Anda di halaman 1dari 25

Problem

Solving

Technology Self
Adaptation Management

Working With
People
PROBLEM SOLVING
Kreitner dan Kinicki (2010) mengemukakan
bahwa timbulnya suatu masalah (problem)
adalah manakala kenyataan (situasi nyata)
yang dihadapi berbeda dengan situasi yang
dikehendaki. Dalam hal ini, telah terjadi
kesenjangan (gap) antara situasi nyata
dengan situasi yang dikehendaki.

Menurut Robbins dan Judge (2013), masalah


dapat diartikan sebagai peristiwa yang
timbul karena perbedaan atau kesenjangan
(discrepancy) antara kenyataan yang kita
hadapi dengan apa yang kita inginkan, dan
masalah (kesenjangan) tersebut menuntut
untuk segera diselesaikan.
• Menurut Marzano dkk (1988) problem solving adalah salah satu
bagian dari proses berpikir yang berupa kemampuan untuk
memecahkan persoalan. Jika Wickelgren (1974) mendefinisikan
problem solving sebagai upaya untuk mencapai tujuan khusus, maka
Van Dijk dan Kintsch (1983) dikutip Marzano dkk (1988) sebagai
menyatakan bahwa problem solving terjadi bila pencapaian tujuan
tertentu mensyaratkan kinerja dan langkah langkah mental tertentu.
• Problem solving merupakan suatu prosedur yang didalamnya
terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau
seseorang sebagai pemimpin organisasi atau keanggotaan
organisasi.
Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu
memahami langkah-langkah berikut :
SELF MANAGEMENT
Manajemen Diri atau Self Management merupakan
kemampuan individu untuk mengendalikan
sepenuhnya keberadaan diri secara keseluruhan yaitu
fisik, emosi, mental atau pikiran, jiwa maupun rohnya
dan realitas kehidupannya dengan memanfaatkan
kemampuan yang dimilikinya (Saksono, 2001)

Self management merupakan upaya


individu untuk melakukan perencanaan,
pemusatan perhatian, dan evaluasi
terhadap aktivitas yang dilakukan
(Suwanto, 2016).
SELF MANAGEMENT
MANFAAT SELF MANAGEMENT
• Self management dapat digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar, mengontrol berat badan, mengurangi
kebiasaan merokok, kebiasaan belajar yang buruk, kecemasan,
mengurangi kebiasaan berkata jorok, dan lain-lain.
• Self management adalah teknik konseling yang paling efektif,
karena perubahan tingkah laku yang terjadi didasarkan pada
kemauan, kesadaran dan kemampuan individu sendiri
sehingga bertahan lebih lama.
• Individu akan menganggap bahwa keberhasilan tersebut bukan
terjadi atas usahanya sendiri dan ada campur tangan orang
lain yang berupa stimulus lingkungan, tetapi usaha diri
sendirilah yang lebih berpengaruh.
SELF MANAGEMENT
1. Membantu individu untuk dapat mengelola diri baik pikiran,
perasaan dan perbuatan sehingga dapat berkembang secara
optimal.
2. Dengan melibatkan individu secara aktif maka akan
menimbulkan perasaan bebas dari kontrol orang lain.
3. Dengan meletakkan tanggung jawab perubahan sepenuhnya
kepada individu maka dia akan menganggap bahwa perubahan
yang terjadi karena usahanya sendiri dan lebih tahan lama.
4. Individu dapat semakin mampu untuk menjalani hidup yang
diarahkan sendiri dan tidak tergantung lagi pada konselor
untuk berurusan dengan masalah mereka
SELF MANAGEMENT
ASPEK-ASPEK SELF MANAGEMENT
Menurut Gie (1995), self management atau manajemen diri memiliki
beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

• a. Pendorong Diri (Self Motivation) 


