Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS

PERTAMINA

PENGANTAR PERKULIAHAN
KEWARGAANEGARAAN

PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

PERTEMUAN
KE-1

Dosen:
Dr. Drs. Marsono, M.Si, CIQnR 1
PERTEMUAN TOPIK DAN KONTEN PERKULIAHAN
KE-

1 PENGANTAR PERKULIAHAN KEWARGANEGARAAN


1.1 LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN
TINGGI
1.2 SUBSTANSI DAN ORIENTASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1.3 KONTRAK KULIAH

 Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK):


1. Mahasiswa mampu memahami landasan filosofis, visi, misi dan tujuan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.
2. Mahasiswa mampu mengaitkan visi dan misi mata kuliah dengan program studi yang
digeluti.
PENDIDIKAN PANCASILA 2
PENGANTAR PERKULIHAN
 Jenis Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan:
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu MKDN (Mata Kuliah Dasar
Nasional), wajib dikontrak oleh Mahasiswa S1.
 Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Pendidikan Kewarganegaraan:
Mahasiswa mampu mengkomunikasikan informasi, ide, permasalahan dan solusi
secara efektif kepada komunitas terkait masyarakat secara umum, mampu
menerapkan etika, norma-norma ilmu pengetahuan , rekayasa dan praktek sosial
pada bidang masing-masing dan mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan sosial.

PENDIDIKAN PANCASILA 3
 Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) Pendidikan
Kewarganegaraan:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah-masalah kontekstual yang terjadi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta mampu mendeskripsikan
eksistensi nilai-nilai Pancasila dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
 Topik Pendidikan Kewarganegaraan:
1. Pengantar Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Bela Negara
3. Identitas Nasional
4. Negara dan Konstitusi
5. Demokrasi
6. Warga Negara serta Hak dan Kewajiban
7. Negara Hukum
PENDIDIKAN PANCASILA 4
8. UTS
9. Geopolitik
10. Geostrategi
11. Polstranas (1)
12. Polstranas (2)
13. Otonomi Daerah
14. Lingkungan Hidup
15. Pendidikan Antikorupsi dan Kesadaran Pajak
16. UAS

PENDIDIKAN PANCASILA 5
 Absensi:
o Absensi dilakukan di SIUP dari awal perkuliahan sampai 20 menit kedepan
o Bagi yang lebih dari 20 menit, perbaikan absensi karena alasan jaringan,
dilakukan pada hari yang sama,lebih dari itu tidak bisa lagi diperbaiki.
 Quis:
o Quis terbagi menjadi dua bentuk quis lisan dan quis tertulis
o Platform quis menggunakan e learning dan google form

PENDIDIKAN PANCASILA 6
 Etika:
o Gunakan bahasa yang santun sesuai karakter Pancasila dalam berkomunikasi
di WA grup, chat MS team dan lainnya.
o Gunakan grup untuk bertanya apapun (tidak chat pribadi) agar bisa di jawab
dan diketahui
o Whatsap group hanya digunakan untuk hal yang bersifat urgen dan
informatif (tidak dibuat bercanda) untuk memudahkan scroll informasi
 Metode Pembelajaran:
o Ceramah/ Presentasi
o Diskusi materi
o Pembahasan kasus
o Penugasan
PENDIDIKAN PANCASILA 7
 Penugasan:
o Setiap pertemuan akan ada tugas
o Tugas berupa pembuatan makalah dan pembuatan resume per pertemuan
o Pembuatan resume menggunakan e learning UP
o Tugas individu dan kelompok berupa pembuatan makalah
o Lihat ketentuan mengenai waktu
o Terdapat toleransi yang ditentukan dari waktu seharusnya (jika mahasiswa
mengalami kendala bandwith),diluar ketentuan cut off waktu maka tidak
perlu lagi mengirim tugas dengan cara apapun)

PENDIDIKAN PANCASILA 8
 Ketentuan Pembuatan Makalah:
1. Makalah diketik di kertas A4, 1,5 spasi, huruf arial dengan font size 12. Diketik 4 cm
dari tepi kertas bagian atas, 4 cm dari tepi kertas bagian kiri, 3 cm dari tepi kertas
bagian kanan dan 3 cm dari tepi kertas bagian bawah.

2. Format Tugas/Paper:
Cover
Daftar Isi
I. Pendahuluan
II. Permasalahan
III. Tujuan Pembuatan Paper
IV. Pembahasan dan Analisis
V. Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran (jika ada)
PENDIDIKAN PANCASILA 9
3. Setiap halaman diberi nomor kecuali halaman cover di pojok kanan atas kertas.
4. Jumlah halaman tidak ditentukan.
5. Jika mengutip pendapat ahli harus dituliskan sumbernya (bodynote) dan pada akhir
paper ditulis Daftar Pustaka.
6. Dilarang meng-coppy hasil karya orang lain (plagiat), ketahuan tugas tidak akan dinilai.
7. Tugas dikumpulkan dalam bentuk hard dan soft file tepat pada waktu yang ditentukan.

PENDIDIKAN PANCASILA 10
TUGAS INDIVIDU TUGAS KELOMPOK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

………………………………………………………… …………………………………………………………
……………………………………………… ………………………………………………
(JUDUL) (JUDUL)

DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH:
Badu
NIM ……………… 1. Badu NIM
………………
2. Margaret Tulkiyem NIM
………………
3. Bejo William NIM
………………
4. Dulhamid NIM
………………
5. …..
PROGRAM STUDI ……………………………………….
FAKULTAS ……………………………………..
UNIVERSITAS PERTAMINA
2022
PROGRAM STUDI ……………………………………….
FAKULTAS ……………………………………..
UNIVERSITAS PERTAMINA
2022

PENDIDIKAN PANCASILA 11
 Persentase Penilaian:
No. Aspek yang Dinilai Persentase

1. Quis 10%

2. Aktivitas dan Penugasan 20%

3. UTS 30%

4. UAS 40%

PENDIDIKAN PANCASILA 12
 Kriteria Kelulusan:

PENDIDIKAN PANCASILA 13
 Referensi:
Amin, Zainul Ittihad. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Dwiyatmi, Sri Harini. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kaelan. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Penerbit Paradigma.
Karsadi. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Paristiyanti, Nurwardani. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kemenristekdikti.
PENDIDIKAN PANCASILA 14
Potret Bangsa

PENDIDIKAN PANCASILA 15
1.1 LANDASAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN
TINGGI
 LANDASAN HISTORIS
 Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata kuliah wajib umum
dapat ditelusuri dari berbagai upaya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan serta menegakkan NKRI antara lain:
a. Perjuangan para pahlawan untuk melawan penjajahan: Pangeran
Diponegoro, Untung Surapati, Imam Bonjol, Hasanuddin, Cut Nyak Dien dll
b. Pergerakan dengan mendirikan berbagai organisasi pemuda, seperti Boedi
Oetomo, Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, Taman Siswa sebagai wujud
Kebangkitan Nasional yang bergerak dalam bidang pendidikan,
keagamaan, sosial kemasyarakatan sebagai perwujudan Kebangkitan
Nasional.
PENDIDIKAN PANCASILA 16
c. Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 sebagai perwujudan tekad dan
semangat para pemuda untuk bertanah air satu tanah air Indonesia,
berbangsa satu bangsa Indonesia, dan berbahasa persatuan bahasa
Indonesia.
d. Pada masa penjajahan Jepang, para pemuda mempersiapkan untuk
mendirikan negara Indonesia sebagai suatu negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
e. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
f. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan untuk
menghadapi Belanda yang ingin menjajah dan menguasai kembali
Indonesia.
g. Perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi pengkhianatan,
pemberontakan, penyelewengan, dan separatis.
PENDIDIKAN PANCASILA 17
 LANDASAN YURIDIS
 UUD 1945 Pasal 27 ayat (3), Pasal 30 ayat (1), dan Pasal 31 ayat (1), (3), dan
(5). Pasal 27 ayat (3) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30 ayat (1)
menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 31 ayat (1)
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Pasal 31 ayat (3) menyebutkan bahwa pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dalam Undang-Undang. Pasal 31 ayat (5)
menyebutkan bahwa pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa
untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
PENDIDIKAN PANCASILA 18
 Keputusan Mendikbud dan Menhankam No: 061U/1985 dan
KEP/002/II/1985 tanggal 1 Februari yang berisi tentang mata kuliah
Kewiraan (Kewarganegaraan) sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum
(MKDU) pada semua Perguruan Tinggi di Indonesia.
 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 yang disempurnakan dengan
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menjelaskan bahwa Pendidikan Bela Negara dan Pendidikan
Kewiraan termasuk dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Undang-Undang
RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyebutkan bahwa
Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah Pendidikan Agama,
Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

PENDIDIKAN PANCASILA 19
 Keputusan Dirjen Dikti No: 267/DIKTI/Kep/2000 tentang Penyempurnaan
GBPP Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Kewarganegaraan, Keputusan Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, Keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
 Menurut Keputusan Dirjen Dikti No: 43/DIKTI/kep/2006 visi Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi merupakan sumber nilai dan
pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna
mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia
seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yg dihadapi bahwa
mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yg harus memiliki visi
intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan, dan cinta tanah air.
PENDIDIKAN PANCASILA 20
1.2 SUBSTANSI DAN ORIENTASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
 Pendidikan Kewarganegaraan termasuk kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi bertujuan membantu
mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan
serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya dengan rasa
tanggungjawab kemanusiaan.
 Dalam konteks mata kuliah pengembangan kepribadian kompetensi yang
dimaksud merupakan kemampuan dan kecakapan yang terukur setelah
mahasiswa mengikuti proses pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi
kemampuan akademik, sikap dan keterampilan.

PENDIDIKAN PANCASILA 21
 Dalam pembelajarannya minimal mencapai kompetensi dasar atau yang sering
disebut kompetensi minimal terdiri dari tiga jenis, yaitu: (1) kecakapan dan
kemampuan penguasaan pengetahuan yang terkait dengan materi inti, (2)
kecakapan dan kemampuan sikap, dan (3) kecakapan dan kemampuan
mengartikulasikan keterampilan seperti kemampuan berpartisipasi dalam
proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap
penyelenggara negara dan pemerintahan.
 Ketiga kompetensi tersebut diartikulasi oleh mahasiswa untuk mengadakan
pembelajaran (transfer of learning), pengalihan nilai (transfer of value) dan
pengalihan prinsip-prinsip (transfer of principles).
 Kemampuan mendapatkan kepercayaan dari rakyat, kemampuan membangun
kearifan diri (self wisdom) dalam menggunakan kepercayaan yang diberikan
masyarakat merupakan tuntutan dasar kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian.
PENDIDIKAN PANCASILA 22
1.3 KONTRAK KULIAH
 Kehadiran sbg kelulusan mata kuliah sesuai aturan Universitas Pertamina
 Alasan ketidakhadiran (di bagian administrasi akademik)
 Wajib menjalankan webcam/kamera depan selama tatap maya
 Menjaga tata tertib ditandai dengan persetujuan kontrak secara tertulis
 Resume wajib dibuat per pertemuan

PENDIDIKAN PANCASILA 23
Terima Kasih

Selamat Belajar
24

Anda mungkin juga menyukai