Anda di halaman 1dari 9

Mata Pelajaran 01.

Pengantar -
Perencanaan Pembangkit

RENEWABLE ENERGY ACADEMY


Perencanaan Pengembangan Sistem Pembangkit
• Perencanaan ini yang menentukan karakteristik dari perencanaan sistem, karena
• Perencanaan dengan kurun waktu yang panjang (minimum 10 tahun). Hal ini dikarenakan lamanya
waktu yang diperlukan untuk persiapan & pembangunan suatu pembangkit baru.
• Perencanaan menghadapi ketidakpastian yang sangat besar, misalnya dalam prakiraan beban dan
harga bahan bakar di masa depan, sehingga perencanaan ini harus selalui diperbarui setidaknya satu
tahun sekali.
• Perencanaan sistem pembangkit harus menjawab pertanyaan-pertanyaan, antara lain:
• Berapa kapasitas unit-unit pembangkit yang harus ditambahkan ?
• Apa jenis-jenis teknologi dan bahan bakar dari unit-unit tersebut (PLTU, PLTGU, PLTN)?
• Kapan-kapan saja unit-unit pembangkit ini harus sudah siap beroperasi ?
• Penentuan lokasi pembangkit umumnya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan,
• Sumber energi.
• Lokasi yang ideal untuk pembangkit tersebut
• Pusat beban atau perimbangan beban dan kapasitas pembangkit

www.pln.co.id | 2
Keefektifan Sumber Energi Primer
• Lokasi: Lokasi sumber energi yang non-transportable (seperti hydro dan low rank coal) umumnya jauh dari
pusat beban sehingga menjadi tidak ekonomis dalam skala kecil .
• Harga: Fluktuasi harga energi primer perlu dicermati. Misalnya, batubara dibeli PLN pada tahun 1980-an
dengan harga 45$/ton, kemudian turun menjadi 32$/ton pada tahun 1993 dan menjadi 23 $/ton pada tahun 2001,
namun meningkat menjadi 60$/ton pada tahun 2016.
• Biaya investasi untuk pembangkit: Umumnya bila harga energi primernya murah, maka investasi untuk
pembangkitnya mahal dan sebaliknya.
• Karakteristik Unit Pembangkitnya: Seperti efisiensi, ramping rate, forced outage rate, maintenance time etc.
Umumnya, untuk energi primer murah, maka pembangkitnya kurang flexible untuk dioperasikan, cocok hanya
sebagai pemikul beban dasar.
• Karakteristik sistem ketenagalistrikan:
– Kurva Beban, mengindikasikan karakteristik penting yang menunjukkan pola penggunaan tenaga listrik di
suatu sistem.
– Existing power plants.

www.pln.co.id | 3
Pemilihan Jenis Pembangkit
Pemilihan jenis pembangkit mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
– Sesuai dengan pilihan sumber energi.
Contoh tipe pembangkit: PLTA/PLTM, PLTU Batubara/Gambut, PLTGU Gas Alam/BBM, PLTG Gas
Alam/BBM, PLTD Gas Alam/BBM, PLTP, PLTN, PLTS, PLTB
– Teknis Ketenagalistrikan:
 Karakteristik tipe pembangkit harus sesuai karakteristik beban (dasar, menengah, puncak).
 Unit size harus sesuai kebutuhan sistem namun tetap ekonomis.
 Proven technology
– Non-teknis Ketenagalistrikan:
 Ketersediaan dana investasi.
 Ketersediaan/keandalan sumber bahan bakar atau sumber energi, harus menjadi pertimbangan utama
dalam perencanaan pengembangan pembangkit.
 Menentukan sumber energi, sebenarnya sudah sama dengan menentukan jenis pembangkitmya dan
jenis pembebanannya.
www.pln.co.id | 4
Kriteria Pengkategorian Kandidat Jenis Pembangkit
Sumber Jenis Pertimbangan
Energi Pembangkit Teknis Non-teknis
- Biaya investasi tinggi
- Unit size besar
Batu bara PLTU Beban Dasar - Biaya bahan bakar rendah
- Kurang fleksibel
- Emisi cukup tinggi
PLTG Beban Puncak - Unit size kecil - Biaya investasi rendah
BBM
PLTD Beban Puncak - Fleksibel - Biaya bahan bakar tinggi
- Unit size besar
Beban
PLTGU - Efisiensi tinggi - Ketersediaan gas alam
Menengah/Puncak
- Fleksibel - Take or pay gas membuat operasi
Gas alam kurang fleksibel
PLTG Beban Puncak
- Unit size kecil - Biaya investasi medium
- Fleksibel - Biaya bahan bakar cukup tinggi
PLTD Beban Puncak

Beban Dasar/ - Unit size besar - Ketersediaan/keandalan sumber energi


PLTA
Menengah/Puncak - Fleksibel - Biaya investasi tinggi
Tenaga air
- Unit size kecil
PLTM Beban Dasar - Biaya investasi tinggi
- Kurang fleksibel
- Unit size kecil
Panas bumi PLTP Beban Dasar - Biaya investasi tinggi
- Kurang fleksibel
- Unit size kecil - Biaya investasi tinggi
Surya PLTS Beban Dasar
- Kurang fleksibel - Ketersediaan/keandalan sumber energi
- Unit size kecil - Biaya investasi tinggi
Angin PLTB Beban Dasar
- Kurang fleksibel - Ketersediaan/keandalan sumber energi
- Biaya investasi tinggi
besar
- Unit size kecil
Nuklir PLTN Beban Dasar - Biaya bahan bakar rendah
- Kurang fleksibel
- Penolakan masyarakat

www.pln.co.id | 5
Pemilihan Unit Size

– Semakin besar unit size suatu pembangkit, maka biaya investasinya (dalam $/kW) akan semakin
murah.
– Tetapi semakin besar unit size menuntut cadangan yang semakin besar pula, maka biaya yang
dibutuhkan akan semakin besar.
– Unit size juga akan mempengaruhi fleksibilitas pengoperasian.
– Idealnya, unit size tidak lebih besar dari 10% beban puncak.
– Unit size juga tergantung pada pertumbuhan beban. Untuk sistem kecil yang tumbuh pesat, unit size
bisa sekitar 25% hingga 50% beban puncak.

www.pln.co.id | 6
Relative benefit/impacts fuels choice for power plant

Source: BPPT Indonesia Energy Outlook, 2015 www.pln.co.id | 7


PLN’s Perspective on Energy Technologies

Green: R&D, New Development


Blue: Proven in some countries
Red: Proven and commercial
Yellow: Pilot
Grey: Deploy

Source: Roadmap Teknologi PLN www.pln.co.id | 8

Anda mungkin juga menyukai