Anda di halaman 1dari 24

SIROSIS HATI

kelompok 6

 TARSILIUS MANCU (22201306)


 ADRIANUS HASMAN (22201334)
 YOHANES GERARDUS ARMAN (22201338)
 EMYLIA YUNITA (22201305)
 ERMELINDA MURNI (22201304)
 NONA MAS’AD (22201301)
Definisi Penyakit Sirosis Hepatitis
 Sirosis Hepatitis adalah ditandai dengan
fibrosis dan pembentukan nodul hati,
sekunder akibat cedera kronis, yang
menyebabkan perubahan organisasi lobular
hati yang norma l(Sharma B.Jhon 2021).

 Sirosis Hepatitis ditandai oleh fibrosis


jaringan hati yang menyebabkan
berkurangnya massa,terganggunya
fungsi hati dan berubahnya aliran darah.
(Priscilla Lemone 2016)
Etiologi

 Kolestasis

 hepatitis virus

 Kelainan metabolik

 Alkoholisme

 malnutrisi
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala dini adalah samar dan non spesifik;
kelelahan, anoreksia, dispepsia, flatulen,
perubahan defekasi (konstipasi atau diare),
berat badan berkurang, nausea, muntah,
nyeri tumpul pada epigastrium atau kuadran
kanan atas.
 Manifestasi gagal hepatoseluler; ikterus,

edema perifer, kecenderungan perdarahan,


eritema palmar, angioma laba-laba,
ensefalopati hepatikum.
LANJUTAN
 Manifestasi hipertensi portal; adalah
peningkatan resistensi aliran darah melalui
hati sehingga mengurangi aliran keluar
melalui vena hepatika dan meningkatkan
aliran masuk sehingga menghasilkan bahan
berlebihan pada sistem portal, mencakup :
splenomegali, varices esophageal, vena
kolateral pada dinding abdomen serta ascites.
 perdarahan gusi, epistaksis, gangguan siklus
haid, ikterus dengan air kemih berwarna
seperti teh pekat, hematemesis, melena.
Pemeriksaan Diagnostik

 Pemeriksaan Pemeriksaan Fungsi Hati


 HDL(Lipoprotein Densitas Tinggi) disertai

trombosit dilakukan
 Pemeriksaan koagulasi
 Elektrolit Serum dihitung
 Kadar Bilirubin
 Kadar Albumin Serum
 Kadar Amonia Serum
 USG Abdomen
 Esofagoskopi
 Biopsi Hati
Komplikasi
 Ensepalopati Hepatikum

 Varises Esophagus Varises esophagus

 Peritonitis Bakterial Spontan (PBS)

 Sindrom Hepatorenal

 Sindrom Hepatopulmonal
Asuhan Keperawatan
 Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit sekarang:kelemahan,
kelelahan, anoreksia, dispepsia flatulen,
perubahan defekasi (konstipasi atau diare),
berat badan berkurang, nausea, muntah, nyeri
tumpul pada epigastrium, ikterus, udema,
kecenderungan perdarahan, eritema palmar,
angioma laba-laba, ensefalopati
hepatikum,asites.
LANJUTAN

 Pemeriksaan Fisik
◦ Keadaan umum : kelelahan, anoreksia,
dispepsia flatulen,konstipasi/diare, berat badan
berkurang, nausea, muntah, nyeri tumpul pada
epigastrium, ikterus, udema, kecenderungan
perdarahan, eritema palmar, angioma laba-laba,
ensefalopati hepatikum,asites.
◦ Kesadaran : Compos mentis
◦ Tanda vital :TD,RR,suhu,nadi
◦ Mata :Ikterus,konjungtiva pucat
◦ Mulut :Adanya bau karekteristik
pernapasan yaitu fektor hepaticus
◦ Paru :
 Inspeksi :Pasien terlihat sesak
 Palpasi :-
 Perkusi :-
 Auskultasi:secara umum normal,aka nada stridor

bila ada penumpukan secret.


◦ Abdomen :
 Inspeksi:perut terlihat membucit karena asites
 Palpasi:terdapat nyeri tekan pada perut kuadran

kanan atas,hepar teraba membesar.


