Interview
+
What’s Interview?
terbagi 2 peran : interviewer sebagai penanya yang mengarahkan alur interaksi dan konteks, interviewee menjawab pertanyaan.
dalam interview memerlukan perhatian yang tetap ada oleh 2 pihak tersebut demi kelangsungan interview
jujur terhadap fakta yang ada (meski fakta dapat menimbulkan perasaan tidak enak kedua pihak dalam interview)
nah kalau interview dlm bentuk tertulis ya td saya bilang ituu namanya kuesioner
tp beda dgn media yg bisa chat ya tertulis juga tp bisa interaksi tanya jawab bisa klarifikasi kayak kita gini lah
interaksi dan konteks jawaban tertulis pada kuisioner tidak di arahkan oleh interviewer
tertulis
+
Interview as a Psychological
Assessment
Pengumpulan informasi : Riset, pemeriksaan medis/psikologis
Konteks Organisasi : seleksi, appraisal, performance appraisal datanya utk menentukan promosi,
mutasi, kompensasi, pengembangan kariir, coaching
Konseling : mengetahui Personal characteristics, studi kasus -> mendapat insight dari masalah
Hukum : sebagai saksi ahli, informasi lebih dalam dari saksi,pendampingan psikologi bagi
korban.
pendidikan : wawancara orangtua, untuk mengetahui bagaimana sikap anak di rumah dan untuk
mengetahui adanya perilaku yang berbeda
Interviewee dapat melihat suatu tanda/gerak gerik dari interviewer yang nantinya dapat
mempengaruhi respon dari interviewee (contoh : giggle/tertawa geli dari interviewer).
Dapat terjadi bias -> biasanya dalam situasi silang budaya antara interviewer dan
interviewee (contoh interviewer jawa interviewee orng toraja : karakteristik orang toraja yg
sangat kuat tuh mrk sangat family minded buanget, byk sekali jawaban arahnya ke family,
misalnya mengapa nggk nyari kerja selain toraja makasar jawaban mrk krn faktor keluarga,
patuh banget sama aturan keluarga, mpe gemes dunk saya nya, tdk 1 or 2 org yg jawab gt
tapi hampir semua tiap ditanya alasan sll larinya ke keluarga, ya brarti itu bukan alasan yg
mengada-ada krn emang mrk gt, awalnya saya pikir ah ini alasan saja, tp no tyt emang gt
banget ya kita harus paham tidak trus ngejudge bahwa mrk krn takut aja merantau or mrk
kurang aktif nyari info lain dsb.)
boros energi waktu dan biaya krn biasanya personal meski ada jg interview panel
+
Bagaimana Validitas & Reliabilitas
Interview?
Validitas dan reliabilitas alat ukur : Interviewer :
Harus dilakukan oleh orang yang terlatih : memiliki kemampuan : Accurately receiving information, Hearing interviewee,
Observing interviewee, Remembering, Critically evaluating information, Appropriately regulating behavior.(misalnya tahu
p2tkp kan? disitu ada asisten mhs mrk blm boleh mlkn interview meskipun sdh dapat kuliah ass non tes, perlu magang perlu
ditraining dulu)
reliabilitas itu kan keajegan, ini sangat tergantuung pertanyaan dan yang menanyakan/interviewer
pertnyaannya sama ditanya pada org yg sama tp interviewernya beda bisa jadi jawabnnya akan beda
bisa juga pertanyaan sama interviewernya sama ditanya pada org yg beda responnya bisa beda banget sangat tergantung pada
pemahaman / karakteristik interviewee, nah disini dibutuhkan skill dr interviewer spy pertnyaan yang sma dipahami sama juga
oleh org yang beda
itu maksud sulit mendapat reliabilitas dan validitas di intervioew nah apakah trus tidak dipakai? no nyatanya sampai sekarang
masih dipakai kok cm interview sbg psychological ass biasanya tidak berdiri sendiri kecuali utk riset ya terutama riset
kualitatif bisa sebagai metode tunggal tapi kalau dibanyak kegunaan interview biasanya dibarengi dengan tes psikologi yg lain
+
Karakteristik wawancara
interaction Pihak
Questions Tujuan
Wawancara
+
Media Wawancara
Telepon
video
Email/Chat
+
Jenis wawancara
Tidak terstruktur
+
Skill yang dibutuhkan
Accurately receiving information
Hearing interviewee
Observing interviewee
Remembering
……………………………
…………………………….
………………………dst
+
Improving interviewing skill
Next week