Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian Data


Hari/tanggal : Jumat, 31 Januari 2020
Pukul : 15.00 WIB
Tempat : BPS Catharina Galuh
Pengkaji : Ami Aulia Rahma Putri

3.1.1 Data Subjektif


1. Biodata
Nama Anak : An. D
Tanggal lahir : 2 Desember 2016
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Tn. D Nama Ibu : Ny. G
Umur : 45 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : S2
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Dosen
Alamat : JL. Meliwis Barat No. 47 Sukun

2. Lama Perkawinan : 10 tahun


3. Jumlah Anggota Keluarga : 5 orang
4. Urutan Anak : kedua
5. Yang Mengasuh Anak : ibu
6. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini kondisi anak sehat tidak sedang menderita
sakit apapun, seperti pilek, batuk, ataupun panas.
7. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit yang
mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya, dan tidak pernah
di rawat di rumah sakit.
8. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan ini adalah anak kedua nya. Ketika hamil ibu tidak
mengalami masalah atau komplikasi.
9. Riwayat Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan lebih 1 hari,
lahir secara operasi sectio cesarea, di panti nirmala, di tolong oleh
dokter kandungan, bayi lahir langsung menangis, warna kulit
kemeraham, gerak aktif dengan berat lahir 3000 gram dan panjang
badan 50 cm.
10. Riwayat Keluarga/Genogram

Ny. D Tn. J Ny.A Tn. H


60 th 67 th 65 th
58 th

Tn. D 45 th
Ny. G 40 th Tn. M Ny. A (175 cm)
(156 cm) 45 th 47 th

An. A An. D

Keterangan:
O : Perempuan
: Laki-laki
: Anak yang diperiksa
: Tinggal satu rumah
: meninggal dunia

11. Data Imunisasi


No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Tindakan
1. Hb0 2-12-2016 - -
2. BCG + Polio 1 11-1-2017 - -
DPT-Hb-HiB 1 + Diberi obat
3. 11-3-2017 Panas
Polio 2 penurun panas
DPT-Hb-HiB 2 + Diberi obat
4. 11-4-2017 Panas
Polio 3 penurun panas
DPT-Hb-HiB 3 + Diberi obat
5. 11-5-2017 Panas
Polio 4 penurun panas
Diberi obat
6. Campak 23-10-2017 Panas
penurun panas

12. Pola Aktivitas Sehari-hari


a. Pola Nutrisi
Ibu mengatakan anaknya makan 2-3x/hari dengan porsi makan
piring kecil dan komposisi nasi, lauk-pauk
(telur/tempe/tahu/ayam), sayur, terkadang buah. Minum 4-5 gelas
air putih/hari, dan terkadang minum susu 1 gelas/hari.
b. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan anaknya BAK 4-5 kali/hari dengan warna kuning
jernih dan BAB 1X/hari konsistensi biasa tidak ada masalah.
c. Pola Aktivitas
Ibu mengatakan kegiatan sehari-hari anaknya sekolah di PAUD
untuk hari Senin-Jumat jam 07.30-09.30 WIB. Saat di rumah, anak
bermain bersama sepupu dan keluarga lainnya. Ibu selalu
mengajaknya bermain di malam hari setelah pulang dari bekerja.
d. Pola Istirahat
Ibu mengatakan anaknya biasa tidur siang jam 13.00-15.00 WIB,
dan tidur malam biasanya jam 21.00-06.00 WIB.
e. Pola Kebersihan
Ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali/hari, gosok gigi setiap kali
mandi, dang anti baju setiap kali mandi, keramas 2-3 kali/minggu.
13. Data Perkembangan
Ibu mengatakan anaknya usia 3 bulan bisa tengkurap dan mengangkat
kepala, usia 7 bulan bisa merangkak, dan usia 14 bulan bisa berjalan.

3.1.2 Data Objektif


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Nadi : 116x/menit
Pernafasan : 32x/menit
Suhu : 36,8 ºC
BB : 14 kg
TB : 100
Lika : 48 cm
Lila : 15 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi tidak
dilakukan
3. Umur Anak
Tanggal Periksa 2020-01-31
Tanggal Lahir 2016-12-2
3 1 29 = 3 tahun 2 bulan
Jadi, umur An.I adalah 3 tahun 2 bulan, karena 3 tahun 1 bulan 29 hari
dibulatkan dengan alasan harinya lebih dari 15 hari sehingga
dibulatkan ke atas.
4. Pemeriksaan
a. Tes Daya Dengar
Berdasarkan hasil pemeriksaan tes daya dengar dengan
menggunakan instrument TDD >36 bulan, didapatkan 3 jawaban
“Ya”.
b. Tes Daya Lihat
Berdasarkan hasil pemeriksaan tes daya lihat dengan menggunakan
poster E dengan jarak 3 m didapatkan An. D (bergantian mata
kanan dan kiri) dapat melihat huruf E sampai dengan urutan ke 1-4
tanpa ada hambatan.
c. KPSP
Berdasarkan pemeriksaan menggunakan format KPSP, hasil
kesimpulan pemeriksaan:
An. D mampu melakukan 10 tugas perkembangan umur 36 bulan
dengan jawaban “Ya”, serta dari 9 tugas perkembangan umur 42
bulan 6 dengan jawaban “Ya”. Hal ini membuktikan bahwa
perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Aktual


Dx : An. D umur 3 tahun 2 bulan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal

DS :
a. Ibu mengatakan anaknya saat ini dalam keadaan sehat
b. Ibu mengatakan anaknya lahir tanggal 2 Desember 2016
DO :
a. Menurut hasil pemeriksaan, berat badan An. D 14 kg, tinggi badan 100
cm, sudah sesuai dengan umur anak dan dalam batas normal. Sesuai
dengan grafik standar WHO, berat badan dan tinggi badan yang sudah
sesuai menunjukkan status gizi baik.
b. Hasil dari pemeriksaan tes daya dengar dan tes daya lihat,
menunjukkan anak dalam batas normal tidak ada kelainan.
c. Berdasarkan hasil penilaian perkembangan An. I umur 3 tahun 2 bulan
menggunakan format KPSP didapatkan An. D mampu melakukan 10
tugas perkembangan umur 36 bulan dengan jawaban “Ya”, serta dari 9
tugas perkembangan umur 42 bulan 8 dengan jawaban “Ya”. Hal ini
membuktikan bahwa perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (sesuai umur).

3.3 Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Tidak ada

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera


Tidak ada

3.5 Intervensi
Tanggal 31 Januari 2020, pukul 15.30 WIB
Dx : An. D umur 3 tahun 2 bulan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal
Tujuan :
a. Perkembangan anak sesuai dengan umurnya
b. Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan
Kriteria Hasil :
Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan umurnya dengan
baik.
Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan
Rasional : ibu mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan
anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus segera ditangani.
2. Beri pujian ibu atas keberhasilan memberi stimulasi dan memantau
tumbuh kembang anak
Rasional : ibu bangga atas capaian yang dilakukan dan menjadi lebih
semangat untuk memberikan stimulasi tumbuh kembang
3. Motivasi ibu untuk tetap memberikan nutrisi seimbang pada anak
Rasional : gizi yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak
4. Motivasi ibu untuk selalu menstimulasi perkembangan anak dan
beritahu ibu tugas perkembangan yang harus dilakukan anak
selanjutnya
Rasional : stimulasi yang diberikan secara terus-menerus akan
membantu mempercepat kemampuan perkembangan anak
5. Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di posyandu
Rasional : BB merupakan monitor pertumbuhan anak
6. Anjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan atau skrining rutin
menggunakan KPSP setiap 6 bulan
Rasional : agar tumbuh kembang anak dapat terpantau secara dini.

3.6 Implementasi
Tanggal 31 Januari 2020, pukul 15.35 WIB
Dx : An. D umur 3 tahun 2 bulan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal
1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan anaknya, yakni berat badan anak 14 kg, tinggi
badannya 100 cm, lingkar kepalanya 48 cm, LILA nya 15 cm
pertumbuhan anak dalam batas normal sesuai umurnya. Hasil
perkembangan anak menurut formulir KPSP perkembangan anak
normal sesuai umurnya. Dari hasil pemeriksaan tes daya dengar dan tes
daya lihat, kemampuan melihat dan mendengar anak dalam batas
normal.
2. Memberi pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik,
dan menganjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh dan stimulasi yang
telah dilakukannya.
3. Memotivasi ibu untuk tetap memberikan nutrisi pada anak, yakni
dengan makan-makanan yang bergizi seimbang satu piring berisi
komposisi lengkap yakni mengandung karbohidrat dari nasi, protein
nabati atau hewani dari lauk-pauk, vitamin, mineral dari sayur dan
buah-buahan, makan dengan frekuensi 3 kali/hari. Melarang ibu untuk
sering memberikan makan-makanan instan yang banyak pengawetnya
seperti mie instan, dan juga jajan-jajanan yang akan menurunkan nafsu
makan anak dan tidak ada nilai gizinya bagi anak. Minum air putih
minimal 8 gelas/hari dan boleh minum susu formula sesuai umurnya 1
kali/hari, agar kebutuhan gizinya terpenuhi dengan maksimal.
4. Memberitahu ibu tugas perkembangan yang harus dapat dilakukan
anak pada umur selanjutnya seperti bermain dengan aturan misalnya
bermain ular tangga danlain-lain.
5. Menganjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di
posyandu secara rutin untuk mengetahui pertumbuhan anak.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan atau skrining pada
saat anak berusia 42 bulan, atau jika ada masalah perkembangan anak.

3.7 Evaluasi
Tanggal 31 Januari 2020, pukul 16.00 WIB
Dx : An. D umur 3 tahun 2 bulan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal
S : Ibu mengatakan telah mengerti tentang penjelasan yang diberikan
O :
 Ibu mampu menjawab pertanyaan dari petugas kesehatan
 Hasil pertumbuhan dan perkembangan An. D normal
A : An. D usia 3 tahun 2 bulan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal
P :
 Berikan stimulasi secara terus-menerus untuk membantu
kemajuan perkembangan anak selanjutnya
BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan penilaian tumbuh kembang pada An.


D usia 3 tahun 2 bulan pada tanggal 31 Januari 2019 di PMB Catharina Galuh
Sukun ditemukan bahwa saat ini anak dalam keadaan sehat. Setelah melakukan
pengkajian pada Ibu, dari data subyektif tidak ditemukan masalah yang muncul,
ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya, tanggal lahir
anak yakni 2 Desember 2016. Hasil pengkajian data objektif didapatkan hasil
umur anak saat ini 3 tahun 2 bulan. Menurut Nursalam (2012) masa prsekolah
dimulai pada usia 3-6 tahun, pada masa ini terjadi perkembangan yang cepat
dalam aspek sifat, sikap, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan. Hasil
pengukuran tanda-tanda vital anak dalam batas normal, hasil pengukuran tinggi
badan dibandingkan dengan usia An. D didapatkan 100 cm, z skor berada di
anatara garis -2 dan +2 sehingga dikatakan tinggi badan An. D normal, hasil
pengukuran berat badan dibandingkan dengan tinggi badan anak didapatkan 14
kg, z skor An. D diantara garis -2 dan +2, sehingga dapat diambil kesimpulan
indeks massa tubuh anak dalam batas normal sesuai dengan standart WHO
(Kemenkes, 2016).
Hasil pemeriksaan tes daya dengar yang bertujuan untuk menemukan
gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk
meningkatkan daya dengar dan bicara anak, dengan menggunakan formulir usia
lebih dari 3 bulan, didapatkan 3 jawaban iya yang berarti kemampuan daya dengar
anak normal, dan hasil dari tes daya lihat anak menggunakan instrument poster E
dengan jarak 3 m yang bertujuan untuk medeteksi secara dini kelainan daya lihat
agar segera dapat dilakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi besar, didapatkan anak mampu
menirukan dan melihat hingga baris ke empat yang berarti kemampuan melihat
anak normal.
Formulir KPSP yang digunakan yakni, KPSP usia 36 bulan, dengan alasan
yang mendekati usia anak. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan apabila
anak mempunyai masalah tumbuh kembang pada usia anak diluar jadwal skrining,
maka gunakan KPSP untuk usia skrining terdekat yang lebih muda (Diana, 2010).
Tujuan skrining atau pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP
adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
(Diana, 2010). Hasil penilaian dengan formulir KPSP usia 36 bulan didapatkan 10
jawaban iya, yang berarti anak mampu melakukan seluruh tugas perkembangan
yang harus diselesaikan, sehingga dapat simpulkan perkembangan anak normal
sesuai usianya.
Sehingga setelah melakukan pengkajian dari data subyektif dan obyektif
melalui tahap pengumpulan data dengan wawancara observasi, pemeriksaan
umum dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosa yaitu Anak ”D” usia 3
tahun 2 bulan dengan tumbuh kembang normal.
Pada balita, aspek tumbuh kembang adalah salah satu aspek yang
diperhatikan serius karena menjelaskan proses pembentukan seseorang, balita
secara fisik maupun psikososial. Ranah perkembangan anak terdiri atas motorik
kasar, motorik halus, bahasa dan bicara, serta personal sosial/kemandirian
(Hairunis, Mirham Nurul, dkk, 2018). Banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak. Salah satunya nutrisi yang diberikan kepada An. D sudah cukup
baik hal ini sesuai dengan hasil pengukuran IMT pada data objektif, yang
berhubungan positif dengan hasil penialain perkembangan anak. Penelitian
terdahulu menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara status gizi dan
perkembangan anak. Anak balita yang status gizi (TB/U) yang baik memiliki
peluang 3,3 kali mengalami perkembangan yang sesuai. Anak balita yang sering
mendapatkan stimulasi tumbuh kembang memiliki peluang 3,1 kali mengalami
perkembangan yang sesuai. Sesuai pendapat Soetjiningsih (2014) yang
menjelaskan bahwa status gizi merupakan salah satu determina faktor
perkembangan anak. Pola aktivitas anak yang sudah mulai diikutkan dengan
sekolah PAUD merupakan salah satu keputusan yang baik untuk menstimulasi
serta meningkatkan perkembangan anak khususnya perkembangan personal
sosaial dan kemandirian anak. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan jika
anak sudah memasuki usia pra-sekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan pada
kegiatan di Pusat PAUD, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (Diana,
2010). Walaupun, ibu An. D sebagai pengasuh utama bekerja, namun tetap dapat
memberikan waktu khusus untuk menstimulasi anak, seperti mengajaknya
bermain di jam yang tetap. Hal ini bertentangan dengan teori yang menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak diantaranya adalah
status pekerjaan orang tua terutama ibu. Ibu yang bekerja memiliki sedikit waktu
untuk keluarga dan anak pada khususnya, mengamati tumbuh kembangnya dalam
periode emas. Waktu yang sedikit berarti interaksi dan stimulasi dari ibu ke anak
yang sedikit (Soetjaningsih, 2014)
Dalam identifikasi masalah tidak ditemukan masalah yang dialami klien.
Pada masalah potensial tidak ditemukan suatu masalah sehingga dalam
identifikasi kebutuhan segera tidak memerlukan tindakan segera.
Langkah berikutnya yaitu intervensi. Penulis membuat intervensi sesuai
apa yang dibutuhkan dan tetap dipertahankan secara umum dengan melihat
kebutuhan dasar balita, yakni asah, asih, asuh (Kemenkes, 2016). Intervensi yang
diberikan yaitu, jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan pertumbuhan dan
perkembangan, beri pujian ibu atas keberhasilan memberi stimulasi dan
memantau tumbuh kembang anak, motivasi ibu untuk tetap memberikan nutrisi
seimbang pada anak, motivasi ibu untuk selalu menstimulasi perkembangan anak
dan beritahu ibu tugas perkembangan yang harus dilakukan anak selanjutnya,
anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di posyandu, anjurkan ibu
untuk melakukan pemeriksaan atau skrining rutin menggunakan KPSP setiap 6
bulan.
Setelah merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah
dilakukan tindakan sesuai intervensi yang telah dibuat yang senantiasa
menghargai klien sehingga hubungan dengan klien terjalin dengan baik, dan tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek. Pada langkah terakhir yaitu
evaluasi yakni melakukan penilaian kembali dengan wawancara serta observasi
keadaan klien. Ibu memberikan respon positif karena mengetahui tumbuh
kembang anaknya dan dapat mengulangi dan mau melaksakan apa yang
dijelaskan oleh petugas.
Daftar Pustaka

Diana, Papalia E. et al. 2010. Human Development (Psikologi Perkembangan).


Jakarta: Kencana.

Hairunis, Mirham Nurul, dkk. 2018. Hubungan status gizi dan stimulasi tumbuh
kembang dengan perkembangan balita. Surakarta: Ilmu Gizi UNS

Kemenkes. 2016. Pedoman SDIDTK. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia

Nursalam. 2012. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika

Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai