Anda di halaman 1dari 9

Teori Resepsi

DISUSUN OLEH :
1. KHOIRUL ANAM
2. NAFISATUN NURI
3. ANI KHALILAH
4. NURUL AZIZAH
Cara penerimaan Al-Qur’an

Penerimaan dalam istilah umum artinya tindakan


menerima sesuatu.
Dalam terminologi teori penerimaan, pembaca
"Mengkonkretkan" karya sastra, yang dengan
sendirinya tidak lebih dari sekedar rantai tulisan
hitam yang terorganisir dihalaman.
Alquran sebagai objek penerimaan tidak sepenuhnya
identik dengan teks sastra, tapi memang juga disusun
dalam struktur seperti karya sastra. Mengesampingkan
pembahasan tentang Qur'an sebagai Firman Tuhan, yang
merupakan diskusi berbasis iman dalam perspektif
sosiologis, Qur'an sebagai kitab suci tidak hanya
mengundang respon struktural terhadap komposisinya,
tapi juga tindakan mempercayainya sebagai kitab suci.
Secara teologis, pembaca yang dimaksud Qur'an adalah
semua umat manusia, yang seharusnya juga secara
sosiologis adalah pembaca tersirat.
Penerimaan Eksegetis

Penerimaan eksegetis adalah tindakan menerima Alquran


dengan tafsir makna Alquran.
Gagasan dasar tafsir adalah tindakan penafsira.
Eksegesis secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yang
berarti "penjelasan", "out-leading," atau "ex-position," yang
menunjukkan "interpretasi atau penjelasan dari sebuah teks”.
Eksegesis biasanya digunakan untuk teks agama atau kitab
suci.
Penerimaan eksegetis adalah tindakan menerima Alquran
sebagai teks itu menyampaikan makna tekstual yang
diungkapkan melalui tindakan penafsiran.
Contohnya adalah Tarjuman al-Mustafid oleh Abdur-
Ra'uf al-Sinkili di Jawi, Marah Labid oleh Muhammad
al-Nawawi al-Bantani dalam bahasa Arab, Tafsir al-
Ibriz oleh Bisri Mustafa dalam bahasa Jawa dengan
tulisan Arab, Al-Furqan oleh A. Hasan dan Tafsir Al-
Azhar oleh HAMK.
Penerimaan eksegetis Alquran dapat ditemukan di
berbagai karya aqidah, fiqh, dan tasawuf, di mana
mereka mengacu pada ayat-ayat Alquran
membenarkan atau membangun dasar argumen
mereka.
Penerimaan Estetis

Penerimaan estetik Alquran adalah tindakan


menerima Alquran esteti.
Tindakannya bisa dalam dua cara.
Iser membedakan artistik dan
estetika dari sebuah teks. Tiang artistik adalah teks
itu sendiri dan estetikanya adalah realisasi dicapai
oleh pembaca.
Fahmida Sulayman mengatakan:

Banyak umat Islam terus mengekspresikan iman dan


pengabdian mereka melalui seni visual berarti:
misalnya, dengan menghasilkan salinan Al Qur'an
yang indah, diterangi dengan mengukir kata suci
sebagai ornamen arsitektural, atau dengan melukis
ayat dari Al Qur'an di kanvas digital. Meskipun
bentuk seni bervariasi dari satu negara ke negara lain
negara dan usia ke atas, faktor pemersatu adalah
inspirasi yang berasal dari Tuhan kata -
menghubungkan pekerja logam di Suriah ke kaligrafi
di China.
Penerimaan Fungsional

Fungsional pada dasarnya berarti praktis:


penerimaan al-qur’an berdasarkan pada tujuan
praktis dari pembaca, bukan pada teori.
Penerimaan fungsional menghibur potensi
perspektif pembaca sebagai pembaca tersirat dalam
berurusan dengan struktur teks, lisan atau tulisan.
Penerimaan fungsional al-qur’an mencakup fungsi
performatif.
Fungsi Performatif dalam penerimaan fungsional al-
qur’an. Al-qur’an dilakukan melalui pembacaan atau
penggalian untuk mmenuhi kebutuhan tertentu,
dalam fungsi ini, tentu saja membawa tindakan dan
praktik tertentu yang disesuaikan dengan tujuan
pembaca atau pendengar.

Anda mungkin juga menyukai