Anda di halaman 1dari 16

KIMIA LINGKUNGAN

IL 1108/2 SKS

PARAMETER KIMIA SAMPAH

Nindy Callista Elvania, S.T., M. Ling

Program Studi Ilmu Lingkungan


Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Bojonegoro
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 sampah adalah
01 sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.

Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah

PENGERTIAN 02 adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak


disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya

SAMPAH Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan
organik maupun anorganik dari sisa atau residu yang timbul akibat
03 aktivitas manusia yang dianggap tidak berguna lagi dan harus
dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi
investasi pembangunan dalam jangka panjang.

Penumpukan sampah yang berlebihan dapat mengganggu


kelestarian lingkungan, gangguan kesehatan dan juga
04 mengakibatkan pencemaran air, tanah dan udara.
Demi mengurangi permasalahan yang ditimbulkan oleh sampah,
salah satu cara pengolahan yang dilakukan adalah dengan
membuangnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
GOLONGKAN KATEGORI SAMPAH BERDASARKAN
SUMBERNYA

Sampah hasil kegiatan


pertanian meliputi perkebunan,
Sampah hasil aktivitas rumah Sampah hasil kegiatan industri, kehutanan, perikanan dan
tangga termasuk rumah sakit, home industri dan kantor peternakan yang sering juga
hotel dan kantor disebut sebagai limbah
pertanian

Sampah hasil kegiatan Sampah dari hasil kegiatan Sampah dari sekitar jalan raya
perdagangan, misalnya pasar pembangunan
dan pertokoan

Sampah dari tempat wisata


dan tempat umum
KATEGORI SAMPAH
BERDASARKAN
SIFATNYA

SAMPAH ORGANIK SAMPAH ANORGANIK SAMPAH LIMBAH


BAHAN BERBAHAYA
DAN BERACUN (B3)
SAMPAH ORGANIK
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk dan dapat terurai
(degradable) secara alami, karena kelompok senyawa organik dihasilkan dari
makhluk hidup. Sampah organik secara kimiawi terdiri dari senyawa karbon (C)
baik yang berasal dari alam maupun sintetis. Sampah organik yang berasal
dari makhluk hidup seperti sisa dapur dan makanan, sayuran, kulit buah daun-
daun kering, sampah organik yang tidak berasal dari mahluk hidup adalah
kertas, plastik dan karet

Senyawa organik seperti sisa makanan, sisa


dapur, daun, kulit buah dan lain-lain merupakan
digolongkan dalam sampah organik. Sampah
yang berasal dari mahluk hidup akan mudah
Kertas, plastik dan karet merupakan limbah yang mengalami pembusukan baik secara aerob
mengandung unsur karbon, harusnya masuk maupun anaerob. Sampah yang berasal dari
dalam sampah organik, akan tetapi kertas, plastik makhluk hidup mengandung unsur kabon (C )
dan karet meskipun mengandung senyawa yang berbentuk karbohidrat / gula, dimana rantai
karbon, mereka dikelompokkan dalam sampah kimia sangat sederhana, oleh karena itu dapat
anorganik. karena didalam limbah tersebut sulit digunakan sebagai sumber energi bagi
mengalami pembusukkan dan sulit terurai. mikroorganisme, jamur atau bakteri.
SAMPAH ANORGANIK

Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak


mudah membusuk dan tidak memiliki unsur
karbon (C), sehingga tidak mudah terurai oleh
mikroorganisme, seperti, botol dan gelas
minuman, kaleng, kaca dan sebagainya.

