Anda di halaman 1dari 125

STRATEGI PENGEMBANGAN UNIT

HEMODIALISA DI ERA JKN

MUNAWAR HOLIL
VISI adalah suatu pandangan jauh tentang
perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan
apa yang harus dialami untuk mencapai
tujuan tersebut pada masa yang akan datang
MISI adalah suatu pernyataan yang berisikan
hal-hal yang harus dilaksanakan sebagai
bentuk usaha yang nyata dan penting untuk
mewujudkan visi organisasi
Jadi visi “What Believe We Can be “

Misi “What Believe Be can do”


Strategi Mencapai Visi dan Misi

1. Rencana strategi
2. Rencana oprasional
3. Prioritas / Program kerja
4. Evaluasi
Instalasi Hemodialisa
• merupakan bagian rumah sakit yang berfungsi sebagai
tempat proses pembersihan darah dari zat-zat sampah,
melalui proses penyaringan di luar tubuh.
• Hemodialisis secara umum dikenal dengan nama cuci
darah
• menjadi fasilitas pelayanan hemodialisis bagi penderita
penyakit ginjal yang membutuhkan terapi pengganti
yaitu hemodialisa ataupun peritoneal dialisa

Lingkup Sarana Pelayanan


• Pelayanan bagi pasien yang membutuhkan fasilitas
cuci darah akibat terjadinya gangguan pada ginjal
Tugas pokok dan fungsi Intalasi
Hemodialisa

Memberikan pelayanan hemodialisis, memberikan


pendidikan hemodialisa, tempat riset di bidang
hemodialisa yang profesional, manusiawi dan bermutu
tinggi, dengan cara :

2.Menyelengga
1.Mengembang 4.Menyelengga
rakan
kan 3.Meningkatka rakan
pelayanan
profesionalism n pelayanan,
hemodialisis
e sumber daya kesejahteraan pendidikan
yang
manusia dalam pihak-pihak dan riset
terjangkau
bidang yang terkait. dalam bidang
bagi
hemodilalisa. hemodialisa.
masyarakat.
Sumberdaya Manusia
Selayang pandang ….
Pukul setengah 8 aku menuju ruangan
hemodialisa, disana sudah ada beberapa orang. Di
sisi lain terlihat seorang ibu berpakaian hansip
pegawai negeri sedang bergelut dengan derigen
bewarna putih. terlihat cairan di dalamnya adalah
bening, tentu isinya bukan minyak tanah apalagi
bensin ya. Derigen putih yang isinya tinggal
sedikit itu kemudian isinya dibuang ke selokan,
sedangkan pegawai lain menggunakan seragam
pekarya membawa derigen dari dalam keluar,
agar semua bisa dikosongkan. Banyak derigen
putih di sana, bertumpuk. Ada tulisan di atasnya,
berlabel warna merah bertuliskan ‘Acide’ dan
yang satunya berlabel biru bertuliskan
‘bicarbonate’. Aku masih belum mengentahui,
untuk apa cairan itu ada di ruangan hemodialisa
Sekilas pandang ……
Dengan baju biru yang seharusnya dipakai di ruang OK, namun kami kenakan di
ruangan ini, karena memang harus bersih dan menghindari terjadinya kotoran
karena darah, sepatu pun harus dilepas, harus pakai sendal jepit yang masih baru.
Terlihat seluruh petugas HD sedang sibuk melakukan kegiatannya masing-masing.
Pasien masih belum ada, karena masih di depan, diruang tunggu. Para perawat
terlatih ini sedang melakukan persiapan pemasangan segala selang, pembersihan
mesin dan lain sebagainya.
Ketika seluruh perlengkapan siap, semua beres, pintu mulai dibuka. Takjub, karena
tiba-tiba pasien dan keluarganya masuk, dan…”Kok tiba-tiba rame?” jelas ternyata
sekali buka, yang masuk hampir 40-an pasien. Petugas bertindak dengan sangat
gesit, sangat takjub melihat yang mereka lakukan. Mulai dari terapetiknya,
pencarian cimino yang dipakai pasien, pemasangan selang, penusukan jarum,
pemasangan heparin, gak sampai 2 menit, selang sudah tertempel di tangan pasien.
Dan sementara pasien didiamkan, dengan kondisi sudah terpasang selang, sembari
menunggu alat dialiser dibersihkan. Kemudian lanjut ke pasien selanjutnya, lagi..
pergerakan yang sangat sigap, jadi mikir nih, seandainya punya remote, pingin di
perlambat atau di pause sejenak gitu ya, biar bisa liat step-stepnya hehe
Untuk mencegah /meminimalkan terjadinya HAIs
(Healthcare Associated Infections) pada pasien,
petugas dan pengunjung di Ruang HD
Cost-effectiveness
Prevalensi infeksi nosokomial di RS 6 %
20 % terjadi di ruang Intensif, walaupun ruang Intensif
hanya memiliki 5 % dari seluruh tempat tidur di RS
Kejadian infeksi nosokomial 5 sampai 10 kali lebih
besar di ruang Intensif dari pada Ruang rawat (general
ward).
• Meningkatkan Biaya.
• Meningkatnya angka kesakitan.
• Meningkatnya angka kematian Ibu dan Anak
• Lebih dari 80.000 kematian setiap tahunnya
karena infeksi nosokomial

 Pneumonia /Respiratory system 31 %


UTI /Urinary Tract 24 %
Septicemia/Bloodstream 16 %
EPIDEMIOLOGI
:
Kennedy menggambarkan sebagai
“ epidemiological jungle”
Pseudomonas aeruginosa 13 %
Staphylococcus aureus 12 %
Coagulase negative staphylococci 10%
Candida 10 %
Enterococi 9 %
Enterobacter 8 %
Beratnya penyakit
Stress physiological & Psychological
Usia / Umur
Penggunaan antibiotika
Prophylaxis for stress ulcer
Sleep Deprivation
Malnutrition
Under staffing
Engineering contbrol
– Design and layout
Administrative control
– Menerapkan Kewaspadaan Isolasi
– Pendidikan dan Pelatihan PPI
– Kegiatan Surveilans
– Kegiatan Audit
– Menerapkan Bundles HAIs
– Penggunaan Antimikroba rasional
Mesin HD…………….

