Anda di halaman 1dari 25

Preanalitik

Pemeriksaan Urinalisis
I MADE SILA DARMANA
Pendahuluan
 Pemeriksaan dengan spesimen urine:
 Urinalisis.
 Kultur urine.
 Pemeriksaan kehamilan (-HCG).
 Pemeriksaan NAPZA.
 Dan lain-lain.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Pendahuluan(2)
 Urinalisis:
 Penegakan diagnosis.
 Penapisan penyakit asimptomatik, kongenital atau
herediter.
 Memantau perkembangan penyakit.
 Memantau efektivitas terapi/ komplikasi.

 Preanalitik, analitik, pasca-analitik.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Preanalitik Urinalisis
Variabel berhubungan dgn pasien
(diet, usia, jenis kelamin).

Pengumpulan spesimen.

Teknik pelabelan.

Pengawetan spesimen.

Pengiriman spesimen.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Pengumpulan Spesimen

•Urinalisis: 10-
Volume
15 ml urine.

•Urine pertama pagi hari.


•Urine sewaktu.
Jenis •Urine berdasarkan waktu
(timed collection)

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Urine Pertama Pagi Hari:
Minta pasien utk berkemih sebelum tidur, segera
kumpulkan urine pertama setelah bangun tidur.

Spesimen urine yg paling pekat.

Memiliki pH yang lebih rendah.

Sedimen urine (leukosit, eritrosit, silinder)  stabil


pada urine pH asam.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Urine Sewaktu:
Utk kemudahan dan kenyamanan.
Dikumpulkan kapan saja dan tanpa membutuhkan
persiapan pasien.
Utk pemeriksaan sitologi, perlu dilakukan hidrasi
(minum air 750-950 ml setiap jam selama 2 jam).

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Time collection:

Paling sering: dalam 12 jam atau 24 jam.

Ada 2: interval waktu tertentu atau selama waktu tertentu.

Prinsip: kosongkan vesica urinaria dan buang urine pada awal


pengumpulan, lalu kumpulkan urine setelahnya s/d interval waktu
yg ditentukan.

Akhir pengumpulan, pasien kosongkan vesica urinaria dan urine


disertakan dalam wadah.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Pengumpulan Spesimen (2)
Teknik pengumpulan spesimen:

• Rutin/spontan

• Midstream.

• Kateterisasi

• Aspirasi suprapubik

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Berkemih rutin/ spontan
 Merupakan teknik terbaik dan termudah.
 Tidak memerlukan persiapan apapun.
 Pasien tidak membutuhkan bantuan selain petunjuk
yang jelas, kecuali pasien dengan kondisi khusus
(usia dan kondisi tubuh pasien).

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Midstream/ Pancar Tengah
 Jika ada rencana pemeriksaan kultur bakteri.
 Glans penis pria atau meatus uretra wanita dicuci
dan dibersihkan dengan sabun/ larutan antiseptik.
 Urine bagian awal dibuang, lalu menampung urine
bagian tengah ke dalam wadah.
 Urine bagian akhir dibuang .
 Tangan dan daerah perianal pasien tdk boleh
menyentuh bagian dalam wadah.
 Tujuan: membuang flora bakteri normal pada distal
uretra.
Seminar IACC, 30 Oktober 2021
Kateterisasi:
 Utk pasien yg tidak dapat mengeluarkan urine/ tdk
dapat mengontrol miksi.
 Butuh ketrampilan operator, bersifat invasif.
 Kateter steril dimasukkan melalui uretra sampai dlm
vesika urinaria.
 Urine terkumpul dalam kantong plastik urine.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Aspirasi suprapubik:
Pengumpulan spesimen langsung dari vesica urinaria
dengan cara menusuk dinding abdomen dan vesica
urinaria yg terdistensi dengan jarum dan spuit.
Urine diaspirasi dan dikirim utk dianalisis.
Biasanya utk pemeriksaan sitologi, kultur bakteri,
dan bayi dimana kontaminasi spesimen urine tdk
dapat dihindarkan.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Pelabelan
Wadah spesimen harus dilabel sebelum atau segera
setelah urine terkumpul.

Label identitas pasien harus selalu diletakkan pada


bagian tubuh wadah.

Label mampu melekat pada wadah dan tahan


terhadap lingkungan lembab.

Label mencakup: nama lengkap, nomor identifikasi


pasien, tanggal lahir.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Pengawetan
 Diperlukan jika pengiriman dan pemeriksaan belum
bisa dikerjakan dlm waktu 2 jam.
 Termudah: menyimpan urine pada suhu 4ºC (stabil
dlm 24 jam).
 Bahan pengawet:
 Toluena (2-5 mL untuk urine 24 jam).
 Formaldehyde 40% (1-2 mL untuk urine 24 jam).
 HCl 6 mol/L (10 mL untuk wadah 3-4 L).
 Sodium azide 10 mmol/L (5 mL untuk urine 24 jam).
 Asam borat 1 g/dL.
 Timol.
Seminar IACC, 30 Oktober 2021
Apa yg terjadi bila pemeriksaan ditunda tanpa
pengawet?
1. Perubahan fisik.
2. Perubahan kimia.
3. Perubahan mikroskopik.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Perubahan fisik:

Warna: Berubah Oksidasi atau reduksi (seperti bilirubin


biliverdin; hemoglobin  methemoglobin;
urobilinogen  urobilin).

Kejernihan:  Urine menjadi keruh ok proliferasi


bakteri, pengendapan kristal amorf.

Bau:  Proliferasi bakteri (Pseudomonas) dan


perubahan urea menjadi amoniak oleh
bakteri.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Perubahan kimia:

pH:  Dekomposisi urea menjadi amoniak oleh


bakteri; penglepasan CO2.
 Konversi glukosa menjadi asam
metabolik oleh bakteri/ ragi.
Glukosa:  Glikolisis selular atau bakterial.

Keton:  Perubahan asam asetoasetat mjd aseton


oleh bakteri.
Penguapan aseton.
Bilirubin:  Fotooksidasi menjadi biliverdin dan
hidrolisis menjadi bilirubin bebas.
Urobilinogen:  Oksidasi menjadi urobilin.

Nitrit:  Produksi bakteri selama penundaan


pemeriksaan, perubahan nitrat nitrit.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Perubahan Mikroskopik:

Eritrosit,  Disintegrasi unsur-unsur seluler dan


leukosit, dan sedimen khususnya pada pH alkali.
silinder:

Bakteri:  Proliferasi bakteri.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Seminar IACC, 30 Oktober 2021
Seminar IACC, 30 Oktober 2021
Pengiriman/ transportasi
Jarak waktu pengambilan dengan pemeriksaan urine sebaiknya
sesingkat mungkin.

Pemeriksaan mikroskopik: sebaiknya ditunda < 2 jam.

Pemeriksaan mikrobiologi hrs dikirim ke laboratorium secepat


mungkin.

Penundaan pemeriksaan urine dpt ditunda selama 24 jam


(disimpan pada suhu 4°C).

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


Seminar IACC, 30 Oktober 2021
Take home message:
 Preanalitik sangat mempengaruhi hasil urinalisis.
 Tiap tahap (pengumpulan, pelabelan, pengawetan,
pengiriman) harus diperhatikan dengan baik.
 Spesimen terbaik untuk urinalisis adalah urine
pertama pagi hari.

Seminar IACC, 30 Oktober 2021


TERIMA KASIH

Seminar IACC

Anda mungkin juga menyukai