DAN
ASESMEN
PADA KURIKULUM MERDEKA
MERDEKA
Mulai dari diri
Eksplorasi konsep
Ruang kolaborasi
Demonstrasi kontekstual
Elaborasi pemahaman
Koneksi antar materi
Aksi nyata
1. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
4. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
5. MODUL AJAR / ACTION PLAN
6. MODUL PROJEK
7. P5 RAHMATAN LIL ALAMIN ISTILAH
8. ASESMEN (AWAL/DIAGNOSTIK, FORMATIF, SUMATIF PENTING
9. FASE ( A 1-2, B 3-4, C 5-6, D 7-8-9, E 10, F 11-12)
DALAM
10. KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)
11. SISTEM BLOK KURIKULUM
12. PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU/PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MERDEKA
13. KOMITE PEMBELAJARAN/KOMUNITAS PRAAKTISI/KELOMPOK BELAJAR
14. PERTANYAAN PEMANTIK
15. KOMPETENSI AWAL
16. TARGET SISWA
17. TIDAK ADA KKM TAPI KKTP
18. MA/SMA/KLS X TIDAK ADA PENJURUSAN
Pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Madrasah
ditentukan sebagai berikut:
1. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran
(CP)
Strategi mata pelajaran selain Pendidikan Agama
Pelaksanaan Islam dan Bahasa Arab mengacu pada
peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian
Kurikulum Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
Merdeka di
Madrasah 2. Standar Isi (SI) dan Capaian Pembelajaran
(CP) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab mengacu pada peraturan
yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
MTs Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Sosial
144 (4)
144 (4)
108 (3)
160 (5)
160 (5)
128 (4)
Bahasa Inggris 108 (3) 128 (4)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3)
• Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan Informatika 72 (2) 96 (3)
1 JP = 40 menit untuk kelas VII Mata pelajaran Seni dan Prakarya **:
1. Seni Musik
dan VIII 2. Seni Rupa
3. Seni Teater
• Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 4.Seni Tari
5.Prakarya (Budidaya, 72 (2) 96 (3)
1 JP = 40 menit untuk kelas IX Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan
7
KURIKULUM X XI XII
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
MERDEKA 1.Pendidikan Agama Islam*:
Madrasah Aliyah • Al Quran Hadis 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Akidah Akhlak 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Fikih 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• SKI 72 (2) 72 (2) 64 (2)
2. Bahasa Arab 144 (4) 72 (2) 64 (2)
MA 3.
4.
5.
Pendidikan Pancasila
Bahasa Indonesia
Matematika
72 (2)
108 (3)
108 (3)
72 (2) 64 (2)
108 (3) 108 (3)
108 (3) 108 (3)
6. Ilmu Pengetahuan Alam:
216 (6)
Fisika, Kimia, Biologi
7. Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi, Ekonomi,
288 (8)
Sejarah, Geografi
• Asumsi 1 Tahun = 36 pekan 8. Bahasa Inggris 72 (2) 72 (2) 64 (2)
dan 1 JP = 45 menit untuk 9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 72 (2) 64 (2)
kelas X dan XI 10. Sejarah 72 (2) 72 (2) 64 (2)
11. Seni dan Budaya***:
• Asumsi 1 Tahun = 32 pekan • Seni Musik
dan 1 JP = 45 menit untuk • Seni Rupa 72 (2) 72 (2) 64 (2)
• Seni Teater 8
kelas XII • Seni Tari
12. Muatan Lokal 72 (2) 72 (2) 64 (2)
Alokasi Waktu per tahun
Mata Pelajaran
X XI XII
Lanjutan…….. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
STRUKTUR Kelompok Mata Pelajaran Agama:
1. Ilmu Tafsir
-
MA
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut
• Asumsi 1 Tahun = 36 2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
pekan dan 1 JP = 45 menit 4. Bahasa Arab
untuk kelas X dan XI 5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
• Asumsi 1 Tahun = 32 7. Bahasa Jerman
pekan dan 1 JP = 45 menit 8. Bahasa Prancis
9
Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya:
untuk kelas XII Prakarya dan kewirausahaan (budidaya, kerajinan, rekayasa,
1.
