Anda di halaman 1dari 4

SOP Pendataan Keluarga Sehat

(Etika, Penggunaan Instrument, dan


Penyusunan Jadwal)
No Dokumen : 440 / / UPT
No Revisi : 00
Tanggal Terbit :
SOP
Tanggal Berlaku :

Halaman : 1/.....

Puskesmas Dr. M. Dody Rusdi


Bandar 1 NIP.

Proses pengumpulan data dalam pendataan keuarga sehat merupakan salah satu
Pengertian
kegiatan yang sangat berperan terhadap kualitas hasil pendataan yang
dihasilkan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. Observasi atau sering dikenal dengan pengamatan
2. Partisipasi
3. Pengukuran
4. Wawancara
Tujuan Pendataan keluarga sehat sebagian besar dilakukan dengan wawancara, karna
dengan cara ini banyak informasi yang dapat dihasilan dan dapat dilakukan
pada pengumpulan data berskala besar. Tujuannya dapat mewujudkan hasil
pendataan/ pengumpulan yang baik dalam wawancara.
Kebijakan Surat Perintah Kepala Puskesmas Nomor : ........./ ............/ PKM/2022
Referensi Modul Pelatihan Keluarga Sehat. Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Badan
PPSDM Kesehatan. Kementrian Kesehatan Tahun 2017
Langkah- Etika wawancara dalam pengumpulan data:
langkah
prosedur
1. Tim pengumpul data harus menghormati norma sosial setempat.
2. Sebelum wawancara dilakukan, pewawancara harus menerangkan secara
jelas tujuan wawancara dan pengukuran sehingga dapat memahami tujuan
pelaksanaan pendataan keluarga sehat.
3. Meminta persetujuan dari Anngota Keluarga atau yang mewakili bahwa
mereka tidak keberatan atau secara sukarela setuju untuk diwawancarai,
dilakukan pengukuran dan pemeriksaan.
4. Pada waktu menggali informasi Anggota Keluarga, pewawancara harus
menciptakan suasana yang baik’ memperhatikan dan bersikap netral
terhadap respon dari Anngota Keluarga, tidak memberikan kesan memaksa,
tidak emosi, tidak mengarahkan jawaban, menghindari percakapan yang
menyimpang atau bertele-tele, minta maaf sebelumnya untuk pertanyaan
yang sensitif.
5. Setelah selesai melakukan wawancara, ucapkan terimakasih saat
berpamitan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara :

1. Penampilan dan sikap wawancara


- Berpakaian sopan dan rapi
- Sikap rendah hati
- Sikap hormat kepada anggota keluarga
- Ramah dalam bersikap dan ucapan
- Sikap penuh pengertian pada anggota keluarga dan netral
- Sanggup menjadi pendengar yang baik
2. Kemampuan umum yang harus dimiliki pewawancara
a. Menciptakan hubungan baik dengan anggota keluarga sehingga
wawancara berjalan lancar
- Buat kesan yang baik pada saat melakukan pendekatan pertama, buat
responden merasa tenang dan nyaman berbincang dengan
pewawancara.
- Mampu melakukan pendekatan yang positif.
- Jangan mengucapkan kata-kata yang mengundang penolakan
wawancara
- Jangan membuat keraguan responden dalam memberikan jawaban
- Harus dapat meyakinkan responden akan dijaga kerahasiaannya
- Jawablah setiap pertanyaan dari anggota keluarga dengan jujur dan
meyakinkan
- Bila responden bertanya tentang tujuan pendataan, jelaskan
sejujurnyadengan bahasa yang sederhana namun bisa dimengerti
oleh responden
- Bila anggota keluarga bertanya berapa lamawaktu yang diperlukan
untuk wawancara, jelaskan waktu yang diperlukan kurang lebih 30
menit, bila responden ada keperluan penting katakan pewawancara
dapat kembali datang lagi sesuai janji waktu yang disepakati
b. Mencatat semua jawaban lisan dari anggota keluarga dengan teliti,
lengkap dan jelas. Cantumkan kode sesuai petunjuk pengisian kuesioner.
Jika jawaban responden masih membingungkan lakukan probing
(mengenali lebih dalam informasi) karena responden menjawab tidak
tahu atau tidak jelas jawaban yang diberikan karena
- Anggota keluarga tidak mengerti pertanyaan
- Anggota keluarga sedang berpikir
- Anggota keluarga tidak mau menyampaikan informasi yang
sesungguhnya
- Anggota keluarga betul-betul tidak tahu
c. Dalam melakukan wawancara untuk istilah teknis/medis yang kurang
dimengerti oleh anggota keluarga diupayakan memakai padanan istilah
setempat
d. Dalam keadaan terpaksa dimana anggota keluarga tidak dapat berbahasa
Indonesia, wawancara bisa dilakukan dalam bahasa daerah atau boleh
dibantu oleh penerjemah, namun pastikan penerjemah tidak
mempengaruhi jawaban anngota keluarga
e. Upayakan dalam melakukanwawancara, anggota keluarga seorang diri
sehingga pewawancara dapat memperoleh jawaban langsung dari
anggota keluarga, tanpa ada campur tangan pihak lain
f. Setelah selesai wawancara dengan setiap anggota keluarga, periksa
kembali semua pertanyaan, apakah semua terjawab serta jawaban
konsisten. Bila belum lengkap dan jawaban tidak konsisten, maka ulangi
lagi pertanyaan tersebut (lakukan probing) sehingga mendapat jawaban
yang benar
g. Apabila semua jawaban telah lengkap dan konsisten, sampaikan
ucapanterimakasih atas kesediaan anngota keluarga menjawab semua
pertanyaan
Unit terkait Tenaga kesehatan yang telah mengikuti pelatihan keluarga sehat (surveyor)
Lampiran

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil wawncara

Situasi Wawancara:
-Waktu
-Tempat
-Kehadiran orang ketiga
-Sikap masyarakat

Pewawancara: Responden:
- Karakteristik sosial -Karakteristik sosial
- Ketrampilan wawancara -Kemampuan menagkap pertanyaan
- Motivasi -Kemampuan menjawab pertanyaan
- Rasa Aman

Isi kuisioner:
- Peka bagi responden
- Sukar untuk ditanyakan
- Tingkat minat
- Sumber kekhawatiran

Dalam wawancara kadang kita membutuhkan probing untuk menggali jawaban


yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai