CAPITIS
JACKY TUAMELLY
Curriculum Vitae
Nama: Jacky Tuamelly
Tempat, Tanggal Lahir: Ternate, 9 Juni 1965
General Survey
precuation ABC
sekunder
Diagnosis Klinis
Pem.
Diagnosis Pasti & Pem.
Neurologis
tambaham
Menentukan
tatalaksana
Prinsip Tatalaksana Trauma Capitis
Optimalisasi
Rehabilitasi
metabolisme otak
Stabilisasi Sistem Kardiorespirasi (ABC) & Disabilitas
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik umum
3. Pemeriksaan Neurologis
Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan Utama
Mekanisme Trauma
Waktu & perjalanan trauma
Pernah pingsan atau sadar setelah drauma
Amnesia retrograde atau antegrade
Keluhan
Riwayat alkohol dll
Penyakit penyerta
Pemeriksaan fisik umum
• Jejas di kepala
Pemeriksaan •
•
Tanda patah dasar tengkorak
Tanda patah tulang wajah
kepala • Tanda trauma mata
• Auskultasi bunyi bruit pada arteri karotis
Pemeriksaan • Jejas
Leher dan •
•
Deformitas
Status motorik
Tulang • Sensorik
Belakang • Autonomik
Pemeriksaan Neurologis
Tingkat Saraf
Funduskopi
kesadaran Kranial
Tanda lesi
Perdarahan
GCS 9-13 saraf VII
pre retina
perifer
Retinal
GCS 3-8
detachment
Pemeriksaan Foto Polos
Kepala
• INDIKASI
Gejala
Kehilangan Nyeri kepala
neurologis
kesadaran menetap
fokal
Deteorisasi
Indikasi sosial
neurologis
Nyeri kepala,
Multitrauma
muntah
Waktu
• EDH tanpa melihat • Craniotomi
GCS dg Vol > 30cc • EDH akut dg koma evakuasi terbaik
• EDH akut (GCS <9)
(GCS <9)
• Pupil anisokor
Indikasi
Metode
pembedahan
Epidural Hematoma (EDH)
Ketebalan
Volume hematom
Midline shift
CT scan kepala evaluasi pada pasien non
operatif dilakukan 6-8 jam setelah trauma.
Epidural Hematoma (EDH)
Pasien EDH vol <30cc dan GCS <9, pupil anisokor
tindakan evakuasi
Pasien EDH vol <30cc, ketebalan <15mm,
pergesaran midline <5mm, tanpa melihat GCS,
pupil isokor manajemen non operatif agresif
Subdural hematoma (SDH)
Burr hole I : ditemporal walaupun frakturnya dilokasi yang berbeda. Bila positif
lanjutkan dengan craniotomy. Bila negatif lakukan langkah burr hole selanjutnya
Bila duramater tampak tegang dan kebiruan tapi clothing belum ditemukan
sebaiknya dilakukan lebih dahulu burr hole bilateral baru dilakukan mengintip
duramater karena sering subdural tersebut hanya lapisan tipis.
Epidural Hematom :
Lokasi: 50% ditemporal, 15%-20% di frontal dan sisanya di occipital,
fossa posterior dan parietal
Bila ada mix lessi (hipodens dan hiperdens) curigai adanya gangguan
pembekuan darah
Teknik :
a.Incisi bentuk question mark atau tapal kuda
b.Burr hole I di daerah yang paling banyak clothing
biasanya dilobus temporal, biperlu dilanjutkan dulu kraniektomi
kecil dan evakuasi clothing untuk mengurangi tekanan, lalu
dilanjutkan kraniotomi untuk mengevakuasi massa.
c.Bila duramater tegangkebiruan lakukan intip dura dengan incisi
kecil
d.Kemudian duramater dijahit dan dilakukan gantung dura
Subdural hematom :
lokasi paling sering ditemporal dan parietal
SDH :
Cedera otak primer yang terjadi pada hasil akhir lebih penting dari efek
SDH sehingga mengontrol TIK lebih penting dari evakuasi hematom
ICH :
Pasien GCS 6-8 perdarahan daerah frontal/temporal, vol perdarahan
>20cc, pergeseran struktur midline ≥ 5mm & kompresi sisterna.
Perdarahan parenkim dengan vol perdarahan >50 cc
Danke