Pendorong diri (self motivation) merupakan adanya sebuah
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang yang bisa menambah
semangat sehingga nantinya seseorang dapat melakukan berbagai
kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya
dorongan diri pada individu itu sendiri, maka dalam diri individu
akan tumbuh minat dan keinginan kuat untuk memperoleh
kesenangan atau sesuatu yang diinginkannya.
SELF MANAAGEMENT
• b. Penyusunan Diri (Self Organization)
Penyusunan diri (Self Organization) adalah sebuah aturan terhadap segala sesuatu
yang berkaitan dengan diri seseorang sehingga dapat tercapainya efisiensi dalam
kehidupan individu. Dapat dikatakan juga sebagai pengorganisasian diri. Jadi individu
mampu mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu
maupun lainnya yang dapat membantu pembentukan self management.
• c. Pengendalian Diri (Self Control) 
Pengendalian diri (Self Control) adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga dapat tercapainya sebuah
keinginan serta tidak merugikan orang lain.
• d. Pengembangan Diri (Self Development) 
Pengembangan diri (self development) adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan
kesadaran diri untuk mengembangkan sebuah potensi. Dengan adanya
pengembangan diri seseorang dapat meningkatkan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya.
SELF MANAGEMENT
• LANGKAH-LANGKAH SELF MANAGEMENT
• Menurut Watson dan Tharp (2007), langkah-langkah atau tahapan dalam self
management atau manajemen diri adalah sebagai berikut: 
• Memilih tujuan (selecting goals).
Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus diukur, dapat dicapai, positif, dan
keterhubungannya bagi setiap individu. Hal ini adalah penting bahwa setiap harapan
menjadi sebuah realistis. 
• Menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku (translating goals into target
behaviors).
Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang telah dipilih
untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi beberapa hambatan dan
memikirkan bagaimana cara untuk menegosiasikannya.
• Pemantauan diri (self-monitoring).
Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati dan secara sistematis, dan membuat
catatan perilaku dalam buku harian, mencatat segala perilaku beserta komentar-
komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi yang terkait.
SELF MANAGEMENT
• Membuat rencana perubahan (working out a plan for change).
Merancang sebuah program untuk mewujudkan perubahan yang
sebenarnya. Berbagai rencana untuk tujuan yang sama bisa dirancang,
masing-masing perencanaan tujuan bisa efektif. Beberapa jenis sistem
penguatan diri diperlukan dalam rencana ini karena penguatan
merupakan landasan terapi perilaku yang baru. Penguatan diri adalah
strategi sementara yang digunakan sampai perilaku baru telah diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. melakukan langkah-langkah untuk
memastikan bahwa peningkatan yang dilakukan akan dipertahankan. 
• Perencanaan tindakan evaluasi (evaluating an action plan)
Rencana perubahan evaluasi digunakan untuk dapat menentukan tujuan
yang akan tercapai. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan dan bukan
kejadian satu kali, dan perubahan diri adalah latihan seumur hidup.
SELF MANAGEMENT
• Menurut Junaidi (2010), beberapa faktor yang dianggap
berpengaruh terhadap self management adalah sebagai berikut: 
• Kesehatan (health). Dengan adanya penyesuaian diri maka
kesehatan fisik menjadi hal yang paling penting bagi seseorang.
Karena untuk mencapai kesehatan antara perasaan dan emosi
seseorang harus seimbang. 
• Ketrampilan (skill). Seseorang yang mampu mengatur
kehidupannya, dilihat bahwa orang tersebut mampu
melakukannya apa tidak, maka individu tersebut dapat
menyimpulkan untuk menjadi orang yang memiliki beberapa
keahlian dibidang tertentu, maka terwujudlah tujuan dalam
hidupnya. 
SELF MANAGEMENT
• Aktivitas (action). Seseorang yang memiliki imajinasi
moral yang tinggi maka orang tersebut dapat dikatakan
sebagai orang yang mampu mengembangkan aktivitas
hidupnya, sehingga nantinya dapat memberikan manfaat
bagi dirinya dan bagi orang lain. 
• Identitas diri (identity). Identitas diri adalah sebuah
rancangan yang mengharuskan individu untuk menata
prinsip secara konsisten. Dan untuk mengukur
pemahaman seseorang dan memberikan penilaian
terhadap keadaan diri yang dapat mempengaruhi
seseorang untuk melakukan sebuah tindakan.
WORKING WITH PEOPLE
• WORKING WITH PEOPLE adalah Kerja sama antara
dua orang atau lebih dengan tujuan yang sama.
• Pengertian Kerja Tim: Suatu kelompok yang
upaya-upaya anggotanya menghasilkan kinerja
yang lebih besar dari kontribusi para anggota
kelompok.
@ Ada sinerja positif yang meningkatkan kinerja
@ Kinerja yang dihasilkan lebih besar daripda
jumlah kontribusi para anggotanya
WORKING WITH PEOPLE
• KARAKTERISTIK KERJA TIM
1. Ada kesepakatan terhadap misi tim
2. Semua anggota mentaati peraturan tim
3. Pembagian tanggung jawab dan wewenang
yang adil
4. Adanya adaptasi terhadap perubahan
WORKING WITH PEOPLE
MENGAPA DIPERLUKAN?
• Teamwork merupakan sarana yang sangat baik
dalam menggabungkan berbagai talenta dan dapat
memberikan solusi inovatif suatu pendekatan yang
mapan.
• Ketrampilan dan pengetahuan yang beranekaragam
yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan
nilai tambah yang membuat teamwork lebih
menguntungkan jika dibandingkan seorang individu.
WORKING WITH PEOPLE
KETRAMPILAN YANG DIPERLUKAN
• Ketrampilan managerial (Managerial Skills), termasuk
kemampuan dalam membuat rencana kerja,
menentukan tujuan, memantau kinerja, memonitor
perkembangan dan memastikan pekerjaan telah
dilakukan secara benar, dan lain-lain
• Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills),
termasuk kemampuan berkomunikasi, saling
menghargai pendapat orang lain dan kemampuan
menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Di tengah-tengah perkembangan teknologi
informasi yang begitu pesat sehingga muncul
suatu permasalahan baru sehubungan dengan
keberadaan teknologi informasi ini. Salah satu
permasalahan tersebut adalah tidak semua
individu mampu beradaptasi dengan teknologi
informasi tersebut serta bagaimanakah
pengguna teknologi tersebut memanfaatkan
kecanggihan teknologi informasi.
TECHNOLOGY ADAPTATION
• ” (Sciadas, 2001), Kesenjangan digital juga merupakan
suatu masalah yang kompleks, dinamis, dan berkembang
seiring dengan berjalannya waktu. Kesenjangan digital
bukan hanya kesenjangan yang bersifat tunggal tetapi juga
berlapis. Kesenjang digital bisa saja terjadi pada kelompok
berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan),
kelompok umur (usia lanjut dan muda), geografis (desa
dan kota).
• Secara umum, kesenjangan banyak dipengaruhi oleh
kekayaan (wealth) atau juga karena kepentingan politik
(Toure & Panitchpakdi 2007).
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Ketika semua orang telah memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi berbasis digital, maka kesenjangan yang dimaksud sebelumnya
yaitu kesenjangan berkaitan dengan aksesibilitas dan kapabilitas tentunya
sudah tidak lagi relevan.
• Masalah sesungguhnya yang kini muncul adalah bagaimana pengguna
teknologi informasi dan komunikasi tersebut menggunakan perangkat yang
mereka miliki, apakah untuk hal - hal yang bermanfaat besar atau hanya
sekedar sebagai sarana pemenuhan hiburan.
• Saat ini kesenjangan digital sudah bukan lagi sebuah permasalahan yang
penting, terutama di kalangan pengguna teknologi informasi yang berusia
muda khususnya generasi millennial. Mereka lahir, tumbuh dan
berkembang di tengah - tengah perkembangan teknologi informasi
sehingga secara otomatis, teknologi informasi adalah sebuah identitas yang
mereka sandang.
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Ada beberapa faktor yang menyebabkan individu
tidak mampu beradaptasi dengan teknologi
informasi yaitu akses dan kemampuan yang
berbeda. Selain itu juga dapat disebabkan oleh
faktor internal misalnya individu tesebut tidak
memiliki teknologi informasi, merasa teknologi
informasi tidak bermanfaat, malas menggunakan
teknologi informasi, atau bahkan merasa terancam
dengan menggunakan teknologi informasi.
TECHNOLOGY ADAPTATION
Van Dijk (2008)mengemukakan bahwa terdapat
4 aspek dalam penggunaan aktual akses TIK
diantaranya adalah
• Usage time,
• Usage applications: number and diversity
• Broadband or narrowband use
• More or less active or creative use.
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Ussage Time Ussage time adalah aspek waktu dalam pemanfaatan teknologi informasi.
Selama ini salah satu kesalahan paling parah dalam statistik difusi komputer dan internet
adalah digabungkannya kepemilikan komputer dan akses internet dengan penggunaan secara
aktual. Namun fakta menunjukkan beberapa orang yang memiliki komputer di rumah sangat
jarang dan bahkan sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Data dari Eurostat menunjukkan
setidaknya terdapat 20% di Eropa dan Amerika Utara mereka yang memiliki komputer dan
akses internet dirumah tidak menggunakan media ini namun satu atau beberapa penghuni
rumah menggunakannya dan mereka yang benar-benar menggunakan internet dapat
melakukannya beberapa menit dalam seminggu atau setiap hari atau bahkan sepanjang hari.
• Ussage Applications: Number and Diversity Usage application: Number and diversity adalah
aspek pemanfaatan aplikasi teknologi informasi baik dari segi jumlah aplikasi maupun
keragaman aplikasi. Pengguna yang lebih berpengalaman dengan tingkat pendidikan tinggi
yang biasanya adalah pengguna berusia muda menggunakan lebih banyak aplikasi daripada
pengguna yang kurang berpengalaman serta orang dengan pendidikan yang lebih rendah
yang biasanya adalah pengguna senior. Van Dijk menemukan dalam penelitiannya tanda-
tanda kesenjangan penggunaan antara individu dengan kedudukan sosial yang tinggi,
pendapatan, serta tingkat pendidikan yang tinggi menggunakan perangkat komputer dan
aplikasi yang lebih canggih untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi, keperluan
pekerjaan, maupun pendidikan. Sementara itu individu dengan kedudukan sosial yang lebih
rendah menggunakan perangkat komputer dan aplikasi internet yang lebih sederhana untuk
mendapatkan informasi, berkomunikasi, berbelanja, dan keperluan hiburan (Van Dijk dalam
Van Dijk).
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Broadband or Narrowband Use , Broadband or narrowband use adalah aspek penggunaan
perangkat akses terhadap internet. Penggunaan broadband atau narrowband memberikan
pengaruh yang kuat terhadap aspek lainnya seperti usage time dan usage application.
Individu yang menggunakan koneksi broadband mempunyai keuntungan yang lebih besar
dalam mengakses internet. Mereka lebih sedikit terhalang oleh biaya waktu koneksi dan
mereka menggunakan lebih banyak aplikasi serta dengan durasi yang lebih panjang (Horrigan
dan Rainnie dalam Van Dijk).
• More or Less Active or Creative Use, More or less active or creative use adalah aspek
penggunaan internet secara pasif, atau aktif dan inovatif. Van Dijk mengatakan penggunaan
internet secara aktif dan kreatif adalah suatu tawaran konten internet oleh pengguna sendiri
dimana hal ini masih merupakan fenomena yang bersifat minoritas meskipun terlepas dari
keberadaan web 2.0 yang menjanjikan serta kemunculan perspektif media yang menjanjikan
(van Dijk 2008). Dalam hal ini, web 2.0 memberikan peluang pemanfaatan internet secara
lebih luas dimana hal tersebut memungkinkan pengguna internet untuk aktif dan kreatif
untuk menggunakannya. Internet tak lagi hanya berfungsi sebagai sumber informasi namun
lebih jauh daripada itu, pengguna bisa menggunakannya untuk mempublikasikan website
pribadi, membuat blog, memposting berita secara online, bertukar file, membeli maupun
menjual barang secara on line dan lain-lain.
TECHNOLOGY ADAPTATION
• Perbedaan dalam pola pemanfaatan teknologi informasi ini secara langsung
berdampak pada ketidak setaraan informasi “information inequality”. Secara umum,
bisa dikatakan individu yang peduli, mampu dan mempunyai peluang yang baik serta
secara aktif menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana
mengakses informasi akan menjadi individu yang kaya akan informasi dan sebaliknya
individu yang mempunyai banyak keterbatasan akses terhadap teknologi informasi
akan menjadi tertinggal atau bisa dikatakan sebagai individu yang miskin informasi.
• Pemanfaatan teknologi informasi pada era digital ini sudah seharusnya dilakukan
oleh semua kalangan. Sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia nomor 11
tahun 2008 tentang pemanfaatan teknologi informasi dan teransaksi elektronik
dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik
dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi. Serta pada pasal 4 D Undang
– Undang Informasi dan Teransaksi Elektronik menyebutkan : Membuka kesempatan
seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di
bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan
bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai