Anda di halaman 1dari 10

BUDIDAYA TANAMAN JAHE

Oleh :
Joko Fathur Rahman., S.P
1.1. Sejarah Tanaman Jahe
• Jahe diperkirakan berasal dari India. Namun ada
pula yang mempercayai jahe berasal dari
Republik Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe
dibawa sebagai rempah perdagangan hingga Asia
Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur
Tengah. Kemudian pada zaman kolonialisme,
jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan pedas
pada makanan segera menjadi komoditas yang
populer di Eropa.
1.2. Ciri Morfologis
• Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30
cm hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang
dengan daging akar berwarna kuning hingga
kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip
dengan panjang 15 hingga 23 mm dan panjang 8
hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
• Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat
telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5
hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5
hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan.
Bibir bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik
berjumlah dua.
1.3. Taksonomi Jahe
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga/ genus : Zingiber
Jenis/ spesies : Zingiber officinale Rocs.

• Jahe digolongkan ke dalam divisi Magnoliophyta


(juga dikenal dengan istilah Angiospermaae) yakni
kelompok tumbuhan yang berkembangbiak secara
generatif berupa bunga. Divisi Magnolophyta dibagi
lagi ke dalam dua kategori yakni Magnoliopsida dan
Liliopsida. Jahe sendiri dimasukkan ke dalam
karegori kedua yakni Liliopsida atau tanaman
monokotil atau berbiji tunggal.
1.4. Jenis Jahe
• Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk & warna
rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu:
1. Jahe putih / kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak:
Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias
dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai
jahe segar maupun jahe olahan.
2. Jahe putih / kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit:
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih
besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping
seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk
diekstrak oleoresin & minyak atsirinya.
3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada
jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen
setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama
dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
1.5. Kandungan Kimia
Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan komposisi unsur-unsur didalam 100g jahe :

Kandungan Jumlah

Protein 8.6%

Karbohidrat 66.5%

Lemak 6.4%

Serat 5.9%

Abu 5.7%

Kalsium 0.1%

Fosfor 0.15%

Zat besi 0.011%

Sodium 0.3%

Potasium 1.4%

Vitamin A 175 IU

Vitamin B1 0.05 mg

Vitamin B2 0.13 mg

Vitamin C 12 mg
1.6. Manfaat Tanaman

• Manfaat secara pharmakologi antara lain adalah


sebagai karminatif (peluruh kentut), anti
muntah, pereda kejang, anti pengerasan
pembuluh darah, peluruh keringat, anti
inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik,
anti rematik, serta merangsang pengeluaran
getah lambung dan getah empedu.
1.7. Budidaya Tanaman Jahe

A. Syarat Tumbuh C. Pengolahan Media Tanam


Tanaman jahe membutuhkan Untuk mendapatkan hasil panen yang
optimal harus diperhatikan syarat-syarat
curah hujan relatif tinggi, yaitu
tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe.
antara 2.500-4.000 mm/tahun. Bila keasaman tanah yang ada tidak sesuai
Pada umur 2,5 sampai 7 bulan dengan keasaman tanah yang dibutuhkan
atau lebih tanaman jahe tanaman jahe, maka harus ditambah atau
memerlukan sinar matahari. dikurangi keasaman dengan kapur.
B. Pembibitan
Bibit berkualitas adalah bibit
yang memenuhi syarat mutu D. Teknik Penanaman
genetik, mutu fisiologik Pembudidayaan jahe secara monokultur
(persentase tumbuh yang pada suatu daerah tertentu memang dinilai
tinggi), dan mutu fisik. yang cukup rasional, karena mampu
dimaksud dengan mutu fisik memberikan produksi dan produksi tinggi.
adalah bibit yang bebas hama
dan penyakit.
E. Pemeliharaan Tanaman F. Hama dan Penyakit
Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, Kepik, menyerang daun tanaman hingga
hendaknya diadakan untuk melihat berlubang-lubang. Ulat penggesek akar,
rimpang yang mati. Bila demikian menyerang akar tanaman jahe hingga
harus segera dilaksanakan menyebabkan tanaman jahe menjadi
penyulaman agar pertumbuhan bibit kering dan mati.
sulaman itu tidak jauh tertinggal
dengan tanaman lain, maka
sebaiknya dipilih bibit rimpang yang
baik serta pemeliharaan yang benar.

G. Pengendalian Hama Atau Penyakit Secara Organik


Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan
digunakan dalam pengendalian hama, antara lain adalah :
a. Tembakau d. Neem Tree atau Mimba
b. Piretrum e. Bengkuang
c. Tuba f. Jeringau
Simpulan
• Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu,
teknologi, seni, dan ekonomi.  Praktek hortikultura
modern berkembang berdasarkan pengembangan
ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi
dan menangani komoditas hortikultura yang
ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi
maupun kesenangan pribadi.
• Di Indonesia terdapat tiga macam jenis jahe, jahe
putih, jahe kuning, dan jahe merah. Manfaat dan
khasiat jahe sangatlah banyak bagi kehidupan
manusia.

Anda mungkin juga menyukai