 Kalau pasien febris,


sedangkan cuci darah
tengah berlangsung,
yang kita kompres
adalah…ini.
Dialisernya. Ambil
kain hangat, lalu kamu
lilitkan dialisernya,
lihat reaksi 15 menit
kemudian…karena di
dialiser ini lah banyak
aliran darah pasien.
Design & Layout
Space ruangan cukup memadai,
minimal 20 m2

Idealnya setiap pasien di


tempatkan di kamar terpisah

Fasilitas kebersihan tangan dan


pengering tangan memadai

Minimal ada satu ruang isolasi/


enam pasien dengan fasilitas
negative dan positif tekanan udara
ventilasi
 Design layout
 Ada akses ke ruang
operasi, ICU dan CSSD

 Sharp container
ditempatkan di meja
tindakan

 Terpisah ruang clean and


dirty utility

 Jika memungkingkan
setiap tempat tidur ada
cairan handrub
STRATEGI PENCEGAHAN
&PENGENDALIAN
INFEKSI DI RUANG HD

 Penerapan
 Kewaspadaan Isolasi
 Kewaspadaan Standar
 Kewaspadaan
Berdasarkan Transmisi
ADMINISTRATIVE CONTROL
Hand Hygiene
• Hal yang sangat penting
• Murah dan sederhana
• Menggunakan sabun, detergen
• Alternatif cuci tangan /handrub
sesuai SOP
• Cuci tangan dibawah air mengalir
sesuai SOP
• Pakai sabun atau detergen 3-5 ml
• Keringkan dengan tissue / handuk
Petugas Pelayanan Kesehatan
 Jaga kuku tetap pendek
 Hindari pemakaian cat kuku dan kuku palsu
 Hindari pemakaian cincin dan gelang
 Lotion dapat digunakan untuk menghindari
dermatitis dari pemakaian detergen atau
sarung tangan
Pasien dan keluarga
 Ajarkan pasien dan keluarga
tentang PPI secara umum
 Ajarkan kepada pasien &
pengunjung pentingnya HH
 Keluarga pasien tidak
diizinkan menunggu di ruang
bersalin
 Anjurkan keluarga pasien
melakukan kebersihan tangan
sebelum dan sesudah
berkunjung
 Pengunjung dalam kondisi
sakit tidak diperkenankan
berkunjung
Lingkungan
 Tidak dianjurkan melakukan fogging desinfetan
 Segera bersihkan permukaan lingkungan yang
terkontaminasi darah atau cairan tubuh pasien
 Pertahankan udara lingkungan memadai
 Batasi jumlah personil di ruangan
 Batasi jumlah pengunjung, maksimum dua orang
sekali berkunjung
Sarung tangan (gloves)

 Dipakaisebelum tindakan invasif,


menyentuh darah cairan tubuh, mencuci
peralatan yang terkontaminasi

 Segera
dilepas jika telah selesai
melakukan tindakan
Pakaian

 Dipakai sebelum melakukan tindakan yang


memungkinkan terkena percikan cairan
tubuh pasien
 Tidak perlu memakai gaun jika tidak kontak
dengan pasien
 Segera lepas setelah selesai tindakan
Pelindung mata & Pelindung Wajah,
Masker

 Dipakai selama tindakan yang memungkinkan


mata wajah terkena percikan cairan tubuh pasien
 Dilepas segera setelah selesai tindakan
Penempatan Pasien
 Pasien yang dapat menularkan kepada pasien
lain
 Daya tahan tubuh yang menurun
 Pasien tidak dapat menjaga kebersihan
lingkungannya
 Pasien yang dapat mengkontaminasikan ke
lingkungan
Antibiotic Control

 Batasi pemilihan antibiotik


 Terapi berdasarkan hasil kultur
 Kontrol kualitas dari antibiotik
 Ganti ke terapi oral selekas mungkin
 Antibiotik yang rasional
Surveilens
 Concurrent
 Active
 BSI,SSI,UTI,VAP
 Pola kuman
 Antibiotic
 Microorganism
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.2
 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan
sampah yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
• Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola
untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
• Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga
AP.5.1, Maksud dan Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di
RS & yankes lainnya
• Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi
risiko penularan.  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya
JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning)

o Non infeksius (kantong

hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)

o Limbah sitotoksik ( kantong

ungu)
Limbah cair
o Infeksius

o Non infeksius

Limbah benda tajam


Overview Manajemen Pengelolaan Sarana
dan Prasarana Hemodialisa berbasis Patient
Safety sesuai Standar Akreditasi & Standar
JCI
Definisi Mutu/Quality
(Philip B Crosby)
 Mutu adalah kesesuaian terhadap permintaan persyaratan
(the conformance of requirements)
 Empat hal yang mutlak menjadi bagian integral dari
manajemen mutu adalah :
- Mutu adalah kesesuaian terhadap persyaratan
- Sistem mutu adalah pencegahan
- Standar penampilan mutu adalah tanpa cacat
(zero defect)
- Ukuran mutu adalah harga/nilai ketidaksesuaian
 Persyaratan mutu/quality requirement :
1. Technical requirement
2. Customer requirement
Karakteristik Mutu

Mutu Mutu
Produk Pelayanan

Spesifikasi dimensi dan


karakteristik operasional
Masa penggunaan dan Ketepatan
ketahanan Konsistensi
Keamanan produk Tanggapan pd pelanggan
Keterkaitan standar Keahlian
Pemeliharaan Keramahan
Penggunaan energi dan Kemudahan kontak
bahan baku Komunikasi
Dampak terhadap Pemahaman Pelanggan
lingkungan
Biaya operasi
Keindahan
54
HOSPITAL PROCESSES
( system persepctive )

CORE PROCESSES

PATIENT
DIAGNOSTIC COMPLE COUNSELING FOLLOW UP PATIENT
ENTER ADMISSI MEDICAL NURSING
HOSPITAL ON
EXAMS. TEST MENTARY and PATIENT DISCHARGE OUTCOMES
PROCEDURES TREATMENT CARE PLAN
SERVICES EDUCATION

SUPPORT SYSTEMS
RECEPTION, LABORATORY, RADIOLOGY, PHARMACY, MED.RECORD, MAINTENANCE,
HOUSEKEEPING, SUPPLIES/EQUIPMENT, DIETARY, PERSONNEL

PATIENT JOURNEY - PATIENT AS TRAVELER


UU No. 44/2009
RUMAH SAKIT YAYASAN VS PT (BISNIS)
Social Point of View Business Point of View

