Anda di halaman 1dari 11

Perencanaan Kas

Per-8/PB/2022
Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan
Pengeluaran Negara pada Akhir Tahun Anggaran
2022

1
Perencanaan Kas pada Akhir Tahun Anggaran 2022

Proyeksi Jangka Menengah


diperlukan untuk
Proyeksi Bulanan
memproyeksikan potensi
SILPA/SIKPA akhir tahun

PERENCANAAN KAS
Relaksasi RPD untuk
belanja Pegawai,
UP/TUP/GUP

RPD Harian

RPD otomatis untuk semua


nilai

2
Relaksasi RPD Harian

3
Proyeksi Bulanan pada Akhir Tahun Anggaran 2022
Proyeksi diisi dengan perkiraan realisitis terhadap sisa Pagu yang tersedia s.d. Oktober 2022. Proyeksi bulanan tidak dapat melebihi sisa pagu
yang tersedia, namun dapat diproyeksikan dibawah sisa pagu sesuai dengan perkiraan realistis dari satuan kerja.

Proyeksi s.d. Akhir Tahun


Jenis Realisasi s.d. Sisa Pagu s.d November Desember
Pagu
Belanja Oktober Oktober
Proyeksi Real Proyeksi Real
51

52

53

57

58

Total
• Proyeksi Bulanan yang diinput oleh Satker sangat diperlukan untuk manajemen SiLPA/SiKPA akhir tahun
berdasarkan informasi yang berasal dari Satker.
• Satker menyusun Proyeksi Bulanan dengan proyeksi pengeluaran bulanan sampai dengan akhir tahun
secara periodik paling lambat tanggal 5 bulan berkenaan
• Proyeksi pengeluaran bulanan dimutakhirkan mulai tanggal 10 s.d. 15 bulan berkenaan.

4
Proyeksi Bulanan Pada SAKTI (Operator Pembayaran)

5
RPD Harian pada Akhir Tahun Anggaran 2022

PPK PPSPM KPPN

SPP SPM Diterima KPPN

Default tanggal SP2D


Setelah SPP diterbitkan, jatuh tempo sesuai dengan Tanggal
Setelah SPM disetujui, jatuh tempo
akan terbentuk otomatis 5 HK sejak Jatuh Tempo yang
akan disesuaikan secara otomatis 2HK
SPP diterbitkan telah terbentuk di
level PPK/PPSPM

SP2D

 Satuan kerja membuat RPD secara otomatis ketika SPP diterbitkan dan diupdate secara otomatis ketika SPM disetujui
 KPPN memiliki memiliki menu monitoring proses penyelesaian tagihan.
 PKN memiliki kewenangan untuk mengatur perubahan jatuh tempo sebelum SP2D diterbitkan.
 RPD akhir tahun pembayaran UP/TUP/GUP Tunai, pembayaran GUP/PTUP KKP, pembayaran belanja pegawai yang meliputi namun tidak terbatas pada
pembayaran gaji induk, uang makan, uang lembur, gaji PPPK, penghasilan PPNPN, pembayaran melalui platform pembayaran pemerintah; dan
pengesahan. 
Contoh Kasus 1: SPM direkam lebih cepat dari Jatuh Tempo SPP

Kirim Setuju JT Updated


SPP No 1 SPM No 1 SPM No 1

JT Awal
SPP No 1 Jatuh Tempo yang semula
pada tanggal 8, diupdate
menjadi tanggal 4

7
Contoh Kasus 2: SPM direkam pada H-1 Jatuh Tempo SPP

Kirim
SPP No 1

JT
Setuju SPP No 1
SPM No 1 JT
SPM No 1

Jika SPM disetujui pada H-1


Jatuh Tempo maka, Jatuh
Tempo SPM tetap pada Jatuh
Tempo SPP

8
Contoh Kasus 3: SPM direkam pada Hari Jatuh Tempo SPP

Kirim
SPP No 1
Setuju
SPM No 1 JT
JT SPM No 1
SPP No 1

Jatuh Tempo yang semula


pada tanggal 8, diupdate
menjadi tanggal 10

9
Contoh Kasus 4: SPM direkam Setelah Hari Jatuh Tempo SPP

Kirim
SPP No 1

Deviasi
Setuju JT
JT
SPM No 1 SPM No 1
SPP No 1

• Jatuh Tempo yang semula


pada tanggal 8, diupdate
menjadi tanggal 11
• Jatuh Tempo awal (tanggal 8)
akan membentuk deviasi

10
Contoh Kasus 5: Penolakan SPM

Setuju Perbaikan
Kirim SPM No 1 SPM No 1 JT Updated
SPP No 1 Ditolak JT tetap SPM No 1 Catatan:
SPM No 1
• Jika Perbaikan SPM disetujui
pada hari H Jatuh Tempo SPM
JT Awal dan ke depan, terbentuk jatuh
SPP No 1 tempo baru HK+2 dari
Perbaikan SPM. Atas Jatuh
Tempo awal, akan membentuk
deviasi.

• Jika Penolakan SPM


menyebabkan perekaman
SPP/SPM nomor baru, maka
Jatuh Tempo yang semula akan terbentuk siklus jatuh
pada tanggal 8, diupdate tempo yang baru. Atas Jatuh
Tempo awal, akan membentuk
menjadi tanggal 4 deviasi.

11

Anda mungkin juga menyukai