atau pengolahan) *****
Jenjang MA kelas X
1.Tidak ada penjurusan pada MA
2.Mata pelajaran IPA dan IPS tidak dipisah menjadi mapel
yang spesifik. Madrasah dapat mengimplementasikan
Lanjutan……..
dengan cara sbb:
STRUKTUR
KURIKULUM a. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi;
MERDEKA b. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian
Madrasah dalam blok waktu yang terpisah; atau
MA tersedia di MA.
f. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di MA.
Pengembangan Karakter
“Pelajar Indonesia
PROFILpelajar
merupakan PELAJAR
PANCASILA
sepanjang hayat yang
kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila”
12
Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin
• Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin dalam bentuk kegiatan
kokurikuler/ekstrakurikuler dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
• Pemerintah menyiapkan beberapa tema, madrasah dapat mengembangkan topik yang lebih spesifik dari tema
tersebut, sesuai dengan tahap capaian pembelajaran siswa
• Dalam satu tahun pelajaran madrasah dapat memilih 2-3 tema projek tsb.
PRINSIP PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
1 Proses pembelajaran
3
Pembelajaran dirancang dengan mendukung perkembangan
mempertimbangkan tahap perkembangan kompetensi dan karakter
dan tingkat pencapaian peserta didik saat peserta didik secara holistik;
ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan Pembelajaran yang relevan,
perkembangan peserta didik yang beragam yaitu pembelajaran yang Prinsip
sehingga pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan;
4 dirancang sesuai konteks, Pembelajaran
lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan komunitas
sebagai mitra;
Pembelajaran dirancang dan
dilaksanakan untuk membangun Pembelajaran berorientasi
2 kapasitas untuk menjadi pembelajar pada masa depan yang
5
sepanjang hayat berkelanjutan.
Proses pembelajaran
mendukung perkembangan Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang
mendukung perkembangan kompetensi, semisal belajar
kompetensi dan karakter
berbasis penemuan, berbasis projek, berbasis masalah, dan
peserta didik secara holistik; pembelajaran berdiferensiasi
Pembelajaran berorientasi
pada masa depan yang
berkelanjutan. Umpan balik yang positif dari pendidik ataupun
antar peserta didik
Kegiatan
Menggunakan Proses belajar
pembelajaran
Membuat hanya satu bertujuan tes atau
searah (memberikan
pembelajaran perspektif misalnya ujian akhir, serta
Interaksi dengan pemaparan dalam
mengikuti buku hanya melihat pembelajaran
peserta didik hanya bentuk ceramah dan
dengan kemampuan kognitif dengan kegiatan
memberikan dan instruksi tugas)
mengabaikan peserta didik, tanpa yang sama dari
menagih tugas. tanpa adanya
kebutuhan peserta melihat faktor lain tahun ke tahun
pendampingan dan
didik seperti sosial emosi dengan soal tes dan
pemberian umpan
atau spiritual. ujian yang sama.
balik
Asesmen dirancang dan dilakukan 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta
sesuai dengan fungsi asesmen didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
tersebut, dengan keleluasaan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
2
untuk menentukan teknik dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
pembelajaran; 5
Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menerapkan
Asesmen merupakan bagian prinsip asesmen?
terpadu dari proses
pembelajaran, fasilitasi Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya tercakup
1 pembelajaran, dan ranah sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
penyediaan informasi yang
holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran.
dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam
Melibatkan dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri,
menentukan strategi penilaian antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar
pembelajaran selanjutnya; teman.
4
Laporan kemajuan belajar Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana
dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka
dan deskripsi.
tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti
lanjutnya dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta
didik.
