• Pada abad V sesudah masehi kekaisaran Romawi runtuh. Inilah
permulaan suatu zaman baru dalam sejarah yang kemudian oleh ahli-ahli sejarah di beri nama: Abad pertengahan, oleh karena abad-abad itu berada di antara zaman antik dan zaman modern. Zaman-zaman modern itu di mulai pada abad XV. Maka abad pertengahan berlangsung selama seribu tahun. Dapat dikatakan bahwa kebudayaan abad pertengahan adalah penciptaan agama Kristiani dan Islam di satu pihak, dan bangsa- bangsa Eropa dan Arab dilain pihak. Agama-agama dan bangsa- bangsa baru itu membawa ide-ide dan tatacara baru. Akibatnya suasana selama abad pertengahan berlainan dengan suasana pada zaman sebelumnya. • Namun warisan Yunani-Romawi tidak lenyap. Pertama-tama oleh karena agama Kristiani berkembang dalam kebudayaan antic dan mengambil oper sebagian daripadanya. Lagi pula oleh karena filsafat Yunani, terutama filsafat Aristoteles di pelajari terus menerus oleh sarjana-sarjana Islam, dan kemudian (sejak abad XII di teruskan kepada pemikir Eropa). Khususnya tentang ilmu hukum Romawi perlu dicatat bahwa hukum itu mengalami suatu perkembangan baru VI. Itu terjadi dibagian Timur kekaisaranRomawi dahulu, yang disebut kekaisaran Byzentium telah menyusu codex iuris Romawi, di atas perintahan kaisar Iustianius. Kodeks itu juga disebut codex Iustianius, atau corpus civilis kekaisaran Byzantium itu bertahan selama abad XV, yakni sampai kota Byzantium (Istambul) direbut oleh Sultan Usman pada tahun 1453. • Agama yang pertama-pertama muncul adalah agama Kristiani. Agama ini muncul di timur tengah lalu menyebar ke seluruh kekaisaran Romawi. Pengaruhnya bertambah lagi, ketika agama Kristiani resmi diakui dengan Dekrit Milan oleh Kaisar Konstantin. Ide-ide baru di sebar oleh agama baru ialah: a. Seluruh dunia, yakni semesta alam seluruhnya, termasuk materi diciptakan oleh Allah. Dengan ini di lepaskan pandangan kuno bahwa sudah terdapat materi sebelumnya, yang kemudian diberi bentuk oleh seorang dewa (Demiourgos). b. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai kesatuan. Dengan ini ditinggalkan pandangan dualitis terhadap manusia, yang hidup terus dalam Neoplatonisme dari abad-abad yang pertama. Tetapi pengaruh dualism masih tetap besar juga dalam abad pengetahuan. c. Manusia diciptakan sebagai manusia bebas, tetapi ia menyalahgunakan kebebasannya dengan karenanya ia menjadi seorang manusia yang berdosa. Bagi seorang yang berdosa mustahil mencapai penyempurnaan hidup dengan kekuatan sendiri. Untuk dapat mencapai tujuannya perlu manusia di tebus dari dosanya oleh Yesus Kristus. Dengan ini dilepaskan pandangan filsafat klasik, bahwa manusia dapat meraih tujuan hidupnya melalui theoria, lagi pula bahwa hidup manusia tetap dikuasai nasib, kemungkinan untuk mencapai tujuannya ada tetapi hanya berkat rahmat Allah • Akibat ide-ide baru ini terdapat bentrokan antara kebudayaan antic dan alam pikiran Kristiani. Dapat di katakana bahwa pada umumnya sarjana-sarjana yang sudah menerima agama Kristiani mengambil alih sebagaian dari kebudayaan antic itu, sebagian tidak. Mereka berusaha untuk menyesuaikan warisan kebudayaan Yunani Romawi dengan kebenaran agama. Ternyata kebenaran agama lebih dihargai dari pada pikiran-pikiran para filsuf zaman klasik itu. Hal ini Nampak pada seorang agamawan yang besar pada akhirnya kekaisaran Romawi yakni Agustinus • Sejak abad V di Eropa barat timbullah kerajaan-kerajaan baru, Prancis, Spanyol, Jerman, Inggris. Bangsa-bangsa yang membentuk kerajaan-kerajaan itu untuk sebagian sudah menerima agama Kristiani, bangsa-bangsa lain menerimanya selama abad pertengahan. Dalam abad-abad yang pertama sesudah kekaisaran Romawi lenyap, pada umumnya belum terdapat suatu kekuasaan sentral yang kuat dalam Negara-negara yang baru itu. Itu berarti, bahwa tiap-tiap wilayah mempunyai wewenang sendiri dalam bidang hukum. Namun bangsa-bangsa dan Negara-negara Eropa di satukan oleh dua wewenang yang melebihi bangsa-bangsa dan Negara-negara. Wewenang dalam bidang politik berada pada kaisar “kerajaan suci Romawi” (Kaisar Jerman) dan wewenang dalam bidang rohani berada pada Paus Roma. Seringkali terjadijuga, bahwa kewibawaan Paus diakui pula dalam bidang politik, sehingga timbul persaingan. Pokoknya selama abad pertengahan hidup orang baik privat maupun public untuk sebagian besar di temukan oleh agama. • Sistem-sitem pikiran yang menyatakan semangat zaman itu disebut Skolastik (Scolasticus=guru, pengabdi ilmu pengetahuan). Sistem- sistem itu diajarkan di sekolah-sekolah yang dibangun di samping gereja-gereja besar, tetapi terutama di universitas-universitas yang mulai didirikan dalam abad-abad itu antara lain di Oxford pada abad XII, Bologna pada abad XII, Paris di Sorbone Koln. Sarjana-sarjana yang mengajar pada Universitas itu biasanya membedakan secara tajam antara filsafat dan teologi. Dalam hal ini mereka mengikuti jejak Augustinus. Sejak abad XIII sistem filsafat dan teologi Thomas Aquinas dipandang sebagai sistem Skolastik yang paling kuat diantara banyak sistem Skolastik lain. Sistem itu bukan hanya cocok dengan ajaran agama tetapi juga dengan warisan kebudayaan klasik terutama dengan filsafat Aristoteles • Sementara itu di Timur Tengah timbul suatu agama baru lagi, yakni agama Islam. Sejak tahun lahirnya Hijriah (622 SM) agama itu mulai disebarluaskan di bagian- bagian Asia, Afrika dan Eropa Selatan. Bangsa yang pertama-tama menerima agama baru itu adalah bangsa Arab, lalu bangsa itu menyatukan bangsa lain di bawah kekuasaannya. Diantara kebenaran-kebenaran yang ditawarkan agama Islam sebagai pedoman hidup perlu dikemukakan antara lain; a. Allah adalah satu, Pencipta dan hakim, Maha Esa, Kuasa dan Maha Rahim. Allah maha besar itu menguasai seluruh hidup manusia dan menakdirkannya. Dengan ini nasib manusia diletakkan dalam tangan Allah sendiri. b. Manusia harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ia harus taat kepada Tuhan dan menuruti perintah-perintahNya dalam segala hal ihwal hidup, baik dalam kehidupan privat maupun kehidupan public. Pernyataan-pernyataan ini menjelaskan bahwa menurut pandangan agama Islam hidup manusia berpusat kepada Allah SWT dalam segala bidang. Tak mengherankan bahwa hal ini Nampak juga dalam bidang hukum.