TUJUAN: mendapatkan profit setinggi-


TUJUAN: meningkatkan kesh masy tingginya
setinggi-tingginya
Semua pihak yg memiliki tujuan sama Semua pihak yg memiliki tujuan sama ~
~ PARTNER COMPETITOR

ADA INTEGRASI antara semua pihak COLLABORATION : Relationship base on


yang terkait personal interest ~ Money

EFISIENSI MAX  dengan biaya yang EFISIENSI MAX  dengan biaya yang
MURAH dapat dicapai DERAJAT KESH MURAH dapat diperoleh PROFIT YANG
MASY YANG TINGGI SETINGGI-TINGGINYA

SELF INTEREST
HUMANITY & ALTRUISTIK
PROFIT ORIENTED hanya melayani
(bekerja utk kepentingan orang lain) ~
yang mampu
NON PROFIT

Gap Derajat kesehatan


Derajat kesehatan masyarakat
masyarakat
Marginalized & Lost Generation
TRANSFORMASI POSISI TENAGA KESEHATAN - Shortell
1960 - 1980 1980 - 2000 2000 -
SOLO PLAYER WORKING GROUP CORPORATE

HOSP HOSP market


HOSP HOSP HOSP HOSP MNCP

MNCP

MNCP
market LH
HOSP market HOSP HOSP
HOSP

LH
MNCP
HOSP
HOSP HOSP HOSP
HOSP HOSP

DILUAR
SISTEM
MARGINAL
DIDALAM
SISTEM

PASIEN (PASAR) ~ DOKTER PASIEN (PASAR) ~ EXPERT GROUP PASIEN ~ HOSPITAL (BRAND)
POSISI TAWAR DOKTER KUAT POSISI TAWAR GROUP KUAT POSISI TAWAR RS KUAT ( POSISI DR
RS HANYA FASILITATOR, KONTROL KONTROL GROUP KE ANGGOTA + ~PENCARI KERJA)
KE DR - PERJANJIAN GROUP ~ RS, KONTROL RS (price & quality) ~ DR ++
DOKTER MEMBERI PASIEN KE RS PAYMENT SYSTEM ~ FFS PAYMENT SYSTEM ~ DrG’s
PAYMENT SYSTEM ~ FFS
Proses Bisnis
APOTEK

DOKTER
POLIKLINIK
Pengobatan &
PERAWAT Pelayanan
Kesehatan PRAKTEK
FARMASI & DOKTER
PERALATAN
MEDIS
LABORATORIUM

CORE BUSINESS

LEASING
SERVICE
SPACE

PROMOTION
PHYSICIAN – MANAGEMENT
COLLABORATION
Dokter menaruh kepentingan besar pada
Manajemen untuk mengelola RS agar
mampu bertahan hidup dan berkembang
secara finansial serta mampu mau menaungi
semua personelnya.
Sebaliknya, Manajemen juga menaruh
kepentingan yang sama besarnya bahwa
Dokter mampu melayani para
customer/pasien secara memuaskan.
Positive Revenue
Contribution Growth
Margin

Customer
Customer
Value of
Trust
Money

Customer Departmental- Full Cost


Medical Staff
Focus Based Cost Skimming
Treatments
Processes Management Pricing

Modern Modern Modern


Hospital Hospital Management
Personnel Facilities Systems

Appropriate
Working Capital
Paradigma Baru Pelayanan Kesehatan
• Patient Loyalty
• Patient Satisfaction Service
• Patient Safety excellent/
Performance

kecepatan tindakan Keterpaduan


Keakuratan Corporate &
Ketepatan diagnosis Kenyamanan Clinical
governance
Perubahan Paradigma
Standar Pelayanan Medik

1. Tujuan standarisasi akreditasi adalah peningkatan


mutu pelayanan RS bukan semata-mata
sertifikat kelulusan
2. Standar akreditasi harus memenuhi krieria –
kriteria internasional dan bersifat dinamis
3. Peran Direktur sangat sentral
4. Pelayanan berfokus pada pasien
5. Keselamatan Pasien menjadi standar utama
6. Kesinambungan pelayanan harus dilakukan , baik
saat merujuk keluar maupun serah terima pasien di
dalam RS ( antar unit, antar sift, antar petugas)

IMPLEMENTASI
Pengelolaan Rumah Sakit dalam Perspektif Standar Akreditasi

PASIEN UU 44/2009 ttg


RS, Peraturan
Per UU an
Quality & Safety lainnya

Sistem Pelayanan  Regulasi :


 Std Yan • Kebijakan
Fokus Pasien Klinis • Pedoman,
APK, HPK, Asuhan Pasien / Patient Care • Panduan
AP, PP, • SPO
PAB, MPO • Program
PPK  Indikator :
• Ind. Area
 Standar Sistem Klinis
Manajemen Manajemen • Ind Klinis
PMKP, PPI, • Ind SKP
TKP, MFK, • Ind Upaya
KPS, MKI Manajemen
 Sasaran KP
 Sasaran  Dokumen
MDG’s Implementasi
Standar Pelayanan Pasien : Tujuan utama pelayanan kes RS adalah pelayanan pasien….

Pelayanan
Manajemen Po
Fokus Pasien la
Risiko RS 24
(Patient Centered
 Risiko Klinis
Care)

s ofis
F ilo ien
ns ep pas )
Ko uhan t care
As tien “Safety is a fundamental
(Pa
Etik principle of patient care
and a critical component
of Quality Management.”
• Mutu
4 Fondasi Kebutuhan •
Patient (World Alliance for Patient
Asuhan pasien Pasien
Safety Safety, Forward Programme,
• Asuhan Medis WHO, 2004)
• Asuhan Keperawatan
EBM
• Asuhan Gizi
• Asuhan Obat VBM • Evidence Based Medicine
• Value Based Medicine
Model Patient-centered Care
Staf Klinis
Perawat
“Dokter = Fisio
Team Leader” terapis Apoteker

>
“Interdisciplinary
Dokter Pasien
Team Integrasi Ahli
Model” Gizi

>
Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai

 PCC merupakan pendekatan yg lbh modern dan inovatif dlm pelayanan kes sekarang,
diterapkan dgn cepat di banyak RS di seluruh dunia.
 Model ini telah menggeser semua PPK menjadi di SEKITAR PASIEN
 fokus pada pasien  Patient-centered Care
 Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya bila tiba pada kontribusi setiap
profesional dalam pelayanan kesehatan thd pasien dan tim
 “Interdisciplinary team model”  kompetensi-kewenangan yang memadai
Masalah Pelayanan di Rumah Sakit

