Disusun oleh:
ANNISA NABILAH
433131420120102
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistemaris
untuk mengumpulkan data dan menganalisa sehingga dapat
diketahui kebutuhan keluarga yang dibina. Adapun karakteristik
keluarga yang dikaji yaitu keluarga bapak S dengan tipe keluarga
Nuclear family yang mempunyai 2 orang anak dengan
perkembangan keluarga anak usia sekolah, kemudian koping
keluarga tersebut termasuk adaptif karena jika terjadi suatu
permasalahan dapat diselesaikan dengan baik-baik dan mengambil
keputusan keluarga secara bersama-sama. Adapun data kegiatan
perkumpulan keluarga dan interaksi dengan Masyarakat adaptif
dan system pendukung keluarga, suami, istri maupun anak saling
mendukung satu sama lain.
3. Masalah Keperawatan
Selain dilakukan pengkajian keperawatan keluarga dan melakukan
Analisa dara sampai dengan menegakkan diagnose keperawatan,
dari beberapa diagnose yang telah didapat maka pertemuan kali ini
mahasiswa mendapatkan data masalah Kesehatan keluarga tersebut
yaitu hipertensi, adapapun masalah keperawatan atau diagnose
keperawatan yang mungkin muncul yaitu: perfusi perifer tidak
efektif dengan hasil Tekanan darah pada bapak S yaitu 180/90
mmHg.
B. Tujuan Keperawatan
1. Tujuan Umum
a. Mengidentifikasi data subjektif maupun objektif pada
keluarga Bapak S yang berkaitan dengan masalah
Kesehatan hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui data keluarga dan data anggota keluarga
b. Mengetahui data pengkajian individu yang sakit
(pemeriksaan fisik)
c. Mengetahui data penunjang keluarga (Lingkungan, denah,
struktur peran, karakteristik keluarga di Masyarakat, dll)
C. Rancangan Kegiatan
1. Persiapan
a. Topik masalah: Pengkajian data umum dan pemeriksaan
fisik
b. Metode: Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi
dan aukultasi
c. Media: Format pengkajian keluarga, alat tulis, dan alat
pemeriksaan fisik (Tensi, Suhu, Timbangan dan meteran).
d. Waktu: 13.00
e. Tempat: Rumah keluarga Bapak S
f. Strategi Pelaksana:
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan format pengkajian dan laporan
2) Kontrak waktu dan tempat pada keluarga binaan
3) Menyiapkan instrumern pengkajian dan alat tulis
b. Evaluasi Proses:
1) Situasi tempat mendukung, tidak ada gangguan ataupun
hambatan yang terjadi. Pengkajian berjalan lancer
2) Keluarga bersifat kooperatif selama kegiatan dengan
berpartisipasi aktif selama menjawab pertanyaan yang
diajukan, anggota keluarga sangat ramah
c. Evaluasi Hasil:
1) Keluarga mampu memberikan informasi data kepala keluarga
2) Keluarga mampu memberikan informai mengenai data data
anggota keluarga lain nya seperti data istri dan anak nya
3) Keluarga mampu memberikan informasi data penunjang
keluarga
4) Keluarga mampu memberikan informasi pengkajian individu
yang sakit (pemeriksaan fisik) dan bersedia dilakukan
pemeriksaan fisik.
PEMBAHASAN PENJAJAKAN TAHAP 2:
Definisi:
1) Definisi Hipertensi
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam
waktu yang lama). Hipertensi merupakan kelainan yang sulit diketahui
oleh tubuh kita sendiri. Satu- satunya cara untuk mengetahui hipertensi
adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai
keadaan darah tinggi.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang
lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang
lebih rendah. diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan
darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg
atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa
minggu.
2) Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
a. Hipertensi esensial atau primer
Penyebab pasti dari hipertensi esensial sampai saat ini masih belum
dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai
penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umurstres
psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita
hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong
hipertensi sekunder.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya dapat
diketahui, antara lain kelainan pembuluh darah ginjalgangguan
kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal
(hiperaldosteronisme), dan lain lain. Karena golongan terbesar dari
penderita hipertensi adalah hipertensia esensial, maka penyelidikan
dan pengobatan lebih banyak ditujukan ke penderita hipertensi
esensial.
7) Cara Pencegahan
a. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata,
adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi,
obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar
tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb. Dilarang
merokok atau menghentikan merokok. Merubah kebiasaan makan
sehari-hari dengan konsumsi rendah garam. Melakukan exercise untuk
mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi berupa: Pengelolaan secara menyeluruh bagi
penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti
pada pencegahan primer. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap
dapat terkontrol secara normal dan stabil mungkin. Faktor-faktor
resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol. Batasi
aktivitas.