PENDAHULUAN
Gerakan LGBT di Indonesia mulai berkembang akhir tahun 1960-an. Mobilisasi pria
gay dan wanita lesbian terjadi pada tahun 1980- an. Bersamaan dengan maraknya HIV
pada tahun 1990-an, organisasi LGBT di berbagai daerah semakin banyak. Setelah tahun
1998, gerakan LGBT berkembang lebih besar dengan pengorganisasian yang lebih kuat
di tingkat nasional. Saat ini, kaum LGBT lebih terbuka mengungkapkan jati dirinya.
Beberapa tahun terakhir bahkan propaganda LGBT sudah terlihat secara terang-terangan,
termasuk giatnya aktivis LGBT menuntut legalisasi HAM.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian budaya
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
“buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
2.2 Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah realitas yang dibangun secara seksual dan tidak sama pada setiap
orang. Seksualitas diciptakan oleh budaya dengan mendefinisikan beberapa perilaku yang
berhubungan dengan seksual serta dipelajari dari skrip yang ada di masyarakat. Individu
belajar dan mengintepretasikan perilaku seksual dengan konteks sosiokultural.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya, Joko Tri. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:PT Rineka Cipta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35039/4/Chapter%20II.pdf
(Telah diakses pada 15/03/2016)
http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/seksualitas-undip.pdf
(Telah diakses pada 15/03/2016)
http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-VIII-5-I-P3DI-Maret-
2016-79.pdf (Telah diakses pada 15/03/2014)