Plastik wadah pembungkus makanan, kertas, kayu, plastik


mainan juga digolongkan dalam senyawa anorganik,
meskipun mempunyai unsur karbon di dalamnya. Unsur
karbon yang ada didalamnya dalam bentuk rantai yang Sampah anorganik dapat dimanfaatkan
sangat kompleks dan sangat panjang yaitu dalam bentuk yaitu dengan cara mendaur ulang, juga
polimer, sehingga mikroorganise tidak dapat atau dapat dihancurkan dengan jalan
kesulitan apabila akan melakukan penguraian pada bahan pembakaran dalam proses incinerator
tersebut. atau peghancuran/pulverization.
SAMPAH LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERAUN (B3)
Menurut PP No. 101 Tahun 2014, Limbah B3 didefinisikan sebagai
yang dimaksud dengan limbah limbah padat atau kombinasi dari
B3 adalah “sisa suatu usaha dan limbah padat yang karena
atau kegiatan yang mengandung jumlah, konsentrasinya, sifat
bahan berbahaya dan atau fisik, kimia maupun yang bersifat
beracun yang karena sifat dan infeksi yang dapat menyebabkan
atau konsentrasinya dan atau kematian dan penyakit yang tidak
jumlahnya, baik secara langsung dapat pulih, yang substansinya
maupun tidak langsung, dapat dapat membahayakan bagi
mencemarkan dan atau kesehatan manusia atau
merusakan lingkungan hidup dan lingkungan dikarenakan
atau membahayakan lingkungan pengelolaan yang tidak tepat,
hidup, kesehatan, kelangsungan baik itu penyimpanan,
hidup manusia serta mahluk transportasi, ataupun dalam
hidup lain.” pembuangannya.
TIGA JENIS BENTUK SAMPAH
BENTUK PADAT
Sampah padat adalah segala bahan buangan, sampah rumah
tangga, sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-
lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahan organik, seperti
sisa sayuran, hewan, kertas, potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun 01
dan sebagainya.
BENTUK GAS
Tumpukan sampah yang telah kering biasanya oleh
warga langsung dibakar, dampak pembakaran ini
03 yang menimbulkan emisi gas yang bermunculan
dan partikel debu. Bila proses pembakaran sampah
terjadi tidak sempurna maka yang timbul adalah
gas CO, NOx, SO2, Dioxin dan Furan, HCl akibat
BENTUK CAIR pembakaran bahan sintetis (seperti PVC).
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan
dan tidak diperlukan kembali/dibuang ke tempat
pembuangan sampah yaitu : 02
1. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet.
Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.
2. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan
dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah
ini mungkin mengandung patogen.
BEBERAPA CONTOH SAMPAH YANG
DIHASILKAN OLEH KEGIATAN MANUSIA

SISA
PEMBERSIH BAHAN
SISA BATERAI KALENG CAT PESTISIDA HAIRSPRAY TOILET MAKANAN

SISA BEKAS KOSMETIK OBAT-OBATAN SHAMPOO


OLI/MINYAK PEMBASMI
REM MOTOR NYAMUK
ATAU MOBIL
KARAKTERISTIK KIMIA KARAKTERISTIK KIMIA
KARAKTERISTIK KIMIA SAMPAH
ULTIMATE ANALYSIS
Ultimate Analysis meliputi
penentuan unsur Karbon
TITIK LEBUR ABU (C), Hidrogen (H), Oksigen
Titik lebur abu merupakan titik (O), Nitrogen (N), Posfor (P),
temperatur saat pembakaran Sulfur (S) dan sebagainya.
menghasilkan abu, berkisar antara Unsur ini yang
1100 – 1200°C (2000-2200°F) menggambarkan susunan
kimia sampah. Berdasarkan
nilai C dan N ini dapat
ditentukan rasio C/N
sampah (Tchobanoglous,
1993). Ultimate Analysis
masing-masing komponen
dalam sampah domestik
kadar karbon tertinggi
dimiliki oleh komponen karet
(78 %), kadar hidrogen
PROXIMATE ANALYSIS KANDUNGAN ENERGI tertinggi dimiliki oleh sampah
Proximate analysis yaitu analisis Komponen Sampah Kandungan karet (10 %), kadar oksigen
terhadap kandungan volatile, energi yang terdapat di dalam tertinggi dimiliki oleh sampah
kelembaban, fixed carbon dan ash sampah dapat dihitung dengan cara kertas (44 %), kadar
di dalam sampah, dengan satuan menggunakan alat calorimeter atau nitrogen tertinggi dimiliki
persen. bomb calorimeter, dan dengan oleh sampah kulit (10 %)
perhitungan dan kadar sulfur tertinggi
dimiliki oleh sampah
makanan dan kulit ( 0,4 %).
SIFAT DAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3
Limbah Beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia dan
lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam
tubuh melalui pernafasan, kulit, dan mulut. Indikator racun yang digunakan adalah TCLP (Toxicity
Characteristics Leaching Pocedure) seperti tercantum dalam PP No. 101 tahun 2014 pasal 5 yang
menjelaskan tentang karaktersitik limbah B3 ada 6, yaitu :

MUDAH MELEDAK MUDAH TERBAKAR REAKTIF

INFEKSIUS KOROSIF BERACUN


Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu, Lindi
Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
01 Lindi adalah cairan yang timbul akibat masuknya air eksternal ke

PENGERTIAN
dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi
terlarut, termasuk materi organik hasil proses dekomposisi secara
biologi.

