Anda di halaman 1dari 89

PEMBELAJARAN

DAN
ASESMEN
PADA KURIKULUM MERDEKA

PAC PERGUNU PANCENG


MADRASAH TARBIYATUS SHIBYAN
WOTAN PANCENG GRESIK

22 Januari 2023 SYAMSUL ANAM


PELATIH AHLI / KETUA PERGUNU GRESIK
Nama : Drs. SYAMSUL ANAM, S.Pd., S.Pd.I., S.IP., M.Pd
TTL : Gresik, 9 Juni 1970
Dik : MI Tarbiyatul Islam Karangrejo Ujungpangkah
 MTs. Ihyaul Ulum Dukun
 MTs. Al Muniroh Ujungpangkah
 SMA Al Muniroh Ujungpangkah
 MA Al Muniroh Ujungpangkah
 S-1 FPIPS PMP-KN IKIP PGRI Malang
 S-1 STAI Daruttaqwa Gresik
 S-1 FISIP Ilmu Pemerintahan UT/Unair
 S-1 Bimbingan Konseling/BK
 S-2 Manajemen Pendidikan Unigres
 S-3 Filsafat Pendidikan DALWA Bangil (Proses)
Alamat : Desa Karangrejo Ujungpangkah Gresik
Tlp/HP : 08123569003 / 085707134284
Email : anamsyamsu@ymail.com/anamrini@gmail.com
Fb/IG : Syamsul Anam / Syamsul_anam_dwi_nur_aini
Profil
Profesi : Petani, Guru, Wiraswasta
2
Anak: Ery, Gabriel, Galang, Damar, Satria, Kaisar,
AKTIVITAS LAIN :
Profil
1. Traianer Indonesia Australia Partnership In Basic
Education (IAPBE)

2. Trainer Hess In Basic Education Program ( Hess BEP


Indonesia Pangkah – USA )

3. Trainer Program Pendidikan PT Indominco Kaltim


(Indonesia – Thailand)

4. Ketua MKKS SMA Kabupaten Gresik


PENGABDIAN SEKARANG :
1. Kepala SMK Al Muniroh Ujungpangkah 6. Trainers PGN SAKA MENGAJAR Pertamina
2. Plt. Kepala MTs. Tarbiyatul Islam Karangrejo
3. Ketua PC PERGUNU Gresik 7, ASESOR AKREDITASI BAN S/M
4. Ketua Komisi Nasional Pendidikan Gresik
5. Wakil Ketua ISNU Gresik 9. Sekretaris MKKS SMA NU Se Jawa Timur
6. Dewan Pakar LP Maarif NU Gresik
7. Pengurus MKKS SMKS Gresik 10. Pelatih Ahli Sekolah Penggerak Kemdikbudriste
8. Ka Kwarran Ujungpangkah
3
Sebelum menelaah materi pada sesi ini,
marilah kita Pahami APA ITU ..

MERDEKA
Mulai dari diri
Eksplorasi konsep
Ruang kolaborasi
Demonstrasi kontekstual
Elaborasi pemahaman
Koneksi antar materi
Aksi nyata
1. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
4. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
5. MODUL AJAR / ACTION PLAN
6. MODUL PROJEK
7. P5 RAHMATAN LIL ALAMIN ISTILAH
8. ASESMEN (AWAL/DIAGNOSTIK, FORMATIF, SUMATIF PENTING
9. FASE ( A 1-2, B 3-4, C 5-6, D 7-8-9, E 10, F 11-12)
DALAM
10. KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
11. SISTEM BLOK KURIKULUM
12. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU/PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MERDEKA
13. KOMITE PEMBELAJARAN/KOMUNITAS PRAAKTISI/KELOMPOK BELAJAR
14. PERTANYAAN PEMANTIK
15. KOMPETENSI AWAL
16. TARGET SISWA
17. TIDAK ADA KKM TAPI KKTP
18. MA/SMA/KLS X TIDAK ADA PENJURUSAN
Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah
ditentukan sebagai berikut:
1. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran
(CP)
Strategi mata pelajaran selain Pendidikan Agama
Pelaksanaan Islam dan Bahasa Arab mengacu pada
peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian
Kurikulum Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
Merdeka di
Madrasah 2. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran
(CP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan
yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.

CP adalah kompetensi dan karakter yang akan dicapai


peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran pada
6
kurun waktu tertentu.
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per
STRUKTUR Tahun
VII -VIII IX
KURIKULUM
Pendidikan Agama Islam*;
MERDEKA a. Al Quran Hadis 72 (2) 64 (2)
Madrasah b. Akidah Akhlak 72 (2) 64 (2)
c. Fikih 72 (2) 64 (2)
Tsanawiyah d. SKI 72 (2) 64 (2)
Bahasa Arab 108 (3) 96 (3)
Pendidikan Pancasila 72 (2) 96 (3)
Bahasa Indonesia 180 (5) 192 (6)

MTs Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
144 (4)
144 (4)
108 (3)
160 (5)
160 (5)
128 (4)
Bahasa Inggris 108 (3) 128 (4)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3)
• Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan Informatika 72 (2) 96 (3)
1 JP = 40 menit untuk kelas VII Mata pelajaran Seni dan Prakarya **:
1. Seni Musik
dan VIII 2. Seni Rupa
3. Seni Teater
• Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 4.Seni Tari
5.Prakarya (Budidaya, 72 (2) 96 (3)
1 JP = 40 menit untuk kelas IX Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan
7

Muatan Lokal 72 (2) 64 (2)


Alokasi Waktu per tahun
STRUKTUR Mata Pelajaran

KURIKULUM X XI XII
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
MERDEKA 1.Pendidikan Agama Islam*:      
Madrasah Aliyah • Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Fikih 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• SKI 72 (2) 72 (2) 64 (2)
2. Bahasa Arab 144 (4) 72 (2) 64 (2)

MA 3.
4.
5.
Pendidikan Pancasila
Bahasa Indonesia
Matematika
72 (2)
108 (3)
108 (3)
72 (2) 64 (2)
108 (3) 108 (3)
108 (3) 108 (3)
6. Ilmu Pengetahuan Alam:
216 (6)  
Fisika, Kimia, Biologi
7. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi,
288 (8)  
Sejarah, Geografi
• Asumsi 1 Tahun = 36 pekan 8. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 64 (2)
dan 1 JP = 45 menit untuk 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 72 (2) 64 (2)
kelas X dan XI 10. Sejarah 72 (2) 72 (2) 64 (2)
11. Seni dan Budaya***:
• Asumsi 1 Tahun = 32 pekan • Seni Musik
dan 1 JP = 45 menit untuk • Seni Rupa 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Seni Teater 8
kelas XII • Seni Tari
12. Muatan Lokal 72 (2) 72 (2) 64 (2)
Alokasi Waktu per tahun
Mata Pelajaran
X XI XII
Lanjutan…….. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
STRUKTUR Kelompok Mata Pelajaran Agama:
1. Ilmu Tafsir
  -  

KURIKULUM 2. Ilmu Hadis


3. Usul Fikih
MERDEKA 4. Bahasa Arab   792 (22)
704
(22)
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
Madrasah 1. Biologi
2. Kimia
Aliyah (MA) 3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Kelompok Mata Pelajaran IPS:

MA
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut
     
• Asumsi 1 Tahun = 36 2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
pekan dan 1 JP = 45 menit 4. Bahasa Arab
untuk kelas X dan XI 5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
• Asumsi 1 Tahun = 32 7. Bahasa Jerman
pekan dan 1 JP = 45 menit 8. Bahasa Prancis
9
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya:
untuk kelas XII Prakarya dan kewirausahaan (budidaya, kerajinan, rekayasa,
1.
atau pengolahan) *****
Jenjang MA kelas X
1.Tidak ada penjurusan pada MA
2.Mata pelajaran IPA dan IPS tidak dipisah menjadi mapel
yang spesifik. Madrasah dapat mengimplementasikan
Lanjutan……..
dengan cara sbb:
STRUKTUR
KURIKULUM a. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi;
MERDEKA b. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian
Madrasah dalam blok waktu yang terpisah; atau