Biaya mahal Regulasi ketat

Rumah Kompetisi Kental


Akses sulit
Sakit

5 D meningkat Harapan tinggi


Masalah Mikro di Rumah Sakit

Infeksi Standar tidak


Nosokomial jelas
Rumah Regulasi internal
Perilaku tak
Sakit tidak efektif
terkendali
Sumberdaya Piutang Besar
terbatas
Pelayanan Hemodialisa
 Hemodialisa adalah tindakan yang dilakukan untuk membantu beberapa
fungsi ginjal yang terganggu atau rusak saat ginjal tidak lagi mampu
melaksanakannya. Hemodialisa membantu menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit pada tubuh, juga membantu mengekskresikan zat-zat sisa atau
buangan.
 Saat ini dengan teknologi medis yang semakin berkembang, pemenuhan
kebutuhan dan pemahaman yang lebih baik tentang gagal ginjal dan proses
dialisa, pasien dapat menjalani gaya hidup yang sehat. Pasien dalam
keseharian dapat menjalani aktivitas secara normal dengan pengobatan
hemodialisa secara rutin dan teratur. Perlakuan hemodialisa pada pasien
dengan gagal ginjal secara ideal sebaiknya dilakukan 2 atau 3 sesi seminggu
dengan tiap sesi berlangsung selama kurang lebih 4 jam.
 Saat ini pasien hemodialisa dapat melakukan perjalanan jauh, mereka dapat
menyesuaikan sesi hemodialisa mereka untuk dilakukan di tempat lain sesuai
dengan jadwal dan tempat tujuan mereka. Dengan peran serta dokter, maka
gaya hidup pasien hemodialisa saat ini memungkinkan mereka untuk
melakukan perjalanan jauh termasuk ke luar negeri.
Hemodialisa

GINJAL MENJAGA KESEIMBANGAN ELEKTROLIT, ASAM


DAN BASA DALAM TUBUH. MISALNYA MAKAN BUAH
MENGANDUNG KALIUM. BAGI MEREKA YANG
BERMASALAH PADA GINJAL. KALIUM DISERAP MESIN HD SISTEM KOMPUTERISASI UNTUK
SECUKUPNYA OLEH TUBUH, KALIUM SELEBIHNYA YANG
PELAYANAN YANG CANGGIH, AKURAT,
HARUS DIBUANG MALAH TAK TERSARING, MENGENDAP
SEMUA KEGIATAN HEMODIALISA ANDA
DAN DISERAP LAGI KEDALAM TUBUH SEHINGGA
TERCATAT SECARA DIGITAL DAN DAPAT
TERJADI HIPERKALEMIA YANG MEMPENGARUHI
DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN
KEASAMAN DARAH. SEHINGGA PASIEN MUAL-MUNTAH,
TERJADILAH “ASIDOSIS METABOLIK”
Ruang & Fasilitas Pelayanan HD

RUANGAN YANG LUAS, BERSIH DAN


PASIEN BPJS HEMODIALISA. LEGA DENGAN AC DAN TELEVISI KABEL
DI SETIAP BED
JKN (BPJS)
 Surabaya - Masyarakat Surabaya, yang telah menjadi peserta
BPJS) Kesehatan semakin merasakan manfaat dari program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah beroperasi sejak 1
Januari 2014, di antaranya tidak membayar sama sekali biaya cuci
darah (hemodialisa) bagi pasien gagal ginjal.
 Seperti yang dirasakan Abdul Mufid (40), pasien gagal ginjal
yang sudah setahun terakhir menjalani terapi hemodialisa.
Sebelum menjadi peserta mandiri BPJS Kesehatan sejak Februari
2014, Mufid biasanya menggunakan Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) untuk cuci darah dua kali sepekan, Senin dan
Kamis. Namun SKTM tersebut, menurutnya, hanya menjamin
biaya cuci darah saja, tidak untuk biaya laboratorium dan juga
obat-obatan.
 Dengan kartu BPJS Kesehatan, saya bisa cuci darah, cek
laboratorium dan juga mendapatkan obat-obatan tanpa dipungut
biaya," kata Abdul Mufid saat ditemui di Rumah Sakit Islam
(RSI) Jemursari, Surabaya
 Karena pasien terus meningkat, pihak rumah sakit juga
berencana menambah mesin HD (hemodialisa) yang tadinya 8
mesin menjadi 16 mesin untuk semakin meningkatkan
pelayanan,
 Agar dapat terlayani dengan lebih cepat dan optimal, rumah
sakit yang berada di bawah naungan Yayasan RSI Surabaya ini
juga sudah membuat tempat pendaftaran khusus bagi pasien
peserta BPJS Kesehatan.
Bangunan /Gedung
 Gedung yang khusus didesain untuk peralatan-peralatan dialisis.
- Air Condition / sirkulasi yang baik
- Listrik dan pengaman-pengamanya
- Saluran air yang sudah dilakukan water treatment (a.l. Filtrasi)
- Saluran-saluran pembuangan cairan yang keluar dari pasien dan mensin
- Penerangan yang cukup
 Letak gedung sebaiknya berdampingan dengan ICU.
Gedung mempunyai perlengkapan standar sebagai berikut :
- Central O2
- Central suction
- Central Air
 Selain itu mempunyai :
- Ruang isolasi (untuk pasien HbsAG+)
- Ruang dokter dengan kapasitas yang dibutuhkan
- Kamar dokter, kamar perawat.
- Gudang, kamar mandi / WC
- Ruang tunggu dan ruang ganti pakaian
Peralatan
- Stetoskop, Tensimeter dinding / tensimonitor, Timbangan badan / timbangan di bed
- Suction pump, Infussion pump, Bed side monitoring
- DC Shock (defibrilator)
-Tabung oksigen lengkap, Alat EKG, Slym zuiger
- Tromol (duk, kassa, klem), Bak spuit dan kom kecil, Korentang
- Klem-klem (besar dan kecil), Gunting Bengkok, nierbekken
- Mat kan/gelas ukuran,Zeil + karet alat untuk alas tangan
- Sarung tangan, Kassa/gaas, Plester/ band aid, Verband
Alat-alat khusus :
Dialyzer
Blood lines (ABL/ VBL)
AV fistula/ Abocath no G14 s/d G16
Dialisat pekat
Infuse set, Micro drip, Spuit : insulin 2,5cc, 5cc, 10cc, 30/50cc
Conductivity meter
Obat & Adm
 Obat-obatan:
Lidocain, Novocain
Alcohol, bethadine
Heparin, protamin
Sodium bicarbonat 7 % (meylon)
Obat-obat penyelamat hidup
 Kelengkapan adm:
Surat izin dialysis
Formulir dialysis
Traveling dialsis
Formulir laboratorium
Formulir radiologi
PANDUAN HEMODIALISA
UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

Siapa sajakah tim yang bekerja sama dengan anda?


 Diri anda sendiri
 Dokter Nephrologist – dokter ginjal anda
 Dokter bedah vascular – dokter yang membuat AV shunt /fistula di lengan
anda
 Dokter unit – dokter yang mengawasi anda saat anda menjalani hemodialisa
 Perawat dialysis – paramedis yang melakukan perawatan hemodialisa anda
 Koordinator unit – kepala perawat yang memonitor perawatan anda
 Dietitian / ahli gizi – petugas yang dapat anda andalkan untuk mengetahui
makanan yang terbaik untuk kondisi anda
 Farmasi – menjelaskan dan menyiapkan obat untuk anda
 Teknisi – membantu memelihara dan mengadakan perbaikan secara terus
menerus pada mesin anda
 Petugas catering – membantu menyediakan makanan untuk anda selama
proses hemodialisa
Dokter jaga yang menjaga perawatan hemodialisa anda
PANDUAN HEMODIALISA……
 Apakah hemodialisa ?
Hemodialisa adalah pengobatan bagi orang yang menurun fungsi ginjalnya.
Hemodialisa mengambil alih fungsi ginjal untuk membersihkan darah dengan cara
mengalirkan melalui “ginjal buatan”. Sampah dan air yang berlebih dibuang dari
tubuh selama proses hemodialisa berlangsung, ini biasanya dilakukan oleh ginjal
yang fungsinya masih baik.

 Bagaimana cara kerja Hemodialisia ?


Sebuah ginjal buatan disambung dengan mesin hemodialisa. Sebuah selang infus
akan bertugas mengalirkan darah dari tubuh anda untuk dibersihkan di ginjal
buatan, selang infus lainnya akan mengalirkan kembali darah ke tubuh anda. Proses
ini yang akan membuang sampah dan air yang berlebih dari tubuh anda.

 Bagaimana cara darah saya masuk ke mesin ?


Diperlukan suatu cara agar darah anda bisa masuk ke mesin, hal ini disebut dengan
“akses”. Akses yang paling umum adalah fistula di lengan anda. Dokter bedah anda
akan membuat sayatan kecil di lengan anda dan menyambung 2 pembuluh darah,
arteri dan vena. Hal ini akan membuat pembuluh vena anda menjadi besar dan
memudahkan perawat dialisa untuk memasang 2 jarum, satu untuk mengalirkan
darah menuju mesin, yang lainnya mengalirkan darah menuju tubuh anda.
PANDUAN HEMODIALISA…..
Bagaimana cara merawat fistula saya?
 Segera setelah operasi :
 Jaga agar jahitan dan perban tetap kering
 Dokter akan menentukan kapan jahitan akan dibuka, biasanya setelah 8 – 14 hari
 Bila terjadi bengkak pada lengan setelah operasi fistula , letakkan lengan lebih tinggi 1 bantal saat
tidur
 Informasikan pada petugas kesehatan bila ada perdarahan, nyeri atau bengkak yang terus menerus  
 Periksa fistula di lengan anda beberapa kali sehari dengan cara meraba secara perlahan dan rasakan
adanya bruit , yaitu getaran halus yang disebabkan aliran darah
Bagaimana cara melindungi fistula anda :
 Hindari tidur dengan berguling ke sisi lengan yang telah dipasang fistula
 Hindari pemakaian jam tangan atau gelang pada lengan yang telah dipasang fistula
 Hindari mengangkat benda-benda berat (lebih dari 12 kg) pada lengan yang telah dipasang fistula
 Jangan mengambil darah, mengukur tekanan darah di lengan yang telah dipasang fistula
Melatih lengan anda yang telah terpasang fistula :
 Semakin besar fistula anda, semakin mudah bagi perawat dialisa melakukan akses pada lengan anda
 Pegang spons atau bola tenis atau bola karet lunak di tangan yang dilakukan pemasangan fistula
 Lakukan gerakan meremas-remas 20 kali, lanjutkan dengan istirahat
 Lakukan latihan sebanyak beberapa kali sehari
 Latihan dilakukan sampai fistula cukup matang untuk dipergunakan
 Aktivitas harian anda tidak akan mengganggu fistula
 Bila ada cairan kekuningan / nanah pada tempat dipasang fistula , segera hubungi dokter anda
 Bila fistula anda tetap berdarah sehabis digunakan, tekan menggunakan kassa steril selama 5 -10
menit
PANDUAN HEMODIALISA…..
Apa yang terjadi saat hemodialisa?
 Banyak orang merasa tak nyaman dan ragu-ragu saat-saat pertama dilakukan hemodialisa. Saat dilakukan

hemodialisa sebenarnya anda tidak akan merasakan apa-apa, beberapa orang akan merasa lelah setelah
selesai dilakukan hemodialisa terutama bila baru beberapa kali hemodialisa. Setelah beberapa kali
hemodialisa maka cairan yang berlebih dan racun dari tubuh anda akan berkurang, anda akan merasa
kembali bertenaga.  
Apa yang akan timbul saat hemodialisa?
 Sakit kepala : hal ini berarti tubuh anda sedang menyesuaikan diri dengan pengambilan cairan dan racun

dari tubuh anda


 Keram : anda mungkin akan merasa keram di lengan dan kaki anda untuk sementara. Hal ini diakibatkan

cairan berlebih yang diambil dari tubuh anda


 Perut mual, kepala terasa melayang : hal ini terjadi bila tekanan darah anda rendah

 Anda mungkin akan merasakan beberapa macam keluhan, sangat penting bagi anda untuk memberitahu

pada perawat dialysis apa yang anda rasakan


 Apa yang diperiksa selama saya menjalani hemodialisa ?

Beberapa hal yang sering dilakukan pemeriksaan oleh perawat hemodialisa adalah :
 Akses dialysis

 Semua jalur-jalur hemodialisa

 Tekanan darah dan detak jantung anda

 Mesin dialysis

 Ginjal buatan

 Cairan yang digunakan untuk proses hemodialisa

 Keluhan yang anda rasakan selama proses hemodialisa

 Saat-saat tertentu darah anda akan diperiksa untuk melihat keadaan tubuh anda dan hasil terapi hemodialisa
Berapa lama proses hemodialisa berlangsung?

Proses hemodialisa akan berlangsung selama kurang lebih 4-5


jam tergantung keadaan fisik anda. Selama masa itu hanya
sebagian kecil darah anda berada di luar tubuh, karena akan
segera dikembalikan ke tubuh anda.
Apa saja yang harus saya persiapkan sebelum hemodialisa ?
 Obat-obatan rutin yang sebelumnya diberikan kepada anda

 Bahan bacaan untuk anda selama hemodialisa berlangsung.

 Snack dan minuman

 Lepaskan pakaian yang berat, tas, dompet, sepatu lalu

timbang diri anda


 Beri tahu petugas kami berapa berat badan anda

 Perawat kami akan mengukur tekanan darah anda


KEPERAWATAN???

1. Tuntutan pelayanan keperawatan Quality and safety


2. Pelayanan Keperawatan :
• Pelayanan 24 jam terus menerus
• Jumlah tenaga >>>> ;
• Berada di berbagai unit kerja di RS
• Prosedur/ tindakan >>>> Resiko salah >>>
• Pelaksanaan: Praktek keperawatan  kolaborasi dg tim
kesehatan lainrisiko salah >>>
3. Manajemen resiko klinik bagian integral dari proses
asuhan keperawatan
Pelaporan kejadian ada  tidak dianalisis
4. Alur komunikasi/ pelaporan jelas !!
program keselamatan pasien  Sukses !!!
KOLABORASI
Praktek Kedokteran & Keperawatan
PERAWAT GREY AREA DOKTER
(High Risk)

 Pelimpahan tertulis (standing order)


 Sesuai Kompetensi
EMPOWERED
NURSING PROCESS
Patient Care
Management System
(Knowledge, Anxiety, Comfort, Satisfaction, selfcare, safety)

Performance Financial
Management System Management System
(Assesment, Plan, Implement, Evaluate) (Resource, Revenue,
Provit)
“SEMUA PASIEN DIBAYAR SAMA”

100 INVESTASI :
90 AKHIRAT 700% / TH
80
70
60 Column1
50 AKHIRAT
40 DUNIA
30
20 INVESTASI :
DUNIA 5% TH
10
0
VIP UTAMA KLS 1 KLS 2 KLS 3 GAKIN
PEKERJA MEDIS
ALAM : RAHIM < DUNYA < KUBUR < AKHIRAT

DUNYA AKHIRAT
• PASEN MISKIN
• PASEN KAYA • PAHALA MENOLONG
• PAHALA MENDOAKAN
• GAJI / REMUNERASI
• PAHALA MEMANDIKAN
• PENGALAMAN KERJA • PAHALA MEN YABARKAN
• JABATAN • PAHALA MENENANGKAN
• GENGSI : ISTRI (?) • PAHALA BERDAKWAH
AYU, MOBIL & RUMAH • PAHALA MELAYANI
MEWAH , IPHONE 5 • PAHALA
MENYEMBUHKAN?
PENGENDALIAN BIAYA UNIT
HEMODIALISA DI ERA JKN, SERTA
TEHNIK PERHITUNGAN UNIT COST
UNIT HEMODIALISA
DALAM MENCEGAH KERUGIAN DI ERA JKN 2016
Pengendalian Biaya unit
hemodialisa di era JKN,
serta Tehnik perhitungan
unit cost unit hemodialisa
yang aman dalam mencegah
kerugian di era JKN 2016
Pengertian Biaya

Biaya (Cost) adalah semua pengorbanan yang


dikeluarkan untuk memproduksi atau
memperoleh suatu komoditi.

Biaya adalah nilai dari sejumlah input (faktor


produksi) yang dipakai untuk menghasilkan suatu
produk (output).

Dalam bidang kesehatan produk yang dihasilkan


adalah jasa pelayanan kesehatan,
• Misal di rumah sakit produk outputnya adalah pelayanan rawat
jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, kamar bedah dan lain-
lain
Biaya
• adalah nilai dari sejumlah input (faktor
produksi) yang dipakai untuk
menghasilkan suatu produk (Gani, 1995).

Analisis Biaya
• merupakan pendistribusian biaya dari unit
pemeliharaan, unit operasional dan unit
pelayanan umum lainnya ke bagian
perawatan, gawat darurat, atau pendapatan
rumah sakit dari layanan yang diberikan
kepada pasien (Berman, 1996)
persyaratan dalam melakukan analisis biaya,
yaitu
• a. Harus dapat organogram rumah sakit yang menyatakan
pusat-pusat
• pertanggungjawaban.
• b. Harus jelas identifikasi semua pusat biaya penunjang
dan biaya produksi.
• c. Harus ada sistem akuntansi yang dapat menyediakan
data keuangan pada setiap biaya.
• d. Harus ada sistem yang memenuhi kebutuhan data non
keuangan pada masing-masing pusat biaya, sebagai dasar
alokasi dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya
produksi dan perhitungan biaya satuan pada pusat biaya
produksi.
• e.Metode perhitungan yang dipilih harus dapat
dipergunakan sesuai dengan situasi rumah sakit.
KEGUNAAN ANALISIS BIAYA

Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan


lokasi biaya ditempatkan, sbg bahan pertimbangan
dalam pengendalian biaya yang dikeluarkan.
• Unit yg mengeluarkan banyak biaya

2. Mengetahui biaya satuan

• Besarnya Tarif Pelayanan Yg Diberikan


• Tarif Rasional Atau Tidak
• Profit, rugi atau BEP
• Cost Recovery

Bahan pertimbangan dalam menyusun anggaran

Mendapatkan informasi tentang biaya total rumah


sakit dan sumber pembiayaan serta komponennya.
Lanjutan Kegunaan Analisis Biaya

5. Menilai performance keuangan rumah sakit


secara keseluruhan, sekaligus sebagai bahan
pertanggungjawaban

6. Menentukan tarif dari berbagai jenis


pelayanan rumah sakit tergantung dari tujuan
dan jenisnya

7. Peningkatan efesiensi

8. Secara mikro

• Analisis biaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan


atau negosiasi dengan pembayaran pihak ketiga
Tahap-Tahap Analisis Biaya:
Menentukan bagian yang Identifikasi semua biaya
akan di analisis, yang mungkin timbul,

Analisis kegiatan pada


unit /bagian yang secara
Telusuri dan hitung semua
logika biayanya timbul akibat
biaya langsung yang terjadi
peningkatan aktivitas di unit
tersebut,

Hitung unit cost per kegiatan


Telusuri biaya tidak langsung dengan cara mengalokasikan
dan hitung alokasi biaya total biaya (biaya langsung
tidak langsung untuk setiap maupun biaya tidak
unit / bagian langsung) ke setiap kegiatan
yang ada
PUSAT BIAYA
1. Pusat biaya produksi 2. Pusat biaya penunjang
Unit yang tidak secara
Unit yang secara langsung
langsung memberikan pelayanan
memberikan pelayanan kepada
kepada konsumen (tidak
konsumen (menghasilkan
menghasilkan pendapatan)
pendapatan)
Co: Kantor, Laundry, Instalasi Gizi, dll
Ex: Rawat Inap, Rawat Jalan, Lab,
dll
Rumah Sakit

Unit Produksi Unit Penunjang


• Gaji perawat • Gaji direktur RS
• Biaya obat RJ/RI • Gaji staf administrasi
• Biaya alat medis • ATK
• Alat non Medis • Gizi
• Laundry
JENIS BIAYA

BERDASARKAN PENGARUHNYA PADA


PERUBAHAN SKALA PRODUKSI:
• # BIAYA TETAP
• # BIAYA VARIABEL

BERDASARKAN LAMA PENGGUNAANNYA:

• # BIAYA INVESTASI
• # BIAYA OPERASIONAL

BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS SUMBER


BIAYA:
• # BIAYA LANGSUNG
• # BIAYA TAK LANGSUNG
Dasar Klasifikasi Biaya

Variable Cost
Fixed Cost (FC)
(VC)

Semi Fixed Cost Total Cost (TC)

Annualized
Fixed Cost (AFC)
KOMPONEN BIAYA
BIAYA TETAP (FIXED COST)

Adalah biaya yg nilainya secara relatif


tdk dipengaruhi oleh oleh besarnya
jumlah produksi (output). Biaya ini harus
dikeluarkan , walaupun tidak ada
pelayanan.

Contoh :
-Biaya Investasi Gedung
-Biaya Invesatasi Alat Medis
-Biaya Investasi Alat Non Medis
-Biaya Investasi Kendaraan
Jenis investasi
Penggantian peralatan medik yang lama dengan teknologi yang
lebih baru, atau teknologi tetap tetapi alat baru. .

Perluasan perlengkapan modal yang sudah ada misalnya, penam-


bahan kapasitas dengan menambah ruangan bangsal.

Perluasan atau penambahan garis produk baru dengan pembelian


mesin atau peralatan baru yang belum pernah dimiliki.Sebagai
contoh, pengembangan operasi jantung RSUP Dr. Kariadi
Semarang dengan soft-loan dari pemerintah Jerman (KfW).

Sewa atau leasing peralatan baru.

Merger atau pembelian rumah sakit oleh sebuah rumah sakit yang
lebih baik keadaan keuangannya.
BIAYA VARIABEL (VARIABEL COST)

Adalah biaya yg nilainya dipengaruhi


oleh banyaknya produksi (output).

Contoh :
Biaya Habis Pakai Medis, Biaya Habis Pakai Non
Medis, Biaya Makan –Minum, Biaya Listrik, Biaya
Air, dll
Dalam praktek seringkali dialami kesulitan untuk
membedakan secara tegas apakah suatu biaya
termasuk BIAYA TETAP atau BIAYA VARIABEL

Oleh sebab itu ada yang Mengelompokkan biaya


pegawai, biaya pemeliharaan, pakain dan
perjalanan dinas, sebagai biaya
SEMI-VARIABLE COST
Komponen Biaya Berdasarkan Lama Penggunaan
1. Biaya Investasi
 Gedung
 Alat Medis dan Non Medis
 Alat Penunjang medis

2. Biaya
Kendaraan
Operasional & Pemeliharaan
 Gaji
 Makan
 Obat/Bahan Medis
 Alat Medis Habis Pakai
 Pemeliharaan (gedung,
 Bahan/Alat Non Medis habis pakai
alat medis & non medis)

3. Umum
 Listrik, air, telepon, BBM
Klasifikasi Biaya - Atas Dasar Fungsi Produksi

Direct Cost : Indirect Cost:


Biaya langsung/pel. Publik Biaya penunjang/ aparatur

Biaya overhead (Biaya Adm) • BMHP,
Biaya pendidikan
• ATK,
• ART,
Biaya bagian keuangan
• Alat Medis,
Biaya administrasi kantor
• Alat Non Medis,
Biaya kendaraan • Penyusutan Gedung
Biaya perjalanan • Penyusutan Kendaraan
Biaya lain-lain diluar pelayanan
di unit
MATRIK KATEGORI BIAYA

VARIABEL FIXED SEMI FIXED TOTAL

LANGSUNG - BAHAN (LAIN-LAIN) - GAJI Rp


HABIS

- BONUS - DEPRESIASI - PERAWATAN


TAK Rp
- INSENTIF - ADMINISTRASI - LAUNDRY
LANGSUNG
- KEBERSIHAN - KEBERSIHAN

TOTAL Rp Rp Rp Rp
PENGERTIAN BIAYA SATUAN
(UNIT COST = UC)
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu
produk (misalnya pelayanan).
UCi = TCi / Qi

UCi = biaya Satuan Pada Unit Produksi Tertentu (i)


TCi = Total Cost (biaya total) Pada Unit Produksi Tertentu (i)
Qi = Quantity (Jumlah Produk) Pada Unit Produksi Tertentu (i

Per definisi biaya satuan seringkali disamakan


dengan biaya rata-rata (average cost).
UNIT COST
PELAYANAN KESEHATAN

BIAYA LANGSUNG BIAYA TDK LANGSUNG


Biaya Tetap
 Gedung administrasi
Biaya Variabel
 Listrik, telephone
Invesment & Labour Cost  Adm Keuangan (ART,ATK)
Biaya Tetap
 Ivestasi alat medis & non medis Medical Cost (Profesionalisme Medis)
 Gedung,SDM (Honorer, PNS) Bahan Medis Habis Pakai
Biaya Variabel
 Konpensasi, bonus SDM Obat (di luar UC pola tarif )
UNIT COST JASA SARANA
+
UNIT COST JASA MEDIK
=
TOTAL UNIT COST

Tarif = Unit Cost (UC) ± Konstanta


pusat produksi Pusat penunjang meliputi:

unit-unit yang menghasilkan a. Unit-unit administrasi


pelayanan sebagai berikut: dan manajemen.
• a. Rawat inap.
• b. Rawat jalan.
• c. Tindakan diagnostic.
• d. Tindakan medis (pengobatan)
antara lain Unit Hemodialisis. b. Unit-unit pemeliharaan.

c. Unit penunjang khusus


seperti laundry
Skenario Perhitungan Unit Cost
Biaya Satuan (Unit Cost / UC)
Biaya satuan adalah biaya yang dihitung untuk
satu satuan produk pelayanan, diperoleh
dengan cara membagi biaya total (TC) dengan
jumlah/ kuantitas output atau total output
(TO)
• UC = TC/TO

Biaya satuan yang dihasilkan oleh hasil


perhitungan berdasarkan pengeluaran nyata
untuk menghasilkan produk dalam kurun
waktu tertentu disebut biaya satuan aktual
(Actual Unit Cost).

Biaya satuan yang secara normatif dihitung


untuk menghasilkan suatu jenis pelayanan
kesehatan menurut standar baku disebut biaya
normatif (Normative Cost)
Instrumen Dalam Analisis Biaya
 Data kepegawaian  Biaya Pemeliharaan
rumah sakit Gedung/tahun
 Data unit kerja rumah  Biaya Pemeliharaan Alat
sakt umum daerah Medis/tahun
 Pengeluaran obat dan  Biaya Pemeliharaan Alat
bahan medis/tahun Non Medis
 Penggunaan bahan  Biaya Umum
habis pakai/tahun (Kendaraan,Tlp,Air)
 Biaya makan / tahun  Biaya Pelatihan &
 Biaya Laundry / tahun pemasaran RS
 Biaya lain-lain
Berbagai Metode Analisis Biaya

Direct Indirect

Investasi
Operasional
Pemeliharaan

Metode
satu Metode Metode Metode
Metode
langkah dua Metode double activity ABC
(simple
Resiprocal distributio based Modifikasi
langkah n costing,
distribusi)
Dasar Simulasi Biaya
Untuk biaya umum data awal yang dientry adalah
data Total Cost (TC) kemudian dialokasikan
kedalam masing2 unit dengan cara membobot
berdasarkan %
UC tanpa AFC (Biaya penyusutan)=

Total Cost (TC) OperasionalTotal


Output unit.
Untuk sarana pelayanan swadana diberlakukan
subsidi untuk biaya investasi dan gaji PNS maka
perlu dihitung UC tanpa AFC dan Gaji (tetapi
insentif, honor, jasa medis tetap dibebankan).
UC tanpa AFC dan Gaji diperoleh dengan
cara membagi TC operasional (TC
operasional – Gaji) dengan total output
masing-masing unit.

Untuk beberapa unit produksi yang


outputnya tidak homogen, dihitung
dengan RELATIVE VALUE UNIT (RVU)
sehingga diperoleh hasil biaya satuan
masing-masing jenis pelayanan yang
berbeda, misal di laboratorium biaya
satuan untuk pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan urin, pemeriksaaan tinja dsb.
Perhitungan Bobot Relative Value Unit
(RVU)
Jenis Biaya Biaya
No Biaya Alat Total Bobot
Tindakan Bahan Pegawai

1 A A1 A2 A3 TA BA

2 B B1 B2 B3 TB BB

3 C C1 C2 C3 TC BC

4 D D1 D2 D3 TD BD

Dst E E1 E2 E3 TE BE

RVU = Bobot X Output


Biaya satuan dengan RVU
Output X
JENIS UNIT COST
OUTPUT BOBOT Bobot
TINDAKAN (UC)
(RVU)

A O1 BA O1BA UC-A

B O2 BB O2BB UC-B

C O3 BC O3BC UC-C

D O4 BD O4BD UC-D

E O5 BE O5BE UC-E
UCA-E : Biaya satuan (unit cost) untuk tindakan A-E
    O1  
: Output (jumlah pemeriksaan)OTTuntuk jenis tindakan A  
O1BA
xX BA : Nilai pembobotan untuk jenis tindakan A
UCI  OTT O1BA : O1 X BA
O1 X : Total biaya di bagian/ unit tersebut
OTT : Jumlah O1BA s.d O5BE
Simulasi Biaya
Cost Recovery Rate (CRR)

Nilai dalam persen yang menunjukkan seberapa


besar kemampuan sarana pelayanan kesehatan
menutup biayanya dengan penerimaannya dari
retribusi pasien (Revenue).

Proses ini menghasilkan seberapa besar subsidi


diberikan kepada pasien, baik pasien umum
maupun pasien askes.

 CRR Total = TR RS / TC RS (Total) X 100%


 CRR Per Unit = TR Unit / TC X 100%
 CRR Per Pasien= Revenue Per Unit / UC X 100%
Model Alur Distribusi Biaya

Model alur distribusi biaya bisa disimula-sikan dengan menempatkan pusat biaya (Cost
Center) pada unit penunjang. Seluruh elemen unit penunjang dalam sebuah rumah
sakit saling mendistribusikan biaya
DATA DASAR ALOKASI PENGHITUNGAN
BIAYA SATUAN
 Pegawai  Jumlah Pegawai
 Pemeliharaan Inv.  Biaya Asli Unit
 Biaya Asli Unit
 Pemeliharaan Kendaraan
 Biaya Asli Unit
 Pemeliharaan Peralatan  Luas Lantai Bangunan
 Pemeliharaan Sarana Fisik  Luas Lantai
 Cleaning Service  KVA
 Listrik  Titik Tilpon
 Tilpon  M3/tahun
 Air  Porsi Makanan
 Dapur
 Kg atau Potong
 Biaya Asli Unit
 Binatu
 Jumlah Pegawai
 Bahan & Alat Farmasi  Luas Bangunan
 Pakaian Dinas  Jumlah Pegawai
 Rumah Tangga
 Diklat
KUNCI KEBERHASILAN
SUATU USAHA
1. Jujur
2. Kemasan Menarik / Inovatif
3. Kerja Keras dan kerja Cerdas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai