Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN PROGRAM

PENANGGULANGAN KANKER LEHER


RAHIM DAN KANKER PAYUDARA

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


TAHUN 2022
SITUASI KANKER SAAT INI
• Kanker menjadi penyebab
kematian pertama di 134
negara dan menjadi
penyebab kematian kedua
di 183 negara, termasuk
Indonesia (IARC,2020)
• Tahun 2020 kurang lebih PENYAKIT • 70% penderita
terjadi 9,6 juta kematian KANKER DI kanker datang pada
stadium lanjut
di dunia (WHO INDONESIA • Rendahnya SITUASI 5 TAHUN
Factsheet, 2021) kesadaran deteksi TERAKHIR
• Insidens dan kematian • 2 kanker terbanyak pada dini karena merasa
kanker tertinggi terjadi di ♀: payudara (44/ tidak sakit (8,29%)
Asia, yaitu 49,3% dan • Masalah biaya,
100.000) dan leher transportasi • Peningkatan kasus dan
58,3% (IARC, 2020)
Rahim (24,4/ 100.000) dan akomodasi kematian kanker
• LMIC (WHO): banyak • 2 kanker terbanyak pada (Riskesdas, Globocan)
• Budaya &
pasien kanker tidak ♂ : paru (20,1/ 100.000) Dukungan
memiliki dana untuk ke • Pembiayaan terus
dan kolorektum (16,5/ keluarga
fasyankes. Di Indonesia, 100.000) (Globocan meningkat
NGO2 telah 2020)
menyediakan rumah • Indonesia peringkat
singgah untuk pasien pertama insidens
kanker kanker leher rahim di
Asia Tenggara
• Pembiayaan JKN FAKTA
terbesar ke – 2
Kanker(3,5 T/ 17,9 %) ,
BPJS, 2020
BESARAN MASALAH
SITUASI PENYAKIT KANKER PADA 3 (TIGA) TAHUN TERAKHIR (2018-2020)

Globocan 2018 Globocan 2020

PREVALENSI KANKER BERDASARKAN DIAGNOSIS DOKTER MENURUT PROVINSI REALISASI BIAYA KATASTROPIK TAHUN BEBAN 2019
(PER MIL), 2013-2018 S.D.2020 (BPJS)
2 01 3 2 .018

4 , 94,86
4,86
Permi
l (‰)

2,47
2,44 2,33 2,27 2,17 2,13 2,0011,8,87 1,79
2,16 2,11 1,55
2,23 1,67 1,58 1,39 1,36 1,32 1,31
1,71 1,59 1,54 1,491,491,451,41 1,40
1.4 1,58 1,55 0,9 0,85
1,37 1,32
0,94 0,90
INDON

NTB
NTT
B

Sul

Sum

Lamp

Beng
Ba
Kepri
talo

Sulte

Banten
Papua
Sum

Sumut
Goron

Aceh

Riau

Maluku
Pabar
DIY

Jambi
Kalteng
Jabar

Malut
DKI

ESIA

Kaltim
Jateng

Sultra
Jatim

Sulsel
Sulbar

Kalbar
Kaltara
Kalsel

ung

kulu
ut

sel

bel
ng
ali
bar

• 2013 : wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter (belum ada provinsi Kalimantan Utara)
• 2018 : wawancara semua umur berdasarkan diagnosis dokter
FAKTOR RISIKO KANKER YANG BISA
DICEGAH TERPAPAR ZAT • Logam berat
KARSINOGENIK/ • Pestisida
KIMIA/
TOKSIK
• Pewarna
MEROKOK
• Pemanis
• Baby Smokers Country
• Perasa
• Jumlah perokok < 18 tahun meningkat
• Pengawet
• Ortu perokok menyebabkan 15 % stunting
& BTP (BAHAN TAMBAHAN PANGAN)
4P • Formalin
• Borax
• Rhodamin dll

STRESS
POLA MAKAN TIDAK SEHAT
• Konsumsi Gula, Garam & Lemak berlebihan
• Gizi seimbang belum terpenuhi
• Transisi Tehnologi mempengaruhi
HUBUNGAN SEXUAL MULTI PASANGAN

KURANG AKTIFITAS FISIK


• Pemicu beragam penyakit
• Obesitas meningkat

FAKTOR
LAINNYA
STRATEGI GLOBAL DALAM ELIMINASI
KANKER LEHER RAHIM
Strategi Global 2030

Target : Menurunkan
Insidens rate kanker leher
rahim < 4/100.000
penduduk

- Program Demonstrasi
Situasi di Indonesia

-Skrining Kanker Leher


Imunisasi HPV pada
rahim dengan metode
BIAS (Bulan Imunisasi - Tindak Lanjut lesi
IVA sekali 3 tahun pada Insidens rate 2020 :
Anak Sekolah) tahun pra kanker dengan
wanita usia 30-50 24,4/100.000
2016-2019 ( 9 kab/kota) Krioterapi di FKTP
tahun
- Perluasan penduduk
-Cakupan skrining
imunisasi HPV 2020-
2018-2020 : 8,29 %
2014 pada 11
kab/kota
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
(P2PTM)
(PERMENKES No. 71/2015 tentang PENANGGULANGAN
PTM)

PROMOSI DETEKSI PERLINDUNGAN P E NANGANAN


DINI KHUSUS KASUS
KES EHATAN

Informasi Skrining berkala, cek Vaksinasi HPV untuk Pengobatan di


dan kemungkinan anak perempuan fasyankes sesuai
Edukasi adanya faktor risiko usia 9-14 tahun standar

PALIATIF
Quality of
Life
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KANKER PAYUDARA DAN LEHER RAHIM
UPAYA POPULASI SEHAT POPULASI BERISIKO PENYANDANG PTM
(UKBM) (UKBM dan FKTP) (FKTP)

Promosi • Kampanye kenali kanker payudara dan kanker leher • Edukasi pentingnya skrining berkala • Edukasi pentingnya menjalani
Kesehatan dan rahim serta faktor risikonya, SADARI, KTR • Edukasi pencegahan faktor risiko pengobatan sesuai anjuran
• Edukasi Perubahan Gaya Hidup Sehat dengan dokter
Pemberdayaan menghindari zat karsinogenik, tidak mengkonsumsi
Masyarakat bahan berpengawet, pewarna, penyedap, dan
pemanis buatan serta tidak melakukan hubungan
sex multi pasangan
• Kampanye pentingnya skrining berkala
• Pembentukan Pionir Pencegahan Kanker dari Toga
dan Toma.

Perlindungan • Imunisasi HPV bagi anak perempuan Kelas 5 dan


Khusus 6 SD/sederajat, terintegrasi pada program BIAS

Deteksi • SADARI, 6 bulan – 1 tahun /x : cek TD, GD, • Penyebarluasan aplikasi Penilaian Risiko Rujuk pemeriksaan lanjutan
Dini/Skrining IMT, LP Cancer Cervix/screening of Behaviour and mammografi atau papsmear ke
• Penyebarluasan aplikasi Penilaian Risiko Cancer Risk (PRISCAVI/SOBAR) FKRTL
Cervix/Screening of Behaviour and Risk • Perempuan > 15 tahun : SADANIS setiap
(PRISCAVI/SOBAR) tahun di FKTP
• Perempuan menikah usia 30-50
tahun/memiliki riwayat seksual : IVA tes
setiap 3 tahun di FKTP
Tindakan/ • Notifikasi pesan kesehatan melalui gadget secara • Imunisasi HPV pada anak perempuan 9-13 Penguatan jejaring perawatan
Penan ganan berkala tahun paliatif
Kasus • Tindak lanjut dini lesi pra-kanker leher rahim
dengan Krioterapi/TCA oleh tenaga
berkompeten
• Rujuk ke RS jika servisitis berat, lesi luas, dan
PREVENT & MANAGE
Mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
CANCER Memperkuat Sistem Kesehatan, Pengendalian
Memperbaiki Pengendalian penyakit GERMAS
Obat dan Makanan
Hasil Sistem
Kesehatan 1. Transformasi Layanan Primer
Edukasi Penduduk Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder
• Kampanye kenali kanker payudara dan kanker leher rahim • Imunisasi HPV bagi anak • Tindak Lanjut dini lesi pra-kanker leher
serta faktor risikonya melalui medsos, TV, radio kepada perempuan Kelas 9-13 tahun rahim dengan Krioterapi/TCA.
populasi sehat dan berisiko, KTR • Deteksi dini SADANIS untuk • Rujuk ke RS jika servisitis berat, lesi
• Edukasi Perubahan Gaya Hidup Sehat dengan menghindari luas, dan curiga kanker
kanker payudara dan tes IVA
Kategori zat karsinogenik, tidak mengkonsumsi bahan berpengawet,
untuk kanker leher rahim
pewarna, penyedap, dan pemanis buatan serta tidak sex
Program Utama multi pasangan
• Pembentukan Pionir Pencegahan Kanker dari Toga dan
Toma.

2. Transformasi Layanan Rujukan 3. Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan


Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Meningkatkan Ketahanan Sektor
Farmasi dan Alkes Memperkuat Ketahanan Tanggap
Sekunder dan Tersier
Darurat
• Revitalisasi Sistem Rujukan Kanker • Ketersediaan BHP Skrining dan Tindak Menjamin keberlangsungan layanan
berdasarkan Lanjut lesi pra-kanker, kanker dan ketersediaan obat pada saat
• Mendorong
kompetensi LS M dalam menyiapkan • Tersedianya alat diagnostik dan obat- terjadi bencana
rumah singgah. obatan terapi kanker
• Audit Medik penerapan PPK/PNPK. • Tersedianya obat-obatan paliatif

4. Transformasi Sistem
Pembiayaan Kesehatan 5. Transformasi SDM Kesehatan 6. Transformasi
• Refreshing/Peningkatan Kapasitas mampu Teknologi Kesehatan
Enabler deteksi dini kanker payudara dan kanker
Mendasar Kontribusi Pemda dalam pembiayaan BHP leher Rahim bagi dokter umum dan bidan • Pengembangan TeleDoIVa,
Skrining Kanker, BKKBN untuk integrasi di FKTP • Memperkuat Registry Kanker
skrining kanker pada perempuan dengan • Orientasi dan pelatihan pelayanan paliatif • Pengembangan promosi kesehatan
program KB, Kemenaker untuk skrining kanker bagi dokter dan tenaga kesehatan lain terkait bagi
pada pekerja perempuan • Transfer of knowledge dan teknologi Sp. kanker
(P RISC AVI masyarakat
Onk oleh pakar global )
IMUNISASI
HPV
Program Demonstrasi Imunisasi HPV Perluasan Program Demonstrasi
pada BIAS Imunisasi HPV (KMK No. 449/2020)
Target : anak perempuan kelas • Kabupaten Sukoharjo
5 dan 6 SD/sederajat 2020
• Kabupaten Karanganyar

• Kabupaten Kediri
2019 2021
• Kabupaten Lamongan
2018 Sleman
Bantul
• Kabupaten Bangli
Makassar
Kota 2022 • Kabupaten Tabanan
2017 Manado
Yogyakart • Kabupaten Gianyar
Kulon Progo a
Gunung Kidul • Kabupaten Bandung
2016 2023
Surabaya • Kota Bandung
DKI Jakarta
• Kota Surakarta
2024
• Kota Semarang
IMUNISASI HPV DI PROVINSI BALI
TAHUN 2012-2018
80,000 70,655
70,000
60,000
50,000 44,687
40,000
30,000
20,000 17,850
10,000 432 4,400 300 2,986
- - -
-
IMUNISASI HPV DI PROVINSI BALI

    IMUNISASI HPV
KABUPATEN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2012-2018
Jembrana 0 0 0 0 0 0 0 -
Tabanan 0 0 0 0 0 333 99 432
Badung 1502 2455 2150 1977 7217 12.476 16.910 44.687

Gianyar 0 0 0 0 0 2.900 1.500 4.400


Klungkung 0 0 0 0 0 0 0 -
Bangli 0 0 0 0 0 0 300 300

Karangasem 0 0 0 0 0 0 0 -
Buleleng 0 0 96 170 600 1.000 1.120 2.986

Denpasar 0 0 0 0 0 4.600 13.250 17.850

JUMLAH 1.502 2.455 2.246 2.147 7.817 21.309 33.179 70.655


Target dan Indikator Intervensi Kanker di
Indonesia
CAKUPAN DETEKSI DINI IVA SADANIS DI PROVINSI BALI
TAHUN 2014-2021
10 9.2
9
8
7 6
6 Persentase
4.9
5 4.3 4.1
3.6 3.9
4 3.3
3
2
1
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Program P2P Kesmas Yankes Pusdatin Sektor Lain

Interoperabilitas data registri


DETEKSI DINI KANKER 1. Penyusunan NSPK 1. Memfasilitasi Promosi 1. Memastikan dokter
kanker dari RSK Dharmais
1. Kemenkom Info
mendukung promosi
7. Kemenag
mendorong tokoh-
2. Usulan perluasan kesehatan P2 kanker dan bidan memiliki
PAYUDARA & KANKER imunisasi HPV melalui media edukasi
kemampuan see and dengan Pusdatin kesehatan pentingnya tokoh agama
deteksi dini Kanker sebagai Champion
LEHER RAHIM 3. Usulan pelatihan nakes 2. Integrasi kegiatan
treat di FKTP.
Payudara & Kanker 8. 8. Lintas K/L untuk
mampu deteksi dini
kanker
deteksi dini kanker
2. Mengawal dan
memastikan
Rokom Yanmas Leher rahim diseluruh menerapkan Inpres
Kanker Payudara &
Output : 4. Integrasi deteksi dini Kanker Leher Rahim penerapan P P K dan plaform media cetak no. 1 tahun 2017
dengan program BKKBN PNPK deteksi dini Memfasilitasi promosi dan elektronik tentang GERMAS
1. See and treat kanker 5. Usulan pemenuhan
pada program
kanker secara kesehatan media yang tidak 2. Kemendestran 9. 9. BKKBN terkait
stadium dini dan kesehatan usia
penunjang tindakan see optimal berbayar rahim mendukung biaya integrasi kegiatan
reproduksi
lesi pra kanker and treat 3. Pemberdayaan 3. Perbaikan sistem penyelenggaraan deteksi dini pada
rujukan bagi pasien- deteksi dini kanker program PUS.
masyarakat melalui
pembentukan TOGA- pasien kanker yang P2JK yang bersifat masal 10. Organisasi Profesi ,
lebih cepat tidak lebih melalui anggaran dana Ahli, Akademisi
TOMA sebagai pionir
dari 90 hari desa rekomendasi,
P2 Kanker 1. Usulan perluasan JKN
4. Pemeriksaan Hb pada 3. Kementerian masukan program
4. Pemanfaatan BOK pada deteksi dini
anak untuk pencegahan Pertanian untuk 11. Peran LSM,
untuk insentif kanker lain
faktor risiko penyakit menyediakan pangan, Organisasi Perduli
kunjungan luar gedung
kanker sayur dan buah bebas Kesehatan untuk
deteksi dini Kanker
5. Menyediakan pestisida dan membuat dan
Payudara & Kanker
Pelayanan Paliatif terjangkau menyebarluaskan
Leher Rahim
terintegrasi antara RS 4. Kemenpora untuk media KIE sebagai
5. Pemberdayaan para
dan komunitas ketersediaan tempat media promosi
pihak yang memiliki
aktifitas fisik untuk deteksi dini
MoU dengan Kemenkes
(olahraga rekreasi) 12. Peran Media /
pada kegiatan yang
5. Kementerian jurnalis / pecinta
lebih spesifik
Keuangan fotografi untuk
TANTANGAN KOORDINASI 6. Kemendagri
penguatan penerapan
menyebarluaskan
pesan-pesan
UTAMA : PENERAPAN SPM SPM Kesehatan di kab melalui hasil
karyanya dan
KESEHATAN menjadi media
promosi ke
masyarakat untuk
deteksi dini
TANTANGAN & UPAYA
PENGUNGKIT
TANTANGAN UPAYA PENGUNGKIT

PENINGKATAN PROMOSI DETEKSI DINI KANKER SECARA


RENDAHNYA PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG MASIF MELALUI PENAYANGAN VIDEO ILM DI TEMPAT-
MANFAAT & PELAKSANAAN DETEKSI DINI TEMPAT UMUM, TELEVISI, RADIO DAN MEDIA SOSIAL

RENDAHNYA KEPEDULIAN MASYARAKAT MELIBATKAN TOKOH MASYARAKAT DAN TOKOH AGAMA


MELAKUKAN DETEKSI DINI DALAM KAMPANYE DETEKSI DINI KANKER

BELUM SEMUA FKTP SECARA OPTIMAL


MELAKSANAKAN DETEKSI DINI & TINDAKLANJUT MENDORONG PEMDA UNTUK MENERAPKAN DAN
EVALUASI PELAKSANAAN SPM KESEHATAN SECARA
OPTIMAL
PENERAPAN SPM KESEHATAN BELUM OPTIMAL
Strategi Meningkatkan Cakupan Deteksi Dini Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim

Pemerintah Provinsi Pemerintah Kab/Kota FKTP

• Pemetaan Sasaran di tingkat • Penghitungan target yaitu • Pemetaan target sasaran di


Provinsi perempuan usia 30-50 tahun Puskesmas yang terintegrasi
• Pemetaan dan Penguatan • Pemetaan target PIS PK
SDM • Pemetaan dan Penguatan • Melakukan Deteksi Dini
• Pemenuhan Sarpras SDM Kanker Payudara dan Kanker
• Penguatan Integrasi Program • Pemenuhan Sarpras Leher Rahim terintegrasi
dengan PIS PK, Program KB, dengan Program KB
• Penguatan Integrasi Program
dan IMS dengan PIS PK, Program KB, • Aktif Sosialisasi ke Masyarakat
• Kerjasama dengan LP/LS di dan IMS di tingkat Kab/Kota dengan melibatkan Toga dan
tingkat Provinsi Toma
• Melibatkan Toga dan Toma
• Integrasi kegiatan dengan
dalam Edukasi Det Dini
kepada Masyarakat PLKB
TTEERRII
MMAA

KKAA
TERIMA SSIIH
KASIH H
CPA for Virtual
Bimte

2
1 k

Anda mungkin juga menyukai