 Perkusi:redup

 Auskultasi:penurunana bising usus

◦ Genetalia : ada gangguan siklus haid


◦ Ekstremitas : udema tungkai, penurunan kekuatan otot
  
Analisa data

Data focus (Subyektif/S)


No Etiologi (E) Masalah (P)
dan obyektif

gangguan alir balik vena


1. Ds : Hypervolemia

Do : perubahan defekasi

diare,asites,pembengkakan

/oedema pada tungkai bawah

Agen pencedera fisiologi


2. Ds : nyeri tumpul pada epigastrium Nyeri akut

atau kuadran kanan atas

Do : Tampak meringis,gelissah
3.
Ds :
ketidakmampuan Deficit nutrisi
Do : anoreksia, dispepsia,
mengabsorbsi
flatulen, perubahan defekasi

(konstipasi atau diare), berat nutrient


badan berkurang, nausea,

muntah
4.
Ds : kulit terasa perubahan Gangguan
gatal sirkulasi integritas

Do : pruritus (resistensi garam kulit/jaringan


empedu)  

5.
Ds: -    

Do: perdarahan gangguan fungsi Risiko


gusi, epistaksis, hati perdarahan
gangguan siklus
haid, ikterus
dengan air kemih
 . Diagnosa Keperawatan
 Hypervolemia berhubungan dengan gangguan alir
balik vena
 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera
fisiologi
 Deficit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient
 Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan
dengan perubahan sirkulasi (resistensi garam empedu)
 Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan
fungsi hati
INTERVENSI
 Hypervolemia berhubungan dengan gangguan alir balik vena
Tindakan
OBSERVASI
 Monitor frekuensi kekuatan nadi
 Monitor frekuensi nafas
 Monitor TD
 Monitor BB 
 Monitor elastisitas turgor kulit
 Monitor jumlah,warna dan berat jenis urine
 Monitor intake dan output cairan
 Identifikasi tanda-tanda hypervolemia
 Monitor kadar albumin
 Identifikasi factor risiko ketidakseimbangan cairan
TERAPEUTIK
 Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
 Dokumentasi hasil pemantauan
EDUKASI
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan,jika perlu
LANJUT INTERVENSI
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi
OBSERVASI
 Identifikasi lokasi, karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respons nyeri non verbal
 Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping penggunaan analgetic
  

 Berikan Teknik non farmakologi untuk mengurangi ras nyeri


 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
LANJUT INTERVENSI

EDUKASI
 Jelaskan penyebab,periode dab pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetic secara

tepat
 Ajarkan Teknik non farmakologis untuk

mengurangi nyeri
KOLABORASI
 Kolaborasi pemberian analgetik
LANJUT AN
 Deficit nutrisi berhubungan dengan
ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
Tindakan
OBSERVASI
 Identifikasi status nutrisi
 Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
 Identifikasi makanan yang di sukai
 Identifikasi kebutuhan kalori dan nutrient
 Identifikasi perlunya penggunaan selang

nasogastric
 Monitor asupan makanan
 Monitor BB
 Monitor hasil pemeriksaan
LANJUTAN

TERAPEUTIK
 Lakukan oral hygiene sebelum makan
 Sajikan makanan menarik dan suhu yang

sesuai
 EDUKASI
 Ajarkan diet yang di programkan
 KOLABORASI
 Kolaborasi pemberian medikasi sebelum

makan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori da jenis nutrient


yang dibutuhkan,jika perlu
LANJUTAN
 Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan
perubahan sirkulasi (resistensi garam empedu)
Tindakan
Observasi
 Identifikasi penyebab gangguan integrasi kulit ( mis, perubahan

sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan kelembaban,


suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)
 Terapeutik

 Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring

 Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu

 Bersihkan perniel dengan air hangat, terutama selama periode

diare
 Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada kulit

kering
 Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada

kulit sensitive
 Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering
LANJUTAN
Edukasi
 Anjurkan gunakan pelembab ( mis, lotion ,

serum )
 Anjurkan minum air yang cukup
 Anjurkan meningkatakan asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan supan buah dan

sayur
 Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
 Anjurkan menggunakan tabir surya SPF

minimal 30 saat berada diluar rumah


 Anjurkan mandi dan sabyun secukupnya
LANJUTAN
Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan
fungsi hati
Tindakan
 OBSERVASI

 Monitor tanda dan gejala perdarahan


 Monitor nilai hematokrit dan hb sebelum dan

sesudah kehilangan darah


 Monitor tanda-tanda vital ortostatik

 Monitor koagulasi

 TERAPEUTIK
 Pertahankan bedrest selama perdarahan

 Batasi Tindakan invasive

 Gunakan Kasur pencegah decubitus


 Hindari pengukuran suhu rektal
LANJUTAN
EDUKASI
 Jelaskan tanda dan gejala perdarahan

 Anjurkan menggunakan kaos kaki saat ambulansi

 Anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk

menghindari konstipasi
 Anjurkan hindari aspirin dan antikoagulan
 Anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin

k
 Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan

KOLABORASI
 Kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan
 Kolaborasi pemberian produk darah

 Kolaborasi pemberian pelunak tinja

 
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai