Anda di halaman 1dari 25

Ubd Sebagai

Kerangka Kerja
Kurikulum

Arina
Dwi Yuniarni
Nur Laela
Arghea
Pengembangan Kurikulum
Ketika mengembangkan kurikulum banyak pihak yang terlibat
diantaranya yaitu administrator pendidikan, para ahli bidang
kurikulum, ahli dalam bidang ilmu pengetahuan, guru, orang tua dan
tokoh masyarakat (Rouf, Said & Riyadi, 2020).

Semua pihak tersebut harus terlibat agar kurikulum yang disusun


menghasilkan output siswa yang diinginkan.

Kurikulum yang ideal harus dikembangkan berdasarkan prosedur dan


model yang sesuai.
Tyler's Rational Linear Model (1949)

Tyler berpendapat bahwa pengembangan kurikulum


harus logis dan sistematis mengikuti pola berurutan
mulai dari memilih tujuan untuk memilih
pengalaman belajar, mengorganisir pengalaman
belajar, dan evaluasi.
Taba's Grassroots Rational Model
(1962)
Taba menggunakan pendekatan akar rumput (grass-
roots approach) bagi perkembangan kurikulum.

Taba percaya kurikulum harus dirancang oleh guru


dan bukan diberikan oleh pihak berwenang.

pengembangan kurikulum harus mengikuti proses


yang berurutan dan logis.
7 langkah dalam mengembangkan kurikulum
diantaranya:

• diagnosis kurikulum,
• kebutuhan perumusan tujuan,
• tujuan pemilihan isi,
• organisasi pemilihan isi,
• pengalaman belajar,
• organisasi pengalaman belajar,
• penentuan apa yang harus dievaluasi dan cara
serta sarana untuk melakukannya.
Alan's Standards-based Curiculum
Development Model
Mengembangkan kurikulum untuk disipiln apapun
dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Tahapan dalam model pengembangan standar
kurikulum ini:

1.Mengembangkan standar,
2.Mengembangkan tolak ukur,
3.Mengembangkan produk akhir,
Lets Play
the SPIN!
Pertanyaan no 1
berdasarkan video tersebut apa saja model
pengembangan kurikulum?

Nama
Pertanyaan no 2
Menurut anda model apa yang menjadi acuan dalam
mengembangkan kurikulum di Indonesia?

Nama
Pertanyaan no 3
Jika anda menjadi penentu kebijakan pengembangan
kurikulum, bagaimana sebaiknya dalam mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan karakteristik bangsa
Indonesia?

Nama
Pengembangan Kurikulum Menggunakan Kerangka UbD
Pengembangan kurikulum menggunakan
kerangka UbD (Understanding by Design)

Understanding by Design ini dikembangkan oleh Grant Wiggins


dan Jay McTighe 2006 dalam bukunya yang berjudul
Understanding by Design Expanded 2nd Edition

Kerangka UbD merupakan model pengembangan kurikulum


namun berangkat dari hasil belajar.
Capaian yang diharapkan menjadi tolak ukur dalam
pengembangannya
Understanding by Design (UbD)

sebuah design untuk sebuah pemahaman.


Pemahaman dalam hal ini diartikan secara
mendalam, dimana siswa tidak hanya
mengetahui sebuah topik dan pembahasannya
tetapi segala hal yang berkaitan dengan
pemahaman tersebut.
Menurut Wiggins McTinghe desain
yang tepat untuk pendekatan
Understanding by Design adalah
backward design.
Backward design adalah metode merancang
kurikulum pendidikan dengan menetapkan tujuan
sebelum memilih metode pembelajaran dan bentuk
penilaian, kerangka berpikir yang dimulai dari
akhir dengan menentukan ide besar dari materi
pembelajaran.
Menurut Wiggins dan McTighe, sebaiknya langkah
tersebut dibalik (backward design)
agar kita menyusun kegiatan yang lebih terarah
tujuannya.

Dengan menentukan asesmen terlebih dahulu, maka kita


akan tahu ke mana arah tujuan pembelajaran kita.
Asesmen didesain dengan merujuk kepada tujuan, dalam
hal ini adalah kompetensi yang ada di Standar Isi.
Dampak positif

• Pengajar dapat memastikan keterkaitan tujuan pembelajaran,


evaluasi pembelajaran, dan langkah pembelajaran sehingga
saat pembelajaran dilakukan,
• siswa memahami mengapa mereka harus mempelajari dan
menguasai materi itu, sehingga pada akhirnya nilai mereka
baik dan itu berarti tujuan pembelajaran tercapai
Lets Play
the SPIN!
Pertanyaan no 1
Bagaimana anda memaknai istilah Understanding by Design?

Nama
Pertanyaan no 2
Jelaskan perbedaan pengembangan kurikulum menggunakan
UbD dengan pengembangan kurikulum dengan model
lainnya?

Nama
Pertanyaan no 3
Jika kurikulum UbD ini diterapkan di Indonesia, apa saja
dampak positifnya bagi siswa, guru, dan lembaga?

Nama
Thank You
for your
Participation

Anda mungkin juga menyukai