LINDI Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan


Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu,

02 Baku mutu lindi adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar
dan/atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam lindi yang akan dibuang atau dilepas ke
dalam sumber air dari kegiatan TPA.

Lindi (leachate) merupakan proses air hujan yang masuk kedalam


timbulan sampah dan melalui timbulan sampah, serta melarutkan,

03
membilas materi yang terlarut termasuk materi organik yang
mengalami proses dekomposisi biologis, jika lindi (leachate) tersebut
bercampur dengan sisa sampah B3 yang tidak dikelolah dengan baik
akan menimbulkan pencemaran tanah.
PENGELOLAAN SAMPAH
Pengelolaan sampah adalah proses dalam
mengurangi volume sampah atu mengubah sampah
menjadi lebih bermanfaat. Pengolahan sampah dapat
dilakukan dengan jalan pembakaran, pengomposan,
pemadatan, penghancuran, pendaur ulangan dan
pengeringan. Salah satu pengolahan sampah adalah
pembakaran, disini yang dimaksud pengolahan
dengan cara pemabakaran dengan menggunakan
incenarator yang memiliki ketentuan yang berlaku.
Incenarator yang digunakan harus berwawasan
lingkungan yaitu peralatan yang melakukan
minimalisasi sampah dengan jalan membakar pada
suhu 700 oC pada tungku bakar dan di cerobon
dengan suhu 200 oC
DAMPAK
• Infographic Style SAMPAH TERHADAP MANUSIA

Penyakit kolera, tifus, disentri basiller, Kebakaran sampah sering terjadi di


disentri amoeba, dan diare karena tempat pembuangan akhir sampah,
bakteri. asap yang ditimbulkan adalah sumber
potensial bagi gangguan pernapasan.

Adanya genangan air di lokasi tempat


pembuangan sampah, karena adanya Penyakit jamur khususnya yang sering
kaleng, plastik dan wadah yang dapat terjadi adalah penyakit jamur kulit.
terjadinya genangan air akibat dari
turunnya hujan. Hal ini yang menjadi
sarana perkembang biakkan nyamuk
Aedes maupun culex. Penyakit yang dapat
terjadi adalah demam berdarah, kaki gajah
(Elephantiasis).
DAMPAK SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN
DAMPAK SAMPAH DAMPAK SAMPAH DAMPAK SAMPAH DAMPAK SAMPAH
TERHADAP TERHADAP TERHADAP TERHADAP GANGGUAN
PENCEMARAN UDARA PENCEMARAN AIR PENCEMARAN TANAH ESTETIKA

Pencemaran udara karena Tempat penampungan Tempat penampungan Tempat penampungan


sampah organik yang sampah yang terbuka sampah yang terbuka sampah yang terbuka
dibiarkan begitu aja akan mengakibatkan terjadinya mengakibatkan terjadinya mengakibatkan terjadinya
mengalami dekomposisi lindi(leachate), hal ini terjadi lindi(leachate), hal ini terjadi lindi(leachate), hal ini terjadi
secara anaerobic yaitu karena adanya air hujan karena adanya air hujan karena adanya air hujan
proses pembusukan secara yang melalui tumpukan yang melalui tumpukan yang melalui tumpukan
alami membentuk. Proses sampah. Infiltrasi aliran lindi sampah. Infiltrasi aliran lindi sampah. Infiltrasi aliran lindi
tersebut akan mengeluarkan akan masuk ke dalam akan masuk ke dalam tanah, akan masuk ke dalam tanah,
gas metan (CH4) dan gugus tanah, atau mengalir di atas atau mengalir di atas atau mengalir di atas
NH3 (amin) dan H2S. Gas permukaan tanah menuju permukaan tanah menuju permukaan tanah menuju
metan (CH4) merupakan aliran air, sehingga aliran air, sehingga aliran air, sehingga
salah satu komponen gas menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya
rumah kaca, dimana efek pencemaran air. pencemaran air. pencemaran air.
rumah kaca, sedangkan
NH3 menimbulkan bau
anyir/amis dan H2S berbau
busuk ini yang membuat
bau sampah tidak sedap.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai