan yang memberi pelayanan feeding pada bayi, harus
memiliki pengetahuan dan skill yang mendukung proses menyusui
Dukungan dan edukasi menyusui dilakukan sejak asuhan antenatal
Setelah keluar dari RS, ibu dan keluarga harus mendapat arahan tentang
rencana asuhan dan pelayanan kontak untuk berkoordinasi
POSTPARTUM
ASI EKSKLUSIF
Pada suhu ruangan 25° C bertahan 6-8 jam, > 25°C bertahan 2-4 jam
Wadah ASI harus ditutup
Bertahan 24 jam
Etiologi :
Belum sepenuhnya diketahui, namun kemungkinan akibat perubahan yang cepat
hormone estrogen, progesterone dan prolaktin
Di samping masalah psikososial : Kurang tidur dan kurang dukungan sekitar
Tingkat sensitivitas yang lebih tinggi : Riwayat mental illness dahulu atau pada
keluarga, adanya gejala depresi selama hamil, serta penggunaan KB post partum
Predisposisi mengalami Depresi Post Partum
NUTRITION FIRST
PREVENTION NEXT
DAFTAR PUSTAKA
1. Kusuma J, Putra A, Mulyana RS. Panduan Pelayanan Antenatal Terfokus.
Himpunan Kedokteran Fetomaternal Denpasar. 2015 : 1-71
2. Meija L & Rezeberga D. Proper maternal nutrition during pregnancy planning
and pregnancy : a healthy start in life. 2017 : 1-31
3. Pedoman program pencegahan penularan HIV, Sifilis & Hepatitis B dari ibu ke
anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 2019
4. James D, Steer P, Weiner CP, Gonik B, Crowther CA, Robson SC. High risk
pregnancy management options, 4th ed. 2011
5. Powrie RO, Greene MF, Camann W. de Swiet’s Medical disorders in obstetric
practice, 5th ed. 2010.
6. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL,
Casey BM, Sheffield JS. William Obstetrics, 24th ed. The McGraw Hill Company,
New York. 2014
7. Yang LJS. Neonatal brachial plexus palsy – Management and prognostic factors.
Seminars in Perinatology. 2014 : 222-234
TERIMA KASIH