Aliyah (MA) c. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara paralel,


dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang
berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri
yang mengintegrasikan muatan pelajaran IPA atau IPS
MA tersebut.
Untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 6
MA kelas XI dan kelas XII.
(enam) kelompok utama, yaitu:
a. kelompok mata pelajaran umum
Setiap MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran
dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik MA.
b. kelompok mata pelajaran PAI dan Bhs Arab.
Lanjutan…….. Setiap MA wajib menyediakan mata pelajaran Alquran-Hadis, Akidah-
STRUKTUR Akhlak, Fikih, SKI dan Bahasa Arab.
KURIKULUM c. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA)
MERDEKA Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran
Madrasah dalam kelompok ini (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi)
d. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Aliyah (MA) Setiap MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran
dalam kelompok ini (Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi)
e. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya
Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang

MA tersedia di MA.
f. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di MA.
Pengembangan Karakter

Kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan


untuk menjadi manusia unggul dan produktif di abad 21. meliputi 6 dimensi
kompetensi yaitu:

“Pelajar Indonesia
PROFILpelajar
merupakan PELAJAR
PANCASILA
sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila”

12
Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin

Pemerintah menyediakan 10 tema yang dapat dikembangkan


oleh madrasah dalam penguatan profil pelajar Rahmatan lil
Pemerintah menyediakan 7 tema utama yang dapat
dikembangkan oleh madrasah dalam penguatan profil Alamin. Tema-tema yang dapat dipilih sbb:
pelajar Pancasila sbb; 1. Berkeadaban
1. Bangunlah Jiwa dan Raganya 2. Keteladanan
2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun 3. Kewarganegaraan dan kebangsaan
NKRI 4. Mengambil jalan tengah
3. Bhinneka Tunggal Ika 5. Berimbang
4. Gaya Hidup Berkelanjutan 6. Lurus dan tegas
5. Kearifan Lokal 7. Kesetaraan
6. Kewirausahaan 8. Musyawarah
7. Suara Demokrasi 9. Toleransi
10. Dinamis dan inovatif

• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin dalam bentuk kegiatan
kokurikuler/ekstrakurikuler dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
• Pemerintah menyiapkan beberapa tema, madrasah dapat mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema
tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa
• Dalam satu tahun pelajaran madrasah dapat memilih 2-3 tema projek tsb.
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
1 Proses pembelajaran
3
Pembelajaran dirancang dengan mendukung perkembangan
mempertimbangkan tahap perkembangan kompetensi dan karakter
dan tingkat pencapaian peserta didik saat peserta didik secara holistik;
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan Pembelajaran yang relevan,
perkembangan peserta didik yang beragam yaitu pembelajaran yang Prinsip
sehingga pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan;
4 dirancang sesuai konteks, Pembelajaran
lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan komunitas
sebagai mitra;
Pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan untuk membangun Pembelajaran berorientasi
2 kapasitas untuk menjadi pembelajar pada masa depan yang
5
sepanjang hayat berkelanjutan.

Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang


PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip
pembelajaran?
Melakukan analisis terhadap latar belakang, tahap
1 Pembelajaran dirancang perkembangan dan pencapaian sebelumnya
dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta Melihat tahap perkembangan sebagai rangkaian yang
didik saat ini, sesuai dengan berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan
penilaian.
kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana
dan perkembangan peserta yang dimiliki untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan; Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik

Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan


tahap perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal,
Pendidik dapat menggunakan atau mengadaptasi contoh
tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul
ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek
Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan prinsip
pembelajaran?

2 Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa


digunakan dalam pembelajaran

Pembelajaran dirancang dan


dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan
menjadi pembelajar sepanjang pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman
hayat bermakna

Pembelajaran diikuti dengan umpan balik dari pendidik


dan antar peserta didik

Pembelajaran memfasilitasi, memberikan pertanyaan


terbuka sehingga terbangun yang pemahaman
bermakna
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
prinsip pembelajaran?

3 Pembelajaran diarahkan untuk menginternalisasikan dan


mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila

Proses pembelajaran
mendukung perkembangan Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang
mendukung perkembangan kompetensi, semisal belajar
kompetensi dan karakter
berbasis penemuan, berbasis projek, berbasis masalah, dan
peserta didik secara holistik; pembelajaran berdiferensiasi

Mengembangkan aspek sikap, pengetahuan dan


keterampilan secara holistik
Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan prinsip
pembelajaran?

Pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan


4 dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya
yang menarik minat peserta didik
Pembelajaran yang relevan,
yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, Melibatkan orang-tua dalam proses belajar
lingkungan, dan budaya dengan komunikasi dua arah dan saling
peserta didik, serta melibatkan memberikan umpan balik.
orang tua dan komunitas
sebagai mitra; Memberdayakan masyarakat sekitar dalam
proses pembelajaran
Apa saja yang perlu diperhatikan
dalam menerapkan prinsip
pembelajaran?

5 Mengajarkan keterampilan abad 21 (kreatif,


berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi)
melalui pembelajaran yang bermakna.

Pembelajaran berorientasi
pada masa depan yang
berkelanjutan. Umpan balik yang positif dari pendidik ataupun
antar peserta didik

Pendidik menerapkan berbagai inovasi


pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran
Tinggalkan hal-hal berikut

Kegiatan
Menggunakan Proses belajar
pembelajaran
Membuat hanya satu bertujuan tes atau
searah (memberikan
pembelajaran perspektif misalnya ujian akhir, serta
Interaksi dengan pemaparan dalam
mengikuti buku hanya melihat pembelajaran
peserta didik hanya bentuk ceramah dan
dengan kemampuan kognitif dengan kegiatan
memberikan dan instruksi tugas)
mengabaikan peserta didik, tanpa yang sama dari
menagih tugas. tanpa adanya
kebutuhan peserta melihat faktor lain tahun ke tahun
pendampingan dan
didik seperti sosial emosi dengan soal tes dan
pemberian umpan
atau spiritual. ujian yang sama.
balik

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


ASESMEN
Asesmen merupakan bagian 3
terpadu dari proses pembelajaran,
fasilitasi pembelajaran, dan Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid,
Prinsip
Asesmen
1
penyediaan informasi yang dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
holistik, sebagai umpan balik untuk kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang
pendidik, peserta didik, dan orang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
tua/wali agar dapat memandu pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya

Asesmen dirancang dan dilakukan 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
sesuai dengan fungsi asesmen didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
tersebut, dengan keleluasaan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
2
untuk menentukan teknik dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
pembelajaran; 5
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
Asesmen merupakan bagian prinsip asesmen?
terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya tercakup
1 pembelajaran, dan ranah sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
penyediaan informasi yang
holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran.
dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam
Melibatkan dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri,
menentukan strategi penilaian antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar
pembelajaran selanjutnya; teman.

Pemberian umpan balik (feedback) berupa kalimat dukungan yang


merujuk pada capaian yang muncul untuk menstimulasi pola pikir
bertumbuh, dan memotivasi.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
prinsip asesmen?

2 Membangun komitmen dan menyusun perencanaan


asesmen yang berfokus pada asesmen formatif.
Asesmen dirancang dan
dilakukan sesuai dengan
fungsi asesmen tersebut,
Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan jenis,
dengan keleluasaan untuk
teknik dan instrumen penilaian formatif dan sumatif sesuai
menentukan teknik dan waktu dengan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran,
pelaksanaan asesmen agar tujuan pembelajaran dan kebutuhan.
efektif mencapai tujuan
pembelajaran;
Pendidikan memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu
asesmen sesuai dengan kebutuhan

Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis,


teknik, dan instrumen asesmen yang akan digunakan.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

3 Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa


Asesmen dirancang secara dipengaruhi oleh latar belakang.
adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antara
keputusan tentang langkah dan pendidik untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga
tercapai prinsip keadilan.
sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya;
Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur
tujuan pembelajaran dengan tepat.

Hasil asesmen digunakan untuk menentukan tindak lanjut


pembelajaran.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
prinsip asesmen?

4
Laporan kemajuan belajar Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka
dan deskripsi.
tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti
lanjutnya dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta
didik.

Laporan kemajuan belajar digunakan sebagai dasar


penerapan strategi tindak lanjut untuk pengembangan
kompetensi peserta didik.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

Hasil asesmen digunakan Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil


oleh peserta didik, pendidik, asesmen digunakan sebagai refleksi oleh
tenaga kependidikan, dan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua sebagai bahan dan orang tua untuk meningkatkan mutu
refleksi untuk meningkatkan pembelajaran
mutu pembelajaran.
Tinggalkan hal-hal berikut

Tidak menggunakan
Kegiatan
Asesmen dilakukan instrumen penilaian Proses belajar
atau menggunakan
pembelajaran
secara terpisah dari bertujuan tes atau
instrumen asesmen, searah (memberikan
pembelajaran, serta ujian akhir, serta
namun tidak sejalan pemaparan dalam
terpisah antara pembelajaran
dengan dengan Berfokus pada bentuk ceramah dan
ranah sikap, karakteristik mata
dengan kegiatan
asesmen sumatif. instruksi tugas)
pengetahuan dan pelajaran, capaian yang sama dari
tanpa adanya
keterampilan pembelajaran, tujuan tahun ke tahun
pendampingan dan
dilakukan secara pembelajaran dan dengan soal tes dan
kebutuhan peserta
pemberian umpan
terpisah-pisah. ujian yang sama.
didik. balik

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


PERENCANAAN SERTA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
Bagaimana keterkaitan Prinsip
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
untuk kemudian diimplementasikan dalam
pembelajaran?
Kurikulum

Tujuan Pembelajaran

Asesmen Pembelajaran

Proses Pembelajaran
Proses Asesmen

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat dirancang selaras
dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.

Sehingga kegiatan penilaian terintegrasi dan berkaitan dengan pembelajaran


Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian
SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C
Fase PAUD/RA Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10
SMA/MA/Paket C
Kelas 11-12

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui

Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana


Ada kalanya proses belajar berjalan kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya CP
(misalnya ketika pembelajaran di menunjukkan kompetensinya, Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII,
masa pandemi COVID-19), sehingga dan IX. Saat merencanakan pembelajaran di
sementara kelas menunjukkan
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk kelompok (cohort) berdasarkan berkolaborasi dengan kelas VII untuk
mempelajari suatu konsep. Ketika usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
harus “menggeser” waktu untuk kemungkinan peserta didik berada di mana proses belajar sudah ditempuh
mengajarkan materi-materi pelajaran Kelas III SD, namun belajar materi peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga
yang sudah dirancang, pendidik pelajaran untuk Fase A (yang perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX
memiliki waktu lebih panjang untuk umumnya untuk kelas I dan II) karena untuk menyampaikan bahwa rencana
mengaturnya. pembelajaran kelas VIII akan berakhir di
ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
suatu topik atau materi tertentu, sehingga
ini berkaitan dengan Mekanisme guru kelas IX dapat merencanakan
Kenaikan Kelas. pembelajaran berdasarkan informasi
tersebut.
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Deskripsi umum tentang apa
● Alasan mempelajari mapel
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut
domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila
deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada Dibuat dalam bentuk matriks.
setiap fase. Dibuat dalam bentuk Setiap elemen dipetakan menurut
pernyataan yang disajikan dalam perkembangan peserta didik
paragraf yang utuh.

Sumber:
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Apabila merujuk pada Taksonomi


Bloom, pemahaman dianggap
Prinsip penyusunan CP Konsep “Memahami” dalam CP
sebagai proses berpikir tahap yang
menggunakan pendekatan dalam konstruktivisme adalah
rendah (C2). Namun demikian,
konstruktivisme yang membangun proses membangun pengetahuan
konteks Taksonomi Bloom
pengetahuan dan berdasarkan melalui pengalaman nyata.
sebenarnya digunakan untuk
pengalaman nyata dan kontekstual. Pemahaman tidak bersifat statis,
perancangan pembelajaran dan
Menurut teori belajar tetapi berevolusi dan berubah
asesmen kelas yang lebih
konstruktivisme (constructivist secara konstan sepanjang siswa
operasional, bukan untuk CP yang
learning theory), pengetahuan mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
bukanlah kumpulan atau pengalaman baru yang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
seperangkat fakta-fakta, konsep, memodifikasi pemahaman
menurunkan/menerjemahkan CP ke
atau kaidah untuk diingat. sebelumnya.
tujuan pembelajaran yang lebih
konkret.
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen atau dengan mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi esensial tersebut disesuaikan dengan
yang berlaku sama untuk semua karakteristik pada masing-masing
fase pada mata pelajaran mata pelajaran.
tersebut.
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
Masing-masing elemen tersebut
elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan
Perlu diketahui
Analisis Data dan Peluang
memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP IPA terdapat elemen
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju. Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Karakteristik Mata Pelajaran


Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam
kehidupan sehari-hari.Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya,
serta bumi dan antariksa.

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat
dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang
upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami
hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator
Pemahaman dan konduktor kalor.
IPA Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang,
pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan
bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa
Elemen CP berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta
pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan
lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Capaian Pembelajaran

1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
Keterampilan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Proses Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta
menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen CP 6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun Alur


Merancang
Capaian Tujuan Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau pilihan tersebut
rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
pembelajaran disediakan Pemerintah
berdasarkan
pendidik dapat kemampuan
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
masing-masing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Tujuan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik Kriteria
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran Alur Tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang linear dari awal hingga
(TP) Pembelajaran akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
akhir satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan
Pendidik diharapkan untuk tidak fokus
tujuan pembelajaran, diantaranya:
pada satu teori saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau pendekatan
lain dalam merancang tujuan
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl pembelajaran, selama teori tersebut
(2001) dinilai relevan dengan karakteristik
mata pelajaran serta konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik peserta didik,
6 Aspek Pemahaman serta konteks lingkungan
yang dikembangkan oleh pembelajaran. Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Level Taksonomi Marzano


(2000)
Perlu diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-


tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang
paling tinggi sebagai berikut:

(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)


Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan
informasi yang telah konsep seperti konsep, informasi menjadi membuat keputusan, berbagai
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu pengetahuan, atau beberapa bagian, penilaian, elemen menjadi satu
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik hal baru yang utuh,
melalui proses
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi
pencarian ide, evaluasi
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi yang sistematis
terhadap hal/ide/benda
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan atau yang ada sehingga
yang pernah suatu informasi, membandingkan kreasi yang diciptakan
diajarkan kepadanya. menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu
membuat parafrasa lebih, menentukan solusi terhadap
dari suatu bacaan. keterkaitan antar masalah yang ada.
konsep, atau termasuk memberikan
mengorganisasikan nilai tambah terhadap
beberapa ide suatu produk yang
dan/atau konsep. sudah ada.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman ini


6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan merupakan modal untuk
cara untuk mengkonfirmasi pemahaman menentukan Tujuan Pembelajaran
peserta didik atas apa yang telah mereka
(TP), menyusun Alur Tujuan
pelajari dan tidak hirarkis/bukan
merupakan siklus.
Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Jika peserta didik melakukan salah satu
dari keenam Aspek/Facet Pemahaman Perlu diketahui
(mampu menjelaskan, menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah sudut
pandang, atau memiliki pengenalan diri),
berarti mereka telah mendemonstrasikan
sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis. diketahui

Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.

Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretasi karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Application

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Perspective

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Empathy

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui

Interpretasi
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
Peserta didik memahami Interpretat
ditangkap dari puisi tersebut
informasi berupa ion
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
pesan dari teks Application untuk merespons puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
audiovisual untuk Perspective pandang yang berbeda.
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
Empati
merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan
Empathy
dalam media yang berbeda.
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem


kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level
taksonomi yaitu:

Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
pengetahuan
(retrieval)

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi berkaitan yaitu tertentu. semua jenis
seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
secara integrasikan dan
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum. simbolisasi. analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
(1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
(2) mengklasifikasikan, (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa
(3) menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:

Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

Elemen Pengukuran 1. Menentukan hubungan antarsatuan baku


Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat panjang (cm, m).
benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan 2. Menjelaskan cara mengukur panjang benda
hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat menggunakan satuan baku.
mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan 3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar
tidak baku dan satuan baku berupa bilangan cacah. (segiempat, segitiga, segi banyak).
4. Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
Elemen Geometri datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun 5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga,
datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun segi banyak) menggunakan satuan baku
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar
dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan

Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Elemen Kompetensi Lingkup Materi
Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 10.000
Pada akhir Fase B, peserta didik
menunjukkan pemahaman dan intuisi
2.
3.
Alternatif 3
Menentukan
Membandingkan
2.
3.
Nilai tempat
Komposisi dan dekomposisi
bilangan (number sense) pada bilangan 4. Mengurutkan bilangan
cacah sampai 10.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai
5.
6.
Merumuskan
Mengidentifikasi
Melakukan
TP Lintas Elemen
4. Menggunakan
satuan
CPribuan sebagai
tempat, membandingkan, mengurutkan, 7. Menyelesaikan masalah 5. Operasi penjumlahan dan
menggunakan nilai tempat, melakukan pengurangan bilangan cacah
komposisi, dan dekomposisi bilangan sampai 1.000
tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan
sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
1.000, dan seterusnya.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang pelajaran, karena
termuat dalam CP tercapai. terdapat CP berbasis
konten (PP,
Matematika), sintaks
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir mengambil dari berbagai
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan referensi, poin utamanya
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).

Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
Pengurutan Deduktif
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
ke yang lebih Sulit dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
Pengurutan Prosedural menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
Scaffolding
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang
sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
Materi
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian pembelajaran,


tujuan pembelajaran, dan kode tidak
menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan perencanaan


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran

Perlu
diketahui Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”

Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran

Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:

Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Komponen minimum dalam


Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan
modul ajar
pembelajaran
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat
berupa: ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu
lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai
2 Modul Ajar ● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen dalam satu atau lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan
mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
Apabila pendidik menggunakan modul pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP untuk mengecek ketercapaian tujuan
karena komponen-komponen dalam pembelajaran beserta instrumen dan
modul ajar meliputi komponen- cara penilaiannya
komponen dalam RPP. ● Media pembelajaran yang digunakan,
termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:

Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum ● Menunjukkan bagaimana (untuk pendidikan khusus
satuan pendidikan
media pembelajaran memperhatikan kebutuhan peserta
digunakan didik)

Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar

Perlu
diketahui

“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran yang:
yang sudah disediakan
interaktif
pemerintah untuk disesuaikan
dengan karakteristik peserta inspiratif
didik.
● menyusun sendiri perangkat menyenangkan
pembelajaran sesuai dengan
Perlu diketahui
karakteristik peserta didik. menantang

Ketika memodifikasi/menyusun
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif
perencanaan pembelajaran, Pendidik
dapat menggunakan berbagai teknik
dan/atau instrumen penilaian memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
(asesmen) yang sesuai dengan tujuan
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
pembelajaran. Peserta Didik.
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi


Mengidentifikasi Kebutuhan didasarkan pada hasil asesmen
Belajar Peserta Didik awal pembelajaran pada lingkup
materi tertentu.
Asesmen di awal pembelajaran dilakukan
hanya terkait kesiapan peserta didik
Hasil asesmen awal pembelajaran
pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi kesiapan
belajar peserta didik (readiness),
Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan yaitu informasi kesesuaian
rencana pembelajaran yang dibuat agar pengetahuan atau keterampilan Perlu diketahui
sesuai dengan tahap pembelajaran yang dimiliki peserta didik saat ini,
peserta didik. dengan pengetahuan atau
keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan dapat dilakukan secara
dipelajari.
natural, seperti diskusi ringan pemantik di
awal kegiatan, permainan, kuis, atau Melakukan Diferesiasi
sederhana. Pembelajaran
Diferensiasi Pembelajaran
Perlu diketahui
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi :

Diferensiasi Proses
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Produk
(Metode/Strategi)

Materi pembelajaran Proses Pembelajaran Penyesuaian hasil dari kegiatan


disesuaikan dengan kesiapan disesuaikan dengan pembelajaran berdasarkan
peserta didik berdasarkan kemampuan peminatan peserta didik
kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan
peserta didik. Misal:
Misal: Menceritakan ulang nilai-nilai
Kompetensi yang akan dicapai Misal: luhur yang didapatkan dalam
yaitu mengurutkan dan Kompetensi memahami gaya dan teks narasi (dongeng nusantara)
membandingkan bilangan bulat tekanan.
terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan
Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk hasil belajar
Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa: peserta didik berupa:
● pendampingan pada praktik
diferensiasi terhadap ● Bahan tayang visual (poster,
yang dilakukan peserta didik
pemahaman konsep bilangan slide paparan, dan
secara langsung
bulat peserta didik di kelas ● Modeling-praktik-kerja sejenisnya)
● Podcast
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus


pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih


berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini: ●
● ● Asesmen untuk evaluasi
Asesmen untuk refleksi Asesmen untuk perbaikan
pada akhir proses
proses pembelajaran proses pembelajaran
● ● pembelajaran
Berfungsi sebagai Berfungsi sebagai
● Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif
asesmen sumatif
Perlu diketahui
Formatif Sumatif

● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk


Karakteristik
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil belajar
Asesmen Formatif dan Sumatif
pembelajaran menjadi suatu kesatuan. peserta didik dalam satu lingkup
Perencanaan asesmen formatif dibuat materi atau periode tertentu, misalnya
menyatu dengan perencanaan satu lingkup materi, akhir semester,
pembelajaran; atau akhir tahun ajaran;
● Melibatkan peserta didik dalam ● Capaian hasil belajar untuk
pelaksanaannya (misalnya melalui dibandingkan dengan kriteria capaian
penilaian diri, penilaian antarteman, dan yang telah ditetapkan
refleksi metakognitif terhadap proses ● Digunakan pendidik atau satuan
“Pendidik dan satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan penguasaan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
asesmen formatif pengetahuan, dan keterampilan,
maupun sumatif melalui sehingga dibutuhkan metode/strategi
berbagai teknik guna pembelajaran dan teknik/instrumen.
mengukur dan
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta
pembelajaran”
didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai
● menggunakan berbagai teknik bahan pengolah laporan hasil
asesmen sesuai dengan target belajar
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat Perlu diketahui
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor
● bersifat informatif
Hal yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan Sumatif
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


melakukan projek, dan membuat portofolio.

Tes Tertulis

Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.

Ceklist

Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang


dituju.
Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan Catatan Anekdotal
asesmen, pendidik Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
diberikan keleluasaan catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
memilih teknik dan disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
instrumen agar asesmen yang telah dilakukan.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Grafik Perkembangan
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
lanjuti” perkembangan belajar peserta didik.
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.

Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.

Penerapan pola pikir


Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
bertumbuh dalam asesmen mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
pembelajaran, lebih umpan balik antarteman (peer feedback).
penting daripada sebatas
hasil akhir.
Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide didik.
penerapan pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di
berikut ini:
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui
tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth
Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C

“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam


Apresiasi mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”

“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan


Saran
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”

“Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika


Perhatian
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”

“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah


Nilai
jika disusun menjadi bentuk kubus.”

Klarifikasi “Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”


Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-


hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam


rencana pembelajaran untuk Komponen minimum dalam
rencana pelaksanaan
membantu mengarahkan modul ajar
pembelajaran
proses pembelajaran
mencapai CP.” ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran) tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau pembelajaran. Biasanya untuk satu
lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen dalam satu atau lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal
2 Modul Ajar asesmen di akhir pembelajaran untuk pembelajaran beserta instrumen dan
mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
Apabila pendidik menggunakan modul pembelajaran beserta instrumen dan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP cara penilaiannya
karena komponen-komponen dalam ● Media pembelajaran yang digunakan,
modul ajar meliputi komponen- termasuk misalnya bahan bacaan yang
komponen dalam RPP.
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

Inspirasi Penyusunan Modul Ajar


ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

Inspirasi Penyusunan Modul Ajar


ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

Inspirasi Penyusunan Modul Ajar


ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

Inspirasi Penyusunan Modul Ajar


ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

Inspirasi Penyusunan Modul Ajar


Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran

Melaksanakan asesmen Sumatif untuk Pendidik melakukan asesmen di awal


mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen 5 2 individu peserta didik untuk mempelajari materi
Siklus
awal pada pembelajaran berikutnya. perencanaan dan yang telah dirancang
pelaksanaan
pembelajaran dan
asesmen

4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
Melaksanakan pembelajaran dan
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
menggunakan berbagai metode asesmen
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
didik

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.

Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

Mayoritas peserta didik telah Beberapa peserta didik dapat


Kesiapan Belajar memahami konsep keliling dan memahami konsep keliling, namun Beberapa peserta didik belum
(readiness) dapat menghitung keliling bangun
datar.
belum lancar dalam menghitung
keliling bangun datar
memahami konsep keliling.

● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
Pembelajaran soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
● Peserta didik bekerja pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
secara mandiri dan saling pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memeriksa pekerjaan memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
masing-masing.

Inspirasi Pelaksanaan Pembelajaran Terdiferensiasi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai