Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR PUSTAKA

Achadi, Ending L. 2014. Periode Kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan
Dampak Jangka Panjang Terhadap Kesehatan dan Fungsinya.
Yogyakarta: Departemen Gizi Kesmas FKM UI.

Arisman. 2009.Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Chomaria N. 2011. Panduan Terlengkap Perawatan Bayi Baru Lahir. Surakarta:


Ziyad Visi Media.

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin. 2014. 1000 Hari Awal Kehidupan.


Makassar: Sagung Seto.

Handy, Fransisca. 2010. Panduan Menyusui dan Makanan Sehat Bayi. Jakarta:
Pustaka Bunda.

Infodatin. 2013. Situasi dan Analisis ASI Ekslusif. Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

Priyatna A dan Uray B Asnol. 2014. 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.

Pudjiadi S. 2005. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Safitri, D. 2007. Prinsip Pemberian MP ASI. Jakarta: Rineka Cipta.


Lampiran 1. Materi Penyuluhan

MATERI I 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Sembilan bulan
2 tahun pertama pasca lahir (730
dalam kandungan
hari )
(270 hari)

Endang L Achadi, 2014

A. Pentingnya Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan


Pentingnya periode 1000 hari pertama kehidupan menurut Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanudin, 2014).
1. Periode 1000 hari pertama kehidupan juga disebut PERIODE EMAS,
karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat, yang
mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna.
2. Kurang gizi pada 1000 hari pertama kehidupan akan mempunyai efek
jangka panjang dan sulit, bahkan tidak dapat diubah lagi, seperti :
a. Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak
terlambat dan anak menjadi pendek (Stunting)
b. Anak menjadi mudah sakit, dan rentan terhadap penyakit infeksi
dan kemungkinan menderita penyakit degeneratif seperti stroke,
jantung, kencing manis dan kanker.
Pemenuhan gizi yang optimal, lingkungan pertumbuhan yan kondusif pada
masa janin dan bayi dan imunisasi selama periode ini akan memberikan
kesempatan hidup lebih lama, lebih sehat, lebih produktif dengan kualitas
yang lebih baik serta resiko yang lebih rendah terhadap penyakit.

B. Titik Kritis yang Harus Diperhatikan Selama Periode 1000 Hari Pertama
Kehidupan
Titik krisis yang harus diperhatikan selama periode 1000 hari pertama
kehidupan adalah sebagai berikut:
1. Periode Kehamilan (270 hari)
Awal kehamilan merupakan titik awal perhatian terhadap anak. Hal
yang harus dipastikan dalam 1000 hari pertama kehidupan yaitu anak harus
mendapatkan asupan gizi yang optimal agar penurunan status gizi anak
dapat dicegah sejak awal (Priyatna, 2014).
Masa kehamilan yang dapat juga disebut sebagai masa pertumbuhan
janin yang sangat cepat dalam kandungan ibu. Pada kehamilan 8 minggu
pertama terbentuk cikal bakal yang akan menjadi jantung, otak, hati, ginjal,
tulang dan yang lainnya sedangkan pada usia 9 minggu hingga masa
kelahiran terjadi pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari organ
tubuh hingga siap untuk hidup diluar kandungan ibu (Achadi, 2014). Bayi
dalam kandungan sangat bergantung pada kesehatan dan nutrisi ibunya
yang baik saat periode kehamilan. Kekurangan gizi yang dialami ibu hamil
akan berdampak buruk bagi dirinya dan janin yang dikandungnya
(Chomaria, 2011).
Bila ibu mengalami kekurangan gizi pada saat hamil, masalah yang
dapat terjadi pada janin adalah prematur, lahir mati, kematian prenatal
(kematian pada bayi kurang dari 7 hari), dan pada ibu dapat terjadi anemia
gizi, penurunan daya tahan tubuh, kesulitan dalam persalinan. Dampak
kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak hanya terkait
dengan pertumbuhan fisik namun juga berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan kecerdasan yang terlihat dari ukuran fisik yang
tidak optimal dan kualitas kerja yang tidak mampu bersaing pada usia
dewasa (Kemenkes RI, 2013).

Nutrisi yang Harus Terpenuhi Saat Kehamilan

Ukuran Rumah
Jenis Jumlah Fungsi Bahan Makanan
Tangga
Energi TM 1 (0-12 Pemekaran beras, sereal, Nasi/penukar:
minggu) : 150 jaringan ibu yaitu umbi-umbian TM I 3 ½ gelas
kkal penambahan tepung
TM 2 dan TM 3 volume darah,
(13-40 minggu) : pertumbuhan
350 kkal uterus, payudara
serta penumpukan
lemak dan
pertumbuhan janin
dan plasenta.
Protein 75 gram perhari Pengembangan sel- daging yang tidak Daging/penukar
sel baru dalam berlemak, susu, : TM I 2 ½
pertumbuhan janin telur potong
serta membentuk Tempe/penukar:
antibody yang 5 potong
dapat melawan
infeksi
Lemak 10-25% dari Sebagai cadangan Ikan tengiri, ikan Minyak: 2 sdm
kebutuhan energi energi bagi tubuh kembung, ikan
ibu, selain itu juga tuna dan ikan
pelarut vitamin tongkol
ADEK.
Pengembangan
sistem saraf, fungsi
penglihatan dan
pertumbuhan otak
janin.
Asam 0,4-0,8 mg/ hari Memproduksi sel makanan yang Kacang hijau: 2
Folat darah merah, berwarna hijau, ½ sdm
mencegah anemia jeruk, buncis,
pada ibu hamil, kacang-kacangan
memegang peranan dan gandum
penting bagi
perkembangan
embrio, membantu
mencegah cacat
pada otak dan
tulang belakang
dan juga dapat
meningkatkan
resiko bayi lahir
prematur, BBLR
serta gangguan
pertumbuhan janin
Vitamin A 800 RE/hari Vitamin A buah-buahan dan Buah: 2 potong
memiliki peranan sayur yang
penting dalam berwarna hijau
fungsi tubuh atau kuning,
terutama mentega,susu,
penglihatan, kuning telur
imunitas serta
perkembangan
jaringan tubuh
Vitamin C 85 mg vitamin c berguna sebagai tomat, jeruk, Buah: 2 potong
perhari antioksi dan yang stroberi
melindungi
jaringan dari
kerusakan serta
berfungsi untuk
pembentukan
kolagen dan
penghantar sinyal
di otak bayi dan
dapat membantu
penyerapan Fe
Zat Besi 1000 mg selama untuk Kacang-kacangan, Sayur: 3 gelas
hamil memproduksi sayuran hijau,
hemoglobin (Hb) daging sapi, hati
yaitu protein di sel sapi, ikan
darah merah yang
memiliki peran
sebagai pembawa
oksigen ke jaringan
tubuh
Zink TM 1 : 0,5 Untuk mencegah ikan dan daging Daging: 2 ½
mg/hari TM 2 dan kelahiran yang potong
TM 3 : 1,5 lama dan sulit,
mg/hari perdarahan saat
melahirkan, bayi
lahir prematur,
cacat pada janin
dan juga hipertensi.
Kalsium 400 mg/hari memenuhi Yoghurt, bayam, Susu: 2 ½ sdm
kebutuhan janin jeruk dan roti
dan juga ibu untuk gandum
menguatkan tulang
dan gigi
Yodium 25 µg/hari berpengaruh Garam dapur, 1 sdm
terhadap udang segar, ikan
kecerdasan anak laut
dan juga
keterbelakangan
mental serta
mengurangi
kemungkinan
kematian bay
(Arisman, 2009)

Hal-hal yang dihindari saat kehamilan adalah sebagai berikut:


1. Berhenti merokok dan hindari asap rokok
Bahaya rokok tidak hanya bagi ibu perokok saja namun juga bagi janin
yang dikandungnya. Ibu perokok dan ayah perokok merupakan
penyebab utama dari semua jenis cacat lahir. Asap tembakau yang
mengandung karbon monoksida dan nikotin, mengganggu dan
menurunkan kadar oksigen yang dikirim ke sel-sel janin dapat
menyebabkan gangguan perkembangan sel sehingga menimbulkan
kecacatan pada janin. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan
(2010) ditemukan sebanyak 75% ibu hamil yang merupakan perokok
pasif berat melahirkan bayi BBLR sedangkan ibu yang tidak terpapar
asap rokok 100% melahirkan bayi dengan berat badan yang normal.

2. Mengonsumsi alkohol
Ketika seorang ibu hamil mengonsumsi alkohol, maka alkohol dalam
darah akan melewati plasenta ke bayi yang dikandung oleh ibu. Alkohol
terkenal mengandung zat teratogenik (zat yang menyebabkan kecacatan
pada janin). Paparan alkohol pra lahir diduga menjadi sebab dari
keterbelakangan mental. Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh
pediatrics, penggunaan alkohol pada wanita 18- 44 tahun merupakan
penyebab cacat lahir dan cacat perkembangan di Amerika Serikat.

2. Periode 0-6 bulan


Ada dua hal penting dalam periode ini yaitu melakukan inisiasi
menyusu dini (IMD) dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif.
Inisiasi menyusu dini adalah memberikan kesempatan kepada bayi baru
lahir untuk menyusu sendiri pada ibunya dalam satu jam pertama
kelahirannya. Prosesnya bayi diletakkan di atas dada ibu segera setelah
lahir untuk mencari puting susu ibu dan mulai menyusu untuk pertama
kalinya. Dengan dilakukannya IMD maka kesempatan bayi untuk
mendapat kolostrum semakin besar. Kolustrum merupakan ASI terbaik
yang keluar pada hari ke 0-5 setelah bayi lahir yang mengandung antibodi
(zat kekebalan) yang melindungi bayi dari zat yang dapat menimbulkan
alergi atau infeksi (Handy, 2010).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI setelah lahir sampai bayi berumur
6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus
merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi
kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari diare. WHO
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan.
Setelah itu anak harus diberikan makanan padat dan semi padat sebagai
makanan tambahan selain ASI. ASI ekslusif dianjurkan pada beberapa
bulan pertama kehidupan karena ASI terkontaminasi dan mengandung
banyak gizi yang diperlukan anak pada umur tersebut (Infodatin, 2013).

3. Periode 6-24 bulan


Mulai usia 6 bulan ke atas, anak mulai diberikan makanan pendamping
ASI (MP-ASI) karena sejak usia ini, ASI saja tidak mencukupi kebutuhan
anak. Pengetahuan dalam pemberian MP ASI menjadi sangat penting
mengingat banyak terjadi kesalahan dalam praktek pemberiannya, seperti
pemberian MP ASI yang terlalu dini pada bayi yang usianya kurang dari 6
bulan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan atau diare.
Sebaliknya, penundaan pemberian MP ASI akan menghambat pertumbuhan
bayi karena alergi dan zat-zat gizi yang dihasilkan dari ASI tidak
mencukupi kebutuhan lagi sehingga akan menyebabkan kurang gizi
(Pudjiadi, 2005). Walaupun sistem pencernaan bayi usia enam bulan ke
atas sudah hampir sempurna, tetapi dalam pemberian MP ASI diberikan
secara bertahap yaitu dari bentuk encer menjadi bentuk yang lebih kental
(Arisman, 2009).
Hal-hal yang harus diperhatikan mengenai cara pemberian MP ASI
secara tepat dapat dilihat pada tabel berikut.
6-8 bulan 8-9 bulan 9-12 bulan 12-24 bulan
Jenis 1 jenis bahan 2-3 jenis 3-4 bulan Makanan
dasar (6 bahan jenis bahan keluarga
bulan) 2 dasar(sajikan dasar (tanpa
jenis bahan secara (sajikan garam, gula,
dasar (7 terpisah atau secara hindari
bulan) dicampur) terpisah atau penyedap,
dicampur) hindari
santan dan
gorengan
padat

Tekstur Semi cair Lunak Kasar


(dihaluskan), (disaring) (dicincang),
secara dan potongan makanan
bertahap, makanan yang
kurangi yang dapat di dipotong dan
campuran air genggam dan dapat
sehingga mudah larut digenggam
menjadi semi
padat
Frekuensi Makanan Makanan Makanan
utama 1-2 utama 2-3 utama 3 kali
kali sehari, kali sehari, sehari,
camilan 1 camilan satu camilan 2 Makanan
kali sehari kali sehari kali sehari utama 3 kali
sehari,
camilan 2
kali sehari
Porsi 1-2 sendok 2-3 sendok 3-4 sendok 5 sendok
teh, secara makan makan makan atau
bertahap (makanan (makanan lebih
ditambahkan semi padat), semi padat),
potongan potongan
makanan makanan
seukuran seukuran
sekali gigit sekali gigit
ASI Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi Sesuka bayi
(Safitri, 2007)

C. Cara pemenuhan kebutuhan gizi pada 1000 HPK


a. Makan lebih banyak (dua porsi) dan beraneka ragam lauk pauk, sayur dan
buah agar kebutuhan gizi janin terpenuhi dengan cukup sejak awal masa
kehamilan dan mengkonsumsi tablet tambah darah 1 butir sehari.
b. Tidak merokok, minuman bersoda, mengkonsumsi mie instan.
c. Mengikuti kelas ibu hamil dan memberikan ASI eklusif.
d. Melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan
minimal 4 kali selama masa kehamilan untuk memantau pertumbuhan
janin.
e. Merencanakan dimana tempat persalinan dan penolong persalinan.
f. Melakukan inisiasi menyusui dini langsung setelah bayi lahir.
g. Setelah usia 6 bulan sampai usia 2 tahun, teruskan pemberian ASI dengan
makanan tambahan pendamping ASI (MP ASI).
h. Memberikan kapsul vitamin A dan imunisasi lengkap sesuai jadwal.

D. Yang dapat terjadi jika nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan tidak
terpenuhi :
a. Gangguan pertumbuhan fisik sehingga bisa menyebabkan stunting atau
kondisi tinggi balita lebih pendek dari balita lain seusianyaa
b. Gangguan metabolik, khususnya gangguan metabolik lemak, protein dan
karbohidrat yang pada akhirnya dapat memicu penyakit tidak menular
seperti obesitas, penyakit jantung koroner dan diabetes
c. Gangguan kognitif dan ketangkasannya berkurang
Lampiran 2. Soal Pre-test dan Post-Test

Berilah tanda silang pada pertanyaan yang anda anggap benar.


1. Periode 1000 hari pertama kehidupan juga disebut sebagai...
a. Periode emas
b. Periode hari baik
c. Periode tumbuh kembang
d. Periode si kecil
2. Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) meliputi...
a. Periode anak usia 4 tahun ke atas
b. Periode dalam kandungan sampai usia 2 tahun
c. Periode anak sekolah
d. Periode remaja
3. Berikut yang dapat terjadi jika gizi yang diberikan pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) kurang adalah...
a. Pertumbuhan otak baik
b. Lebih pendek dari anak balita seusianya
c. Anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal
d. Anak menjadi bugar dan sehat
4. Stunting adalah...
a. Situasi anak akan cemburu dengan keberadaan saudaranya
b. Anak lambat dalam memenuhi tugas perkembangannya
c. Kurangnya kasih sayang terhadap anak
d. Kondisi anak lebih pendek dari balita seusianya
5. Beberapa cara untuk mencegah stunting pada anak adalah sebagai
berikut...
a. Konsumsi tablet penambah darah saat usia kehamilan 1 bulan
b. Konsumsi jamu-jamuan ketika hamil
c. Pemberian ASI hanya sampai usia 2 bulan
d. Pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
6. Manakah dari pernyataan dibawah ini yang tepat tentang ibu hamil...
a. Ibu hamil boleh mengonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter
b. Kebutuhan gizi ibu hamil sama dengan kebutuhan gizi ibu yang tidak
hamil
c. Ibu hamil memiliki kebutuhan gizi lebih besar daripada ibu yang tidak
hamil
d. Ibu hamil boleh merokok
7. Cara paling mudah untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah
dengan...
a. Menghitung banyak makanan yang ibu konsumsi dalam satu hari
b. Mood ibu dalam beraktifitas
c. Menghitung lama ibu tidur
d. Penimbangan berat badan secara berkala
8. Yang disebut ASI eksklusif adalah...
a. Pemberian ASI mulai dari lahir sampai usia 6 bulan tanpa memberikan
makanan/minuman tambahan
b. Pemberian ASI mulai usia 0-6 bulan dengan tetap dibantu dengan susu
formula atau makanan tambahan lain
c. Pemberian ASI dan susu formula secara bergantian karena ibu bekerja
d. Pemberian ASI mulai bayi berusia 1-2 tahun
9. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sebaiknya diberikan
pada saat anak berusia..
a. Di atas 3 bulan
b. Diatas 6 bulan
c. Diatas 9 bulan
d. Diatas 12 bulan
10. Pemberian ASI sebaiknya diberikan hingga...
a. Anak berusia 6 bulan ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI)
b. Anak berusia 1 tahun ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI)
c. Anak berusia 2 tahun ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI)
d. Anak berusia 3 tahun ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI)
Lampiran 3. Jawaban Pre-Test dan Post-Test
1. A
2. B
3. B
4. D
5. D
6. C
7. D
8. A
9. B
10. C

Anda mungkin juga menyukai