Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 7

Muhamad Haikal Amerza Razaak –


01 202244500608

Muhammad Rezki Hastan Tawulo –


02 202244500647

03 Firda Amalia – 202244500651

04 Rafli Pasa Naufal Asni - 202244500595


01 Pengertian Pancasila

A. Secara Etimologis

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri


dari dua kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan
Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan
yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau
bangsa. kelakuan atau perbuatan yang menurut adab
(sopan santun) akhlak dan moral.
B. Secara Historis C. Secara Terminologis

Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang


Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945 itu
BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat,
telah melahirkan negara republik Indonesia. Untuk
mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas
melengkai alat-alat perlengkapan negara
pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah tentang
sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka.
suatu calo rumusan dasar negara Indonesia yang akan
Maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga
(PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya
orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan
tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan
Soekarno.
UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan
Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang tersebut Ir.
UUD 1945. Adapun UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1
Soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan
aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1
dasar negara Indonesia. Kemudian untuk memberikan
Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
nama “Pancasila” yang artinya lima dasar
02 Pengertian Filsafat

A. Secara Umum

Adalah suatu kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk


memberikan suatu pandangan hidup yang
menyeluruh berdasarkan refleksi atas pengalaman
hidup maupun pengalaman ilmiah. Filasafat
merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki
logika, metode dan sistem. Namun filasafat berbeda
dari ilmu-ilmu pengetahuan kehidupan lainnya oleh
karena memiliki obyek tersendiri yang sangat luas.
B. Menurut Para Ahli

Pengertian filasafat menurut para ahli memiliki perbedaan


dalam mendefinisikan filasafat yang disebabkan oleh
perbedaan konotasi filasafat dan keyakinan hidup yang
dianut mereka. Berikut beberapa pengertian filasafat
menurut para ahli yang memiliki pengertian jauh lebih luas
dibandingkan dengan pengertian menurut Bahasa.
Cicero (106 – 43 SM) Filasafat adalah seni kehidupan
01 sebagai ibu dari semua seni.

Aristoteles (384 – 322 SM) Filasafat adalah memiliki


02 kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala
benda.

Plato (427 – 347 SM) Filasafat itu adalah tidaklah lain


03 dari pengetahuan tentang segala yang ada.

Al Farabi (wafat 950 M) Filasafat itu ialah ilmu


04 pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan
menyelidiki hakekatnya yang sebenernya.
Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat

Kesatuan sila-sila pancasila pada hakikatnya


bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat
formal logis saja namun juga meliputi kesatuan
dasar antropologis, dasar epistemologis serta dasar
aksiologis dari sila-sila pancasila. Sebagaimana
dijelaskan bahwa kesatuan sila-sila pancasila adalah
bersifat hierarkhis dan mempunyai bentuk
piramidal, digunakan untuk menggambarkan
hubungan hierarkhis sila-sila pancasila dalam
urutan-urutan luas (kuantitas) dan dalam pengertian
inilah hubungan kesatuan sila-sila pancasila itu
dalam arti formal logis.
01 Dasar Antropologis sila-sila Pancasila

02 Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila

03 Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila


01 Dasar Antropologis sila-sila Pancasila

Manusia sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara


ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu terdiri atas
susunan kodrat yaitu raga dan jiwa atau jasmani dan rokhani,
sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial, serta kedudukan kodrat manusia
sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan sebagai makhluk
Tuhan YME.
Hakikat kesatuan sila-sila pancasila yang bertingkat dan
berbentuk piramidal dapat dijelaskan sebagai berikut

Sila pertama keTuhanan Yang Sila kedua kemanusiaan yang adil


Maha Esa dan beradab,

Rakyat adalah sebagai unsur pokok


Tuhan adalah sebagai asal mula segala
negara dan rakyat adalah merupakan
sesuatu, adanya Tuhan adalah mutlak,
totalitas individu-individu yang bersatu
sempurna dan kuasa, tidak berubah,
yang bertujuan mewujudkan suatu
tidak terbatas serta pula sebagai
keadilan dalam hidup bersama (keadilan
pengatur tata tertib alam.
sosial).
Sila keempat adalah Kerakyatan yang dipimpin
Sila Ketiga Persatuan Indonesia, oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

Hakikat rakyat adalah sebagai akibat


Pada hakikatnya yang bersatu adalah
bersatunya manusia sebagai makhluk
manusia sebagai makhluk Tuhan YME,
Tuhan YME dalam suatu wilayah negara
adapun hasil persatuan di antara individu-
tertentu. Maka secara ontologis adanya
individu, pribadi-pribadi dalam suatu
rakyat adalah ditentukan dan sebagai
wilayah tertentu disebut sebagai rakyat
akibat adanya manusia sebagai makhluk
sehingga rakyat adalah merupakan unsur
Tuhan YME yang menyatukan diri dalam
pokok negara.
suatu wilayah negara tertentu.
Sila kelima adalah Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia

Hakikatnya adalah bahwa keadilan


adalah sebagai akibat adanya negara
kebangsaan dari manusia-manusia yang
berketuhanan YME.
02 Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya juga


merupakan suatu sistem pengetahuan. Pancasila disebut juga
menjadi suatu ideologi dalam kehidupan manusia di bumi
Indonesia ini, sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki
3 unsir pokok agar dapat menarik loyalitas dari pendukungnya
yaitu :

01 Logos yaitu rasionalitas atau penalarannya

02 Pathos yaitu penghayatannya

03 Ethos yaitu kesusilaannya


Selain itu terdapat juga 3 persoalan
mendasar di dalam epistemologis, yaitu:

01 Tentang sumber pengetahuan manusia

Tentang Teori kebenaran pengetahuan


02 manusia

03 Tentang watak Pengetahuan manusia


Dasar-dasar rasional logis pancasila juga
Isi arti pancasila yang umum universal yaitu hakikat
menyangkut isi arti sila-sila pancasila.
sila-sila pancasila artinya hal itu merupakan esensi atau
Susunan isi arti pancasila meliputi 3 hal inti sari pancasila sehingga merupakan pangkal tolak
yaitu : 01
derivasi baik dalam bidang kenegaraan dan tertib hukum
Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai
bidang kehidupan konkrit

Isi arti pancasila yang umum kolektif artinya yaitu isi


02 arti pancasila sebagai pedoman kolektif negara dan
bangsa Indonesia terutama dalam tertib hukum
Indonesia.

Isi arti pancasila yang bersifat khusus dan konkrit yaitu


03 isi arti pancasila dalam realisasi praksis dalam berbagai
bidang kehidupan sehingga memiliki sifat yang khusus
konkrit serta dinamis.
Di dalam Pancasila terdapat manusia yang
bersifat monopluralis dan terdiri dari Jiwa dan
raga. Tingkatan di dalam raga manusia terdiri Akal yaitu suatu potensi unsur kejiwaan manusia dalam
dari : Fisis Anorganis, Vegetatif serta animal. 01 mendapatkan kebenaran pengetahuan manusia
Dan urutan tingkatan jiwa manusia yang terdiri
atas unsur-unsur potensi jiwa manusia meliputi :

Rasa yaitu suatu potensi jiwa manusia dalam tingkatan


02 kemampuan estetis (keindahan), dan

Kehendak adalah unsur potensi jiwa manusia dalam


03 kaitannya dalam bidang moral atau etika.
03 Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila

Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat juga memiliki satu


kesatuan dasar aksiologisnya sehingga nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila pada hakikatnya juga
merupakan suatu kesatuan.
Menurut Max Sacheler berdasar tinggi rendahnya nilai
dapat digolongkan ke dalam 4 tingkatan yaitu :

Nilai-nilai kenikmatan yaitu nilai yang berkaitan Nilai-nilai kerokhanian yaitu dalam
01 dengan panca indera manusia yaitu sesuatu yang 04 tingkatan ini terdapatlah modalitas
mengenakkan dan tidak mengenakkan nilai dari yang suci, contoh dalam hal
ini adalah nilai-nilai pribadi.
Nilai-nilai kehidupan yaitu nilai-nilai yang
02 penting bagi kehidupan manusia misal
kesegaran jasmani, rokhani serta kesejahteraan
hidup

Nilai-nilai kejiwaan yaitu terdapat nilai-nilai


kejiwaan yang sama sekali terlepas dari keadaan
03 jasmani atau lingkungan, contohnya keindahan,
kebenaran, serta pengetahuan murni yang
didapat di dalam filsafat, dan
Nilai-nilai kerokhanian pun dibedakan lagi di dalam 4
macam yaitu :

Nilai religius yaitu nilai yang


Nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada
01 akal, rasio, budi atau cipta manusia
04 berhubungan dengan kepercayaan dan
keyakinan manusia dan nilai religius
ini bersumber kepada wahyu yang
berasal dari Tuhan YME
Nilai keindahan atau estetis yaitu nilai yang
02 bersumber pada perasaan manusia

Nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang


03 bersumber pada pada unsur kehendak manusia,
dan
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai