• Pe m e r i k s a a n l a b o ra t o r i u m i t u s e n d i r i d i b a g i m e n j a d i
p e m e r i k s a a n he ma t o l o g i k
• u n t u k m e l i h a t ke l a i na n a k i b a t v i r u s i nfl u e nz a A / H5 N 1 .
Ke d u a , p e me r i k s a a n u nt u k
Penunjang • ya n g me l i p u t i p e me r i k s aa n s e r o l o g i k
Pe m er i k s a a n ra d i o l o g i k ( fo t o t h o ra k )
dan mikrobiologik
• Pe m e r i k s a a n ra d i o l o g i k d i l a k u k a n p a d a s e m ua p a s i e n
ya n g d i ra wa t d e ng a n
• d u g a a n av i a n i n fl u e nz a , ya ng d i b u a t s e r i a l un t u k
me l i h a t ke l a i n a n p a d a j a r i n g a n
• paru.
Patoflow
Flu Burung
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b /d
kerusakan jaringan paru
Pengertian tussin Quinta, violent cough, atau “batuk 100 hari” karena
Pertusis sifat batuknya lama dan khas, Penyakit ini sudah ditemukan
(Widoyono, 2011).
Pertusis biasanya disebabkan oleh Bordetella pertusis
( Hemophilus Pertusis).
Bordetella Pertusis adalah suatu kuman tidak
bergerak, gram (-) negative dan didapatkan dengan
cara melakukan pengambilan usapan pada daerah
nasofaring pasien pertussis.
Etiologi Ada spesies Bordetella lain yaitu :
B. Parapertusis,
B. Bronchiseptica dan virus-virus adeno tipe I, II, III dan
V yang menyebabkan suatu penyakit mirip pertussis
ringan.
Bordetella pertussis merupakan agen etiologi terbesar
pertussis pada anak-anak yang tidak diimunisasikan.
Mulainya penyakit, biasanya muncul sebagai
akibat pilek tanpa demam yang berlanjut
dengan suatu peningkatan jumlah serangan
batuk yang menjadi hebat dan paroksimal.
Patofisiologi Biasanya lebih lazim dimulai pada malam hari,
tetapi kemudian lebih banyak batuk selama siang
hari dengan 20 atau lebih serangan dalam 24 jam.
Anak membuat susah untuk membersihkan jalan
nafas dari lendir dan apabila ini dipaksa keluar
maka diikuti dengan “rejan” yang khas dan sering
muntah.
Masa tunas rata-rata pertussis adalah 7 hari dan berkisar antara
6-20 hari. Pada umumnya penyakit berlangsung selama 6-8
minggu
Gejala-gejala sistemis pada umumnya terbagi dalam 3 stadium :
1) Stadium Kataralis (1-2 minggu atau lebih) Tanda / gejala :
Gejala infeksi saluran nafas bagia atas dengan timbulnya rinore
Manifestasi Batuk dan panas yang ringan
Klinis
Anoreksia
Batuk timbul mula-mula malam, siang, dan menjadi semakin berat
Secret banyak dan kental
Konjungtiva kemerahan
Pada stadium ini biasanya tidak dipikirkan diagnosis pertussis
karena sering tidak dapat dibedakan dengan penyakit influenza
Stadium Spasmodik (2-4 minggu atau lebih) Tanda / gejala :
Batuk hebat di tandai dengan whoop (tarikan nafas panjang dan
dalam, berbunyi melengking)
Batuk 5-10 kali per hari atau 10-20 kali per hari
Selama serangan muka menjadi merahatau sianosis, mata tampak
menonjol, lidah menjulur keluar
Tampak gelisah dan berkeringat
Manifestasi Dapat terjadi pendarahan subkonjungtiva dan epistaksis
Akhir serangan sering kali memuntahkan lender atau sputum kental
Klinis Pada serangan batuk, Nampak pelebaran pembuluh dara muka dan
leher
Selama serangan, dapat sampat keluar kencing
Sesudah serangan, anak terbaring kelelahan dan sesak nafas
Rencana
hari hipertermi 3. Batasi meringankan demam yang
berangsur–angsur teratasi. penggunaan linen, terjadi dan sebagai