Anda di halaman 1dari 10

BIMBINGAN DAN

KONSELING
KELOMPOK 2
NURUL FAJRIN (20332037)
FRISKA TIARA DINDA (
AZIZAH NUR RAUFIA (
EKSISTENSI DAN KEDUDUKAN
BK DI SEKOLAH BERDASARKAN
LANDASAN YURIDIS FORMAL
DAN INFORMAL
A. Eksistensi BK di Sekolah
Eksistensi BK di sekolah melalui empat elemen program bimbingan dan
konseling komprehensif Gysbers & Henderson. Empat elemen dalam program
bimbingan dan konseling komprehensif, meliputi isi program, kerangka kerja
organisasional, sumber, dan pengembangan, managemen, dan akuntabilitas.
1. Isi Program
Meninjau tujuan pendidikan di lingkungan sekolah dan negara, diperlukan untuk
mengetahui keterampilan dan sikap apa yang harus dikembangkan bagi siswa,
sebagai hasil dari partisipasinya dalam kegiatan dan layanan program bimbingan
dan konseling komprehensif.Sering kali yang menjadi tujuan dalam bimbingan dan
konseling yaitu fokus pada prestasi akademik, pengembangan karir, dan
pengembangan pribadi/sosial.
2. Kerangka Kerja Organisasional Komponen Struktural
Komponen stuktural merupakan bagian yang penting dalam kerangka kerja organisasional
karena mendiskripsikan tentang jenis program dan memyediakan dasar filosofis untuk hal
tersebut. Komponen stuktural menetapkan program, rasional program, dan daftar asumsi yang
mana mendasari program tersebut.
3.Sumber Program
Sumber yang dibutukan termasuk personal, finansial, dan politikal.Sumber personal. Sumber
personal dalam program bimbingan dan konseling komprehensif berhubungan dengan konselor
sekolah, kepala staff program bimbingan dan konseling (koordinator BK), guru, ahli pendidikan
lainnya, administrator, guru atau wali, siswa, anggota masyarakat, dan personil tenaga kerja dan
bisnis. Semuanya memiliki peran dalam program bimbingan dan konseling.
4. Pengembangan, Managemen, dan Akuntabilitas
Elemen pengembangan, managemen, dan akuntabilitas dalam program bimbingan dan
konseling komprehensif menjelaskan tentang lima fase transisi yang mengacu pada pelaksanaan
program bimbingan dan konseling secara menyeluruh. Fase tersebut yaitu merencanakan,
mendesain, mengimplementasi, mengevaluasi, dan meningkatkan.
B. Kedudukan BK di Sekolah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan
konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan
berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran
dan penelitian yang mendalam.
1. Landasan Yuridis Formal
a. UU nomor 20 tahun 2003
Konselor atau Bimbingan Konseling mempunyai payung hukum yang secara
eksplisit dinyatakan dalam Undang-undang (UU) No. 20/2003 pasal 1 ayat 6. Hal
ini mengindikasikan bahwa Konselor (Bimbingan Konseling) mempunyai posisi
yang sejajar dengan tenaga pendidik lainnya (guru, dosen, tutor, dan widyaiswara)
namun dalam konteks tugas dan ekspektasi kinerja yang berbeda dan unik.
b. Permendikbud nomor 111 tahun 2014
Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
PermendikbudPermendikbud ini menjadi rujukan penting, khususnya
bagi para Guru BK/Konselor dalam menyelenggarakan dan
mengadministrasikan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Landasan Yuridis Informal
a) Landasan Psikologis
Psikologis erat hubungan nya dengan pemahaman tingkah laku diri individu.
Hal ini menjadi penting karena bidang yang ditangani adalah tingkah laku seorang
individu yaitu tingkah laku yang perlu di ubah atau malah di kembangkan kearah
yang maksimal.
b) Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan
sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu
pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial- budaya dimana ia hidup.
Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-
pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial- budaya yang ada di sekitarnya.
c) Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional
yang memiliki dasar-dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori
maupun prakteknya. PengetahuanPengetahuan tentang bimbingan dan
konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan
berbagai metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis
dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang
dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-
tulisan ilmiah lainnya.
d) Landasan Globalisasi
Landasan ini berhubungan dengan eksistansi guru BK untuk
menjadikan anak didiknya sebgai anak didik yang berlandasan dan
mengikuti globalisasi. Namun landasan globalisasi ini juga dapat
menghambat atau memantau siswa agar tidak terbawa akan arus
globalisasi yang isfatnya dapat merusak peserta didiknya. Karena
peserta didik yang masih duduk dikalangan sekolah dapat dengan
mudah terpengaruh dengan perkembangan globalisasi. Globalisasi
merupakan perbaduan antara infromasi, pemikiran, gaya hidup, dan
teknologi yang mendunia. Kemajuan globalisasi didukung oleh
perkembangan teknologi internet, telekomunikasi, dan pertukaran pelajar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai