Oleh:
Dian Oka Putra
• zaman Nabisaw metode penentuan awal
bulan kamariah, khususnya bulan-bulan
ibadah, adalah rukyat.
• nabi saw sendiri memerintahkan melakukan
rukyat untuk memulai Ramadan dan Syawal,
sebagaimana dapat kita baca dalam hadis
beliau
Ru’yat bil Fi’ly
Tidak kurang dari 33 hadits Rasulullah s.a.w. yang
menerangkan tentang ru’yatul hilal :
Shohih Bukhori : 1 hadits
Shohih Muslim : 4 hadits
Turmudzy : 2 hadits
Nasa’ie : 6 hadits
Ibnu Majah : 1 hadits
Imam Ahmad : 17 hadits
Ad-Darimy : 1 hadits
Hadits 1
ان
ٍ َ بسْ ح
ُ ب ر
ُ مَ ق ْ
ِ َ ال َّش ْمسُ َو
ال
Artinya: “Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”
5. Firman Allah Swt dalam Q.s. Yasin ayat 39-40:
ُون
ِ ج ْ
ُر ع ْ
ال َ
ك د
َ ا ع
َ ى َّ تحَ ل
َ از
ِ َ َ ن م ُ ه ا َ نرْ َّ
د َ ق ر
َ مَ
َ َو
ق ْ
ال
ك ْالقَ َم َر
َ َا َأ ْن تُ ْد ِر#) اَل ال َّش ْمسُ يَ ْنبَ ِغي لَه.( ْالقَ ِد ِيم
َ ك يَ ْسبَح
ُون ٍ َار َو ُك ٌّل فِي فَل ِ َ هَّ نال ُ
ق ِ َ َواَل الل
با س ل ُ ْ
ي َّ
Artinya: “Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-
manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang
terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan
malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing
beredar pada garis edarnya”
6. Firman Allah Swt dalam Q.s. al-Baqarah:189:
اس
ِ َّ ن لِ ل ُ
يتِ ق ا و م ي
َ َ َ ه
ِ ْ
ل ُ ق ة
ِ َّ لهِ األ ن
ِ ع
َ #
ك
َ َ ن و ُ لَأ يَ ْس
َو ْال َح ّج
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit.
Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi
manusia dan (bagi ibadat) haji”
7. Hadist dari Ibnu Umar:
Hisab Urfy
Hisab
Wujudul Hilal
Haqiqie