Tidak menggunakan
Kegiatan
Asesmen dilakukan instrumen penilaian Proses belajar
atau menggunakan
pembelajaran
secara terpisah dari bertujuan tes atau
instrumen asesmen, searah (memberikan
pembelajaran, serta ujian akhir, serta
namun tidak sejalan pemaparan dalam
terpisah antara pembelajaran
dengan dengan Berfokus pada bentuk ceramah dan
ranah sikap, karakteristik mata
dengan kegiatan
asesmen sumatif. instruksi tugas)
pengetahuan dan pelajaran, capaian yang sama dari
tanpa adanya
keterampilan pembelajaran, tujuan tahun ke tahun
pendampingan dan
dilakukan secara pembelajaran dan dengan soal tes dan
kebutuhan peserta
pemberian umpan
terpisah-pisah. ujian yang sama.
didik. balik
Tujuan Pembelajaran
Asesmen Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Proses Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, dengan demikian asesmen dapat dirancang selaras
dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui
Sumber:
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat
dan karakteristik zat, membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang
upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami
hubungan konsep usaha dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator
Pemahaman dan konduktor kalor.
IPA Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang,
pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan
bumi untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa
Elemen CP berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta
pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan
lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek
yang diamati.
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat
prediksi tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab
pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
Keterampilan
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Proses Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data
secara digital atau non digital. Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta
menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses
penyelidikan dan efeknya pada data. Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen CP 6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai
konteks penyelidikan. Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretasi karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Application
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Perspective
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Empathy
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui
Interpretasi
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
Peserta didik memahami Interpretat
ditangkap dari puisi tersebut
informasi berupa ion
gagasan, pikiran,
pandangan, arahan atau Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
pesan dari teks Application untuk merespons puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
audiovisual untuk Perspective pandang yang berbeda.
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
Empati
merasakan emosi yang dirasakan penulis dan dituangkan
Empathy
dalam media yang berbeda.
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
pengetahuan
(retrieval)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi berkaitan yaitu tertentu. semua jenis
seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
secara integrasikan dan
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum. simbolisasi. analisis: umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
(1) mencocokan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
(2) mengklasifikasikan, (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) memeriksa
(3) menganalisis keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:
Alternatif 1
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama Capaian
Pembelajaran di akhir fase tercapai
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1
FASE.
● Lihat karakteristik
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan masing-masing mata
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang pelajaran, karena
termuat dalam CP tercapai. terdapat CP berbasis
konten (PP,
Matematika), sintaks
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai (Seni), bahkan terdapat
pula yang berbasis
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
kompetensi (Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir mengambil dari berbagai
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan referensi, poin utamanya
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
didik.
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
Pengurutan Deduktif
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
ke yang lebih Sulit dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
Pengurutan Prosedural menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
Scaffolding
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang
sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
Materi
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan Pembelajaran
Perlu
diketahui Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
Langkah/ Penilaian/
Tujuan
Kegiatan Asesmen
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ● Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum ● Menunjukkan bagaimana (untuk pendidikan khusus
satuan pendidikan
media pembelajaran memperhatikan kebutuhan peserta
digunakan didik)
Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses mengembangkan aktivitas pembelajaran dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar
Perlu
diketahui
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran yang:
yang sudah disediakan
interaktif
pemerintah untuk disesuaikan
dengan karakteristik peserta inspiratif
didik.
● menyusun sendiri perangkat menyenangkan
pembelajaran sesuai dengan
Perlu diketahui
karakteristik peserta didik. menantang
Ketika memodifikasi/menyusun
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif
perencanaan pembelajaran, Pendidik
dapat menggunakan berbagai teknik
dan/atau instrumen penilaian memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
(asesmen) yang sesuai dengan tujuan
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
pembelajaran. Peserta Didik.
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Diferensiasi Proses
Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Produk
(Metode/Strategi)
Tes Tertulis
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklist
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran
4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
Melaksanakan pembelajaran dan
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
menggunakan berbagai metode asesmen
membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
formatif untuk memonitor kemajuan belajar
didik
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
Pembelajaran soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
● Peserta didik bekerja pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
secara mandiri dan saling pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
memeriksa pekerjaan memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
masing-masing.