Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, studi-studi akademis mengenai fenomena LGBT atau Lesbian, Gay,
Biseksual dan Transgender telah semakin ramai. Hal tersebut dipicu oleh banyaknya
fenomena pemberitaan maupun aktivitas dari anggota LGBT sendiri. Kemudian
diangkatnya wacana atau sosok LGBT dalam media populer sehingga masyarakat
semakin familiar. Hal tersebut turut meramaikan pembahasan LGBT sekarang ini.

Gerakan LGBT di Indonesia mulai berkembang akhir tahun 1960-an. Mobilisasi pria
gay dan wanita lesbian terjadi pada tahun 1980- an. Bersamaan dengan maraknya HIV
pada tahun 1990-an, organisasi LGBT di berbagai daerah semakin banyak. Setelah tahun
1998, gerakan LGBT berkembang lebih besar dengan pengorganisasian yang lebih kuat
di tingkat nasional. Saat ini, kaum LGBT lebih terbuka mengungkapkan jati dirinya.
Beberapa tahun terakhir bahkan propaganda LGBT sudah terlihat secara terang-terangan,
termasuk giatnya aktivis LGBT menuntut legalisasi HAM.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana pengaruh LGBT dalam perspektif budaya di Indonesia?
1.2.2 Bagaimana cara mengatasi adanya gerakan LGBT yang mencoba masuk ke
Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Manfaat bagi penulis
Mendapatkan pengetahuan mengenai kebutuhan psikologis pada ibu hamil.
1.4.2 Manfaat bagi pembaca
Pembaca melalui makalah ini mendapatkan berbagai informasi khususnya
mengenai kebutuhan psikologis pada ibu hamil.
1.5 Metode Penulisan
1
1.5.1 Metode Naturalistik/Kualitatif
Menurut Schluter (1926) metode ini digunakan untuk mengumpulkan data
yang bersifat emic, obyektif dan impiris. Yaitu berdasarkan pandangan dari sumber
data, bukan pandangan peneliti.
1.6 Batasan Masalah
1.6.1 Masalah yang akan dibahas pada kepenulisan makalah ini hanya sebatas membahas
mengenai kebutuhan psikologis pada ibu hamil.

1.6.2 Makalah ini menggunakan metode naturalistic kualitatif yaitu dengan


mengumpulkan topik yang berisi informasi, gagasan, data, dan bukti tertulis dari
sudut pandang tertentu untuk memenuhi tujuan tertentu atau mengungkapkan
pandangan tertentu.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian budaya
Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
“buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian, kebudayaan berarti hal-hal yang bersangkutan dengan akal.
2.2 Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah realitas yang dibangun secara seksual dan tidak sama pada setiap
orang. Seksualitas diciptakan oleh budaya dengan mendefinisikan beberapa perilaku yang
berhubungan dengan seksual serta dipelajari dari skrip yang ada di masyarakat. Individu
belajar dan mengintepretasikan perilaku seksual dengan konteks sosiokultural.

3
BAB III
PEMBAHASAN

4
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Prasetya, Joko Tri. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:PT Rineka Cipta
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35039/4/Chapter%20II.pdf
(Telah diakses pada 15/03/2016)
http://argyo.staff.uns.ac.id/files/2010/08/seksualitas-undip.pdf
(Telah diakses pada 15/03/2016)
http://berkas.dpr.go.id/pengkajian/files/info_singkat/Info%20Singkat-VIII-5-I-P3DI-Maret-
2016-79.pdf (Telah diakses pada 15/03/2014)

Anda mungkin juga menyukai